All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 771 - Chapter 780

905 Chapters

Bab 772

Sungguh sulit dipercaya, seorang anak berusia empat tahun bisa memasak sendiri.Dia mungkin bahkan tidak bisa mencapai meja dapur.Delis merasa sangat kasihan padanya, langsung membantunya membawa barang-barang sampai depan pintu rumah.Setelah memastikan tidak ada orang dewasa di rumah, Delis merasa tidak tenang dan menarik anak itu sambil berkata, “Hei, kamu lapar nggak? Kalau lapar, datanglah ke rumah tante, di rumah tante sudah ada makanan yang sudah disiapkan.”Bety buru-buru menggelengkan kepalanya dan menolak, “Nggak perlu, tante. Terima kasih sudah membawa barang-barang ke rumah.”Setelah menerima tas dari tangan tante dan membawanya ke dalam rumah, Bety segera menuangkan segelas air dan memberikannya dengan dua tangan pada Delis.“Tante, silakan minum air, terima kasih banyak sudah membantuku.”Delis menerimanya dan bertanya, “Kamu benar-benar mau memasak sendiri?”“Iya,” jawab Bety sambil mengangguk.“Kamu bisa? Kamu tahu cara menggunakan alat-alat itu? Itu sangat berbahaya.
Read more

Bab 773

Tidak menganggapnya orang asing?Memikirkan bahwa masakannya juga biasa saja, apalagi ada orang yang menunggunya untuk makan bersama.Delis pun menjawab dengan canggung, “Aku hanya memasak untuk anakmu saja. Kalau kamu mau makan, sebaiknya masak sendiri saja.”Kebetulan mi sudah siap, Delis buru-buru menambahkan bumbu lalu menyajikan di meja makan sambil berkata pada anak di sebelahnya, “Bety, tante sudah selesai masak, ayo makan.”Delis melepaskan celemek di pinggangnya dan menatap pria di depannya.“Sebagai sesama orang tua, aku ingin mengingatkanmu, anakmu masih terlalu kecil untuk ditinggal sendirian di rumah.”“Kalau terjadi sesuatu pada anakmu, aku takut kamu akan menyesal.”Pria itu tampak tidak peduli.“Kalau nggak ditinggalkan di rumah, nggak mungkin juga aku membawanya ke tempat kerjaku?”“Kamu bisa mencari orang untuk menjaganya.”Berjalan melewati Delis, Yogi mulai memasak sendiri.Dengan nada dingin yang terdengar menyindir dan berkata, “Nggak semua orang punya uang unt
Read more

Bab 774

Sepertinya dirinya masih harus lebih berusaha.Setelah makan malam, Kelven menerima pesan dari Angel yang mengajaknya bertemu.Sambil mencuci piring, Kelven tidak menyembunyikannya dan melapor pada Delis, “Nanti malam bisa ikut aku keluar sebentar?”Delis yang sedang menggendong putranya yang tertidur di sofa, menoleh dan bertanya, “Keluar malam-malam mau ke mana?”“Ada janji dengan beberapa teman. Kamu juga kenal dengan teman-teman ini.”“Siapa?”Kelven menjawab jujur, “Angel dan adiknya, lalu dua kakakmu.”Mungkin karena mereka sudah tahu bahwa dirinya masih hidup dan ingin bertemu dengannya.Dirinya juga perlu mengucapkan terima kasih secara langsung.Berterima kasih kepada mereka, karena sudah membantunya menjaga Delis dan anaknya, serta keluarganya, saat dirinya tidak ada.Delis bingung dan bertanya, “Untuk apa kamu janjian dengan mereka? Kamu juga dekat dengan kak Angel mereka?”“Iya, dulu kami cukup akrab. Mereka tahu aku sudah kembali, mungkin mau menyambutku.”Delis tidak me
Read more

