All Chapters of Redemption: Identitas dan Masa lalu: Chapter 41 - Chapter 50

113 Chapters

BAB 41

Krrr... Krrr...Krrr...Suara burung yang sedang bertengker diatap perpustakaan terdengar ketika May menatap Profesor Idris untuk menunggunya melanjutkan perkataannya. Satu detik dua detik ketika lima belas detik kemudian keadaan tetap hening dan mata biru profesor Idris tetap menatapnya barulah ia sadar jika Profesor Idris telah selesai berbicara dan kini sedang menunggunya untuk berbicara.“um.. apakah maksud profesor mengenai kesempatan berbicara saat upacara pembukaan tadi?” ia akhirnya berbicara. “jika mengenai hal itu, saya merasa tidak dirugikan. Profesor tidak usah meminta maaf” katanya lagi.“tidak, kami tetap harus minta maaf. Tapi apakah kamu tahu keuntungan mencetak skor tertinggi saat masuk bukan hanya bisa berpidato saat upacara pembukaan?” May menggeleng dan profesor Idris tersenyum.“mereka yang mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan lima ribu koin sebagai hadiah serta kesempatan untuk masuk kedalam komite siswa tanpa tes”“lima ribu koin?” May menganga, dia akan
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

BAB 42

BAB 42“Kau mendapat lima ribu koin hanya untuk satu bulan?” May melongo kearah Lira.“yah sebenarnya lima ribu koin adalah gabungan dari uang yang diberikan, ayah dan kakak kakakku” katanya.“tetap saja, tapi apa yang kau lakukan dengan uang sebanyak itu?”“membeli ini dan itu, kau tau kan” Lira menyeringai.“sudahlah, aku mandi dulu” May memutar bola matanya kemudian ia masuk kedalam kamar mandi.Lira hanya tertawa melihat May. Saat May selesai mandi, Siroh telah duduk manis di meja belajarnya.“oh kau sudah kembali” ia menyapa Siroh.“mn, omong-omong aku tidak melihat kalian tadi di aula maupun di kantin”“aula itu besar, lalu kami tdak ke kantin untuk makan malam”“kalian tidak lapar?”“nah, kami baik-baik saja”“hmm” siloh berdesah pelan. “oh! Berarti kalian b
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

BAB 43

Kegiatan belajar mengajar untuk fakultas mereka berakhir di sabtu siang oleh kelasnya Profesor Joe mengenai bahasa kuno. Kelas ini diadakan di aula besar karena fakultas mereka harus berbagi kelas dengan fakultas kedokteran.Meskipun kelas selesai di hari sabtu, tetapi para siswa banyak yang masih belajar baik secara mandiri maupun berkelompok. Hal ini mungkin karena siswa dari fakultas mereka mengalami tekanan lebih tinggi daripada anak-anak yang berasal dari fakultas lain.Beberapa siswa yang tidak mempunyai kelas dan tidak ingin belajar ataupun berlatih seperti yang dilakukan anak-anak militer banyak menghabiskan waktunya di area rekreasi. Selain tempat perbelanjaan bagi semua anggota akademi, ruang rekreasi juga memiliki beberapa tempat komunikasi.Tempat komunikasi ini diperuntukan bagi siswa yang ingin bertukar surat ataupun komunikasi sihir lainnya dengan keluarga atau teman mereka yang ada diluar akademi, selain itu setiap kiriman yang diberikan oleh kel
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more

BAB 44

Hari itu langit cerah, sehingga langit malam tidak terlalu gelap karena ada banyak bintang yang berkilauan serta cahaya dari bulan sabit yang menerangi malam MAY DAN Lira di hutan belantara tersebut.Awalnya May sedikit khawatit jika harus menginap di dalam hutan, tetapi Lira memberikan informasi bahwa hutan yang ada di akademi mereka telah dibersihkan saat pertama kali akademi dibangun dari hewan-hewan buas yang dapat mengancam keamanan para siswa yang diharuskan untuk tinggal di akademi tersebut.Selain itu kabarnya setiap tahun akan ada patroli yang dilakukan oleh siswa militer untuk memastikan keamanannya.May dan Lira mengeluarkan bekal dan juga kantong tidur yang digelar dibawah pohon biji saun biru. Untungnya selama beberapa hari ini tidak turun hujan, sehingga tanah yang mereka tempati tidak basah.“menurutmu berapa harga untuk pohon ini jika kita bisa membawanya?” tanya Lira ketika mereka sedang duduk berhadapan menyantap makan malam
last updateLast Updated : 2024-03-12
Read more

BAB 44

“UGH... dingin” May melihat Lira yang terbangun dan baru saja keluar dari dalam kantong tidurnya menggigil terkena angin pagi.Lira melihat kesekitar, kemarin bahkan tadi malam sebelum mereka oergi tidur. Disekeliling mereka banyak sekali tumpukan daun daun yang sudah berjauhan dan juga kacang-kacang yang berserakan, tapi kini tanah disekeliling mereka telah bersih. Bahkan kulit cangkang yang ditinggalkan oleh Levi juga telah menghilang.Seketika itu Lira tahu bahwa May yang telah membereskan semuanya. “kau bangun jam berapa?” tanyanya.“belum lama” kata May, perhatiannya terfokus pada kacang kacang yang masih ada diatas pohon.“apa kau akan mengambil semua kacangnya?” Lira bertanya sambil mendekati May yang berdiri tepat disamping pohon daun biji biru.“sisakan untuk para hewan lain, ayo bantu aku” katanya.“ugh... bisakah kita sarapan dulu?” Lira mengeluh sambil menggosokan kedua lengannya.May memutar kedua bola matanya lalu dengan pasrah ia duduk dan mengeluarkan cadangan makanan
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

