All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 851 - Chapter 860

905 Chapters

Bab 852

Di sebelahnya, Owen juga melihat ke layar laptop yang menampilkan dua anak kecil itu. Owen tak bisa menahan diri untuk memuji, “Joel memang sudah biasa, dia pernah main film sebelumnya, jadi sudah punya pengalaman.”“Tapi, aku nggak menyangka Bety yang kamu rekomendasikan ke kak Angel ini punya potensi yang luar biasa. Aku sudah pernah syuting banyak film, tapi baru kali ini melihat anak kecil yang aktingnya sebagus ini.”Delis melirik Owen dan bertanya, “Benarkah? Jadi, kamu sudah yakin memilih dia?”“Bukankah ayahnya sudah tanda tangan kontrak dengan kakakku? Aktingnya sebagus ini, nggak ada alasan buat aku untuk nggak memilih dia.”Delis melirik kedua anak yang sedang syuting, lalu kembali fokus ke layar laptop di depannya.“Mereka lagi akting menjadi apa? Menjadi teman masa kecil, ya?”“Iya, mereka berdua itu teman masa kecil. Aku rasa dengan kerja sama mereka yang begitu bagus, nanti kita bisa cari penulis scenario untuk buat film khusus untuk mereka.”Jika kedua anak ini menjadi
Read more

Bab 853

Melihat nama Peter di layar ponsel, Angel berdiri dan melambaikan tangan pada adiknya. Lalu menjauh untuk mengangkat telepon.Setelah selesai bicara, Angel mendekati Delis yang sedang menemani dua anak kecil itu.“Delis, kamu bawa Joel dan Bety pulang dulu sama kakakmu. Aku masih ada urusan yang harus diselesaikan.”Delis bertanya, “Kak Peter yang datang menjemput kami?”“Iya,” jawab Angel.Sambil melihat jam, Angel mengelus kepala Bety dan berkata, “Waktu sudah malam, kalian pulang dulu ya.”“Iya,” jawab Delis.Saat bersamaan, mobil Peter berhenti tidak jauh dari tempat mereka.Sambil menggandeng tangan dua anak kecil, Angel berjalan mendekati mobil tersebut bersama Delis.Setelah menyerahkan anak-anak pada Peter, Angel berkata, “Tolong antarkan mereka pulang dan masakkan makanan enak untuk mereka.”Pria itu mengernyitkan alisnya, tampak tidak senang dan bertanya, “Tolong?”Angel tersenyum dan mengoreksi, “Bukan, maksudku, antarkan mereka pulang dan jaga mereka baik-baik.”Barulah Pe
Read more

Bab 854

Joel ragu.Dengan enggan, dirinya ditarik oleh Peter untuk duduk di samping Albert.Albert segera mengambil mainan figure edisi terbatas di sampingnya dan memberikannya kepada anaknya, lalu berusaha menarik perhatiannya, “Aku meminta orang untuk membelikannya dari luar negeri, kamu pasti suka, ‘kan?”Joel meliriknya. Meskipun dirinya sangat menyukainya, dirinya berpura-pura bersikap acuh tak acuh dan enggan menerimanya.Peter mengambilkannya dan berkata, “Ayo, ucapkan terima kasih pada ayahmu.”Joel hanya diam saja, wajahnya cemberut dan tidak memperhatikan siapa pun.Delis dan Bety duduk di samping, diam-diam makan dan diam-diam mengamati.Melihat putranya masih mengabaikannya, Albert tidak berkecil hati dan dengan santai mengambil boneka barbie di sampingnya dan memberikannya pada Bety.“Kamu pasti Bety, ‘kan? Ini untukmu, paman membelikannya untukmu.”Melihat dirinya juga mendapatkan hadiah, mata Bety langsung bersinar. Dirinya segera melompat dari kursinya dan berlari untuk meneri
Read more

