Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1141 - Chapter 1150

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1141 - Chapter 1150

2938 Chapters

Bab 1141

Melihat Kediaman Dirgantara kedatangan banyak tamu, Olivia merasa tidak biasa, dia menatap Pamela yang sedang menyuapi Revan, Adsila yang duduk di samping Pamela, lalu Marlon yang duduk di samping Adsila, dia mengerutkan kening dan berkata tanpa malu-malu, "Adsila, kenapa kamu masih berhubungan dengan bajingan ini? Kenapa belum menjauh darinya?"Adsila yang lapar sedang melahap makanannya, seketika dia menjadi canggung mendengar ucapan Olivia, tidak tahu harus berkata apa ....Marlon bukannya marah, dia malah tersenyum sambil bertanya, "Kenapa? Nona Olivia sepertinya nggak menyukaiku?"Sifat Olivia pada dasarnya mendominasi, apalagi di wilayah sendiri, "Benar! Aku memang nggak suka kamu! Untuk apa orang sepertimu datang ke rumah kami? Kami nggak menyambutmu!" teriaknya.Olivia yang terlalu blak-blakan seketika membuat semua orang canggung.Frida mengerutkan kening, berkata, "Olivia, jaga sikapmu! Tuan Marlon itu temannya Pamela! Bicara yang sopan!"Olivia tidak senang ditegur Frida, di
Read more

Bab 1142

Olivia merasa tertindas, tapi juga tidak berani melawan Frida lagi, ketika mencedok nasi ke piringnya, dia tak sengaja menyenggol sendok di atas meja hingga terjatuh ke lantai.Suasana hatinya sedang buruk, ditambah sendoknya terjatuh, membuatnya semakin kesal, dia menggumamkan makian. Saat hendak membungkuk untuk memungut sendoknya ....Ricky yang duduk disebelahnya lebih dulu membungkuk dan mengambilkannya tanpa mengatakan apa pun.Namun, sendok yang terjatuh sudah kotor, tidak bisa digunakan lagi, Ricky meletakkan sendok itu di samping, lalu menyerahkan sendok baru padanya sambil berkata, "Pakai yang ini saja, aku belum menggunakannya."Mendapat perhatian dari pria idamannya seperti ini membuat wajah Olivia memerah, dia menerima sendok itu dan mengucapkan terima kasih.Ricky tidak menanggapi Olivia, dia bangkit, berpamitan dengan Frida, lalu mengambil tas ranselnya dan berjalan keluar ....Melihat pria idamannya pergi, Olivia tidak tahu harus berbuat apa, dia buru-buru mengejarnya.
Read more

Bab 1143

Di sisi lain.Adsila membasuh wajahnya dengan air dingin, kemudian menatap dirinya dengan riasan yang sudah luntur di cermin, tiba-tiba dia merasakan kebencian yang kuat pada dirinya sendiri.Sepertinya dia tidak pantas disukai ....Dulu dia sudah hampir menikah, saat itu dengan bodohnya mengira dia adalah gadis paling bahagia di dunia ini, alhasil sebelum upacara pernikahan dimulai, pengantin pria malah bermain dengan gadis lain di ruang penyimpanan.Setelah tertangkap, pengantin pria justru marah dan mengancamnya dengan foto pribadinya.Agam dan Pamela-lah yang membantunya membereskan masalah itu.Kali itu kalau bukan karena para tamu takut menyinggung Agam, dia pasti sudah jadi bahan tertawaan.Kali ini dia menyukai Marlon dengan membabibuta. Meskipun Pamela sudah berulang kali memperingatkannya, dia tetap merasa dirinya spesial, pasti bisa membuat Marlon bertaubat, hasilnya ....Lagi-lagi dia menjadi bahan tertawaan!Bahkan harus membelikan alat kontrasepsi untuk pria idamannya dan
Read more

