"Ibu punya orang yang disukai. Karena itu, Ibu nggak bisa menjalin cinta dengan orang lain."Vani yang penasaran bertanya, "Siapa orang yang Ibu sukai? Di mana dia? Kenapa dia nggak datang dan bersama dengan Ibu?"Pamela terdiam.Setiap anak punya seratus ribu pertanyaan, bukan?Jika pertanyaan ini diajukan orang lain, dia pasti tidak akan menjawabnya. Namun, dia tidak bisa mengabaikan putrinya.Pamela menjawab dengan tak berdaya, "Orang yang Ibu sukai sedang ada urusan dan nggak bisa kembali untuk sementara waktu, nanti setelah dia kembali, tentu ada yang pacaran dengan Ibu."Vani bertanya lagi, "Apa orang yang Ibu sukai itu Ayah?"Pamela tercengang, kemudian mengangguk dengan jujur, "Benar, orang yang Ibu sukai adalah ayah kalian."Vani tidak senang dan mencibir, "Vani nggak suka Ayah!"Pamela tidak mengerti, lalu bertanya, "Um? Kenapa nggak suka Ayah? Vani 'kan belum pernah berjumpa dengan Ayah?"Vani mendengus, "Justru karena nggak pernah bertemu, makanya Vani nggak suka! Dalam cer
Pamela menemani tiga anak duduk bersama, menikmati kue dan sushi yang disiapkan Frida.Ricky dan Olivia berdiri mengobrol di kejauhan, terobosan baru dalam hubungan mereka membuat keduanya malu-malu ....Mulut Revan belepotan saus salad karena makan sushi, Pamela mengeluarkan tisu dan menyeka mulutnya, "Makan pelan-pelan, awas tersedak."Revan mengangguk patuh.Heri yang duduk di sebelahnya terus menatap layang-layang di langit. Ketika melihat layang-layang itu terbang ke arah lain, dia buru-buru memasukkan sisa setengah potong sushi ke dalam mulutnya, lalu berdiri dan berkata, "Bu, aku sudah kenyang! Aku akan ke sana mencari Bibi!"Pamela menoleh melihat Heri, lalu berpesan, "Pelan-pelan, awas jatuh!"Heri mengiakan, lalu berlari ke arah Olivia untuk melihat layang-layang ....Setelah melihat Heri tiba di sisi Olivia, barulah Pamela lega dan menarik pandangannya, lalu mengambil ketel untuk memberi Vani air, takut dia akan tersedak.Revan dan Vani sangat penurut, mereka duduk diam dan
Begitu menyadari pertanyaannya, Heri mengerutkan kening dan berkata, "Oke! Kalau begitu, aku akan bertanya lagi! Kak, kamu beli layang-layang Manusia Robot di mana?"Mendengar sebutan 'kakak', Kevin merasa akrab dengannya dan hatinya pun luluh. Dia menjawab, "Toko mainan Manusia Robot di Negara Muriana."Heri mendengarkan dan diam-diam mengingatnya. Dia hendak pulang untuk memberi tahu ibunya sebelum bertanya. "Kalau begitu, kamu juga beli topeng Manusia Robot yang ada di kepalamu di sana?"Kevin mengangguk. "Ya, benar!"Heri berpikir sejenak dan merasa akan memakan waktu yang lama meskipun ibunya mengutus seseorang untuk membelinya di Negara Muriana, jadi dia punya ide cemerlang dan bertanya, "Bisakah kamu jual layang-layang dan topengnya padaku dulu, lalu kamu beli lagi saat pergi ke Negara Muriana?"Kevin mengerutkan kening di balik topengnya, merasa anak di depannya itu agak keterlaluan.Karena tidak ingin memedulikannya lagi, dia pun pergi.Heri meraih pakaiannya. "Kak ... nggak m
Heri langsung meronta, "Lepaskan aku, aku mau cari ibuku!"Sophia menggendong anak itu dan berkata, "Kalau Ibu nggak di sini, di mana lagi kamu akan cari Ibu? Patuh dan berhentilah membuat masalah! Kalau kamu membuat masalah lagi, Ibu nggak akan mengajakmu bermain lagi!"Heri menangis. "Kamu bukan ibuku! Ibu, jangan pergi, aku di sini! Tolong, ada orang jahat yang menangkapku ...."Sophia benar-benar kehilangan kesabaran.Biasanya Kevin sangat dingin padanya dan nakal, jadi lupakan saja.Hari ini beraninya dia langsung menyebut dirinya orang jahat?Ini sungguh keterlaluan!Sophia hendak memanfaatkan saat di mana pria itu tidak ada untuk menegur anak manja ini ...."Ada apa?"Suara dalam seorang pria tiba-tiba terdengar dari belakang.Sophia hanya bisa menelan tegurannya dan setelah kembali ke rumah, dia berkata tanpa daya kepada pria itu, "Alex, aku suruh Kevin pulang, tapi anak ini bersikeras untuk melarikan diri dan terpaksa menariknya pulang!"Heri yang digendong oleh Sophia masih m