Bab 855

Mendengar suara itu, si kakek perlahan mengangkat kepalanya.Saat melihat Kelven, kakek itu tidak terburu-buru berdiri. Dengan tubuh yang bungkuk, dia berdiri dan tersenyum, menjawab, “Oh, ternyata kamu, anak muda.”Melihat bahwa kakek itu mengenalinya, dengan penuh semangat Kelven menjabat tangannya dan berkata, “Bisakah kita bicara sebentar di tempat lain?”Kakek itu tersenyum dan menolak, “Aku masih berjualan ikan kering, apa yang mau kamu bicarakan? Bicarakan saja di sini.”“Aku akan membeli semua ikan keringmu.”Kelven mengambil kartu bank dari sakunya dan menyerahkannya pada kakek itu.“Ada cukup banyak uang di dalam kartu ini. Sudah cukup untuk kamu hidup nyaman seumur hidup. Anggap saja ini sebagai imbalan karena kamu telah menyelamatkanku dulu.”“Namun, aku punya satu permintaan lagi. Bisakah kita duduk dan bicara di tempat lain?”Kakek itu menghela napas dan melambaikan tangan, menolak kartu bank dari Kelven.“Uang itu nggak perlu. Aku hanya diminta untuk menjagamu oleh se
Read more

Bab 856

Kelven memundurkan dua langkah dan memberikah tiga kali penghormatan pada kakek itu.Ini sebagai tanda terima kasihnya.Setelah memberi penghormatan, Kelven tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung berbalik pergi.Dalam perjalanan kembali ke Kota A, Kelven terus berpikir bahwa tabib yang tinggal di pegunungan itu mungkin adalah orang yang sama dengan yang menyelamatkannya.Dan orang itu bukanlah kakek tadi.Hanya tersisa satu harapan sekarang.Yaitu Lia.Sebagai murid dari tabib itu, Lia mungkin tahu sesuatu.Begitu kembali ke Kota A, hal pertama yang Kelven lakukan adalah pergi ke sekolah etiket untuk mencari Lia.Karena Lia tidak bisa keluar dari sekolah, Kelven pun masuk ke sekolah untuk menemuinya.Mereka bertemu di taman sekolah.Saat melihat Kelven, Lia memperhatikannya dan bertanya dengan penuh perhatian, “Seharusnya tubuhmu sudah nggak ada masalah, ‘kan?”Lia ingat bahwa Kelven memiliki masalah jantung. Sebelumnya, Kelven baru saja mulai mengonsumsi dan langsung terjadi kece
Read more

Bab 857

“Kalau nggak ada lagi yang mau kamu bicarakan, aku mau pergi ke kelas dulu.”Ujar Lia sambil melihat waktu yang sudah semakin siang.Melihat bahwa dirinya tidak akan mendapatkan jawaban lebih lanjut, jadi Kelven mempersilakan Lia untuk melanjutkan kegiatannya.Setelah keluar dari sekolah, Kelven masuk ke mobil dan menuju ke tempat Delis.Sepanjang perjalanan, Kelven terus berpikir bahwa meskipun putrinya mungkin baru akan kembali ke sisinya dalam belasan tahun, setidaknya itu lebih baik daripada putrinya meninggalkan dunia ini. Pikiran ini membuat hatinya merasa sedikit lebih lega.Setidaknya, rasa bersalah dan penyesalan yang selalu menghantui dirinya sedikit berkurang.Dalam perjalanan pulang, dirinya bahkan menyempatkan diri mampir ke toko bunga untuk memilih satu buket bunga matahari yang segar. Dia juga memilih buket kecil untuk anak angkat Delis.Sore hari, Delis sedang memegang naskah di dalam vila Odesa, mengajak dua anak itu untuk berlatih adegan.Pengasuh yang menggendong Les
Read more

Bab 858

Seketika, dirinya teringat dengan kata-kata kakek tua itu.Selama masih ada putrinya di dalam hati, pasti akan bertemu kembali.Selama dirinya masih mengingat putrinya, suatu hari nanti putrinya pasti akan kembali ke sisinya.Jadi, keberadaan Bety ini tidak terlalu penting.Karena Delis menyukai anak ini, dirinya pun akan memperlakukan anak ini dengan baik ke depannya.“Nggak perlu sungkan.”Kelven tersenyum lembut pada anak itu, lalu mengalihkan pandangannya kepada Delis dan berkata, “Kamu pasti kelelahan beberapa hari ini.”“Nggak, asal kamu sudah pulang, aku sudah sangat senang. Kamu nggak akan pergi lagi, ‘kan?”Delis menggandeng lengannya, tersenyum dengan mata yang melengkung seperti bulan sabit.Kelven menepuk tangannya dan mengangguk, berjanji, “Aku nggak akan pergi lagi. Mulai sekarang, aku akan menemanimu dan anak-anak setiap hari.”“Kamu yang bilang ya, kalau nggak ditepati, aku akan pulang ke rumah orang tuaku.”Melihat Delis mencoba mengancamnya, Kelven mengangkat tangan d
Read more

