Home / Romansa / Aku Masih Perawan / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Aku Masih Perawan: Chapter 161 - Chapter 170

220 Chapters

Chapter 162

Sekitar lima menit sudah Clara menunggu di depan pintu lift ekslusif itu, tapi lift tak kunjung sampai. Sepertinya Aland sengaja mempersulitnya. Sebenarnya Clara ingin menaiki lift lain, tapi lift khusus karyawan itu selalu penuh. Sepertinya, tidak ada tempat untuk dirinya.Sepuluh menit berlalu, akhirnya pintu lift yang dia tunggu terbuka. Tapi, ketika Clara hendak masuk ke dalam lift, seorang penjaga menghentikannya. “Maaf, Bu. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam lift kecuali pak Aland.”Clara berkerut heran. “Termasuk aku? Apa kau tidak mengenalku?” protes Clara. Pagi ini dia sudah cukup kesal karena tingkah Aland, dan kini di tambah dengan pegawai lift. Sial sekali!“Bu Clara, pak Aland mengatakan untuk tidak mengijinkan siapapun selain beliau untuk menaiki lift ini.”Clara menyalang takjub mendengar ucapan dari seorang pria di hadapannya. Ternyata dia mengenal Clara, tapi masih melarang Clara untuk masuk ke dalam lift. Tidak ada yang seberani ini sebelumnya kepada Clara, kecuali a
Read more

Chapter 163

Sudah sangat lama Clara hanya diam menunggu di dalam ruangan Aland, dan tidak melakukan apapun. Dia menunggu Aland yang entah pergi kemana. Sekilas, dia melirik keluar melalui dinding kaca, melihat satu sekretaris Aland yang sibuk dengan pekerjaanya. Clara pernah berpikir untuk meminta bantuannya. Tapi, akankah dia menolong Clara?Tidak ada ponsel, sangat membosankan. Di dalam ruangan Aland juga tidak ada sesuatu yang bisa memusnahkan kebosanannya. Menyebalkan sekali! Tapi, tiba-tiba saja Clara teringat dengan obat milik Aland yang sebelumnya dia temukan di dalam laci. Clara ingin mengetahui obat itu dengan jelas.Dia beranjak, melangkah mendekati meja kerja Aland. Clara membuka laci tersebut, dan mengambil botol obat yang tersimpan di sana. Tapi dia sedikit heran dengan obat yang dia temukan kini, pasalnya obat itu berbeda dengan yang sebelumnya dia temukan. Clara hafal betul bentuk botol obat itu tidak seperti yang sedang dia pegang sekarang.Apa Aland menukarnya?Kemudian, pintu ru
Read more

Chapter 164

Clara duduk di sisi kolam renang, melihat kedua babynya bermain air didampingi oleh Aland dan juga Emma. Beruntung Aland sedikit mengerti untuk tidak memaksa Clara masuk ke dala air. Jika tidak, maka harga diri Clara yang dipertaruhkan. Tanda merah yang diciptakan Aland benar-benar menganggu.Wanita cantik itu tersenyum seraya melambaikan tangannya saat Fillio melihat ke arahnya. Sekilas Clara juga melihat ke arah Fiona yang tengah belajar berenang bersama Aland dengan seorang pelatih bersama mereka. Tapi bukan hanya seorang pelatih yang berada dekat dengan suaminya, melainkan beberapa ibu muda lainnya juga ikut mengerumuni Aland.Seketika senyuman pada wajah cantiknya hilang, berubah dengan raut wajah malas. “Bukankah dia terlihat sangat senang dikerumuni oleh banyak wanita cantik?” gerutunya sebal.“Untuk apa menggerutu di sini?” tanya seorang wanita seraya mengulurkan satu lengannya yang tengah menggenggam satu cup hot coffe pada Clara.Clara menoleh, melihat sarah yang sudah dudu
Read more

