Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1441 - Chapter 1450

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1441 - Chapter 1450

2938 Chapters

Bab 1441

Dia mencintai pria ini, sejak pertama kali mereka bertemu, dia sudah sangat mencintainya.Jadi, sekalipun alat reproduksinya bermasalah, dia tidak peduli.Asalkan Agam bisa terus di sisinya, dia bisa dikatakan berhasil dan bahagia!Namun, memang seharusnya ada anak di antara mereka. Dengan begitu, ada dorongan untuk memupuk perasaan dan membentuk ikatan di antara keduanya.Jadi, sebelum Agam sembuh total, dia menyuruh orang mengambil kembali anak yang dia buang, lalu berbohong pada Agam bahwa itu adalah anak mereka.Saat melihat anak itu, Agam sama sekali tidak curiga, dia percaya anak itu adalah anaknya.Karena, mereka terlalu mirip!Hanya saja, sejak kecil anak itu tidak menyukai Sophia, tak peduli seberapa baik dan sayang Sophia padanya, anak itu tidak pernah mau memanggilnya ibu.Ada kalanya Sophia kehilangan kesabaran, dia sangat ingin memukul anak itu, tapi dia takut ketahuan Agam, sehingga terus menahan diri.Dia telah sampai di titik ini, jika tidak menahan diri, bukankah semua
Read more

Bab 1442

Olivia mengerutkan alisnya, menatap Pamela dengan hati-hati, lalu berkata, "Kak Pamela, apa kamu curiga suaminya itu ...."Ada kecurigaan dalam hati Pamela, tetapi dia merasa kecurigaannya tidak masuk akal.Mana mungkin Agam?Sekalipun Sophia menahan Agam dan menghindari pemantauan mereka, mana mungkin Agam bersedia tinggal bersama wanita keji itu dan memiliki anak dengannya?"Sudahlah, aku juga nggak tahu apa yang kucurigai, katanya suaminya dari Keluarga Ferdinan, mungkin aku yang terlalu curigaan," kata Pamela.Hingga saat ini, Pamela tidak mengetahui bahwa sebenarnya dia melahirkan tiga anak kembar. Semua orang takut dia akan marah karena hal ini, sehingga mereka sepakat untuk tidak menceritakan hal tersebut kepadanya.Akan tetapi, Olivia mengetahuinya. Tanpa sadar dia mencurigai anak yang digendong Sophia adalah bayi pertama yang dilahirkan Pamela.Olivia menggertakkan giginya, lalu berkata, "Aku akan cari tahu siapa suaminya!"Pamela tidak terlalu memperhatikan reaksi Olivia, dia
Read more

Bab 1443

Olivia menggembungkan pipinya, lalu berkata, "Lihat, 'kan! Aku tahu pasti kalian kurang cermat memantaunya! Utusan kami juga begitu, mereka nggak menemukan kejanggalan di Perusahaan Tessa, juga nggak mendengar kabar Sophia sudah menikah! Maka dari itu aku merasa aneh, Sophia sengaja menyembunyikan pernikahannya, juga soal dia punya anak! Normalnya kalau wanita menikah, pasti ingin seluruh dunia mengetahui dan menyaksikan kebahagiaannya! Sebaliknya Sophia malah menutupi kabar baik ini, pasti ada sesuatu!"Ariel berkata dengan ekspresi serius, "Kalau dia memang ingin menyembunyikannya, kenapa dia kembali dengan membawa anaknya? Apalagi semudah itu bertemu dengan Bos? Bukankah itu bertentangan?"Olivia menggerutu, "Mana kutahu! Aku datang untuk meminta kalian menyelidiki tujuan kepulangan Sophia, selidiki juga suami dan anaknya. Lebih bagus lagi kalau bisa dapat foto dan informasi penting lainnya! Untuk sementara aku nggak ingin keluarga kami dikagetkan dengan hal ini. Kakek dan Nenek sud
Read more