Bab 859

Alfred tidak mengerti maksud ibunya.Dengan nada kesal, Alfred menjawab, “Ibu, langsung katakan saja apa yang mau kamu bilang.”Nyonya Joven tidak bertele-tele dengan anaknya. Dia langsung mengirimkan foto-foto Lia bersama Kelven kepada putranya.“Kamu lihat sendiri. Aku ingin tahu, kenapa Lia harus bertemu dengan Kelven berduaan? Apa hubungan mereka?”Sambil mendengarkan ucapan ibunya, Alfred membuka foto yang baru saja diterimanya.Melihat bahwa orang di foto itu adalah Lia dan Kelven, Alfred tidak merasa aneh.Lalu dia berkata di telepon, “Tentu saja mereka punya hubungan. Dulu, Kelven dan kak Peter yang bersama-sama pergi ke desa untuk mencari guru Lia.”“Mungkin kali ini Kelven menemuinya hanya untuk menanyakan sesuatu.”Mendengar ini, Nyonya Joven tidak senang.“Kamu begitu percaya pada gadis itu?”“Apa yang harus aku ragukan? Ibu mengira dia punya hubungan lain dengan Kelven?”“Bagaimana mungkin Kelven meninggalkan Delis dan datang bersaing denganku untuk mendapatkan Lia?”Alfr
Read more

Bab 860

Alfred memang sudah menduga demikian, tetapi dirinya hanya ingin memastikan.Siapa sangka, Lia malah sengaja mengulur waktu, seolah ingin membuatnya marah.Untungnya, Alfred bukanlah orang yang mudah marah.Setelah mendapatkan jawaban, Alfted berbicara dengan suara lembut, “Oh begitu. Setelah selesai kerja, aku akan menjemputmu dan kita pergi makan enak.”Lia berbaring di ranjang, mengerucutkan bibirnya dan bertanya, “Kalau begitu, aku tanya padamu, kamu yang mengirim orang untuk memata-mataiku?”“Bukan.”Jawab Alfred dengan tegas, lalu dengan jujur melanjutkan, “Tapi mungkin ibuku yang mengirim orang untuk mengawasimu.”“Jadi, ibumu yang memberitahumu bahwa Kelven datang mencariku?”“Iya,” jawab Alfred.“Ibumu benar-benar nggak percaya padaku. Aku jadi berpikir, apakah aku berhasil lulus ujian, dia tetap nggak akan membiarkan kita bersama?”Alfred menenangkannya, “Nggak akan, jangan berpikiran aneh-aneh.”Meskipun alasan ibunya mengirim Lia ke sekolah etiket adalah untuk menghalang
Read more

Bab 861

Tidak heran kalau kakaknya selalu pulang malam dan pergi pagi-pagi sekali. Mungkin dia juga sadar jika ibu sedang mengirim orang untuk mengawasinya.Setelah berpikir sejenak, Delis menjawab dengan nada santai, “Ibu, masalah ini nggak bisa diselesaikan buru-buru. Ibu tunggu saja kabar baik dariku. Tapi ingat, jangan sampai ayah tahu, ya?”Dengan temperamen ayahnya, jika sampai beliau tahu, kakaknya pasti akan dijemput pulang dengan paksa.“Iya, tapi kamu hanya punya waktu sebulan. Kalau kamu nggak bisa menyelesaikan masalah kakakmu, terpaksa aku harus membiarkan ayahmu turun tangan.”“Iya aku tahu, aku akan berusaha.”Setelah menutup telepon, Delis menghela napas panjang.Kelven melihatnya dan bertanya, “Sepertinya ibumu nggak akan melepaskan kakakmu begitu saja. Apa rencanamu untuk menyelesaikannya?”“Kak Peter bilang tunggu saja dulu, jadi aku akan ikut apa kata kak Peter. Seharusnya kak Peter punya cara untuk menyelesaikannya.”Lagipula, ini adalah masalah kakaknya, Delis hanya bis
Read more
PREV
1
...
8485868788
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status