Semua Bab Tinggal Bersama Bos Cantikku: Bab 271 - Bab 280

2906 Bab

Bab 271

"Ternyata begitu."Surya mendengus pelan. Akhirnya Surya mengetahui rahasia danau darah berkat Mata Kebenaran.Surya langsung berseru, Pedang Petir terlepas dari tangannya. Di bawah kendali kekuatan pikiran, Pedang Petir bergerak bebas di udara dan membunuh semua serigala darah yang menerjang kemari.Kedua tangan Surya mulai membuat segel mantra, kemudian menyatukannya di depan dada dan berkata, "Sihir Petir, Penjara Petir Langit."Langit di atas danau darah mulai membentuk awan besar, petir mulai terbentuk dengan cepat di dalamnya.Dalam sekejap, berbagai petir menyambar dan mulai menyerang seluruh danau darah.Di bawah tekanan Medan Lautan Darah milik Susan, kekuatan Penjara Petir Langit tidak terlalu besar.Surya yang melihatnya mendengus dan Kristal Naga di tubuhnya mulai berputar dengan cepat. Energi spiritual yang kuat terus melonjak di tubuhnya.Dengan dukungan energi spiritual dari Kristal Naga, pengaruh Penjara Petir Langit terus bertambah kuat. Area lingkupnya terus meluas da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Bab 272

Dalam sekejap, Petir yang turun dari Penjara Petir Langit berubah menjadi warna merah. Kekuatan petir juga bertambah kuat.Seiring dengan suara petir yang terus terdengar, petir terus menyambar danau darah. Danau darah menguap dengan cepat. Hanya dalam beberapa menit, danau darah sudah kering.Saat ini, Susan berteriak dengan keras. Tubuh raksasanya mulai mengecil dan kekuatannya juga mulai melemah.Saat ini Rosa berseru keras, puluhan ribu pedang bergerak secara serentak menusuk ke arah Susan.Susan melambaikan pedangnya dan menangkis formasi pedang Rosa, tapi tetap ada puluhan pedang yang menembus tubuhnya.Saat bersamaan, sebuah api suci tiba-tiba menyerang dan memunculkan sebuah lubang besar di pinggang Susan.Susan terhuyung-huyung dan terjatuh. Tubuhnya langsung mengecil dan kembali terlihat seperti manusia biasa, lalu terbaring di tanah tanpa bergerak lagi.Medan Lautan Darah langsung menghilang. Akhirnya Rosa dan Constantin sudah bisa bernapas lega. Mereka berbalik dan menghamp
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Bab 273

Raut wajah Rosa juga berubah masam.Namun, Rosa dengan cepat tersenyum dan berkata, "Aku hanya bercanda. Sebenarnya aku nggak tertarik dengan benda seperti ini. Kamu ambil saja."Constantin mendengus dan berbalik badan.Surya tertawa dan melompat ke tengah danau. Dia mengambil Telur Dewa Darah itu dan langsung melemparnya ke ruang penyimpanan, lalu kembali ke tepian.Saat ini mereka bertiga datang ke sisi tubuh Susan.Saat ini Susan sudah berubah menjadi wanita yang bertubuh langsing dengan paras yang sangat cantik, hanya saja wajahnya terlihat pucat pasi. Pakaian di tubuhnya sudah berantakan dan dia sudah sekarat."Dia masih hidup?" tanya Rosa kaget.Constantin menghelakan napas dan berkata, "Dia sudah sekarat."Saat ini, Susan melihat mereka bertiga dan tertawa dengan paksa, lalu berkata, "Akhirnya aku sudah terlepas. Terima kasih."Setelah melontarkan kata ini, dia perlahan memejamkan mata dan tidak bernapas lagi.Surya mengerutkan keningnya ketika melihat jasad Susan, dia berpikir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Bab 274

