Mayat hidup raksasa dengan kekuatan dan energi spiritual yang tak tertandingi menciptakan distorsi ruang di setiap ayunan tinjunya.Meski ruangnya hanya sedikit terdistorsi, tetap saja cukup untuk membuat seseorang sulit beradaptasi. Dalam pertarungan para kultivator, kesalahan sekecil apa pun bisa berakibat fatal.Kemampuan seperti ini pada mayat hidup raksasa juga sangat baik untuk mengatasi kekurangan tubuhnya yang kaku, memungkinkannya untuk mengeluarkan kekuatan besar.Pada saat ini, mayat hidup raksasa menyatukan telapak tangan besarnya yang tampak seperti dua puncak gunung yang bersatu. Melihat kekuatannya yang menakutkan, sepertinya tidak akan ada makhluk hidup yang dapat bertahan dari pukulan itu, semua hanya akan berubah menjadi serpihan.Pada saat ini, Pedang Petir di tangan Surya menghilang. Semua orang hanya bisa melihat tangannya terentang, mencoba menahan tamparan mengerikan dari tangan mayat hidup raksasa itu.Telapak tangan mayat hidup raksasa itu menutup bersamaan den
Pada saat ini, Surya tampak sangat tenang. Dia meletakkan Pedang Petir di bahunya, menatap ke arah hantu wanita hidup itu, lalu bertanya, "Penyihir tua, apakah kamu memiliki trik lainnya? Kalau nggak, aku akan mengantarmu ke alam baka."Hantu wanita hidup itu menggertakkan giginya, lalu bertanya, "Kenapa kamu harus membunuhku?""Kamu membuat mayat hidup, lalu mengutuk orang lain sesuka hati. Bahkan kamu nggak mengampuni muridmu sendiri. Apakah alasan-alasan ini nggak cukup?" tegas Surya.Hantu wanita hidup itu berkata, "Aku hanya meminta mereka untuk membawakanku mayat. Aku nggak meminta mereka untuk membunuh siapa pun. Selain itu, aku sudah mengajari mereka cara berlatih kultivasi. Bukankah mereka seharusnya membalas budi padaku?""Sebagai seorang murid, mereka memang harus membalas budi padamu, tapi nggak dengan keadaan terpaksa. Selain itu, ilmu sihir yang kamu praktikkan itu sangat jahat. Sekarang kamu memang hanya membutuhkan mayat, tapi nggak menutup kemungkinan nantinya kamu aka
Pada saat yang sama, Gana menggunakan kekuatan terakhirnya untuk mengayunkan tongkat kepala hantu ke arah Surya.Kabut abu-abu pada tongkat kepala hantu berubah menjadi bayangan hantu berwarna abu-abu besar. Bayangan itu bergegas menuju ke arah Surya dengan gigi dan cakarnya.Ketika bayangan hantu ini muncul, seluruh desa diselimuti oleh aura kematian. Pepohonan, bunga, hingga tanaman semuanya layu. Semua napas kehidupan pun padam pada saat ini.Sementara itu, Surya yang sudah dikunci oleh Penyobek Jiwa, hanya bisa menahan aura kematian yang sangat tajam ini.Pada saat ini, Surya tahu bahwa meski dia menggandakan kekuatannya, dia juga tidak bisa bertahan dari Penyobek Jiwa ini.Bagaimanapun juga, Gana adalah kultivator tingkat suci yang sudah membakar jiwa serta hidupnya untuk mengeluarkan kutukan terkuat. Kutukan ini jelas tidak bisa dilawan dengan mudah.Melihat seluruh desa yang awalnya tampak bagai surga, berubah menjadi seperti neraka dalam sekejap, Bunga dan Berlin sama-sama keta
"Maaf, kutukanmu nggak bisa dicabut karena kutukan itu bukan dijatuhkan sendiri oleh hantu wanita hidup itu," ucap Surya dengan tidak berdaya.Ekspresi Bunga sontak berubah, kemudian dia menyahut dengan panik, "Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan?""Jangan takut, tentu saja aku punya solusinya. Hanya saja agak merepotkan," jawab Surya.Mendengar masih ada solusi, Bunga tidak merasa panik lagi. Bagaimanapun, kekuatan Surya sangat luar biasa. Apa yang Surya katakan sangat bisa dipercaya, jadi Bunga hampir tidak meragukan Surya lagi.Dahi Berlin sedikit mengernyit. Sebelumnya dia pernah mendengar Surya mengatakan bahwa kutukan ini juga bisa dipatahkan.Namun, jika ingin memasuki jiwa Bunga, ada kemungkinan jiwa adik perempuannya itu akan rusak. Jika begitu, hal ini akan menimbulkan bahaya. Namun, sekarang hantu wanita hidup itu sudah mati, sepertinya juga tidak ada cara yang lebih baik lagi.Saat ini, mereka bertiga melihat mayat-mayat yang tergeletak di tanah dengan terkejut.Surya
