Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 1591 - Chapter 1600

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 1591 - Chapter 1600

2906 Chapters

Bab 1592

Namun, sebelum orang-orang di dalam ruangan bisa meninggalkan ruang interogasi, seorang petugas penegak hukum lainnya bergegas masuk, "Pak, gawat. Kita dikepung!"Dikepung?Mendengar ucapan petugas penegak hukum ini, Arga segera mengerutkan keningnya, lalu melontarkan umpatan dengan marah, "Apa otakmu kemasukan air? Siapa yang berani mengepung kita?"Setelah ditegur oleh Arga, petugas penegak hukum yang melaporkan berita tersebut menundukkan kepalanya dengan ekspresi muram, lalu menjelaskan dengan suara pelan, "Pak, sepertinya mereka adalah orang-orang dari Pasukan Militer Provinsi Andaru!"Orang-orang dari Pasukan Militer Provinsi Andaru?Mendengar kata-kata petugas penegak hukum ini, Arga tampak terkejut. Kemudian, dia peduli lagi dengan urusan Surya. Dia bergegas keluar, lalu segera menghilang di ujung koridor ruang interogasi.Berbeda dengan ekspresi terkejut Arga ketika mendengar tentang Pasukan Militer Provinsi Andaru, ketika Surya mendengar tentang Pasukan Militer Provinsi Andar
Read more

Bab 1593

Arga sangat terkejut dengan kemunculan Naka yang sangat tiba-tiba.Asal tahu saja bahwa tadi Arga sudah menggunakan kemampuan persepsinya untuk menyelidiki lingkungan sekitar. Selain tiga orang yang mengelilinginya, tidak ada orang keempat sama sekali.Namun, sesaat setelah Arga selesai menggunakan kemampuan persepsinya, Naka muncul di hadapannya dengan sangat misterius. Kekuatan ini jelas lebih dari satu tingkat di atasnya!"Apa kamu seorang kultivator tingkat suci?"Arga berbalik untuk menatap Naka yang menunjukkan ekspresi acuh tak acuh sebelum kemudian bertanya perlahan."Nggak penting di mana tingkat kekuatanku.""Yang penting kamu harus memahami konsekuensi dari perbuatanmu.""Meski kamu hanya punya satu anak laki-laki yang sah, organisasi sudah menemukan anak harammu, Arfino Raharja, yang berada di luar negeri.""Tadi kami sudah mengamankan putra sulungmu, Tarun Raharja. Sementara tim lainnya sudah pergi ke luar negeri, bersiap untuk pergi ke tempat tinggal putra bungsumu.""Ala
Read more

Bab 1594

"Kunjungan Pak Albert ke rumah sakit ini benar-benar membuat rumah sakit ini bersinar. Aku bersama seluruh rekan di rumah sakit ini menyambut kedatangan Pak Albert untuk memberi bimbingan pada pekerjaan kami!""Ayo tepuk tangan!"Di pintu masuk Rumah Sakit Rakyat, Ari memimpin semua orang untuk menyambut Albert, lalu mulai menyanjung Albert dengan senyuman di wajah tuanya.Di tengah tepuk tangan meriah para penonton, Albert melambaikan tangannya, kemudian berkata, "Aku datang ke rumah sakit hari ini bukan untuk memberikan instruksi ataupun melakukan pemeriksaan.""Aku baru saja mendengar kalau kepala Kantor Polisi Distrik Amuni sudah menyalahgunakan wewenang, menyebabkan dampak yang cukup besar untuk rumah sakit ini. Jadi, aku datang untuk meminta maaf.""Tolong Pak Ari mengaturkan pertemuannya. Kami mau menemui pihak yang terlibat, biarkan aku menyatakan penyesalanku. Bagaimanapun juga, ini merupakan kelalaian dalam tugas kami, 'kan?"Mendengar perkataan Albert, Ari segera mengangguk,
Read more

