Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1421 - Chapter 1430

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1421 - Chapter 1430

2938 Chapters

Bab 1421

Setelah makan siang, Ariel pergi untuk menjawab telepon lagi. Hanya tersisa Pamela di bangsal ....Tok, tok!Terdengar suara ketukan di pintu bangsal.Pamela tahu bahwa Ariel tidak akan mengetuk pintu ketika dia masuk, jadi matanya tanpa sadar terlihat sedikit berharap, lalu dia berkata, "Silakan masuk!"Kemudian, Andra datang membawa beberapa suplemen sambil tersenyum anggun seperti biasanya. "Lala, lama nggak bertemu! Selamat telah melahirkan dua bayi yang sehat."Melihat orang yang masuk adalah Andra, cahaya di mata Pamela meredup. Kemudian, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Terima kasih."Andra menyimpan suplemennya. Dia berjalan ke tempat tidur dan menjelaskan kepadanya."Aku sedang sibuk beberapa waktu yang lalu, jadi aku nggak mengganggumu karena tanggal kelahiranmu masih lama. Saat aku punya waktu luang, aku menelepon Jason. Aku dengar kamu sudah melahirkan, jadi aku segera datang menjengukmu!"Terlepas dari hal lain, Andra selalu merawat Pamela dengan baik. Pamela mengangguk
Read more

Bab 1422

Ariel menambahkan, "Tapi, kedua anak tersebut belum bisa meninggalkan inkubator. Mereka harus tinggal di rumah sakit untuk sementara waktu."Begitu dia mendengar bahwa anaknya tidak bisa keluar dari rumah sakit bersama-sama, Pamela segera mengerutkan keningnya. "Anakku belum bisa keluar dari rumah sakit? Kalau begitu, aku akan tinggal bersama mereka. Aku nggak keluar rumah sakit dulu."Ariel menasihati, "Bos, bahkan di rumah sakit, anakmu harus tinggal di inkubator untuk dirawat. Kamu nggak dapat tinggal bersama anakmu. Kenapa kamu nggak pulang dan menjalani masa pemulihan dengan baik dulu? Aku, Marlon dan orang-orang Pak Jason akan bekerja sama untuk merawat anakmu. Nggak akan ada masalah."Meskipun dia tidak bisa menemani anaknya sepanjang waktu, Pamela tidak bersedia meninggalkan anaknya dan keluar rumah sakit terlebih dahulu."Saat anakku keluar dari rumah sakit, aku juga akan keluar dari rumah sakit."Melihat kegigihannya, Ariel tetap ingin membujuk, "Bagi perempuan, masa pemuliha
Read more

Bab 1423

Olivia jarang bereaksi dengan cerdik. Kemudian, dia membantu neneknya menjawab, "Kak Pamela! Kakakku nggak memberi tahu nenek tentang hal ini. Kakek mengetahuinya dari pemegang saham lama di perusahaan!""Ponsel kakakku dan Ervin dicuri di Negara Muriana. Mereka berada di luar negeri dan nggak dapat memperbarui kartunya. Jadi, sekarang mereka nggak dapat menghubungi kita. Mereka juga sibuk menangani situasi perusahaan dan nggak bisa pergi."Pamela memandang Olivia dengan tenang. "Benarkah?"Mata Olivia tidak mengelak. Dia berkata sambil mengangguk dengan penuh semangat, "Benar! Kak Pamela, istirahatlah dengan tenang! Saat kakakku kembali, dia sendiri yang akan menjelaskannya padamu!"Frida juga mengangguk. "Ya, Pamela, sekarang hal terpenting bagimu adalah istirahat dengan baik! Hari ini, Nenek datang ke sini untuk membawamu kembali. Nenek sudah mencari pelayan terbaik di rumah. Maukah kamu kembali dengan Nenek?"Pamela menolak, "Nggak perlu, aku nggak manja seperti itu. Aku nggak apa-
Read more

