POVAku yang terlahir dari keluarga kelas menengah kerap kali iri dengan kehidupan orang lain. Termasuk iri dengan kehidupan Paklek Narto, adik pertama Ibu yang sukses jadi pengusaha bersama istrinya. Mereka bisa hidup enak bergelimang harta. Tanpa harus memikirkan uang yang cukup untuk membeli barang. Hanya Paklek Narto yang sukses di antara semua keluarga Ibu. Sedangkan semua saudara Bapak hanya petani miskin yang hidupnya jauh lebih terpuruk dari keluargaku.Saat aku duduk di bangku SD, Ibu memberi kabar jika kakak perempuannya yang tinggal di kabupaten sebelah meninggal. Aku sudah kenal dengan anak Budeku itu. Namanya Mbak Wulan. Umurnya tiga belas tahun lebih tua dariku. Kami tidak akrab karena jarak rumah yang jauh. Selain itu aku juga tidak ingin dekat dengannya yang sama-sama miskin. Lebih baik dekat dengan Sinta, anak Paklek Narto. Karena aku sering mendapat jajanan gratis dari toko mereka.Satu tahun kemudian tepat saat hari raya idul fitri Mbak Naya datang berkunjung ke kab
Last Updated : 2024-03-12 Read more