"Asyim, kali ini kenapa membawa orang hidup kemari?" Wanita tua itu menengadahkan kepala, menunjukkan wajah kurus yang hanya tersisa tulang itu dan tersenyum ke arah Surya dan yang lainnya, hampir saja membuat Bunga menangis saking ketakutan.Sekujur tubuh Asyim gemetar. Dia memberi hormat pada wanita tua itu, lalu berkata, "Guru, aku dipaksa oleh orang-orang ini, benar-benar nggak ada cara lain."Surya menurunkan Bunga, menyerahkannya pada Berlin, lalu melihat ke arah Asyim dan berkata sambil tersenyum, "Sial, kamu nggak mau menyinggung dua-duanya, ya?"Asyim tampak canggung, tapi juga tidak berani mengatakan apa-apa lagi.Kemudian, Surya melihat ke arah wanita tua itu dan bertanya secara perlahan, "Kamu adalah Gana?""Iya. Anak muda, hebat juga. Asyim bisa-bisanya begitu takut padamu, hebat sekali," kata Gana sambil tersenyum lebar.Selain ketakutan, Berlin dan Bunga juga merasa terkejut. Mereka tidak pernah menyangka bahwa gurunya Asyim, orang yang begitu kejam, ternyata adalah seor
Terakhir Diperbarui : 2024-01-11 Baca selengkapnya