Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1401 - Chapter 1410

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1401 - Chapter 1410

2938 Chapters

Bab 1401

Agam berkata, "Sebelumnya, kamu meninggalkanku begitu lama tanpa meninggalkan petunjuk apa pun. Apa kamu tahu bagaimana aku bertahan? Sekarang, aku akan membiarkanmu merasakan rindu! Tunggulah, setelah aku kembali kamu bisa melihatku. Kamu nggak hanya dapat melihatku, kamu juga dapat menyentuhku!"Pamela berkata sambil mengerutkan keningnya, "Jangan membicarakan hal-hal ini. Kalau kamu nggak membuka kamera, aku akan sangat marah!"Agam tersenyum dan berkata, "Patuhlah, aku mau mandi dan istirahat. Aku sangat lelah hari ini. Kalau membuka kamera, meskipun hanya memotret wajahku, aku harus keluar dan berpakaian .... Bocah, bukan hanya kamu saja yang akan malu. Aku juga pemalu."Pamela terdiam seribu bahasa.Begitu Pamela mendengar Agam berkata dia lelah, Pamela tidak terlalu mengotot dan mengerutkan bibirnya. "Oke, kalau begitu kamu mandilah dulu! Yah sudah kalau kamu nggak ingin membuka kamera, aku nggak ingin melihatnya lagi! Huh!"Setelah itu, Pamela menutup telepon. Dia tidak ingin m
Read more

Bab 1402

Agam memandang Sophia dengan matanya yang sipit. Agam merasa sedikit tersinggung dan tidak senang.Sebelumnya, Sophia belum pernah menghadapi penampilan Agam yang begitu dingin. Bahkan saat ini Agam sedang duduk di kursi roda dengan wajahnya yang pucat dan lemah, penampilannya itu tetap membuat Sophia ketakutan ....Agam berkata dengan sungguh-sungguh, "Menurutku, tumbuh besar di pedesaan adalah kelebihannya. Itu bukanlah hal yang memalukan.""Aku paling tahu betapa hebatnya dia. Aku cukup beruntung dia bisa jatuh cinta kepadaku yang sudah tua. Selain itu, aku nggak membutuhkan seorang wanita untuk menyamai statusku.""Aku nggak peduli dari mana dia berasal atau apa latar belakangnya.""Hal yang terpenting adalah aku mencintainya."Aku mencintainya ....Setelah mendengar Agam mengucapkan kata itu dengan tegas, ekspresi Sophia menjadi masam dan kaku. Kemudian, dia berkata sambil menggertakkan giginya dengan enggan, "Agam, kenapa kamu nggak mengerti ...."Ekspresi Agam menunjukkan sediki
Read more

Bab 1403

Kantor Pencatatan Sipil Negara Muriana.Saat menjalani prosedur pencabutan, Sophia ragu-ragu cukup lama sebelum mengeluarkan kartu identitasnya dengan perlahan.Pengacara yang dibawa oleh Agam maju untuk bernegosiasi dengan staf dan menjelaskan situasi spesifiknya. Prosedur pencabutan berjalan dengan lancar.Akhirnya, staf tersebut menyita akta nikah mereka dan menghancurkannya. Dengan begitu, mereka telah mengakhiri hubungan yang tidak penting tersebut.Ervin mendorong Agam keluar dari Kantor Pencatatan Sipil Negara Muriana. Mereka hendak masuk ke mobil yang dikirim oleh Perusahaan Dirgantara dan pergi ke bandara untuk terbang kembali.Sophia buru-buru mengejarnya. "Agam, kenapa kamu pergi? Bukankah kita sudah sepakat untuk makan malam bersama?"Agam tidak pernah memedulikan masalah makan. Dia sangat ingin kembali ke rumahnya. Dia hanya ingin kembali secepatnya untuk menemui Pamela. Agam ingin memberi tahu Pamela bahwa masalahnya telah diselesaikan. Dia ingin tinggal bersama Pamela da
Read more