Bab 1595

Setelah itu, Albert berpaling ke arah Surya dan Alana, lalu berkata, "Pak Ruslan, Bu Alana, sebagai wujud keseriusan kami dalam memperbaiki kesalahan kami, apa pun yang kalian inginkan, tolong sampaikan saja. Selama itu dalam lingkup kekuasaanku, aku akan berusaha memenuhinya."Tentu saja Albert dan Surya sudah saling mengenal sebelumnya. Namun, Albert tahu bahwa seorang ahli seperti Surya tidak bersikap seperti orang biasa. Jadi, karena Surya bersikap asing sekarang, Albert juga akan berpura-pura tidak mengenalnya.Selain itu, dengan mengucapkan kata-kata seperti itu, Albert sebenarnya memberi sinyal pada Surya, "Bos, kamu bisa mengungkapkan apa pun yang kamu inginkan, aku pasti akan membantu sebisa mungkin."Surya tentu saja memahami maksud dari kata-kata Albert. Dia segera menjawab tanpa ragu, "Awalnya aku datang ke sini untuk mulai bekerja di rumah sakit ....""Tapi karena insiden ini, proses penerimaanku jadi tertunda. Selama hal ini nggak memengaruhi pekerjaan dan reputasiku, aku
Read more

Bab 1596

Di sebuah restoran di pusat kota.Setelah Surya dan Yenny duduk di dalam ruang privat yang tenang, Yenny melemparkan sebuah tas dokumen ke depannya."Ini adalah informasi yang aku temukan ketika menyelidiki rumah Arga. Menurut bukti dalam dokumen ini, ada seorang pejabat di Dewan Kesehatan Kota Juwana yang sudah memberi suap pada Arga berkali-kali, memintanya untuk menenangkan insiden kerusuhan yang disebabkan oleh obat stabilizer kesehatan di semua rumah sakit di Distrik Amuni!""Selain itu, beberapa transaksi dalam catatan ini dilakukan atas nama istri direktur rumah sakitmu, lalu disalurkan kepada Arga.""Aku nggak tahu apakah kamu datang ke rumah sakit ini karena masalah ini atau bukan, tapi aku yakin kamu nggak datang ke rumah sakit kecil ini hanya untuk menikmati hidup."Mendengarkan kata-kata Yenny, Surya tidak berkomentar. Dia hanya mengambil dokumen di atas meja, lalu membacanya sekilas. Setelah mengingat nama seseorang bernama Deska Endaru, dia akhirnya berkata, "Kamu memberi
Read more

Bab 1597

"Masuk!"Setelah mendengar suara yang datang dari dalam, Surya membuka pintu, lalu berjalan ke depan meja Ziya. Dia berencana mengambil cuti untuk menyelidiki korban kasus obat stabilizer."Kenapa? Ada urusan apa mencariku?"Saat melihat Surya masuk, Ziya bertanya dengan ekspresi tidak senang di wajahnya.Awalnya Ziya tidak setuju Surya masuk ke departemen mereka, tapi dengan dukungan Nadim, Ari dan Albert, Ziya harus menahan diri membiarkan Surya masuk departemennya meski dia enggan.Melihat Ziya yang tampak kesal, Surya tidak peduli. Dia langsung berkata, "Pak Ziya, aku mau mengambil cuti. Ada urusan mendesak yang harus aku tangani hari ini."Mengambil cuti?Mendengar perkataan Surya, Ziya menjadi semakin muram. Dia memukul meja dengan marah, lalu berteriak penuh ketidakpuasan, "Surya, jangan berpikir kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan hanya karena kamu mendapat dukungan dari Pak Nadim dan Pak Ari!""Ini baru hari pertama kamu masuk kerja, tapi kamu sudah bersikap malas s
Read more

Bab 1598

"Tok, tok, tok ...."Di depan sebuah bangunan tua yang sudah rusak di pinggiran Distrik Amuni, Surya mengangkat tangan untuk mengetuk pintu rumah yang penuh karat tersebut. Setelah menunggu sebentar, akhirnya seorang pria tua cacat yang kehilangan kedua kakinya keluar untuk membuka pintu dengan susah payah."Anak muda, siapa yang kamu cari?"Setelah pria tua cacat yang kehilangan kedua kakinya itu membuka pintu, dia melihat Surya yang terlihat asing sambil bertanya dengan bingung.Mendengar ini, Surya tersenyum sembari bertanya, "Pak, apakah ini rumah keluarga Fadeo Tojoyo?"Mendengar pertanyaan Surya, pria tua itu langsung tampak waspada. Dia menatap Surya dengan hati-hati sembari bertanya, "Apa hubunganmu dengan Fadeo? Ada urusan apa kamu mencarinya?"Melihat tatapan waspada pria tua itu, Surya tahu bahwa mengumpulkan bukti mungkin tidak sesederhana yang dia bayangkan.Setelah berpikir sejenak, Surya mendapatkan ide. Dia segera mengeluarkan kartu nama yang diberikan oleh Albert, meny
Read more