Sophia mendengar gumaman beberapa gadis kecil di kejauhan dan menatap mereka dengan kesal serta memberi peringatan ....Setelah dipelototi oleh Sophia, beberapa gadis langsung berbalik dan membuang muka tanpa berani untuk berdiskusi lagi .......Pamela membawa Heri pulang dan memarahinya sepanjang waktu, tetapi kemarahan di hatinya masih belum hilang.Anak ini semakin keterlaluan, idenya semakin banyak dan berani keluar sendirian ....Akan tetapi, Heri tercengang sepanjang proses tanpa mengakui kesalahannya, meminta maaf atau mengatakan apa pun.Setelah kembali ke tempat piknik mereka, Pamela meletakkan "Heri" dan bertanya padanya dengan wajah serius, "Kamu begitu keras kepala dan nggak mengatakan apa-apa? Apa nggak salah kalau keluar sendirian? Tahu nggak kalau kamu salah?"Heri menatapnya dengan sepasang mata sedih.Olivia menghela napas lega setelah melihat anak itu kembali dan datang untuk membujuknya, "Kak Pamela, sudahlah! Heri sangat suka layang-layang Manusia Robot itu. Ayo ki
Akan tetapi, tidak ada seorang pun di sana.Hanya sebuah mobil SUV berwarna hitam yang melaju begitu saja ....Raut wajah datar Pamela perlahan menghangat dan dia berbalik sambil berkata kepada putranya dengan lembut, "Sudahlah, lain kali jangan ulangi kesalahanmu ini lagi. Apa pun alasannya, kamu nggak boleh keluar sendirian lagi. Ibu akan mengkhawatirkanmu, mengerti?"Kevin menatap Pamela dengan tatapan kosong, melihat kelembutannya dari tatapan seriusnya sebelum berbicara dengannya dengan lembut dan hatinya tiba-tiba langsung berhenti melawan.Berbeda dengan "ibu" yang bernama Sophia, tidak peduli apa yang dikatakan "ibu" itu kepadanya, Kevin tidak menyukainya dan suka membangkang.Pamela memeluk putranya dan terus menepuk punggungnya. "Heri suka Manusia Robot, 'kan? Jangan menangis lagi. Ibu akan membelikanmu dan kakakmu banyak mainan Manusia Robot, oke?"Kevin jelas tahu bahwa namanya bukan Heri, tetapi dia masih tidak bisa menahan bujukan lembut dari wanita lembut ini. Dia mengan
Alex teringat apa yang Sophia katakan tentang ada yang berbeda dari Kevin.Pria itu menyipitkan mata dan menatap wajah putranya dengan cermat, tetapi tidak melihat sesuatu yang berbeda ....Dalam benaknya, tiba-tiba dia teringat pada seorang gadis yang kulihat di halaman taman hari ini. Wajah itu sepertinya pernah terlihat di suatu tempat sebelumnya ....Selain itu, saat melihatnya berdiri bersama pria itu sambil berbicara dan tertawa, dia merasakan perasaan tertekan yang tak terlukiskan di dadanya ....Siapa wanita itu?Apakah mereka pernah bertemu di suatu tempat sebelumnya?...Kediaman Dirgantara.Saat Pamela dan yang lainnya kembali, sudah tiba waktunya makan malam.Nyonya Frida keluar untuk menyambut mereka setelah mendengar keributan itu.Pamela dan Olivia memimpin ketiga anaknya ke dalam rumah, sementara Ricky sudah kembali ke sekolah sendirian.Meskipun usianya sudah tua, Nyonya Frida masih ingin menggendong cicitnya saat dia melihatnya, jadi dia menggendong Vani si bungsu."V
Nyonya Frida berkata dengan lega dan sedih, "Oke, Pamela. Ajak anak-anak mandi dan istirahat. Sebentar lagi makan malam akan siap."Pamela bergumam dan mengangguk.Revan memimpin adiknya ke atas terlebih dahulu, sementara Pamela mengikuti kedua anaknya. Setelah berjalan beberapa langkah, dia menyadari Heri tidak ikut dan berbalik untuk melihat ....Heri terlihat tertekan. Dia berdiri di sana dengan pandangan kosong dan melihat sekeliling dengan bingung.Pamela berbalik dan membungkuk untuk menggendong "Heri". Dia agak menyalahkan dirinya sendiri karena telah berbicara kasar kepada anak itu hari ini, itulah sebabnya dia membuatnya takut seperti ini."Heri, Ibu akan mengantarmu ke atas untuk mandi, lalu kita bisa turun bersama untuk makan malam bersama Kakek dan Nenek, oke?""Heri" tidak bersuara. Dia hanya bersandar di bahu Pamela dengan patuh untuk mencari rasa aman. Dia menyukai aroma bibi cantik ini, sangat nyaman ....Melihat Pamela dan ketiga anaknya naik ke atas bersama-sama, Oliv