Saat Surya berjalan melewati koridor, dia menemukan sesuatu yang aneh.Surya melihat seorang dokter wanita mengenakan jas putih dan tanda identitas dokter yang tergantung. Dokter itu sedang duduk di bangku koridor sambil membaca buku kedokteran yang ada di tangannya.Di tengah keramaian orang yang lalu-lalang, dia tampak seperti sebuah lampu sorot di tengah malam yang gelap, sangat mencolok.Surya melihat dokter itu sekilas sebelum bergegas melewatinya, mengikuti Raka ke bangsal Linda.Setelah memasuki bangsal, Linda yang melihat Surya datang, tersenyum simpul sambil berkata, "Kamu sudah kembali.""Ya. Kenapa kamu ceroboh sekali?" tanya Surya dengan nada sedikit menyalahkan, tapi juga sedikit tertekan.Linda menjawab dengan senyuman, "Aku hanya terkilir saja. Nggak apa-apa. Bagaimana dengan urusanmu?""Semua berjalan baik. Bagaimana dengan tim yang akan mengambil alih Grup Limena?" tanya Surya.Linda berujar, "Sudah diatur. Mungkin mereka akan tiba di Kota Kiami dalam waktu tiga hari u
Surya dan Linda menatap Raka dengan tercengang.Saat ini, Raka seperti seorang pembicara yang penuh gairah ataupun prajurit yang penuh semangat, membuat Surya dan Linda terpana sepenuhnya.Setelah beberapa saat, Surya akhirnya bergumam pelan, "Raka, jangan terlalu bersemangat. Ceritakan semuanya pelan-pelan."Raka menarik napas dalam-dalam, masih berdiri di tempatnya sambil menatap keduanya dalam diam.Linda memandang Surya, sementara Surya berkata perlahan, "Dengan status dan latar belakangmu, apa kamu nggak bisa menangani masalah di satu rumah sakit, menyuruh departemen terkait menyelidikinya secara langsung?""Kak, kata-katamu benar, bukan masalah besar bagiku untuk menyelidiki, lalu menangani masalah di rumah sakit ini."Raka melanjutkan dengan serius."Tapi yang mau aku lakukan adalah menyelesaikan permasalahan di seluruh sistem rumah sakit di negara kita, agar masyarakat nggak lagi menjadi miskin hanya karena sakit atau membuang uang dengan sia-sia. Kamu mungkin nggak tahu, banya
"Bertemu dengan siapa?""Teman sekelasku adalah seorang mahasiswa kedokteran. Dia sebenarnya yang menyampaikan masalah ini padaku, tapi aku merasa aku nggak cukup mampu menyelesaikannya, jadi aku meminta Kakak untuk turun tangan. Kamu akan menggunakan identitasnya untuk masuk ke rumah sakit ini," jelas Raka.Surya mengerutkan kening, lalu menatap Linda setelah beberapa saat.Linda mengangguk penuh semangat sambil berujar, "Ini adalah untuk kepentingan banyak orang, aku pasti akan mendukungmu.""Baiklah." Surya berdiri, lalu melanjutkan, "Aku akan meminta Gesang untuk datang. Mulai sekarang, aku akan menyuruhnya untuk melindungimu dari dekat."Linda tersenyum hangat.Gesang adalah seorang kultivator tingkat suci super. Kalau dia menjadi pengawal, sungguh membuang-buang talentanya.Namun, ini juga menunjukkan bahwa Surya sangat peduli pada Linda, membuatnya merasa hangat.Surya mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Gesang. Tidak lama setelah itu, Gesang pun tiba.Setelah Surya menjelask
Bersamaan dengan tatapan kaget Ruslan, wajah Surya tiba-tiba berubah persis sama dengan Ruslan, bahkan lebih mirip dari saudara kembar. Bisa dibilang bahwa mereka adalah satu orang.Ruslan berdiri karena terkejut. Dia sama sekali tidak mengerti bagaimana Surya bisa melakukannya. Menurut pemahamannya, ini sama sekali tidak mungkin.Pada saat ini, Raka bangkit berdiri, lalu berkata dengan bangga, "Kamu sudah lihat, 'kan? Ini hanyalah salah satu kemampuan kakakku yang paling biasa. Itu sebabnya aku memutar otak untuk meminta kakakku turun tangan."Namun, Ruslan masih tampak sangat bingung dan terlalu terkejut untuk bisa mengatakan apa-apa.Setelah beberapa saat, Ruslan akhirnya tersadar, lalu buru-buru bertanya, "Bagaimana kamu melakukan ini?""Kakakku adalah seorang kultivator, seperti yang biasa kamu lihat di film. Kamu nggak perlu khawatir untuk menyerahkan masalah ini padanya," kata Raka.Ruslan menganggukkan kepala pelan, lalu kembali duduk. Namun, bajunya sudah basah oleh keringat.
