All Chapters of Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang: Chapter 71 - Chapter 80

207 Chapters

Bab 71 - Wajah Berbahaya

Selain sudah jamnya untuk masuk bekerja, Anna datang lebih awal karena ingin menemui manajer kafe. Selain ingin melaporkan pengunduran dirinya, ia juga berniat untuk meminta izin pada sang manajer agar diberikan kesempatan tampil sebagai salah satu dari band pengisi live music di kafe malam nanti. “Setelah itu aku akan pulang untuk tidur sebentar,” gumam Anna sambil menatap pintu kafe tempatnya melakukan pekerjaan sambilan. Ia merasa sangat lelah karena kurang tidur. Selain itu ingatannya pada perlakuan Elvin kembali membuatnya marah hingga berhasil menguras semangatnya dan itu membuatnya merasa sangat lelah. “Kehidupan ini benar-benar melelahkan dan sangat tidak menyenangkan,” pikir Anna sambil melangkahkan kaki memasuki Cross X Cafe and Mini Resto. Seperti biasa, tiap sabtu dan minggu malam Cross X Cafe selalu menggelar live music dengan mengundang band dan musisi lokal untuk bermain di kafe mereka. Anna bermaksud meminta satu tempat penampilan pada manajer kafe demi memberikan pen
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Bab 72 - Sarang Para Penjahat

“Sepertinya kau tidak ingin menjawabnya, ya? Kalau begitu aku akan menolak niat baikmu itu,” ucap Anna setelah bosan menunggu namun Joey tidak juga memberikan jawaban dari pertanyaannya. ‘Setidaknya aku sudah tahu rencana anak brengsek itu dan aku akan menanganinya sendiri dengan caraku.’ “A-apa? Kau menolak?” Joey sempat tercengang sebelum akhirnya sadar dan bisa memaklumi kenapa Anna sampai menolak tawaran bantuan darinya. Ia yakin Anna belum tahu seberapa kuat pengaruh orang-orang kaya yang berkuasa di Kota X ini. “Lagian dia masih seorang anak SMA dan pasti belum mengenal dengan baik seluk-beluk pembagian kekuasaan di Kota X,” pikir Joey sembari menghela napas panjang. “Sepertinya kau belum tahu bagaimana berbahayanya keluarga gadis itu. Mudahnya, sebagai warga Kota X kau pasti tahu keluarga Treqilla dan seberapa berkuasanya mereka, kan? Aku tahu kalau kau mungkin belum bisa percaya pada niat baikku. Tapi setidaknya—” “Maaf memotong ucapanmu,” sela Anna, sudah bisa menebak arah
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Bab 73 - Perubahan Rencana

“Apa yang kau katakan sebelumnya itu benar?” Anna kembali menatap Joey, lalu berjalan menuju sofa panjang yang ada di ruangan itu dan duduk di sana dengan tenang. “Maksudmu?” “Kelihatannya mereka tidak mengetahui apa-apa.” Joey menoleh ke luar ruangan dan menggelengkan kepala —sembari mendecakkan lidah— setelahnya. Ia kemudian pergi ke luar ruangan, berbicara pada kerumunan itu dan mereka pun bubar teratur setelahnya. “Sebenarnya aku belum bercerita pada mereka tentang rencanaku,” Joey akhirnya menanggapi pertanyaan Anna tadi setelah duduk di balik meja kerjanya yang berada agak jauh dari tempat Anna duduk. Ia juga baru menyadari jika para anak buahnya itu sepertinya takut akan ancaman pria berhoodie hitam dan pria bersetelan jas putih yang sudah membuat mereka tahu jika di atas langit masih ada langit. Anna menatap Joey dengan mata menyipit sebelum tersenyum penuh arti. Dia bisa menebak kenapa Joey belum bercerita pada anak buahnya mengenai rencana yang tadi sudah pria itu sampai
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Bab 74 - Melihat Kemiripan Lagi