Bab 1444

Ariel menaikkan kacamata berbingkai emasnya sambil menjawab dengan tenang, "Kata Olivia, tadi Bos berjumpa dengan Sophia ketika menjemput anak-anak."Ekspresi Marlon membeku, "Kapan wanita itu kembali? Orang-orang kita nggak ada yang menyadarinya."Ariel menyipitkan mata sambil berkata, "Jelas sekali selama ini dia tahu kita terus mengawasinya, anti deteksinya sangat kuat. Dengan kekuatan keluarganya di Negara Muriana, dia mampu kembali tanpa kita sadari. Olivia juga bilang, dia mengaku sudah menikah dan sedang menggendong seorang anak. Olivia datang untuk meminta kita memeriksa identitas suami Sophia."Marlon duduk di hadapan Ariel, lalu berkata, "Dia menikah diam-diam? Selama pengawasan, kita sama sekali nggak mendengar kemunculan pria di sisinya! Jangan-jangan ...."Tentu Ariel juga tahu kecurigaan Marlon, "Sekarang kita belum bisa menilai, kirim orang untuk menyelidiki di mana Sophia menginap, siapa suaminya, juga tujuan dia kembali."Marlon mengisyaratkan oke dengan tangannya samb
Read more

Bab 1445

Sophia juga takut Kevin terbangun, karena dia menidurkannya dengan susah payah. Dia menghela napas dan berbisik, "Kevin sudah tidur, mari kita makan. Aku sudah meminta pihak hotel untuk mengantar steak dan anggur."Pria itu melambai sambil berkata, "Kamu makan saja dulu, aku nggak lapar."Sophia mengerutkan alis. "Kamu nggak makan siang, masa nggak lapar?"Pria itu berkata lagi, "Kamu makan saja duluan, aku akan makan sendiri kalau lapar nanti."Sophia tidak senang, sepertinya pria itu sengaja tidak ingin makan bersamanya.Namun, dia juga tak berdaya, jika dia bergumul dengan pria itu untuk makan bersamanya, bisa-bisa Kevin terbangun. Dia terpaksa berbalik dan pergi makan duluan."Sophia."Baru saja dia berbalik, terdengar suara berat pria itu memanggil namanya.Sophia tergerak, dia berbalik dengan agak tersanjung, "Alex, ada apa?"Alex memandangnya dengan tatapan suram sambil berkata, "Besok, aku ingin keluar mencari udara segar. Sepanjang hari di hotel terlalu membosankan."Sophia te
Read more

Bab 1446

Olivia terdiam.Dia benar-benar melupakan makanan yang harus disiapkan sebelum berpiknik."Ada, ada! Sudah siap!"Frida perlahan keluar dari dapur, "Pamela, kebetulan Nenek minta orang dapur membuatkan banyak kue untuk anak-anak, ada biskuit, keik. Ada banyak nasi di rumah, aku akan minta mereka buatkan sushi untuk kalian bawa, cukup untuk kalian makan saat piknik."Olivia tersenyum ketika mendengarnya, dia menghampiri Frida sambil bersorak, "Nek, tepat waktu sekali, terima kasih!"Frida menatap jijik cucunya, mendorongnya menjauh, lalu menatap Pamela dengan penuh kasih ...."Pamela, akhir-akhir ini kamu sibuk di kantor, akhir pekan ini pergilah merilekskan diri."Pamela tersenyum, "Um, terima kasih, Nek."Tiga anak itu melompat girang dan berkata serentak, "Terima kasih, Nenek Buyut!"Frida merasa sangat bahagia ketika mendengar suara jelas para cicit memanggilnya Nenek Buyut."Kalian bertiga, tunggu sebentar, Nenek Buyut siapkan lebih banyak makanan lagi. Saat piknik nanti, kalian ha
Read more

Bab 1447

Olivia tersipu, dia berkata dengan canggung, "Kak Pamela, apa yang kamu bicarakan! Kak Ricky sangat serius mengajariku waktu itu."Pamela tidak merasa demikian, dia tidak menjelaskan ataupun mengubah kata-katanya.Ricky tidak terlalu keberatan, dia hanya mengerutkan bibirnya dengan malu-malu, lalu melihat ke tiga anak yang duduk di antara kedua gadis itu, kemudian menghela napas dan berkata, "Anak-anak sudah besar, waktu berlalu begitu cepat."Pamela menoleh, melihat pemandangan di luar jendela mobil sambil menjawab, "Ya! Waktu berlalu begitu cepat ...."Dalam sekejap mata, tiga tahun sudah berlalu....Taman hijau di Kota Marila adalah pilihan pertama untuk tamasya dan piknik. Banyak keluarga akan mengajak anak-anak mereka bermain di sini pada akhir pekan saat cuaca bagus.Pamela dan Olivia menggandeng anak-anak berjalan di depan, Ricky membantu membawa barang-barang di belakang.Setelah menemukan halaman kosong yang cocok, Olivia menunjuk ke sana, berbalik dan berkata, "Kak Ricky, ki
Read more