Bab 1144

Perasaan naluriah wanita untuk melindungi diri membuatnya mundur selangkah. "Pak Marlon, kamu ... kamu mau apa?" tanyanya.Marlon memegang kotak kecil itu sambil berkata, "Yang kamu belikan tempo hari, aku sama sekali nggak memakainya."Adsila terdiam.Terus? Apa yang mau dia sampaikan?Tidak memakainya .... Maksudnya hari itu dia dan pacarnya tidak melakukan perlindungan apa pun, tidak keberatan punya anak?Apa dia sedang memperingatkannya untuk jangan berharap lagi?Adsila merasa malu, kemudian berkata, "Pak Marlon, aku sudah mengerti maksudmu, aku nggak akan mengganggumu lagi, kamu nggak perlu begini."Menyadari Adsila salah menangkap maksudnya, Marlon tersenyum pahit, lalu menjelaskan, "Maksudku, aku nggak tega menggunakan barang yang kamu belikan, jadi hari itu kami nggak melakukan apa pun."Adsila terdiam.Lalu, apa maksud perkataannya itu?Hari ini Marlon sangat aneh!Kepalanya sampai berasap!"Pak ... Pak Marlon, apa yang kamu bicarakan?" tanya Adsila.Marlon tersenyum lagi, la
Read more

Bab 1145

Marlon bertanya, "Siapa?"Secara serentak Ariel juga bertanya, "Siapa?""Kalau dia bersedia membantuku, saatnya nanti kalian pasti akan tahu!" jawab Pamela. Sebelum memastikan orang itu bersedia membantunya, dia tidak akan membocorkannya.Marlon dan Ariel saling memandang, keduanya tidak dapat menerka kepada siapa Pamela akan meminta bantuan ....Setelah ketiganya menghabiskan makan siang, Pamela meminta pembantu masuk untuk membereskan piring, Pak Dimas juga ikut masuk bersama para pembantu untuk menyampaikan pesan, "Nyonya, Nyonya Frida sudah menyiapkan meja mahyong, Nyonya dan teman-teman diminta bergabung."Frida belum lupa soal bermain mahyong?Pamela mengangguk, "Oke, kami akan ke sana sekarang."Setelah Pak Dimas pergi, Pamela menoleh dan berpesan pada Ariel dan Marlon, "Buat Nyonya Frida bermain mahyong dengan gembira."Meskipun tidak tertarik pada mahyong, Marlon dan Ariel tidak berani melawan perintah Pamela....Frida meminta pembantu menata meja mahyong di ruang tamu dengan
Read more

Bab 1146

Adsila benar-benar tersinggung dengan ucapan Marlon padanya di kamar mandi siang tadi, dia tak ingin menghiraukannya lagi, dia bahkan sedang mempertimbangkan untuk berhenti kerja besok.Mungkin di mata Marlon dia memang semurahan itu? Sampai-sampai menggunakan ucapan seperti itu untuk menghinanya."Nggak pulang? Jadi mau ke mana?" tanya Marlon sembari meletakkan tangannya di jendela mobil dan mencondongkan kepalanya sedikit ke luar."Jam kerja sudah berlalu, aku nggak perlu melapor padamu ke mana aku akan pergi, 'kan?" jawab Adsila dengan ketus, masih tidak mau menatap Marlon.Marlon mengernyitkan kening, "Hari ini kamu keluar bersama kami, bisa dianggap perjalanan dinas, kalau terjadi apa-apa padamu di jalan pulang, kami harus bertanggung jawab. Dengarkan aku, naiklah."Adsila bersikeras, "Tenang saja, kalaupun terjadi sesuatu, aku nggak akan meminta pertanggungjawabanmu dan Bu Ariel. Pak Marlon, pulanglah lebih awal! Selamat tinggal!"Setelah itu, Adsila sengaja berbelok memasuki gan
Read more

Bab 1147

Setelah menyiapkan makanan bayi untuk Revan, Pamela menyuruhnya berhenti bermain dan makan dulu.Revan sangat patuh padanya, begitu Pamela memanggilnya, Revan langsung meletakkan mainannya, turun dari ranjang dan berlari ke arahnya untuk makan.Pamela mengajari Revan makan sendiri dengan sendok. Anak itu mengangguk dan mengikuti instruksinya. Meski gerakannya agak kaku, dia berhasil belajar makan sendiri.Melihat Revan menyendok nasi ke dalam mulut, Pamela sedikit emosional, setelah dia pergi, apakah Keluarga Dirgantara akan menjaga anak ini dengan baik?Tidak ada keluarga kandungnya di sini, Agam si bajingan itu mungkin tidak akan memperlakukannya dengan baik, kalaupun Agam tulus padanya, pria itu tidak akan punya waktu menjaganya ....Itu sebabnya dia mengajarkan Revan untuk makan sendiri. Seandainya setelah dia pergi tidak ada yang menyuapinya makan, anak itu tidak akan kelaparan.Saat memperhatikan Revan makan sambil tenggelam dalam lamunannya, tiba-tiba ponsel Pamela berdering.Se
Read more

