Share

Bab 1149

Suara pria itu disertai tawa ringan, latar suaranya terdengar seperti sedang tidak di rumah.

Pamela menjawab, "Ini aku."

Orang di ujung telepon, Andra Bratajaya, ragu sejenak, kemudian mata monsternya berbinar dengan kilatan cahaya, "Lala? Tumben, kamu meneleponku duluan?" katanya.

Pamela langsung ke topik utama, "Tuan Andra, apa kamu bisa membantuku?"

Andra bertanya disertai tawa, "Membantumu? Apa keuntungannya untukku?"

Pamela mengerutkan kening, menggerakkan sudut bibirnya, kemudian bertanya, "Bukankah kamu seharusnya menanyakan dulu bantuan apa yang kuinginkan?"

Nada jahat Andra diturunkan sedikit. "Itu nggak penting, asalkan kamu memberiku kesempatan untuk dekat denganmu, sekalipun kamu memintaku mati, aku nggak akan berkedip," katanya.

Sudut mulut Pamela bergerak semakin hebat, selama paruh pertama hidupnya, dia mengira Marlon adalah pria paling narsis di dunia ini, setelah bertemu Andra, barulah dia menyadari, kenarsisan Andra tiada taranya.

Pamela malas meladeni gombalan Andra,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status