Kalana hanya tertegun sesaat, lalu segera menarik lengannya yang sedang mencubit bocah itu.Wanita itu sangat tenang. Dengan pergerakan cepat, dia langsung menutupi bagian tubuh Revan yang memerah akibat cubitannya. Kemudian, bagaikan seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya, dia memeluk bocah itu dan menghiburnya, "Jangan menangis, sayang. Ibu ada di sini. Revan jangan menangis lagi, ya. Nggak apa-apa, sayang."Menghadapi perubahan sikap ibunya secara tiba-tiba itu, suara tangisan Revan sedikit mengecil. Namun, sesungguhnya dalam lubuk hati bocah itu, dia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi ....Jason menghampiri mereka, kilatan kebingungan dan kecurigaan melintas di matanya. "Kalana, ada apa? Kenapa Revan menangis seperti ini?"Kalana mendongak, memasang ekspresi polos dan berkata, "Kak, Kakak sudah pulang, ya. Nggak ... apa-apa. Tadi, tanpa sengaja Revan terjatuh ke lantai. Mungkin karena kesakitan, dia menangis seperti ini. Ini aku sedang menghiburnya."Setelah men
Last Updated : 2024-02-08 Read more