Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 291 - Chapter 300

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 291 - Chapter 300

2906 Chapters

Bab 291

Bunga terlihat malu, matanya berkaca-kaca dan terlihat sangat kasihan, "Master, maafkanlah saya. Pengetahuan saya yang sempit. Beberapa tahun ini, hidup saya sangat menderita. Anda harus membantu saya. Saya bersedia melakukan apa pun."Jujur saja, karier yang tidak lancar, keberuntungan yang terus merosot. Semua hal ini bisa dikatakan kalau Bunga sedang mengalami kesialan yang luar biasa. Dia sungguh sudah tidak tahan.Sekarang Bunga baru saja bertemu dengan orang yang begitu hebat, bagaimana mungkin dia mau menyerah? Asalkan Surya bisa membantunya, Bunga bersedia melakukan apa pun.Surya melihatnya dan perlahan berkata, "Maaf, aku nggak pernah membantu orang yang nggak mau dibantu. Silakan pergi."Begitu melihat Surya ingin mengusirnya, Bunga langsung panik.Dalam keadaan panik, Bunga langsung berlutut di hadapan Surya sambil menangis dan berkata, "Master, bantulah saya. Saya sudah sangat sial. Kalau begini terus, saya bisa tersiksa sampai gila."Bagi Bunga, karier yang merosot memang
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 292

"Sampai jumpa." Surya tidak mengeluarkan pil pengubah, dia berencana menunggu sampai malam saja....Bandara Kota Yogu.Seorang pemuda berusia sekitar 30-an tahun buru-buru naik ke pesawat sambil membawa sebuah tas jinjing. Tujuannya adalah bandara Kota Juwana.Pada sore hari, pesawatnya sudah mendarat di bandara Kota Juwana. Begitu keluar dari bandara, dia langsung menunggu taksi dengan panik.Saat ini, seorang bocah tampan melihat tas yang ada di tangan pria itu, lalu tersenyum.Bocah itu langsung menerjang dan menabrak pria itu sampai jatuh. Pria itu tertabrak dan tas yang dibawanya jatuh ke tanah.Pada saat pria itu terjatuh, bocah itu membuka tasnya dan mengambil kotak kayu yang ada di dalamnya dengan kecepatan yang tidak terlihat. Kemudian, dia memasukkan batu bata dan menutup kembali tas jinjing itu.Setelah bocah itu melakukan semua ini, pria itu masih belum bangkit berdiri.Bocah itu melempar kotak kayu itu ke dalam bundaran bunga, lalu memapah pria itu sampai berdiri sambil t
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 293

Begitu melihat ekspresi Surya, Brian dan Jorzy mengira Surya tidak menyukainya. Brian langsung berkata, "Tuan, jika Anda nggak suka, kami akan mencari barang lain untuk Anda.""Bukan begitu." Surya tertawa dan berkata, "Aku sangat menyukainya. Hanya saja dari mana kalian mendapatkannya?""Ini diantar oleh orang dari pasar gelap. Jelasnya didapat dari mana, kami juga nggak tahu," ujar Jorzy.Surya mengangguk dan berkata, "Aku terima barang ini. Tapi kalian pergi tanyakan sebenarnya dari mana asal barang ini dan temukan pemilik barang ini.""Baik, Tuan. Begitu pulang, akan langsung kami selidiki." Mereka berdua juga tidak tahu mengapa, tapi karena tuan sudah bertanya, maka mereka harus menyelidikinya sampai jelas."Apakah masih ada hal yang lain?" tanya Surya.Brian dan Jorzy saling berpandangan, Jorzy berkata, "Begini, Tuan. Setelah kasus yang kemarin, kami dan rekan di Kota Juwana mendirikan sebuah organisasi bela diri. Sesuai permintaan Anda, tujuan utama organisasi bela diri adalah m
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 294