Bab 1148

Setelah memutuskan panggilan dan meletakkan ponsel di samping, Pamela menarik selembar tisu, lalu menyeka mulut Revan yang berantakan oleh makanan, kemudian memeluknya."Sudah kenyang?" tanya Pamela.Revan yang patuh memeluk leher Pamela. "Ya, kenyang," jawabnya.Pamela mengajari Revan dengan sungguh-sungguh, "Hm, seterusnya kamu harus belajar makan sendiri dengan sendok, dengan begitu, tanpa bantuan orang dewasa pun, kamu nggak akan kelaparan."Revan menatap Pamela dengan perasaan gelisah, "Bibi Kak Pamela, apa kamu nggak akan terus menemaniku?Pamela tersenyum hangat, tidak menjawab pertanyaan anak itu secara langsung, "Ayahmu akan menemanimu selamanya, tapi Ayah sibuk bekerja, nggak mungkin bisa selalu menemanimu, jadi kamu harus cepat belajar mandiri, oke?"Revan mengangguk dengan patuh. "Baik, Revan akan berusaha belajar mandiri, biar Ayah dan Bibi Kak Pamela nggak khawatir ..." jawabnya.Sejak anak ini di sisinya, Pamela sering mengobrol dengannya. Perlahan-lahan semakin banyak k
Read more

Bab 1149

Suara pria itu disertai tawa ringan, latar suaranya terdengar seperti sedang tidak di rumah.Pamela menjawab, "Ini aku."Orang di ujung telepon, Andra Bratajaya, ragu sejenak, kemudian mata monsternya berbinar dengan kilatan cahaya, "Lala? Tumben, kamu meneleponku duluan?" katanya.Pamela langsung ke topik utama, "Tuan Andra, apa kamu bisa membantuku?"Andra bertanya disertai tawa, "Membantumu? Apa keuntungannya untukku?"Pamela mengerutkan kening, menggerakkan sudut bibirnya, kemudian bertanya, "Bukankah kamu seharusnya menanyakan dulu bantuan apa yang kuinginkan?"Nada jahat Andra diturunkan sedikit. "Itu nggak penting, asalkan kamu memberiku kesempatan untuk dekat denganmu, sekalipun kamu memintaku mati, aku nggak akan berkedip," katanya.Sudut mulut Pamela bergerak semakin hebat, selama paruh pertama hidupnya, dia mengira Marlon adalah pria paling narsis di dunia ini, setelah bertemu Andra, barulah dia menyadari, kenarsisan Andra tiada taranya.Pamela malas meladeni gombalan Andra,
Read more

Bab 1150

Saat ini barulah Justin berbicara dengan ragu-ragu, "Pamela, kenapa ponsel Kak Ariel ada padamu?"Pamela merasakan sakit kepala yang luar biasa, "Aku tanya sejak kapan kalian punya hubungan?" tanyanya.Justin tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya, apalagi dia teringat Ariel pernah memperingatkan bahwa hubungan mereka tidak boleh sampai diketahui Pamela, dia semakin tidak berani bicara ...."Ah itu, Kak Jason menyuruhku mengerjakan PR. Sudah dulu, ya!"Justin mengucapkan beberapa kata, kemudian langsung memutuskan panggilan.Mendengar bunyi panggilan sibuk di telepon, Pamela pun menghela napas.Benar-benar, tidak satu hal pun yang membuatnya tenang, Marlon terjerat dengan Adsila, sekarang Ariel dan Justin ....Huh!Semakin lama semakin kacau!...Keesokan paginya, seperti biasa Pamela turun bersama Revan untuk sarapan.Kemarin Pamela sudah berhasil mengajarkan Revan untuk makan sendiri, hari ini Revan tidak perlu disuapi lagi, dia bisa makan sendiri.Saat Pamela menyantap bubur, Tom
Read more
PREV
1
...
113114115116117
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status