Chapter 165

Sebelumnya Aland sudah memperingatkan, tapi Clara malah mengabaikannya. Lihatlah sekarang, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja sejak Clara meminum minumannya sampai akhirnya wanita cantik itu mabuk berat. Dia menundukan wajahnya di atas meja, bahkan tidak menanggapi ketika Aland memanggilnya.“Bukankah sudah aku katakana? Tapi kau malah tidak mau menghiraukan,” ucap Aland dengan santai. Sesaat dia sangat senang melihat istrinya yang keras kepala itu seperti ini.Pesta baru saja dimulai. Derreck yang merupakan tuan rumah mengangkat gelas berisikan minuman beralkhohol itu ke atas untuk melakukan cheers bersama. Kemudian, musik EDM mulai dimainkan oleh DJ. Malam ini, semua orang bersenang-senang bersama.Minuman apa itu! Kenapa aku langsung mabuk seperti ini. Gerutu Clara dalam hati.Clara masih menundukan wajahnya di atas meja. Dia membuka matanya, menoleh sedikit untuk melihat keberadaan Aland yang tadi masih duduk di sampingnya. Tapi, kini suaminya itu sudah tidak berada di sa
Read more

Chapter 166

Happy Reading ….Clara membuka matanya. Pandangannya menelisik sekitar. Kini dia sudah berada di dalam kamarnya sendiri, dia juga lupa dengan apa yang telah terjadi tadi malam, lupa kenapa dirinya bisa berakhir di sini. Dan di mana Aland? Bukankah semalam dia bersamanya?Wanita cantik itu beranjak bangun, merasakan pengar yang begitu mendominasi dirinya. Clara hanya ingat jika Aland memesankan satu gelas minuman beralkhohol, dan setelah itu dia tidak mengingat apapun lagi.“Aland … Al-“ panggilannya berhenti ketika matanya menangkap pria tertubuh tegap itu tengah tertidur di atas sofa. Kenapa dia tidur di sofa? Kenapa tidak tidur di atas ranjang bersamanya?Kemudian, Clara langsung beringsut turun dari ranjang, melangkah mendekati suaminya. Seketika dia menyalang takjub ketika melihat keadaan yang sangat mengesankan untuknya. Dia tertegun, bahkan tidak bisa mengedipkan matanya satu kalipun. Pria tampan itu tidur di atas sofa dengan kondisi kemeja putih yang dikenakannya sudah tidak t
Read more

Chapter 167

Happy Reading ….‘Clara, aku tidak bisa menemuimu hari ini. Maafkan aku. Tapi ada urusan mendesak yang tidak bisa aku tunda.’ Sebuah pesan yang dikirim oleh Sarah Dawson. Benar-benar memberi jalan untuk Clara mengobrol lebih lama dengan seorang pria yang ditemuinya kini.“Apa kau sibuk?” tanya pria bernama James Dawson itu.Pria itu adalah pria yang ditemuinya ketika liburan terakhir Clara bersama Aland. Dia adalah kakak laki-laki dari Jordy Dawson. Setelah satu tahun lebih tidak bertemu, akhirnya mereka dipertemukan kembali dalam keadaan yang tidak terduga.“Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini,” kata Clara. Suasana saat ini benar-benar membuat Clara sangat canggung. “Setelah bertemu denganmu, aku harus langsung pergi ke luar negeri dan tidak sempat menghubungimu.”Clara tersenyum canggung menanggapinya.“Bagaimana kabarmu?” tanya James.“Aku baik-baik saja.”“Bisakah aku menghubungimu nanti? Sekarang aku harus segera kembali,” ucapnya.“Tentu saja ….”“Sampai jumpa, Cl
Read more

Chapter 168

Happy Reading ….Seorang wanita cantik tengah focus bekerja di depan layar komputernya. Tapi, sesaat perhatiannya langsung teralihkan dengan kehadiran bos besar yang tak lain adalah kakaknya sendiri. Sudah satu setengah tahun berlalu, dan semuanya baik-baik saja. Sampai pada pesta kemarin malam, ketika kakaknya itu bertemu kembali dengan wanita dari masa lalunya, dia menjadi terlihat sangat gusar.Aku masih bisa menerima jika kau berkencan dengan banyak wanita. Tapi, aku tidak bisa melihatmu tersiksa seperti itu. Batin Jessie.Dia beranjak dari kursi kerjanya, dan melangkah menuju ruang kerja William. Dia mengetuk pintu, dan masuk ke dalam ruangan ketika William sudah memperbolehkannya.“Beberapa laporan yang harus kau lihat.” Jessie menyimpan laporan yang dibawanya ke atas meja.William berusaha mati-matian untuk tidak memperdulikan Clara lagi. Tapi hasilnya selalu nihil. Dia tetap ingin tahu bagaimana kabar wanita itu, bagaimana dia menjalani kehidupannya, dan bagaimana dengan putr
Read more