BAB 45

“ah... punggungku” May menggeliat. Ia sedang berada di perpustakaan mengerjakan tugas membuat sebuah tulisan tentang tanaman herbal yang panjangnya minimal harus mencapai lima ribu kata. Lira yang duduk berhadapan dengannya. Kini duduk tertelungkup, May curiga bahwa ia sedang tertidur.Di meja tersebut tidak hanya ada mereka berdua, tetapi juga beberapa anak dari kelas yang sama. Mereka semua hampir mempunyai kantong mta yang besar dan warnanya sama, beberapa bahkan memiliki rambut yang acak-acakan membuat penampilan mereka terbilang menyedihkan bagi siswa yang belajar di sebuah sekolah elit.Hng.. hiks May mendengar suara isakan pelan yang berada di mejanya. Setelah memperhatikan ternyata suara isakan tersebut berasal dari Nuna, dia adalah salah satu teman sekelas May yang cukup dekat karena mereka memiliki kamar asrama di lantai yang sama.“ada apa?” tanya May khawatir.“hng.. aku.. kenapa tugas kita banyak sekali? Aku tak
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

BAB 46

Awan hitam yang bergerumul akhirnya saling berbenturan mengeluarkan kilatan kilatan cahaya putih yang menakjubkan tetapi juga membuat hati berdetak lebih cepat karena takut dan kaget.Kaca-kaca yang transparan di kantin kemudian membuat suasana menjadi sedikit mencekam, tetapi kebanyakan dari murid akademi disana tidak menunjukan raut wajah yang takut karena tahu bangunan itu dilindungi oleh sihir yang cukup kuat dan meneruskan makan mereka dengan biasa.Hanya beberapa siswa tahun pertama yang menunjukan perasaan takut ketika kilatan-kilatan itu.“sepertinya akan terjadi hujan badai yang cukup besar” Lira menatap keluar jendela yang gelap. Daun-daun yang berjatuhan berterbangan terbawa oleh angin yang bertiup kencang.“badai? Aku belum pernah melihat badai” May bergumam sambil melihat keluar juga.Lira melihat May dengan alis yang terangkat. “kau belum pernah melihat badai?” May lupa kalau ia tidak memberitahu Lira tentang ingatannya yang hilang, tetapi meskipun ia memandang Lira deng
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

BAB 48

Cuaca hari itu cukup berangin tetapi langit tidak terlalu gelap seperti kemarin saat badai berlangsung. Badai hujan yang terjadi kemarin sore baru reda di jam sepuluh malam saat May akhirnya bisa tertidur. Untung saja perjalanan kembali ke asrama dilindungi oleh lorong yang membuatnya menjadi sangat berguna ketika cuaca buruk terjadi, selain itu gedung asrama mereka juga dilengkapi alat sihir yang mampu mengendalikan suhu konstan yang nyaman.May berjalan sendirian menuju perpustakaan. Ketika ia sampai May bertemu dengan Vio yang sedang bertugas di meja registrasi.“selamat siang” May menyapa Vio yang kebetulan sedang tidak melihat kearah buku yang ia pegang di mejanya.Vio menganggukan kepalanya, melihat Vio, May jadi ingat tentang akses masuk untuk lantai bawah yang diberikan padanya sebagai kompensasi. Dia belum sempat menggunakannya dan belum mencari informasi bagaimana melakukannya. Jadi, ia memutuskan untuk bertanya pada Vio yang perhatiannya sedang ada padanya dan tidak ada or
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

BAB 49

Bengkel yang dimaksud Lim adalah tempat dimana anak-anak seni yang membuat patung, senjata dan keramik bekerja. May melihat banyak dari mereka yang memiliki penampilan yang acak-acakan. Beberapa ada yang pakaian dan tangannya dipenuhi cat. Beerapa ada yang dipenuhi debu. May bahkan melihat seseorang yang wajahnya tidak terlihat karena banyak coretan hitam dari abu pembakaran.Tetapi ketika mereka sampai di bengkel tempat tembikar di buat. Suhu yang adadisana beberapa derajat lebih tinggi, membuat seragam yang digunakan terasa pengap.Dari salah satu bengkel tersebut yang pintunya terbuka bahkan May melihat seseorang bertelanjang dada duduk di depan perapian.“Daris” seorang pria yang memiliki tubuh tinggi kemudian menghampiri mereka saat Lim memanggilnya.“oh Lim” dia tersenyum. “masuklah” katanya ia kemudian membawa May Lira dan Lim menuju ruangan kecil yang berisi banyak bangku dan meja untuk membuat tembikar.
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

BAB 50

Sabtu siang di dalam kelas dengan profesor yang memberikan materi pembelajaran dan para siswa dengan mata panda yang dudukmemperhatikan sambil menahan kantuk. Lira merasakan kartu identitasnya bergetar.Drrrt drrrt drrrt untungnya getaran tersebut tidak kencang dan hanya berbunyi tiga kali, sehingga kelas yang sunyi dan hanya ada suara profesor itu tidak terganggu.Lira melihat ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada orang yang sedang memperhatikannya, ia kemudian mengeluarkan kartunya dari dalam kantung bajunya. Setelah melihat kartunya berkedip warna jingga, ia tersenyum lebar.Senyuman inilah yang dilihat oleh May.“ada apa?” May bertanya tanpa mengeluarkan suara. Lira tidak menjawab ia hanya mengeluarkan senyuman lebarnya.Barulah ketika akhirnya kelas berakhir, May dapat mengetahui bahwa Lira telah menerima sebuah paket yang harus di ambil di ruangan informasi.“kau yakin itu barang yang kita butuhkan dari kakakmu
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status