Bab 775

Kelven tidak mengenal Yogi.Dan juga belum pernah bertemu dengannya.Melihat Delis berbicara dengan Yogi, Kelven menggendong anaknya dan diam saja.Tak disangka, Yogi justru melihatnya dan sengaja mengucapkan sesuatu yang bisa membuat pria mana pun merasa terganggu.Namun, Kelven tetap diam. Meskipun wajah tampannya sudah terlihat memuram.Melihat Kelven, Delis menyadari bahwa Kelven terganggu. Dengan tak senang, Delis membalas, “Itu anakmu, aku hanya ingin mengingatkan. Kalau kamu begitu nggak peduli, untuk apa aku harus repot-repot ikut campur.”Dengan marah, Delis masuk ke mobil tanpa melihat pria itu lagi dan langsung melaju pergi.Yogi duduk di dalam mobilnya, tidak terburu-buru untuk pergi.Hanya melihat mobil Delis yang melaju pergi, sudut bibirnya menajam dan tersenyum.Lalu bergumam, “Berbaik hati membiarkan kalian berdua bersama, tapi malah nggak tahu berterima kasih?”Tak mau repot lagi, Yogi pun menyalakan mobil dan pergi.Di dalam mobil.Dengan tidak senang, Kelven berkat
Read more

Bab 776

“Joel, Luna nggak pulang.”Joel yang selalu menahan emosinya, tak bisa menahan air mata lagi, memandang Kelven dan bertanya, “Kenapa kamu bisa pulang, tapi nggak membawa luna kembali?”Melihat Joel hendak menangis, seketika Kelven tidak tahu harus berbuat apa.Owen segera datang menarik keponakannya.“Joel, apa yang sudah paman bilang padamu tadi? Kalau kamu nggak mau makan, lebih baik kembali ke kamar untuk mengerjakan PR.”Joel menghempaskan tangan pamannya, berlari ke lantai atas dengan marah.Sambil berlari, Joel tidak bsia menahan tangisannya.Melihat anak itu marah karena Luna tidak pulang, beberapa orang dewasa merasa tidak tega.Hanya Delis yang benar-benar tidak tahu mengapa Joel seperti itu.Dengan penasaran, Delis bertanya, “Ada apa dengannya? Kelven, apa yang kamu bilang dengan Joel? Kenapa dia malah menangis?”“Mungkin karena melihat paman Kelven datang tapi nggak membawakan hadiah, jadi dia marah.”Jawab Owen denga nasal.“Sudahlah, nggak perlu urusi Joel, ayo makan.”U
Read more

Bab 777

Yogi tidak tahu jika dirinya datang menjenguk murid kecilnya harus mengetuk pintu lebih dulu.Itu kesalahannya.Yogi memundurkan beberapa langkah ke pintu, berpura-pura mengetuk dan bertanya, “Lia, bolehkah aku masuk?”Lia kehabisan kata-kata.Dengan tidak senang, Lia bertanya, “Kenapa kamu membawakanku makanan? Apa para pelatih juga bertanggung jawab mengawasi murid-murid makan?”Siang tadi dia bertengkar dengan Alfred dan tidak makan siang.Sampai sekarang dia juga belum minum setetes air pun.Meski lapar, Lia bisa menahannya.Dia tidak menyangka pelatih akan membawakannya makanan secara langsung.Yogi masuk dan meletakkan makanan di meja. Meski wajah tampannya tidak menunjukkan ekspresi apa pun, nada suaranya penuh pehatian,“Tentu saja, sebagai pelatih aku harus selalu memperhatikan kondisi murid-muridku. Kalau kamu pingsan di lapangan besok karena nggak makan, aku yang harus bertanggung jawab.”Yogi tahu Lia tidak makan siang hari ini dan saat Latihan Lia kelihatan tidak fokus. T
Read more

Bab 778

Alfred melihatnya.Melihat mata Lia berkaca-kaca dan hampir menangis, dadanya terasa sesak.Hatinya sangat sakit, tetapi tidak mau mengalah.“Aku jelas mendengar ada pria yang membawakan makanan di telepon.”Lia tidak membantah, “Iya, memang ada yang membawakanku makanan.”“Karena siang tadi ada orang meninggalkanku, aku merasa sedih dan nggak bisa makan. Setelah Latihan sore, aku juga nggak makan.”“Orang itu hanya bertanggung jawab pada muridnya, khawatir aku akan pingsan di lapangan, jadi membawakanku makanan.”Lia menatapnya, matanya mulai basah.“Lalu bagaimana denganku? Bagaimana kamu memperlakukanku?”Jika benar tidak percaya padanya, merasa dirinya buruk, seharusnya sudah bilang dari awal.Dirinya juga tidak perlu bertahan di sini menyelesaikan ujian sekolahnya demi memuaskan ibunya.Melihat Lia yang begitu kasihan, semua ketidakpuasan dan kemarahan di hati Alfred menghilang, digantikan dengan rasa tidak tega.Alfred melunakkan nada suaranya, “Aku bukan sengaja marah padamu. Si
Read more

