All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 701 - Chapter 710

905 Chapters

Bab 702

Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Isabel, hati Kelven langsung melonjak ke tenggorokan.Dia berteriak dengan cemas, “Tante Isabel, tenangkan dirimu. Bukankah kita sudah sepakat bahwa aku akan membantumu menyelamatkan Richard dan anakmu akan menjadi pewaris Keluarga Rosli, lalu kamu akan mengembalikan putriku?”“Aku sudah mengirim orang untuk melepaskan Richard, juga mengirim orang untuk menyiapkan surat perjanjian pemindahan kekayaan. Kumohon, jangan sakiti putriku.”“Tante Isabel, kumohon jangan sakiti dia, dia baru berusia tiga tahun.”“Kalau kamu masih merasa nggak puas, apa pun yang mau kamu lakukan, lakukan saja padaku.” Aku rela menukar nyawaku untuk menyelamatkan nyawa putriku.”Takut Isabel akan berubah pikiran, Kelven memberi isyarat pada sopir untuk langsung mengejarnya.Kelven melihat lokasi, mobil Isabel sudah berhenti, tepat di pinggir jalan dekat pantai.Jarak mereka semakin mendekat dan mendekat.Akhirnya, saat mereka tiba di lokasi Isabel, Kelven melihat banya
Read more

Bab 703

Namun …Belum sempat mereka mencapai tujuannya, dalam keadaan panik dan kehilangan akal sehat, Isabel dengan kejam langsung mengendarai mobilnya ke arah tubuh kecil Luna yang lemah.Tepat ketika Kelven hanya berjarak lima meter dari putrinya, tubuh kecil Luna terpental di udara karena tertabrak mobil.Akhirnya, tubuhnya jatuh dengan keras di atas mobil, lalu bersama dengan mobil tersebut, menerobos pagar pembatas dan terjun ke jurang, jatuh ke laut.“Tidak … “Teriak Kelven dengan putus asa dan mata terbelalak.Saat dia melihat putrinya jatuh ke laut bersama mobil.Kelven langsung melompat mengejarnya tanpa ragu.“Kelven … “Peter yang mengejarnya dari belakang, berniat mencegahnya, tapi malah terlambat.Peter berdiri di pinggir jalan, menyaksikan mobil yang jatuh ke laut. Mungkin karena Isabel telah menekan tombol bom waktu, mobil itu meledak.Kelven dan Luna juga terseret dalam ledakan tersebut. Air laut yang tadinya tenang, kini meledak hingga puluhan meter ke udara. Sesaat kemudia
Read more

Bab 704

Peter menangis histeris, berlutut di sana dengan perasaan yang hancur.Apa yang harus dirinya lakukan?Luna dan Kelven sudah meninggal. Bagaimana dia bisa menjelaskan ini pada adiknya saat pulang nanti?Peter tidak bisa menerima tragedi ini, bahkan lebih tidak percaya bahwa dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Kelven dan Luna meninggal.Dia tergeletak di tanah, tubuhnya gemetar hebat saat menangis.Sementara itu, di rumah tua Keluarga Kelven.Delis merasa jantungnya seperti dihantam dengan batu besar, sakitnya sampai susah bernapas.Dia merasa begitu menderita hingga tidak bisa berdiri tegak. Air matanya terus mengalir tanpa henti.Selina datang mendekat, mengangkat tangan untuk menopang Delis.“Delis, kamu baik-baik saja?”Delis tidak bisa mengatakan sepatah kata pun, dia berjongkok di lantai dengan kedua tangan menekan kuat dadanya.Dia merasa sangat tidak nyaman.Dia tidak tahu apakah Kelven berhasil menyelamatkan putri mereka.Dia sangat takut sesuatu terjadi pada mereka
Read more