Bab 1404

Mendengar Agam telah menghalangi harapannya, Sophia tersenyum masam. "Agam, jangan salah paham, sekarang kita sudah menyelesaikan prosedur pencabutan, aku nggak akan berharap untuk bersamamu lagi! Aku hanya berharap sebelum kamu pergi, bisakah kamu membantuku untuk terakhir kalinya?"Setelah menderita kerugian, mata Agam sedikit berkedut dengan waspada. "Apa itu?"Sophia mengangkat dagunya dengan sedikit kesal. "Eh ... aku punya penggemar yang mengejarku selama ini. Sekarang, aku sudah menyerah padamu. Aku berencana untuk menerimanya."Setelah mendengar ini, Agam setuju. "Yah, itu sangat bagus."Sophia mengedipkan matanya sambil menatap Agam dengan tulus. "Agam, kalau kamu benar-benar memperlakukanku sebagai teman, bantu aku memeriksanya! Dia akan datang ke sini untuk menjemputku sebentar lagi. Kalian sesama pria seharusnya saling memahami. Bisakah kamu membantuku melihat apakah dia dapat dipercaya dan tulus kepadaku?"Menghadapi permintaan Sophia yang masuk akal, Agam mengangkat lenga
Read more

Bab 1405

Pamela menarik Revan yang sedang duduk di karpet sambil bermain dengan mainan. "Oke, simpan mainannya. Ayo jalan-jalan di halaman untuk berjemur di bawah sinar matahari?"Revan mendengarkan kata-kata Pamela. Dia segera mengangguk dengan patuh. Revan mengambil mainan di lantai dan menaruhnya di kotak penyimpanan tidak jauh dari sana. Lalu, dia berlari kembali dan meraih tangan Pamela. "Bibi Kak Pamela, Jalan-jalan! Jalan-jalan!"Pamela berdiri, lalu hendak mengajak Revan keluar ....Saat ini, seorang pelayan Keluarga Yanuar masuk dan melaporkan, "Tuan Muda, seseorang dari Keluarga Dirgantara datang kemari."Saat mendengarnya, Jason mengangkat alisnya dengan terkejut. "Siapa yang datang?"Agam tidak ada di sini, siapa lagi anggota Keluarga Dirgantara yang akan datang ke Kediaman Keluarga Yanuar?Pelayan itu berkata dengan jujur, "Nona Olivia datang ke sini bersama neneknya. Dia bilang dia datang mengunjungi Nona Pamela."Setelah mendengar ini, Pamela yang mengajak Revan keluar pun berhen
Read more

Bab 1406

Mendengarkan cucu mertuanya memanggilnya Nenek Frida, Frida merasa sangat tidak nyaman ....Frida khawatir Pamela masih tidak mau memaafkan Agam. Dia juga khawatir cucunya yang polos itu tidak bisa mengejar kembali istrinya!Frida khawatir Pamela akan salah memahami dengan niatnya, jadi dia segera menjelaskan."Pamela, tolong jangan salah paham. Hari ini, Nenek datang menemuimu, bukan karena bayi di perutmu! Sekarang, meskipun kamu nggak hamil, Nenek akan tetap datang menemuimu! Nenek bersumpah!"Saat berkata, Frida mengangkat tangannya untuk bersumpah.Melihat ini, Pamela tertegun. Dia merasa tidak berdaya. Kemudian, dia mengulurkan tangan untuk menekan tangan Frida yang bersumpah padanya. "Yah, aku percaya padamu. Nenek, jangan seperti ini. Kalau kamu seperti ini, aku akan merasa bersalah!"Saat dia mendengar panggilan nenek, Frida baru merasa tenang. Kemudian, dia menarik kembali tangannya."Pamela, percayalah pada Nenek! Nenek takut kamu salah paham kalau Nenek melakukan ini untuk
Read more

Bab 1407

Olivia juga merasa aneh dan bertanya, "Benar! Aku juga merasa aneh! Kak Pamela, kenapa kamu tinggal di Kediaman Keluarga Yanuar? Jason tampaknya sangat memperhatikanmu! Apakah dia memiliki perasaan padamu? Dia ingin mengambil keuntungan dari konflik antara kamu dan kakakku?"Mendengar perkataan cucunya, Frida juga tampak waspada. Dia takut cucu menantunya yang berharga akan direbut oleh Keluarga Yanuar!"Pamela, apakah itu benar? Bocah dari Keluarga Yanuar memiliki perasaan padamu?"Pamela menggerakkan bibirnya dan berkata, "Nenek, ini nggak seperti yang kamu pikirkan. Pak Jason nggak memiliki maksud seperti itu padaku."Pamela tidak ingin menceritakan hubungannya dengan Keluarga Yanuar.Tinggal sementara di Kediaman Keluarga Yanuar adalah rancana sementaranya. Pamela tidak ingin mengakui Keluarga Yanuar.Sekarang, kesalahpahaman antara Pamela dan Agam akhirnya diselesaikan. Pamela tidak ingin menambah hambatan lagi di antara mereka.Keluarga Dirgantara dan Keluarga Yanuar telah lama b
Read more