Surya dan Naka pulang ke Pulau Aora, langit sudah hampir terang.Surya mengeluarkan pil penguat tubuh dan langsung menelannya. Pil penguat tubuh bisa memperkuat kondisi fisiknya dalam waktu tertentu agar dia tidak meledak dan mati.Naka memasuki kantor dan duduk di hadapan komputer. Dia membuka sebuah dokumen dan mulai mengetik.Tidak lama kemudian, sebuah dokumen sudah selesai diketik. Di atasnya tertulis, kultivator tingkat suci memiliki energi spiritual yang kuat, energi spiritual jenis petir dan memiliki kekuatan unik berwarna merah, jenis kekuatan tidak diketahui.Naka menekan tanda kirim. Setelah melihat pengiriman selesai, Naka menghapus catatan terkait, lalu membuka lagi sebuah berkas dan mulai menulis laporan kasus Organisasi Tengkorak....Di sebuah hotel.Rosa yang sudah mandi dan masih memakai jubah mandinya sedang duduk di tempat tidur. Dia mengeluarkan ponselnya dan mencari sebuah foto di dalam album tersembunyi. Itu adalah foto bersama seorang pria dan seorang wanita yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Bab 275

"Constantin Reyvido, Ketua Jubah Merah dari Organisasi Cahaya Suci. Lima tahun yang lalu, dia berselisih dengan atasan organisasi. Katanya dia bahkan bertarung hebat dengan tiga orang hebat di pengadilan, kemudian diusir oleh Pemimpin Suci dari organisasi pusat di Kota Vanti. Tapi identitasnya sebagai Ketua Jubah Merah tidak dicabut. Sejak itu, dia berkelana ke segala tempat. Dua tahun yang lalu, dia masuk ke negara kita.""Apakah mereka bisa masuk ke negara kita dengan bebas?""Organisasi Cahaya Suci adalah organisasi legal. Anggota mereka juga menaati hukum. Jadi, tentu saja boleh. Tapi Constantin adalah kultivator tingkat suci. Dulu kita juga pernah mengawasinya. Hanya saja dia nggak melakukan hal yang melewati batas. Selain itu, dia selalu menyelamatkan orang sakit di area kemiskinan. Setelah itu, organisasi tidak lagi mengawasinya.""Begitu, ya? Baik, Nadya. Terima kasih.""Ini memang kewajiban saya.""Sampai jumpa.""Sampai jumpa, saya menantikan panggilan Anda yang berikutnya."
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Bab 276

Tempat ini adalah sebuah gurun pasir, tidak ada jejak manusia dalam radius satu kilometer.Di pertengahan gurun pasir, ada sebuah tempat yang sangat mengerikan.Di sini ada tumpukan kerangka manusia seluas 5.000 meter yang dibentuk dengan kerangka yang tidak terhitung jumlahnya.Semua kerangka itu bertumpukan bersama. Di tengahnya masih ada sebuah tempat duduk raja yang tinggi dan dibentuk dari tumpukan tengkorak manusia.Sebuah bayangan yang tinggi besar duduk di atas tempat duduk kepala tengkorak itu sambil bersandar di tumpuan tangan kursi raja itu, seolah-olah sedang tertidur.Tubuh orang ini memakai jubah merah, kepalanya ditutupi oleh tudung jubah merah. Tampangnya tidak terlihat jelas. Sepertinya dia sudah menyatu dengan tumpukan kerangka manusia dan tempat duduk tengkorak raja. Tidak tahu sudah berapa lama dia berada di sana.Tidak lama kemudian, seorang pak tua yang memakai jubah abu menginjak tumpukan tengkorak dan berjalan ke hadapan tempat duduk raja sambil membawa tongkat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Bab 277

Surya mengerutkan keningnya dan bertanya, "Apa yang sudah terjadi?""Ada orang yang mabuk dan akan berkelahi di sini," ujar Linda."Aku segera datang."Surya melempar sendoknya, lalu langsung bangkit dan pergi. Raka buru-buru mengikutinya.Mereka berdua keluar dengan mengendarai mobil langsung menuju ke stadion.Konser kecil ini dibuat hanya untuk promosi. Konsorsium Pelita berencana mengembangkan proyek memecahkan rekor baru di dunia bisnis, jadi, skala konsernya tidak besar.Namun, jumlah orang untuk skala seperti ini juga sudah mencapai ribuan orang lebih. Begitu terjadi masalah, tetap akan sangat merepotkan.Mereka berdua sampai di stadion, lalu memperlihatkan identitas dan masuk ke balik panggung.Linda sedang membicarakan sesuatu dengan seorang wanita cantik.Raka berkata, "Dia adalah Bunga Lasmani."Surya menganggukkan kepala, lalu berdiri di samping panggung dan melihat ke dalam stadion.Para penonton terlihat sangat emosi, mereka semua berteriak, "Kembalikan uang tiket! Kembal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Bab 278