Bab 705

Peter seharusnya sudah tahu akan berakhir seperti ini.Saat ditopang oleh anak buahnya untuk duduk di mobil, Peter tetap tidak bisa menerima bahwa Kelven dan Luna sudah tiada.Peter menagmbil ponsel, melihat layar yang menunjukkan panggilan dari adiknya.Peter tidak berani mengangkatnya.Dia takut adiknya tidak bisa menerima kenyataan ini.Dengan kepala terangkat, air mata mengalir dari sudut matanya.Mobil pun melaju.Sepanjang perjalanan pulang, Peter merasa sangat terpuruk.Saat tiba di rumah tua Keluarga Rosli, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.Meskipun tidak ingin membawa kabar buruk untuk adiknya, tragedi sudah terjadi dan dirinya tidak bisa menyembunyikannya.Akhirnya, dengan langkah berat, Peter turun dari mobil dan menuju pintu depan rumah tua Keluarga Rosli.Mendengar ada yang datang membawa kabar, Delis segera berlari ke pintu.Di taman, dari kejauhan, dia melihat kakaknya dan berlari menghampirinya, dengan penuh emosi bertanya:“Kak Peter, di mana Kelven dan Luna
Read more

Bab 706

Delis bermimpi.Dalam mimpinya, dia mengenakan gaun pengantin putih yang indah, dengan mahkota di kepalanya dan riasan wajah yang sempurna.Kakinya mengenakan sepatu hak tinggi kristal yang dibuat khusus untuknya.Dia terlihat anggun dan luar biasa, menggandeng lengan keluarganya, melangkah perlahan menuju pria yang berdiri di bawah sorotan lampu.Kelven mengenakan setelan jas putih yang dibuat khusus. Kelven berdiri tegap dan gagah.Di hadapan semua orang, kelven memegang bunga dengan tersenyum lembut.sDelis memandangnya dengan penuh sukacita.Benar, hari ini adalah hari pernikahannya dengan Kelven.Delis mengenakan gaun pengantin, di hadapan keluarga dan teman-temannya, dirinya akan menjadi istri Kelven yang sah.Delis sangat bahagia.Dia ingin segera menyusuri panggung yang dipenuhi bunga ini, ingin segera mengambil cincin yang diserahkan oleh Kelven, ingin segera mendengarkan kata-kata pendeta dan dengan lantang menjawab, “Aku bersedia.”Namun, belum sempat Delis mendekati pria i
Read more

Bab 707

Delis tidak bisa bernapas, dia merasa dirinya hampir mati.Merasa sangat menderita.Tubuhnya terasa seperti jatuh ke dalam jurang yang sangat dalam. Seluruh tubuhnya dingin dan tidak bisa bergerak.“Delis, bangunlah, jangan menakuti kami, ya?”“Delis, jangan seperti ini. Meskipin Kelven dan Luna sudah tiada, kamu masih punya kami.”“Kalau Kelven tahu kamu seperti ini, dia juga akan sedih.”“Delis, bangunlah … Delis … “Di telinganya masih terus terdengar suara-suara yang familiar bagi Delis.Dia juga mendengar nama Kelven dan Luna.Dirinya di mana? Mengapa dirinya merasa begitu menderita.Kenapa dirinya tidak bisa melihat apa-apa?Delis berusaha keras untuk tetap sadar, berusaha keras untuk membuka matanya.Dalam kebingungan, Delis akhirnya melihat secercah cahaya.Segera setelah itu, dia melihat wajah yang familiar sedang memanggilnya dengan cemas, “Delis, Delis … “Delis yang berbaring di tempat tidur akhirnya terbangun, matanya yang merah dan lembab, pandangannya tidak bisa fokus.
Read more