Bab 1408

Frida mengepalkan tangan kecil Pamela dengan gembira. "Pamela, Nenek juga melakukan hal yang buruk padamu. Aku nggak mengatakan yang sebenarnya tentang surat nikah Agam dan Sophia. Aku harap kamu bisa memaafkan Nenek ...."Pamela memandang Frida dengan tenang. Dia berkata sambil mengerucutkan bibirnya dan tersenyum, "Nenek, semuanya sudah berlalu."Pamela sudah melepaskan masalah ini.Masalah surat nikah terjadi sebelum Pamela bertemu dengan Agam. Kemudian, keduanya hanya terikat dalam hubungan kerja sama. Saat itu, Agam tidak perlu menjelaskan kepada Pamela.Belakangan, muncul perasaan di antara keduanya ....Frida menepuk punggung tangan Pamela dengan gembira. "Pamela, baguslah kamu nggak menyalahkan Nenek. Nenek tahu bahwa kamu memiliki hati yang baik. Kamu bukan anak yang cerewet.""Nenek beri tahu padamu, selama kamu pergi dari rumah, Agam sering duduk melamun sendirian di kamarnya. Dia berbicara lebih sedikit dari sebelumnya.""Sejak dia masih kecil, Agam telah hidup di bawah tek
Read more

Bab 1409

Saat Pamela mendengar bahwa orang yang datang bukanlah Agam, cahaya di mata Pamela meredup. "Baiklah, bawa dia ke ruang tamu untuk menungguku! Omong-omong, minta pelayan memasak lebih banyak makan siang. Dia seharusnya akan tinggal untuk makan siang.""Baik, Nona Pamela." Pelayan itu membungkuk hormat dan berbalik untuk melakukan pekerjaannya.Pamela juga membawa Revan kembali menemui Adsila.Begitu dia masuk ke ruang tamu, Adsila menyeret sebuah kotak besar ke depannya. "Hei, Bibi!"Pamela menunduk dan melihat ke kotak besar yang diseret Adsila, lalu mengangkat alisnya ke arahnya, "Apa yang kamu lakukan? Kabur dari rumah?"Adsila menggelengkan kepalanya dan melambaikan tangannya. "Bukan, bukan! Bibi! Ini perlengkapan bersalin yang aku siapkan untukmu. Bukankah kamu akan melahirkan?"Pamela menggerakkan bibirnya dan melihat ke tas yang lebih besar dari koper berukuran 24 inci. "Aku sudah membeli semua barang yang aku butuhkan. Kamu membawa tas sebesar itu, nggak akan ada ruang untuk me
Read more

Bab 1410

Adsila terkejut sekaligus berkata dengan gembira, "Wah! Aku sering melihat video gerakan janin di internet. Aku nggak menyangka akan ada gerakan sebesar itu ketika aku menyentuhnya! Bibi, bayi di perutmu nakal sekali. Apakah kamu merasa nggak nyaman?"Terlintas cahaya keibuan dari mata Pamela. Kemudian, dia membelai perutnya dengan lembut, lalu berkata sambil tersenyum, "Lumayan! Tapi, bocah ini seharusnya seperti pamanmu, dia sangat menjengkelkan!"Adsila memandang Pamela yang tersenyum bahagia, kemudian dia mengangkat pipinya dengan linglung. "Baguslah! Bibi, menurutku kamu dan pamanku akan bersama selamanya. Kalian akan sangat bahagia! Aku sangat iri dan ingin memiliki hubungan seperti kalian!"Pamela mengangkat alisnya dan menatap Adsila. "Bukankah kamu nggak punya pacar? Kamu akan segera memiliki bayi!"Menyebutkan pacarnya, wajah Adsila menjadi masam. "Bibi, sebenarnya aku sudah putus lagi ...."Pamela tidak terkejut, lalu dia bertanya pada Adsila, "Kenapa putus?"Adsila berkata
Read more
PREV
1
...
139140141142143
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status