Chapter 169

Clara masuk ke dalam ruang baca Aland seraya membawa dua cangkir hot coffe dan cemilan ringan. Dia duduk di atas sofa, menyimpan itu ke atas meja, dan pandangannya terus menatap pria yang tengah focus menatap layar macbooknya. Aland terlihat sangat serius ketika sedang bekerja.Dia memakan cemilan ringannya seraya membaca majalah fashion. Sementara Aland menatap ke arahnya sekilas dengan heran. Clara membawakan hot coffe untuknya, tapi dia tidak menyimpan itu di meja Aland. Wanita cantik itu malah asik dengan aktivitasnya sendiri.Seketika, ponsel Clara berdering. Sebuah panggilan masuk dari kontak yang bernama Sarah Dawson menunggu untuk tersambung. Clara langsung menggeser tombol hijau, menjawab panggilan dari temannya itu.“Ya, Sarah?”“Clara, aku mengirimkan sebuah undangan ke kediamanmu,” ucap Sarah dari seberang sana.“Undangan?” “Ya, Clara. Keluargaku mengadakan pesta atas kepulangan saudara laki-lakiku. Aku berharap kau bisa datang.”“Tentu, aku pasti akan datang.”“Terima ka
Read more

Chapter 170

Happy Reading ....“Kau di sini? Sejak tadi aku mencarimu.”Clara tersenyum. “Aland, perkenalkan ini adalah Pak Hans Lawren. Klien yang pernah aku ceritakan kepadamu.”Aland sudah tahu jelas pria mana saja yang berusaha mendekati istrinya. Hans Lawren adalah salah satunya. Dia sudah mengetahui siapa pria itu. Pria yang tak lain selalu membuat istrinya lembur bekerja. Hans Lawren, pria yang mendekati Clara dengan sengaja.Hans tertegun ketika melihat keintiman pasangan di hadapannya. Sebelumnya, dia juga pernah berpikir jika Clara mungkin memiliki seseorang di belakangnya. Hans sudah mulai curiga ketika melihat kartu kredit pada makan siang sebelumnya. Tapi dia tidak menyangka jika orang tersebut adalah Aland Washington. Jadi, wanita cantik itu adalah Clara Washington.Dia adalah pria yang berkuasa, memiliki uang, dan juga wajah yang tampan. Tapi, kenapa dia malah menyukai wanita yang sudah memiliki suami. Gila! Padahal sebelumnya bisa saja Hans mencari tahu siapa Clara sebenarnya, tap
Read more

Chapter 171

Seorang pria tampan tengah meneguk minuman beralkhohol miliknya beberapa kali. Sementara teman di sampingnya hanya menatapnya dengan sesekali memperingatinya. Malam ini, Hans Lawren merasakan patah hati untuk yang pertama dalam seumur hidupnya. “Apakah itu pantas?” tanya Leo.Tapi Hans malah mengabaikannya dan tidak berkata apapun. Sahabatnya itu malah terus meneguk minumannya terus menerus hingga wajah tampannya berubah menjadi mabuk.“Aku sudah memperingatkan kau untuk mencari tahu tentangnya. Kau malah menolak. Apapun yang kau lakukan sekarang sudah tidak berguna.”Benar, semua yang Hans lakukan kini tidak akan berguna. Wanita yang dia pedulikan tidak akan memerdulikannya kembali. Hal yang membuat Hans sangat menyesalinya, itu karena dia harus mengharapkan istri orang orang lain. Sakit hati yang dia rasakan lebih menyakitkan daripada ditinggalkan seorang kekasih. Sial!“Kau tidak bisa terus seperti ini. Kau perlu mengakhirinya.”Ya, Hans harus segera mengakhirinya. Karena jika tid
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
22
DMCA.com Protection Status