Thomas mengangkat kedua alisnya tepat setelah Anna selesai berbicara. Ada sesuatu mengejutkan yang membuat ekspresinya tampak takjub seperti itu. Gaya bicara Anna yang mirip seperti cara Jessica yang ia kenal saat membawa kabar baik bersifat samar —yang biasanya akan merepotkan dirinya dan Orin— dengan sikap ceria yang serupa lah penyebabnya. “Andai mata bulatnya itu diganti dengan mata kucing milik Jessica…,” pikir Thomas, menemukan kesamaan lain antara Anna dan Jessica. ‘Bukankah kemiripan mereka terlalu banyak? Andai dia bukan orang yang berbeda sudah pasti…’ Thomas melirik sebuah tas hitam panjang yang tadi William letakkan di samping meja, yang kini hanya terlihat bagian kepalanya saja dari tempat duduknya. Ingin mengusir pikiran yang membuatnya memikirkan Jessica setelah melihat sikap Anna, Thomas pun iseng bertanya pada William, “Kau baru kembali dari kursus musik?” William yang sejak tadi merasa canggung berada di antara dua orang dewasa yang tidak dikenalnya mengangguk pelan
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

Bab 75 - Nama Grup

“Jadi ini tempat bekerja sambilanmu?” tanya Orin pada Anna setelah pelayan yang menerima pesanan mereka pergi. “Ya,” sahut Anna. Ia melayangkan pandangannya ke sekeliling ruangan sambil tersenyum pada beberapa pelayan yang kebetulan bertemu pandang dengannya. Sebenarnya mantan rekan-rekannya itu sedang memerhatikan mereka sejak tadi, merasa heran dengan keluwesan Anna dalam berbicara dengan orang-orang yang sedang duduk bersamanya. Seperti keheranan mereka kemarin, mereka juga melihat Anna hari ini sebagai Anna yang sangat berbeda dari ‘Anna’ yang mereka kenal. “Begitu ya…,” sahut Orin sambil menghela napas pelan dan tanpa sadar melirik Thomas dengan hati-hati. Menangkap kekhawatiran pada nada bicara dan sorot mata Orin, Anna berbicara kembali, “Sebenarnya saya baru saja mengundurkan diri tadi siang,” ucap Anna sambil menatap Sherly dan tersenyum untuk berusaha menenangkan adiknya yang tampak terkejut setelah mendengar apa yang baru dikatakannya. “Setelah mulai syuting aku akan san
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

Bab 76 - Terlalu Percaya Diri

“Siapa yang—” Dustin hampir mengumpat pada Anna saat akhirnya menyadari kalau Robin sedang menatapnya dengan alis mengernyit dan ia pun sempat mengurungkan niatnya meluncurkan kata-kata sanggahan kasar yang terbesit di benaknya. Dustin memang menaruh hati pada Anna. Tapi, sebagai drummer handal dari grup band yang selama ini sudah berlatih di bawah tangan dingin Robin —kecuali saat-saat di mana ia sedang kecanduan menonton semua film yang Jessica bintangi—, ia merasa jika harga dirinya jauh lebih penting. Dustin pun buru-buru membela diri di hadapan kakaknya yang sangat otoriter dalam band karena tidak mustahil kalau kakaknya itu akan memecatnya dari grup. “Tidak… jangan percaya padanya. Dia cuma bicara asal-asalan.” “Aku tidak sedang menanyakan kebenaran ucapannya darimu,” sahut Robin masih dengan ekspresi menuduh yang sama. Sebenarnya ekspresi wajahnya lah yang membuat Dustin berusaha membela diri karena cara Robin menatapnya itu sudah mewakili isi pikirannya yang bisa Dustin tebak
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 77 - Pemikiran Seorang Pebisnis

Atas apa yang sedang dipikirkannya, Anna yang tiba-tiba saja merinding saat menyadari jika agensinya akan berkembang jauh lebih pesat karena memiliki dirinya juga akan memiliki Sherly, akhirnya menoleh pada Thomas lalu sengaja menatap pria itu cukup lama sampai membuat Thomas, yang sedang menikmati live music, akhirnya terganggu dan menoleh padanya. Anna pun langsung memberikan sebuah senyuman penuh arti setelah mendapatkan perhatian Thomas. Melihat senyuman bisnis Anna yang membuatnya jijik, Thomas mendecak dan berkata, “Tsk… singkirkan wajah menjijikkan itu dari hadapanku.” “A-apa…? Astaga. Apakah Anda ini pecinta sesama jenis? Mereka saja terpesona. Kenapa Anda tidak?” sahut Anna. Ia juga yakin Thomas tadi melihat senyuman memikat dari wajah ‘Anna’ walau tidak sedetail Orin. “Wah… anak ini benar-benar…” Andai tidak sedang berada di depan umum, Thomas yang sudah merasa kesal pada Robin, kini semakin kesal lagi setelah mendapat tuduhan sembrono dari Anna, sudah pasti ia akan mengam
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 78 - Tidak Sebagus Yang Kau Pikir