Bab 1424

Mendengar perkataan Pamela, Olivia sedikit menahan emosinya. "Tapi Kak Pamela ...."Pamela tidak ingin mendengarkan nasihat siapa pun, jadi dia memperjelas rencananya. "Aku nggak akan kembali bersama kalian, aku juga nggak akan pergi ke Kediaman Keluarga Yanuar. Aku akan tinggal di rumah sakit. Kalau kalian mau menemui aku atau anakku, kalian bisa datang kapan saja."Ekspresi Frida terlihat sangat khawatir, tapi dia masih ingin membawa Pamela pergi. "Pamela ...."Nada bicara Pamela terhadap Frida sedikit lebih sopan. "Nenek, kamu nggak perlu mengatakannya lagi, aku nggak akan pergi ke kediaman Keluarga Dirgantara sampai Pak Agam kembali. Sekarang aku sedikit lelah dan ingin istirahat, jadi kalian pergilah. Ariel, antar Nenek dan Olivia ke kamar bayi untuk melihat anak-anak, lalu antar mereka pulang."Ariel menjawab, "Baiklah! Nyonya Frida, Nona Olivia, silakan ikut denganku!"Frida mengerutkan keningnya. Dia mengetahui bahwa Pamela masih kesal terhadap Agam. Dia pasti tidak akan kembal
Read more

Bab 1425

Andra memandang Pamela yang sedang bersandar di samping tempat tidur dengan ekspresi bingung. "Aku pikir daripada beristirahat, Pamela membutuhkan seseorang untuk berbicara dengannya sekarang."Jason mengerutkan kening dan berkata, "Dia mungkin nggak ingin berbicara denganmu sekarang."Andra tidak setuju. "Belum tentu! Kalau kamu nggak percaya, kamu keluarlah. Biarkan Pamela dan aku berbicara berdua sebentar! Aku pasti akan membuat Pamela bahagia!"Jason menariknya dengan tidak sabar. "Berhenti bicara omong kosong! Keluarlah bersamaku!"Saat berkata, Jason menyeret Andra keluar ....Andra tidak punya pilihan selain berteriak kepada Pamela, "Lala, kalau begitu aku akan datang menemuimu besok!"Pamela hanya menatap dengan ekspresi datar. Lalu, dia menoleh dan melihat ke luar jendela dengan linglung .......Setelah diseret keluar dari bangsal oleh Jason, Andra meluruskan pakaiannya yang kusut sambil mengeluh."Jason! Kamu ini terlalu membosankan! Aku nggak mudah mendapat kesempatan berbi
Read more

Bab 1426

Ruang NICUOlivia menempel pada dinding kaca ruang NICU, memandangi dua bayi dalam inkubator, matanya penuh kegembiraan."Nek, lihat! Mereka berdua kecil dan imut! Yang perempuan mirip Kak Agam, yang laki-laki mirip Kak Pamela!" kata Olivia.Frida meneteskan air mata haru ketika melihat kedua cicitnya, tetapi tersembunyi sesuatu yang serius dan rumit di antara alisnya.Frida punya banyak kekhawatiran dan tidak berpikiran sesederhana Olivia.Setelah melihat cicitnya beberapa saat, Frida menoleh, menatap Ariel yang mengantar mereka dan berkata dengan suara dalam, "Nona, aku tahu kamu sudah lama berteman dengan Pamela, lebih kurang aku juga sudah tahu situasi yang terjadi, tapi aku hanya ingin memastikan, apa kalian yakin Agam yang masuk dan membawa pergi satu bayi dari ruang bersalin?"Ariel mengangguk dengan serius, "Benar, kami semua melihat dengan mata kepala sendiri."Alis Frida berkerut, "Tapi aku sudah meminta orang menyelidikinya, Agam memang memesan tiket pulang di hari Pamela me
Read more

Bab 1427

Kecurigaan Ariel beralasan.Olivia juga yakin seperti itu. "Menurutku juga begitu, ini pasti ulah Sophia! Wanita itu terobsesi dengan Kak Agam, dia psikopat! Kita harus segera mencari ke rumah mereka!"Tentu Ariel dan Marlon juga pernah mencurigai Sophia, mereka sudah mengutus orang di Negara Muriana untuk mengintai Perusahaan Tessa dan rumah Sophia, hanya saja belum ditemukan kejanggalan.Setiap hari Sophia keluar rumah, tapi sosok Agam tak pernah terlihat di sisinya.Frida orang yang berhati-hati, dia memberi isyarat pada Olivia untuk diam dengan tatapan matanya, "Theo sangat memanjakan putrinya, kalau benar mereka yang menahan Agam, mereka pasti sudah melakukan persiapan yang matang. Kalaupun kita langsung ke rumah mereka, kemungkinan besar hasilnya akan sia-sia.""Baiklah, semuanya bersabar dulu, aku akan pulang dan berdiskusi dengan kakeknya tentang tindakan selanjutnya," sambungnya."Untuk saat ini, tolong kalian jaga Pamela, bantu aku menenangkannya. Aku pasti akan memberikan ke
Read more