Namun, Bunga dengan yakin berkata, "Aku nggak akan membohongimu. Kalau bukan melihatnya dengan mataku sendiri, aku juga nggak akan percaya."Saat ini, ponsel Bunga berdering. Begitu melihat itu panggilan dari nomor asing, Bunga tidak berniat mengangkatnya dan langsung melempar ponselnya ke samping.Begitu melihatnya, kakaknya langsung berkata, "Bagaimana kalau itu telepon dari polisi yang sudah menemukan patung dewa? Cepat angkat."Bunga langsung menerima panggilan itu."Bunga?""Master?""Datang ke Pulau Aora, aku akan membantumu.""Benarkah? Terima kasih, Master. Saya segera ke sana."Bunga menutup teleponnya, lalu berkata sambil menahan tangis, "Master sudah bersedia membantuku."Melihat hal itu, kakaknya langsung berkata, "Kalau begitu, kita cepat ke sana. Jangan sampai Master menunggu terlalu lama."Sebenarnya beberapa tahun ini, kakaknya juga tahu keadaan Bunga dan merasa sangat bersimpati.Namun, dia juga tidak berdaya. Sekarang melihat adiknya bisa bergembira, dia juga merasa s
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 295

Berlin langsung berkata, "Bukan nggak percaya. Hanya saja hal ini sangat penting, aku hanya mau memastikannya.""Nggak masalah. Patung dewa ini sangat bernilai. Kamu berhati-hati, semua itu bisa dimengerti. Kamu sudah membawa kalung itu?" ujar Surya sambil tertawa.Bunga langsung mengeluarkan kalung itu dari tasnya dan memberikannya pada Surya. Sejak memastikan kalung ini memang bermasalah, Bunga tidak berani memakainya lagi.Bunga bahkan ingin langsung membuangnya, tapi khawatir mungkin kalung ini akan dibutuhkan untuk menghilangkan kutukan, jadi Bunga terpaksa menyimpannya dan menjauh darinya.Surya menerima kalung itu dan langsung menyalurkan kekuatan pikirannya ke dalam permata merah di liontin itu.Semacam kutukan yang membawa pengaruh negatif langsung menyerang balik. Namun, kutukan seperti ini langsung ditekan kembali oleh kekuatan pikiran Surya yang kuat.Saat kekuatan pikiran Surya sepenuhnya masuk ke dalam kutukan. Sebuah gambaran juga muncul di dalam kesadarannya.Surya meli
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 296

Beberapa menit kemudian, suara Nadya terdengar lagi."Halo, Pak Surya. Melalui perbandingan dan pencarian, orang yang ingin Anda cari Asyim menginap di kamar presiden nomor 8888 Hotel Winland, Kota Maden kemarin malam. Sekarang dia masih belum meninggalkan hotel.""Baik, aku mau pergi mencarinya. Kalau dia meninggalkan hotel, hubungi aku kapan pun itu.""Baik, saya sudah memasukkan orang ini dalam daftar pemantauan. Asalkan kamera CCTV merekamnya, informasi akan dikirim ke saya. Lalu, saya akan mengirimkan informasi ke ponsel Anda. Sekarang saya kirimkan foto orang ini pada Anda, mohon Anda memastikannya."Beberapa saat kemudian, ponsel Surya sudah menerima sebuah foto. Nama, tempat asal, usia dan informasi lainnya lengkap di sana.Surya melihat-lihat, berseru dan berkata, "Terima kasih, Nadya.""Ini memang sudah kewajiban saya.""Sampai jumpa.""Saya menantikan panggilan Anda yang berikutnya. Sampai jumpa, Pak Surya."Surya mengakhiri panggilan, dia berseru lagi atas betapa besarnya k
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 297

"Master, bocah ini. Dia sama sekali nggak mengikuti aturan," ujarnya sambil menunjuk ke arah Surya.Asyim menoleh ke arah Surya, lalu mendengus dan berkata, "Nggak mengikuti aturan, masih mau minta bantuanku?""Hehe, mohon tanya, Master sedang mengurus masalah apa?" ujar Surya sambil tertawa.Tanpa menunggu Asyim buka mulut, sudah ada orang yang berkata, "Master sedang memberkahi dan memperpanjang usia kami. Beraninya kamu datang mengganggu. Meski Master nggak mempermasalahkan hal ini denganmu, aku juga akan memberimu pelajaran.""Benarkah? Berkah dan perpanjang usia yang seperti apa?" tanya Surya."Master memiliki kekuatan unik yang bisa menentukan keberuntungan dan bencana seseorang. Master bisa melakukan segalanya. Cepat minta maaf pada Master," bentak orang yang lain.Surya tertawa dan perlahan berkata, "Kalau dia punya kemampuan ini, apakah dia masih perlu melakukan cara licik untuk mendapatkan uang? Apakah kalian bodoh?"Perkataan Surya langsung memancing kemarahan semua orang. M
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 298