Surya duduk, menyesuaikan kacamatanya, lalu menunggu dalam diam.Setelah beberapa menit, Nadim selesai memilah informasi, membuat secangkir teh untuk dirinya sendiri, lalu menyesapnya sebelum akhirnya menatap Surya.Surya memberi hormat dengan mengangguk.Nadim tersenyum puas, lalu berkata, "Kualifikasi akademismu sangat mengesankan. Bahkan Direktur juga menanyakan tentangmu secara pribadi.""Terima kasih, Pak Nadim dan juga Direktur," kata Surya sambil mengangguk berulang kali.Namun, kali ini Nadim mengubah topik dengan berkata, "Hanya saja, saat ini nggak ada posisi di departemen yang sesuai dengan spesialisasimu. Jadi, kami akan menempatkanmu di bagian logistik dulu untuk saat ini, bagaimana menurutmu?"Surya mengerutkan kening sembari berujar, "Pak, aku adalah seorang mahasiswa kedokteran. Apa sesuai kalau masuk ke bagian logistik?"Jangan bercanda. Jika mereka menaruhnya di bagian logistik untuk mengurus kain kasa selama seharian, kapan dia bisa masuk ke jajaran tinggi?Namun, Na
Ketika Alana memasuki ruangan, dia langsung melihat pemandangan di depannya. Atif Pramudika, kepala keamanan rumah sakit yang sedang melakukan patroli, juga datang setelah mendengar berita tersebut."Atif, tolong tangkap bajingan ini untukku!""Berani sekali kamu mencari masalah denganku di wilayahku. Aku akan membuatmu membayar akibatnya hari ini!"Melihat Atif masuk, Nadim yang baru saja dipukuli tiba-tiba mendapatkan keberaniannya kembali. Dia meraung dengan arogan.Namun, begitu Nadim selesai berbicara, Surya hanya mengangkat tangan untuk menjentikkan jarinya. Beberapa petugas keamanan yang bergegas masuk ke dalam ruangan langsung pingsan, jatuh ke lantai satu demi satu, seakan sedang tidur nyenyak.Melihat pemandangan di depannya, tidak peduli betapa bodohnya Nadim, dia tahu bahwa ini adalah trik Surya."Kamu .... Apa yang sudah kamu lakukan pada mereka?""Aku beri tahu padamu, membunuh adalah kejahatan besar!"Menghadapi trik aneh dari Surya, Nadim hanya bisa mengatakan ini denga
Mendengar perkataan Nadim, Surya tahu bahwa Nadim pasti menganggapnya sebagai musuh yang datang untuk mencari masalah.Surya segera melambaikan tangannya untuk menyangkal, lalu berkata, "Pak Nadim, aku rasa kamu sudah salah memahami sesuatu. Aku hanya seorang lulusan dokter yang melamar untuk jadi dokter magang. Ini nggak serumit yang kamu pikirkan.""Aku adalah orang yang lugas. Kalau orang lain menghormatiku, aku juga akan menghormati mereka. Kalau seseorang menindasku sedikit saja, aku akan membalasnya selama hidupku.""Sekarang, apa menurutmu masih ada lowongan untuk posisi dokter magang?"Ketika Nadim menyadari bahwa Surya bukanlah orang yang sengaja datang untuk melawan dirinya, dia menghela napas lega.Nadim segera menjawab, "Ada, ada.""Aku akan mengaturnya untuk Pak Surya sekarang juga!""Kamu mau masuk ke departemen mana?""Aku akan mengaturkan dokter terbaik untuk membimbingmu."Di hadapan Nadim yang sikapnya berubah dengan cepat, Surya hanya mencibir di dalam hatinya. Surya
"Pak Surya.""Ini adalah Departemen Kardiologi.""Departemen Kardiologi punya tim medis yang terdiri dari 32 orang. Termasuk 16 perawat, dua kepala perawat, enam dokter magang, enam dokter dengan pengalaman klinis dan satu kepala departemen dengan satu wakil.""Sekarang aku akan mengajakmu bertemu Bu Izel dan Pak Ziya yang mengepalai Departemen Kardiologi."Di depan meja resepsionis Departemen Kardiologi rumah sakit, Alana dengan hati-hati memperkenalkan Surya sambil tersenyum, tidak berani meremehkannya sama sekali.Lagi pula, pria sombong dan arogan seperti Nadim pun tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan Surya. Bagaimana mungkin dia, seorang wanita yang naik ke posisi asisten karena kecantikannya, bisa melawan Surya?"Kalau begitu, tolong Bu Alana mengajakku mengenal orang-orang di sini.""Setelah aku menentukan departemen untuk tempatku magang, aku akan berterima kasih pada Bu Alana dengan baik."Mendengar kata-kata Alana, Surya menjawab sambil tersenyum. Penampilan ramahnya benar-b
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di