Bab 1448

Permintaan kecil seperti itu biasanya akan Pamela penuhi.Dia mengusap kepala putranya dengan penuh kasih, sambil berkata, "Oke! Tunggu sebentar. Ibu akan minta Olivia dan Ricky untuk membantu melihat apakah ada yang menjualnya di sekitar sini, lalu membelikan masing-masing satu untuk kalian, oke?Heri mengangguk, "Oke."Kemudian Pamela menoleh dan berkata pada Olivia, "Olivia, kamu dan Ricky pergilah berkeliling dan lihat apakah ada kios yang menjual layang-layang."Ini bisa dianggap menciptakan peluang bagi Olivia dan Ricky untuk berduaan. Jika tidak, dengan adanya tiga anak, mereka berdua tidak akan punya kesempatan untuk mengobrol.Tentu saja Olivia senang, setelah mengangguk, dia memandang Ricky dengan malu-malu sambil berkata, "Kak, kalau begitu tolong temani aku berkeliling, ya."Ricky tersenyum, lalu mengulurkan tangannya, "Nggak masalah. Ayo."Olivia tercengang selama tiga detik ketika melihat pria idamannya mengulurkan tangan.Dia tidak menyangka, Ricky mau menggandeng tangan
Read more

Bab 1449

"Ibu punya orang yang disukai. Karena itu, Ibu nggak bisa menjalin cinta dengan orang lain."Vani yang penasaran bertanya, "Siapa orang yang Ibu sukai? Di mana dia? Kenapa dia nggak datang dan bersama dengan Ibu?"Pamela terdiam.Setiap anak punya seratus ribu pertanyaan, bukan?Jika pertanyaan ini diajukan orang lain, dia pasti tidak akan menjawabnya. Namun, dia tidak bisa mengabaikan putrinya.Pamela menjawab dengan tak berdaya, "Orang yang Ibu sukai sedang ada urusan dan nggak bisa kembali untuk sementara waktu, nanti setelah dia kembali, tentu ada yang pacaran dengan Ibu."Vani bertanya lagi, "Apa orang yang Ibu sukai itu Ayah?"Pamela tercengang, kemudian mengangguk dengan jujur, "Benar, orang yang Ibu sukai adalah ayah kalian."Vani tidak senang dan mencibir, "Vani nggak suka Ayah!"Pamela tidak mengerti, lalu bertanya, "Um? Kenapa nggak suka Ayah? Vani 'kan belum pernah berjumpa dengan Ayah?"Vani mendengus, "Justru karena nggak pernah bertemu, makanya Vani nggak suka! Dalam cer
Read more

Bab 1450

Pamela menemani tiga anak duduk bersama, menikmati kue dan sushi yang disiapkan Frida.Ricky dan Olivia berdiri mengobrol di kejauhan, terobosan baru dalam hubungan mereka membuat keduanya malu-malu ....Mulut Revan belepotan saus salad karena makan sushi, Pamela mengeluarkan tisu dan menyeka mulutnya, "Makan pelan-pelan, awas tersedak."Revan mengangguk patuh.Heri yang duduk di sebelahnya terus menatap layang-layang di langit. Ketika melihat layang-layang itu terbang ke arah lain, dia buru-buru memasukkan sisa setengah potong sushi ke dalam mulutnya, lalu berdiri dan berkata, "Bu, aku sudah kenyang! Aku akan ke sana mencari Bibi!"Pamela menoleh melihat Heri, lalu berpesan, "Pelan-pelan, awas jatuh!"Heri mengiakan, lalu berlari ke arah Olivia untuk melihat layang-layang ....Setelah melihat Heri tiba di sisi Olivia, barulah Pamela lega dan menarik pandangannya, lalu mengambil ketel untuk memberi Vani air, takut dia akan tersedak.Revan dan Vani sangat penurut, mereka duduk diam dan
Read more
PREV
1
...
143144145146147
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status