Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 1571 - Chapter 1580

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 1571 - Chapter 1580

2906 Chapters

Bab 1572

Tak lama kemudian, Surya masuk ke bangsal.Surya melihat pergelangan tangan kiri Siena yang dibalut perban, sementara wanita itu terbaring di tempat tidur dengan wajah pucat.Saul duduk di samping sambil menghela napas. Selain itu, Dinda juga menangis di samping tempat tidur.Melihat nyawa Siena tidak berada dalam bahaya, Surya merasa lega. Namun, kenapa suasana di ruangan ini terasa aneh?Terutama Saul yang terlihat sedih, tapi juga tampak agak marah dan malu."Pak Surya, aku benar-benar minta maaf. Aku nggak tahu kamu juga akan datang ke sini," kata Saul yang menatap Surya, lalu langsung melangkah maju untuk mendekatinya.Surya hanya mengangguk sedikit.Siena hanya melirik Surya sekilas sebelum memalingkan kepalanya. Dinda tampak menyeka air matanya saat melihat Surya. Dia hanya duduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Surya melihat semuanya sejenak, kemudian bertanya sambil sedikit merenung, "Pak Saul, bisakah kamu mengizinkan aku berbicara secara pribadi dengan Siena?""Bisa, bisa
Read more

Bab 1573

Surya berkata sambil tersenyum, "Siapa yang nggak suka wanita cantik? Tapi beberapa orang bisa menahan diri. Selain itu, pikiranku sudah nggak fokus pada wanita lagi, jadi kamu nggak perlu khawatir sama sekali."Dinda kembali menundukkan kepalanya.Setelah beberapa saat, Dinda perlahan mengangkat kepalanya, lalu berkata, "Maaf, Siena. Aku yang sudah gila."Siena tetap diam, hanya menatap langit-langit dengan tatapan kosong.Surya berkata perlahan, "Meskipun aku nggak bisa membantu masalah kalian, aku juga nggak menentang jalan yang kalian pilih. Menjalani hidup dengan baik bisa membuat diri sendiri bahagia. Luangkan waktu untuk melepaskan beban di hati, lalu nikmati hidup."Setelah mengatakan ini, Surya meninggalkan bangsal.Saul yang sedang duduk tidak jauh dari situ, langsung berdiri ketika melihat Surya datang.Surya hendak mengatakan sesuatu, tapi ponselnya berdering pada saat ini. Dia pun menjawab panggilan itu setelah melihatnya sekilas."Ada apa, Raka?""Kak, apa urusanmu belum
Read more

Bab 1574

Saat Surya berjalan melewati koridor, dia menemukan sesuatu yang aneh.Surya melihat seorang dokter wanita mengenakan jas putih dan tanda identitas dokter yang tergantung. Dokter itu sedang duduk di bangku koridor sambil membaca buku kedokteran yang ada di tangannya.Di tengah keramaian orang yang lalu-lalang, dia tampak seperti sebuah lampu sorot di tengah malam yang gelap, sangat mencolok.Surya melihat dokter itu sekilas sebelum bergegas melewatinya, mengikuti Raka ke bangsal Linda.Setelah memasuki bangsal, Linda yang melihat Surya datang, tersenyum simpul sambil berkata, "Kamu sudah kembali.""Ya. Kenapa kamu ceroboh sekali?" tanya Surya dengan nada sedikit menyalahkan, tapi juga sedikit tertekan.Linda menjawab dengan senyuman, "Aku hanya terkilir saja. Nggak apa-apa. Bagaimana dengan urusanmu?""Semua berjalan baik. Bagaimana dengan tim yang akan mengambil alih Grup Limena?" tanya Surya.Linda berujar, "Sudah diatur. Mungkin mereka akan tiba di Kota Kiami dalam waktu tiga hari u
Read more

