Alfred memang sudah menduga demikian, tetapi dirinya hanya ingin memastikan.Siapa sangka, Lia malah sengaja mengulur waktu, seolah ingin membuatnya marah.Untungnya, Alfred bukanlah orang yang mudah marah.Setelah mendapatkan jawaban, Alfted berbicara dengan suara lembut, “Oh begitu. Setelah selesai kerja, aku akan menjemputmu dan kita pergi makan enak.”Lia berbaring di ranjang, mengerucutkan bibirnya dan bertanya, “Kalau begitu, aku tanya padamu, kamu yang mengirim orang untuk memata-mataiku?”“Bukan.”Jawab Alfred dengan tegas, lalu dengan jujur melanjutkan, “Tapi mungkin ibuku yang mengirim orang untuk mengawasimu.”“Jadi, ibumu yang memberitahumu bahwa Kelven datang mencariku?”“Iya,” jawab Alfred.“Ibumu benar-benar nggak percaya padaku. Aku jadi berpikir, apakah aku berhasil lulus ujian, dia tetap nggak akan membiarkan kita bersama?”Alfred menenangkannya, “Nggak akan, jangan berpikiran aneh-aneh.”Meskipun alasan ibunya mengirim Lia ke sekolah etiket adalah untuk menghalang
Read more