Untuk kedua kalinya rencanaku dan Mas Harun gagal. Ini semua karena Mas Harun memintaku untuk memakai baju pengajian milik Mbak Wulan. Karena tidak ada baju Mbak Wulan yang lain di dalam mobil. Hingga salah satu tetangga yang melihat kami melaporkan hal ini pada kakak maduku itu. Dia berteriak memanggil anak-anak lalu mengambil semua barang belanjaanku. Nasib. Kini aku harus menaiki motor Mbak Wulan. Bukannya duduk di dalam mobil agar tidak kepanasan. Begitu tiba di rumahnya, anak-anak di suruh naik ke lantai dua dulu. Aku dan Mas Harun di sidang untuk yang kedua kalinya. Semua barang belanjaanku di sita Mbak Wulan. Belum lagi dengan uang tabungan anak-anak yang sudah terpakai. Wajib di ganti dengan gaji Mas Harun kelak.Setelah itu, Mas Harun hendak mengantarku pulang ke kos. Tapi, kami sudah di hadang oleh para tetangga. Mereka terus mengataiku sebagai pelakor atau perebut laki orang. Mbak Wulan berhasil menenangkan para tetangganya karena masih ingin merahasiakan hal ini dari anak-
Baca selengkapnya