Bab 1575

Surya dan Linda menatap Raka dengan tercengang.Saat ini, Raka seperti seorang pembicara yang penuh gairah ataupun prajurit yang penuh semangat, membuat Surya dan Linda terpana sepenuhnya.Setelah beberapa saat, Surya akhirnya bergumam pelan, "Raka, jangan terlalu bersemangat. Ceritakan semuanya pelan-pelan."Raka menarik napas dalam-dalam, masih berdiri di tempatnya sambil menatap keduanya dalam diam.Linda memandang Surya, sementara Surya berkata perlahan, "Dengan status dan latar belakangmu, apa kamu nggak bisa menangani masalah di satu rumah sakit, menyuruh departemen terkait menyelidikinya secara langsung?""Kak, kata-katamu benar, bukan masalah besar bagiku untuk menyelidiki, lalu menangani masalah di rumah sakit ini."Raka melanjutkan dengan serius."Tapi yang mau aku lakukan adalah menyelesaikan permasalahan di seluruh sistem rumah sakit di negara kita, agar masyarakat nggak lagi menjadi miskin hanya karena sakit atau membuang uang dengan sia-sia. Kamu mungkin nggak tahu, banya
Read more

Bab 1576

"Bertemu dengan siapa?""Teman sekelasku adalah seorang mahasiswa kedokteran. Dia sebenarnya yang menyampaikan masalah ini padaku, tapi aku merasa aku nggak cukup mampu menyelesaikannya, jadi aku meminta Kakak untuk turun tangan. Kamu akan menggunakan identitasnya untuk masuk ke rumah sakit ini," jelas Raka.Surya mengerutkan kening, lalu menatap Linda setelah beberapa saat.Linda mengangguk penuh semangat sambil berujar, "Ini adalah untuk kepentingan banyak orang, aku pasti akan mendukungmu.""Baiklah." Surya berdiri, lalu melanjutkan, "Aku akan meminta Gesang untuk datang. Mulai sekarang, aku akan menyuruhnya untuk melindungimu dari dekat."Linda tersenyum hangat.Gesang adalah seorang kultivator tingkat suci super. Kalau dia menjadi pengawal, sungguh membuang-buang talentanya.Namun, ini juga menunjukkan bahwa Surya sangat peduli pada Linda, membuatnya merasa hangat.Surya mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Gesang. Tidak lama setelah itu, Gesang pun tiba.Setelah Surya menjelask
Read more

Bab 1577

Bersamaan dengan tatapan kaget Ruslan, wajah Surya tiba-tiba berubah persis sama dengan Ruslan, bahkan lebih mirip dari saudara kembar. Bisa dibilang bahwa mereka adalah satu orang.Ruslan berdiri karena terkejut. Dia sama sekali tidak mengerti bagaimana Surya bisa melakukannya. Menurut pemahamannya, ini sama sekali tidak mungkin.Pada saat ini, Raka bangkit berdiri, lalu berkata dengan bangga, "Kamu sudah lihat, 'kan? Ini hanyalah salah satu kemampuan kakakku yang paling biasa. Itu sebabnya aku memutar otak untuk meminta kakakku turun tangan."Namun, Ruslan masih tampak sangat bingung dan terlalu terkejut untuk bisa mengatakan apa-apa.Setelah beberapa saat, Ruslan akhirnya tersadar, lalu buru-buru bertanya, "Bagaimana kamu melakukan ini?""Kakakku adalah seorang kultivator, seperti yang biasa kamu lihat di film. Kamu nggak perlu khawatir untuk menyerahkan masalah ini padanya," kata Raka.Ruslan menganggukkan kepala pelan, lalu kembali duduk. Namun, bajunya sudah basah oleh keringat.
Read more

Bab 1578

Surya duduk, menyesuaikan kacamatanya, lalu menunggu dalam diam.Setelah beberapa menit, Nadim selesai memilah informasi, membuat secangkir teh untuk dirinya sendiri, lalu menyesapnya sebelum akhirnya menatap Surya.Surya memberi hormat dengan mengangguk.Nadim tersenyum puas, lalu berkata, "Kualifikasi akademismu sangat mengesankan. Bahkan Direktur juga menanyakan tentangmu secara pribadi.""Terima kasih, Pak Nadim dan juga Direktur," kata Surya sambil mengangguk berulang kali.Namun, kali ini Nadim mengubah topik dengan berkata, "Hanya saja, saat ini nggak ada posisi di departemen yang sesuai dengan spesialisasimu. Jadi, kami akan menempatkanmu di bagian logistik dulu untuk saat ini, bagaimana menurutmu?"Surya mengerutkan kening sembari berujar, "Pak, aku adalah seorang mahasiswa kedokteran. Apa sesuai kalau masuk ke bagian logistik?"Jangan bercanda. Jika mereka menaruhnya di bagian logistik untuk mengurus kain kasa selama seharian, kapan dia bisa masuk ke jajaran tinggi?Namun, Na
Read more