"Kenapa? Kamu sungguh mau menahanku? Aku juga punya emosi." Rafa juga sangat bersikeras.Saat ini, Rio melangkah maju dan berbisik di telinga kapten itu, "Awasi dia sampai dia pergi saja. Bu Linda nggak ingin mempermasalahkan hal ini."Kapten mengangguk dan berkata pada Rafa, "Kuantar kamu keluar. Kalau berani mengacau lagi, aku nggak akan peduli dengan siapa dirimu."Rafa mendengus dan berbalik pergi.Kapten membawa bawahannya dan mengikutinya secara langsung sampai keluar dari stadion.Surya mendengus. Hanya memiliki sedikit uang saja, begitu mabuk langsung tidak sadar diri. Apa-apaan orang ini?Saat ini, Rio berjalan keluar dan langsung memberi hormat ketika melihat Surya.Surya menepuk bahunya dan berkata, "Kerja bagus.""Ini memang kewajibanku," jawab Rio.Surya tertawa dan datang ke balik panggung bersama Rio.Saat ini, atas bujukan Linda, Bunga akhirnya setuju untuk tampil.Begitu musik berbunyi, Bunga naik ke panggung dengan dandanan lengkap. Para penonton mulai berseru, konser
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Bab 279

"Sungguh?" ujar Surya.Raka mengangguk dan berkata, "Iya."Surya termenung sejenak dan berkata, "Itu ilegal, 'kan? Kalian ngak mengurusnya?""Apakah bisa diurus?" Raka mengangkat bahu sambil berkata, "Hal seperti ini kebanyakan dibuat seolah-olah terlihat legal. Meski pergi menyelidikinya, itu juga belum tentu bisa menemukan apa pun. Lagi pula, yang bisa mengadakan acara lelang seperti ini pasti orang yang berkuasa di lokasi setempat dan berhubungan dengan pihak pemerintah. Nggak perlu kukatakan pun kamu pasti sudah tahu, 'kan?"Surya tertawa, benar juga, tidak semua hal bisa diurus."Kalau sungguh seperti yang kamu katakan, aku bisa pergi untuk melihat-lihat," ujar Surya scara perlahan.Raka tertawa dan berkata, "Acaranya dimulai lusa malam. Besok kamu pergi cari seseorang yang bernama Tison Marvoi. Akan kuberikan nomor ponselnya padamu. Dia bisa membawamu masuk.""Aku masih harus mencari orang?" ujar Surya."Tentu saja. Bagaimana mungkin orang asing dibiarkan masuk ke acara lelang il
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Bab 280

Namun, Surya tidak peduli dengan sejumlah uang ini, yang penting nyaman.Surya duduk di ruang tamu, lalu menelepon Tison. Beberapa saat kemudian, panggilan terhubung dan terdengar suara yang berkata, "Halo.""Apakah dengan Pak Tison?""Benar, siapa kamu?""Namaku Surya Pratama. Katanya besok malam akan ada sebuah acara lelang. Aku ingin kamu mengaturnya untukku.""Bagaimana kamu bisa mengetahui nomor ponselku?""Teman, ini nggak perlu ditanyakan lagi, 'kan? Lakukan sesuai peraturan saja.""Bagus kalau kamu tahu aturannya, 200 juta.""Nggak masalah, kapan kita bisa bertemu?""Di mana kamu?""Hotel Galaksi.""Pukul delapan malam, kita bertemu di kolam samping taman hotel.""Baik."Tison memutuskan panggilan telepon, Surya tersenyum.Hebat sekali, Surya harus bayar 200 juta untuk biaya masuk. Hal ini membuatnya melihat harapan.Surya melihat jam tangan, baru pukul lima sore. Surya beristirahat sejenak di kamarnya, lalu turun untuk makan. Saat pukul tujuh lebih, dia datang ke taman hotel.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2627282930
...
291
DMCA.com Protection Status