Beberapa trik ini bisa dilakukan oleh kultivator yang memiliki sedikit kemampuan kultivasi. Namun, Surya baru pertama kali melihatnya digunakan untuk menipu uang orang lain.Meski berkultivasi menghabiskan banyak uang, bagaimanapun setelah menjadi seorang kultivator, tidak ada orang yang ingin mempermalukan diri. Jika sampai sesama rekan mengetahuinya, itu akan sangat memalukan.Sedangkan Asyim malah tidak peduli sama sekali.Saat ini Asyim berkata dengan nada marah, "Bocah, kalau mau mengatasi masalah orang lain, itu harus lihat kamu punya kemampuan untuk itu atau tidak. Jangan karena gegabah sesaat dan mengantarkan nyawamu sendiri.""Aku mungkin akan mati, tapi kamu pasti nggak punya kemampuan untuk itu."Surya sudah mencari tahu tentang Asyim. Asyim hanya kultivator Alam Spiritual tahap awal saja, dia tidak memiliki banyak kemampuan.Asyim juga sudah merasa marah dan membentak, "Bocah yang sombong."Setelah itu, Asyim mengeluarkan sebuah guci dari tas yang selalu dia bawa dan memasu
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 299

Raut wajah Surya langsung mendingin dan berkata, "Apa kamu bilang?"Asyim langsung berkata, "Senior, bukan aku nggak mau memecahkannya. Hanya saja guruku hanya mengajari cara memakai mantra tanpa mengajariku cara memecahkannya."Ya ampun, guru ini malah masih meninggalkan pegangan?Surya juga tidak menyangka. Kalau begini, sepertinya terpaksa harus pergi mencari gurunya.Saat ini, orang yang berbaris untuk diberkahi menatap Surya dengan tatapan takut. Mereka panik dan khawatir akan muncul sebuah petir yang akan diarahkan pada mereka. Mengapa ada orang yang bisa mengendalikan petir di dunia ini? Apakah dia itu manusia? Sudah pasti adalah dewa, 'kan?Sedangkan Master Asyim yang mereka kagumi langsung kalah dalam satu serangan, bahkan sudah menerima kekalahan. Teringat dengan kelancangan mereka pada Surya tadi, mereka langsung ketakutan karena khawatir Surya akan memperhitungkan hal ini dengan mereka.Namun, saat ini Surya menatap Asyim dan berkata, "Beri tahu mereka, kamu bisa memberkahi
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 300

Surya mengangguk. Berlin dan Bunga adalah kakak beradik, itu tidak masalah.Setelah itu, mereka berempat masuk ke kamar hotel. Berlin dan Bunga memang sudah kelelahan, mereka berbaring dan langsung tidur.Surya juga berbaring di atas kasur dan mulai meditasi.Hanya Asyim yang terlihat sangat panik di dalam kamarnya. Dia ingin kabur, tetapi teringat akan kekuatan petir milik Surya, dia tidak berniat kabur lagi.Jika Asyim sungguh kabur dan ditangkap oleh Surya, takutnya dia tidak akan diperlakukan sebaik ini lagi.Setelah dipikir-pikir, Asyim menggertakkan giginya dan berkata, "Mungkin ini adalah hal yang bagus." Selanjutnya, dia juga naik ke kasur dan mulai tidur....Keesokan paginya.Surya bangun dan mandi. Lalu, Berlin dan Bunga mengetuk pintu dan masuk. Asyim juga datang dengan patuh.Surya menatap Asyim dan berkata, "Kamu cukup patuh juga, ya?""Di hadapan Senior, saya nggak berani membantah," ujar Asyim yang terlihat kasihan.Surya terkekeh dan berkata, "Termasuk tahu diri juga.
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
PREV
1
...
2829303132
...
291
DMCA.com Protection Status