Bab 1579

Ketika Alana memasuki ruangan, dia langsung melihat pemandangan di depannya. Atif Pramudika, kepala keamanan rumah sakit yang sedang melakukan patroli, juga datang setelah mendengar berita tersebut."Atif, tolong tangkap bajingan ini untukku!""Berani sekali kamu mencari masalah denganku di wilayahku. Aku akan membuatmu membayar akibatnya hari ini!"Melihat Atif masuk, Nadim yang baru saja dipukuli tiba-tiba mendapatkan keberaniannya kembali. Dia meraung dengan arogan.Namun, begitu Nadim selesai berbicara, Surya hanya mengangkat tangan untuk menjentikkan jarinya. Beberapa petugas keamanan yang bergegas masuk ke dalam ruangan langsung pingsan, jatuh ke lantai satu demi satu, seakan sedang tidur nyenyak.Melihat pemandangan di depannya, tidak peduli betapa bodohnya Nadim, dia tahu bahwa ini adalah trik Surya."Kamu .... Apa yang sudah kamu lakukan pada mereka?""Aku beri tahu padamu, membunuh adalah kejahatan besar!"Menghadapi trik aneh dari Surya, Nadim hanya bisa mengatakan ini denga
Read more

Bab 1580

Mendengar perkataan Nadim, Surya tahu bahwa Nadim pasti menganggapnya sebagai musuh yang datang untuk mencari masalah.Surya segera melambaikan tangannya untuk menyangkal, lalu berkata, "Pak Nadim, aku rasa kamu sudah salah memahami sesuatu. Aku hanya seorang lulusan dokter yang melamar untuk jadi dokter magang. Ini nggak serumit yang kamu pikirkan.""Aku adalah orang yang lugas. Kalau orang lain menghormatiku, aku juga akan menghormati mereka. Kalau seseorang menindasku sedikit saja, aku akan membalasnya selama hidupku.""Sekarang, apa menurutmu masih ada lowongan untuk posisi dokter magang?"Ketika Nadim menyadari bahwa Surya bukanlah orang yang sengaja datang untuk melawan dirinya, dia menghela napas lega.Nadim segera menjawab, "Ada, ada.""Aku akan mengaturnya untuk Pak Surya sekarang juga!""Kamu mau masuk ke departemen mana?""Aku akan mengaturkan dokter terbaik untuk membimbingmu."Di hadapan Nadim yang sikapnya berubah dengan cepat, Surya hanya mencibir di dalam hatinya. Surya
Read more

Bab 1581

"Pak Surya.""Ini adalah Departemen Kardiologi.""Departemen Kardiologi punya tim medis yang terdiri dari 32 orang. Termasuk 16 perawat, dua kepala perawat, enam dokter magang, enam dokter dengan pengalaman klinis dan satu kepala departemen dengan satu wakil.""Sekarang aku akan mengajakmu bertemu Bu Izel dan Pak Ziya yang mengepalai Departemen Kardiologi."Di depan meja resepsionis Departemen Kardiologi rumah sakit, Alana dengan hati-hati memperkenalkan Surya sambil tersenyum, tidak berani meremehkannya sama sekali.Lagi pula, pria sombong dan arogan seperti Nadim pun tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan Surya. Bagaimana mungkin dia, seorang wanita yang naik ke posisi asisten karena kecantikannya, bisa melawan Surya?"Kalau begitu, tolong Bu Alana mengajakku mengenal orang-orang di sini.""Setelah aku menentukan departemen untuk tempatku magang, aku akan berterima kasih pada Bu Alana dengan baik."Mendengar kata-kata Alana, Surya menjawab sambil tersenyum. Penampilan ramahnya benar-b
Read more
PREV
1
...
156157158159160
...
291
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status