Bab 779

Alfred berdiri, mengangkat wajah kecil Lia dan menciumnya.Lia masih kesal dan menghindar, “Jangan cium aku, aku masih lapar.”Alfred tidak memaksanya, menggandeng tangannya dan berkata, “Ayo, aku membawamu keluar untuk makan.”“Sudah malam begini, bagaimana kita keluar? Sekolah nggak mengizinkan kita keluar.”“Sekolah ini milikku, aku yang mengizinkanmu.”Alfred tetap menariknya keluar.Meskipun hatinya tidak mau pergi, tetapi tubuhnya tidak menolak dan mengikuti langkah Alfred dengan langkah kecil.“Kalau aku nggak lulus ujian, itu semua salahmu.”Alfred tidak peduli.“Bahkan kalau kamu nggak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh ibuku, aku nggak akan membiarkanmu meninggalkanku. Ingatlah, aku nggak akan pernah membiarkanmu pergi seumur hidupku.”Meskipun kata-kata ini terdengar sombong. Namun, Lia merasa tenang dan nyaman.Setelah berpisah dengan gurunya begitu lama, untuk pertama kalinya Lia merasa telah menemukan tempat berteduh.Melihat pria yang membawanya pergi, Lia diam-diam b
Read more

Bab 780

Bahkan ketika Delis melupakan segalanya, dirinya selalu berada di sisinya, merawatnya dengan penuh kasih sayang dan tidak pernah meninggalkannya, mengapa Delis tidak pernah menyukainya sedikit pun?Di depan Delis, Wiliam benar-benar merada dirinya tidak berharga dan sangat gagal.Delis terkejut dan bertanya, “Kamu juga tahu Kelven?”Ekspresi Wiliam langsung berubah sedikit, menyadari bahwa dirinya telah salah bicara dan buru-buru mengalihkan topik.“Karena kamu sudah tahu anak itu bukan milikku dan bahkan nggak mau menemuiku lagi, kita cukup sampai di sini saja.”Wiliam menutup teleponnya.Takut jika nanti tidak sengaja bicara terlalu banyak, Alfred akan datang mencarinya untuk menghabisinya.Delis menatap layar ponsel panggilan yang terputus dengan sedikit bingung.Ternyata Wiliam tahu bahwa anak itu bukan miliknya dan dia juga tahu Kelven.Jika begitu, mungkin Wiliam juga tahu bahwa anak itu adalah anak Kelven?Semua orang tahu keberadaan Kelven dan juga tahu hubungannya dengan Kelve
Read more

Bab 781

Melihat Delis masih marah, Kelven benar-benar tak berdaya.Dia menunduk untuk menggendong anak yang sedang tidur.Delis melihatnya dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan?”“Kamu istirahat saja, aku akan menggendongnya dan tidur bersamaku.”“Nggak perlu, aku bisa mengurusnya sendiri.”Kelven mencoba berbicara baik-baik dengannya,“Jangan anggap dia sekarang tidur nyenyak, dia akan terbangun tengah malam, menangis dan membuatmu nggak bisa beristirahat.”“Bukankah kamu harus bekerja besok? Tidur saja, biar aku yang menjaganya.”Karena Delis tidak membiarkannya tidur bersama, Kelven bersikeras menggendong anaknya pergi.Delis tidak menghalanginya.Melihat Kelven menggendong anak itu pergi, Delis berbaring di tempat tidur, tetapi tidak bisa tidur.Akhirnya, karena tidak bisa tidur, Delis bangun dan mencari Peter.Berdiri di depan pintu kamar kakaknya, Delis mengetuk pelan dan memanggil, “Kak, kamu sudah tidur? Bolehkah aku masuk dan bertanya sesuatu?”Peter baru saja mengenakan baju tidur da
Read more
PREV
1
...
7677787980
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status