Bab 1599

Setelah mendengar perkenalan diri Surya, pria berambut pirang itu menyalakan sebatang rokok sambil mencibir, "Bocah, apa kamu mau mempermainkanku?""Saat pemakaman Fadeo, semua teman sekelasnya datang. Aku yang bertanggung jawab mengantar mereka keluar desa!""Kalau kamu adalah teman baiknya, bagaimana mungkin kamu nggak tahu tentang pemakamannya?""Aku rasa kamu dikirim oleh perusahaan surat kabar untuk menanyakan tentang kejadian obat stabilizer, 'kan?"Fadeo sudah meninggal?Mendengar perkataan pemuda berambut pirang itu, Surya juga sedikit terkejut. Namun, dia tidak peduli dengan identitasnya yang terungkap.Lagi pula, kebohongannya tidak akan bisa bertahan lama. Siapa pun yang mengenal Fadeo dengan baik bisa langsung tahu apakah perkataannya benar atau salah.Namun, ketika Surya mendengar pemuda itu menyebutkan insiden obat stabilizer, dia tahu kalau pria di depannya mungkin tahu banyak rahasia. Jadi, dia berencana untuk melihat apakah dia bisa menggali beberapa informasi berharga
Read more

Bab 1600

Sebagai kepala desa, meski nama Fayad memiliki arti kebajikan dan dermawan, apa yang dia lakukan dalam kehidupan sehari-hari sangat bertentangan dengan kedua kata tersebut.Di seluruh desa, Fayad dikenal sebagai orang yang sangat kejam. Semua orang tahu bahwa meski Fayad kini telah menjadi orang kaya di daerah sekitar, uang di tangannya bukanlah uang bersih.Namun, karena Fayad mempunyai saudara yang merupakan pejabat di kantor polisi kota, para korban pun tidak ada yang bisa mengadu. Hal ini yang membuat Fayad mampu mendominasi hingga saat ini.Hari ini, saat Fayad sedang bermain-main di tempat tidur bersama janda cantik desa, dia mendengar ketukan terburu-buru di pintu.Setelah Fayad memakai celananya, dia membuka pintu, siap memaki orang yang mengganggu kesenangannya. Namun, ketika dia membuka pintu, dia melihat Hakim sang preman desa, tampak terengah-engah. Fayad yang memiliki pikiran cerdas langsung menyadari pasti terjadi sesuatu."Gawat!""Ada masalah!""Cepat katakan ada apa!"
Read more

Bab 1601

Tergiur oleh keuntungan, Hakim segera memanggil orang dari rumah ke rumah.Setelah Hakim pergi, Fayad mengeluarkan ponsel untuk menelepon seseorang!"Halo, Paman Indra, ini aku, Fayad!""Ada situasi mendesak yang mau kulaporkan. Seorang pemuda asing tiba-tiba datang ke desa untuk mencari tahu tentang Fadeo. Jadi, aku mau tanya apa ada aksi dan rencana dari pemkot?"Fayad berbicara dengan sikap hormat pada orang itu di telepon, tidak lagi sombong seperti biasanya."Baik, baik, baik ....""Aku tahu apa yang harus dilakukan!""Aku akan segera urus masalah ini, nggak akan dibiarkan terus membesar dan sampai memengaruhi Anda."Fayad menutup telepon setelah mendapat jawaban yang diinginkan. Niat membunuh yang kuat menghiasi wajahnya.Ketika hendak menyimpan ponsel ke dalam saku, Fayad mendapati seorang pemuda asing tiba-tiba muncul di sisinya.Fayad terkejut oleh kemunculan pemuda asing itu dan nyaris menjatuhkan ponselnya."Kamu ... cari siapa?""Sialan, bikin kaget saja ...."Fayad menepuk
Read more
PREV
1
...
158159160161162
...
291
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status