Bab 1428

Untuk sementara dia hanya bisa merespons seperti ini, karena Pamela masih terlihat tenang dan bisa menstabilkan emosinya.Kalau dia menceritakan faktanya dan Pamela sampai tahu anaknya kurang satu, Pamela pasti tidak akan setenang ini.Pamela mengangguk, "Ya, dia diberkati.""Sebelumnya dia dikabarkan tewas dalam ledakan, tapi bukankah akhirnya dia kembali dengan selamat?" lanjutnya."Aku tahu, dia nggak akan membohongiku lagi, dia sudah berjanji akan pulang, dia pasti akan menepatinya," sambungnya."Koridor memang agak dingin, aku akan menjalani masa nifas dengan baik dan menunggunya pulang," tambahnya lagi.Begitulah, dia bergumam sendiri, lalu berbalik dengan lesu dan berjalan kembali ke kamarnya selangkah demi selangkah ....Ariel sangat sedih melihat Pamela memaksakan diri untuk tenang.Pamela tidak tahu, entah bagaimana caranya pria itu kembali dan membawa pergi satu anaknya, bahkan sekarang menghilang.Pamela masih begitu percaya padanya ....Kalau Agam dan anak pertamanya tidak
Read more

Bab 1429

"Aku sudah dengar kabar kalian ingin memanfaatkan ketidakberadaan suamiku untuk menduduki posisinya, tapi, aku sarankan kalian untuk mengurungkan niat itu! Selama ada aku, Perusahaan Dirgantara nggak akan ganti nama!" kata Pamela.Ucapan Pamela membuat semua orang tidak bisa berkata-kata. Bahkan mereka yang masih tidak puas tidak lagi berbicara untuk mempersulit keadaan.Karena mereka juga merasa logis.Ucapan Pamela benar, Agam sudah tiada, tentu pewaris utama yang akan menggantikannya, tidak mungkin pemegang saham seperti mereka yang mengambil alih.Pertemuan tersebut berlangsung selama satu setengah jam, Pamela tampil dengan normal.Sekalipun sekelompok pemegang saham yang licik itu tidak mau menerima kepemimpinan dari seorang wanita muda, mereka harus mengakui bahwa wanita ini memiliki kekuatan, berbicara dengan fasih dan sangat pandai mengelola perusahaan ...."Rapat dibubarkan."Setelah rapat, Pamela bangkit dan keluar dari ruangan, lalu pergi ke kantor Direktur untuk mengatur la
Read more

Bab 1430

Pamela tersadar, kemudian menggeleng, "Nggak apa-apa, sepulang kerja nanti aku akan menjemput Revan dan si kembar di sekolah, kamu mau ikut atau pulang duluan?" tanyanya.Olivia menjawab secara spontan, "Aku ikut. Aku sudah janji pada Revan dan si kembar, hari ini akan mentraktir mereka makan pizza."Pamela mengiakan, meletakkan botol mineralnya, lalu melambai sambil berkata, "Kamu keluar dulu, masih ada yang harus kukerjakan.""Oh ...."Setelah mengangguk, dia keluar dari kantor Direktur dan menutup pintu.Olivia tampak sedih setelah keluar dari kantor Direktur.Tidak mudah menjadi Pamela, dia membantu Agam mengelola perusahaan, juga mengasuh tiga anak, bahkan salah satunya diadopsi oleh Agam dengan alasan khusus, tapi Pamela memperlakukannya seperti anak sendiri, tidak pernah pilih kasih.Sementara Agam seakan menguap, tidak pernah ada kabarnya.Yang paling penting, selama tiga tahun ini, Pamela tidak pernah berpikir untuk meninggalkan Keluarga Dirgantara, dia juga mengasuh tiga anak
Read more
PREV
1
...
141142143144145
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status