Sena terkejut, kemudian mencegah Yonas, "Nggak bisa, Tuan Yonas.""Jangan bicara omong kosong. Kalau hari ini aku nggak membunuh mereka, maka aku bukan Yonas Syahril. Berani sekali kamu memukulku. Benar-benar orang yang nggak tahu diri."Yonas memandang Surya dengan ekspresi galak dan bersiap menarik pelatuknya.Ekspresi Bunga beserta yang lainnya sontak berubah. Yonas ini berbeda dari hantu wanita hidup. Ayahnya adalah seorang tokoh penting di sini, juga merupakan salah satu pemimpin di Kota Renan. Namun, Yonas sendiri juga sama gilanya, pria ini juga sangat merepotkan dan berbahaya.Bagaimanapun, dengan banyak senjata yang diarahkan ke mereka, meski Surya merasa tidak takut, mereka tetap merasa takut.Namun, saat ini, Surya tertawa pelan, kemudian membalikkan telapak tangannya, mengeluarkan kartu identitasnya sambil menunjukkannya dan berkata, "Surya Pratama dari Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural, yang sudah diakui oleh departemen tertinggi negara dan punya h
Sena sudah tidak suka dengan Yonas sejak lama, tetapi apa daya pangkatnya sendiri masih terlalu rendah. Di Kota Renan, ayah Yonas memiliki pangkat terbesar, jadi Sena hanya bisa menahan kebenciannya.Namun, sekarang dia mendapat perintah langsung dari provinsi. Selain itu, pria di depannya berada di bawah pengaturan departemen tertinggi negara, pangkatnya bahkan setara gubernur provinsi.Sementara Yonas hanyalah orang berkuasa di Kota Renan, dia bukanlah pejabat yang penting di Provinsi Makula, apalagi di hadapan departemen seperti Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural.Terlebih lagi, Sena menganggap bahwa Keluarga Syahril akan hancur jika Yonas berani menyinggung seseorang seperti Surya. Oleh karena itu, Sena tidak perlu bersikap sopan lagi kepada Yonas si bajingan itu.Namun, Yonas masih tidak bisa memahami situasi dan terus meneriaki Sena dengan keras, seolah dia ingin menguliti dan menghabisi Sena.Sena mendengus dingin seraya berteriak, "Pakaikan borgolnya, ka
Sampai saat ini, Yonas sepertinya masih belum memahami situasinya. Dia berteriak ke arah Sena seperti anjing gila dan menatap Surya seolah ingin memakan pria itu.Sena mendengus dingin, sama sekali tidak memedulikan Yonas. Sementara itu, Surya hanya tertawa pelan sambil duduk di meja interogasi yang ada di seberang Yonas."Ck, ck, kalau aku jadi kamu, justru yang harus kupikirkan saat ini adalah bagaimana cara untuk menyelamatkan hidupku, bukannya terus menggonggong seperti anjing gila," ujar Surya dengan ekspresi mengejek.Yonas menggertakkan giginya sambil menyahut, "Ayahku adalah gubernur. Kalau kamu berani melakukan sesuatu padaku dan nggak melepaskanku, nanti aku akan membunuh kalian semua.""Haha, kamu keras kepala sekali," sahut Surya. Dia melirik Sena, lalu berkata dengan tenang, "Yonas dicurigai menyabotase rencana dari Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural. Aku curiga ayahnya juga ikut terlibat. Cepat pergi dan tangkap ayahnya. Panggil petugas penyelidik
Pihak provinsi pasti akan segera menangani mereka karena sudah mengganggu misi dari Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural, apalagi masalah lainnya.Terlebih lagi, Sena juga tahu banyak tentang kejahatan Keluarga Syahril dan juga putranya....Surya, Bunga dan Berlin akhirnya kembali ke Kota Juwana setelah berkendara semalaman.Ketika mereka sampai di Pulau Aora, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Surya meminta Bunga dan Berlin untuk beristirahat dan memulihkan diri. Dia baru akan kembali pada malam hari untuk menghilangkan kutukan Bunga.Namun, Bunga tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Setelah kakak beradik itu memohon berulang kali, Surya hanya bisa menyetujui permintaan mereka.Surya pun membawa mereka ke kamar pribadinya. Setelah duduk di sofa, dia berkata perlahan, "Kamu harus memikirkannya baik-baik. Kalau menghilangkan kutukanmu, aku perlu menggunakan kekuatan pikiranku untuk memasuki lautan kesadaranmu. Dengan cara ini, apa pun rahasia yang kamu mi