Thomas hendak membuka dan melihat isi dokumen yang baru saja Anna berikan padanya dengan tatapan penuh semangat, namun mengurungkan niatnya saat Anna mengomentari band yang sedang tampil membawakan lagu original yang merupakan lagu terakhir mereka dalam penampilan. “Lumayan juga,” puji Anna sambil mengangkat dan memindahkan makanan ringan yang sudah berada di atas meja di hadapannya ke dekat Sherly. “Kau harus coba ini. Cemilan ini sangat enak,” ucap Anna. Dari ingatan ‘Anna’, ia melihat kalau ‘Anna’ sangat menyukai camilan yang biasanya asisten koki hidangkan untuk menemani waktu bersantai para karyawan saat sedang beristirahat itu dan Anna berharap Sherly juga akan menyukainya. “Daripada lumayan, mereka bisa dikatakan cukup bagus,” sahut Thomas tampak tidak setuju dengan penilaian Anna pada grup band yang beranggotakan Robin dan Dustin itu. Sebenarnya dia hanya ingin menguji Anna, ingin tahu bagaimana penilaian Anna pada mereka. Anna tersenyum lalu menjawabnya dengan santai, “Kare
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 79 - Sebuah Lelucon

Dalam keadaannya yang sedang marah, Robin sebenarnya hendak menggertak Joey yang dianggapnya lancang karena berani mencampuri urusannya. Tapi saat melihat tubuh Joey yang lebih tinggi darinya, terutama saat melihat otot tangannya yang kencang dan dada bidangnya yang lebar di balik kemejanya, Robin akhirnya mengalah dan pergi meninggalkan meja itu dengan hati mendongkol. “Maaf sudah membuat Anda semua tidak nyaman. Tolong nikmati makanan dan minuman Anda. Permisi…,” ucap Joey pada Anna dan teman-teman semejanya setelah memastikan Robin dan teman-temannya duduk kembali di tempat mereka. “Apa kafe ini seperti klub malam? Kenapa mereka memiliki seseorang yang tampak seperti tukang pukul? Dan… kalau tidak salah dia orang yang kau ajak pergi ke seberang sana tadi, kan?” tanya Thomas sambil menatap punggung Joey yang sedang berjalan kembali ke mejanya.” “Dia pemilik kafe ini.” “Dia?” Thomas menegakkan tubuhnya, agak kaget dan takjub atas informasi yang Anna berikan. “Selain itu dia juga
last updateLast Updated : 2024-04-17
Read more

Bab 80 - Produk Dari Pikiran

Anna berdehem, memalingkan wajahnya kembali ke arah panggung sambil menggumamkan kalimat “dua kali” yang langsung membuat Orin dan Thomas hampir berteriak saking kagetnya. “Mereka pasti nekat melakukan pertunjukan setelah kau paksa, bukan?” Thomas menatap Anna dengan sorot mata marah. Tidak mendapatkan tanggapan, ia akhirnya mengeluhkan kepribadian Anna yang belakangan membuatnya kesal, dengan suara agak nyaring, “Dari sifatmu itu, ku rasa memang benar!” “Saya tidak menyangka mereka akan seperti ini,” sahut Anna tegas, bukan bermaksud membela diri. Ia memang tidak menyangka mental Sherly dan William berada di level yang berada jauh dibawah dirinya bahkan saat ia masih berusia 15 tahun. “Tidak menyangka? Setelah latihan hanya dua kali dan karena mereka bukanlah musisi profesional, tentu saja hasilnya akan seperti ini!” Thomas yang sedari tadi sudah merasa kesal akhirnya menggeram. Thomas sebenarnya tidak terlalu peduli juga akan penampilan Sherly dan William. Ia juga sudah tidak ber
last updateLast Updated : 2024-04-17
Read more
PREV
1
...
678910
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status