Bab 708

Selama tiga hari ini, Delis tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, beberapa kali hampir mengalami serangan jantung.Mereka semua dengan susah payah menunggu dirinya sadar dan saat melihatnya menangis ingin bertemu Kelven dan Luna, hati semua orang seakan teriris.Delis masih dipeluk erat oleh Angel.Dia tidak sempat memerhatikan siapa saja yang ada di sekitarnya.Pikirannya terus berkutat dengan kata-kata Peter dan Angel.Mereka bilang Kelven dan Luna tidak akan kembali lagi.Bagaimana mungkin!Kelven tidak mungkin meninggalkannya.Dengan sisa kesadarannya, Delis menangis dalam pelukan Angel dan memohon, “Kak Angel, jangan menakutiku, hatiku sangat sakit.”“Cepat panggil Kelven datang menemuiku dan juga Lunaku, dia baru berusia tiga tahun.”“Mereka berdua adalah hidupku, bagaimana mungkin mereka meninggalkanku?”“Kalian pasti berbohong, ‘kan? Luna dan Kelven nggak mati, ‘kan?”Angel melihatnya tidak bisa menerima kenyataan, merasa sangat sakit hati.Angel juga tak bisa menahan perasa
Read more

Bab 709

Pikiran Delis penuh dengan Kelven dan putrinya. Dias ama sekali tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Lia.Delis duduk terkulai di lantai, memeluk barang-barang peninggalan mereka berdua, menangis dengan perasaan yang sangat hancur, beberapa kali hampir kehabisan napas.Lia memeluknya erat-erat dan ikut menangis.“Delis, guruku nggak hanya ahli dalam pengobatan, dia juga ahli dalam meramal.”“Dia bilang Luna akan menjadi muridnya, itu berarti Luna nggak akan mati. Mungkin saja Luna hanya terseret air laut ke suatu tempat, kita hanya belum menemukannya.”Mendengar kata-kata ini, hati Delis perlahan mulai tenang.Alfred yang di samping mengingatkan Lia, “Kalau kamu bicara seperti itu, hanya akan membuat Delis lebih menderita ke depannya. Jangan biarkan dia bersedih berkelanjutan.”Lia menoleh dan melihat Alfred, lalu membantah, “Aku bicara yang sebenarnya. Kita bahkan belum menemukan jasad mereka, kenapa kalian begitu yakin mereka berdua sudah mati?”“Belum menemukan jasadnya, bukank
Read more

Bab 710

Saat Delis tiba di rumah tua, dia melihat dua kain putih tergantung di pintu gerbang.Menandakan bahwa ada orang yang meninggal di rumah ini.Dengan tubuh lemah, Delis berjalan cepat ke depan.Angel dan Peter yang khawatir terus menopangnya sepanjang jalan.Pelayan langsung membawa mereka ke aula persemayaman di rumah.Dari kejauhan, mereka sudah bisa mendengar tangisan banyak orang. Terdengar sangat menyayat hati dan membuat orang tak tahan untuk tidak menangis.Delis terhuyung-huyung sampai di pintu aula persemayaman. Dari jarak belasan meter, dia langsung melihat foto Kelven dan Luna tergantung di dalam.Air matanya langsung mengalir deras dan dia terjatuh berlutut dengan suara keras.“Delis … “Angel tidak sempat menahannya. Saat melihat ke depan, foto Kelven dan Luna juga membuat air matanya mengalir deras.Delis belum sempat melihat kakek untuk terakhir kalinya, tetapi dia sudah berlutut di sini, menangis dengan penuh kepedihan.Pelayan di sebelah dengan marah memerah berkata, “
Read more

Bab 711

Beberapa hari berlalu, tubuh Delis semakin kurus.Nyonya Joven kembali menjenguknya.Namun, dihentikan oleh Alfred.Alfred berkata, “Ibu, sebaiknya kamu jangan datang ke sini dulu, kondisi Delis sedang nggak baik.”Dengan penuh kasih, Nyonya Joven berkata, “Justru karena kondisinya sedang nggak baik, makanya aku mau menjenguknya.”“Tapi Delis nggak mau melihatmu, itu hanya akan membuatnya semakin tertekan.”Nyonya Joven tak punya pilihan selain berbalik pergi. Namun, tatapannya secara tak sengaja tertuju pada Lia yang berdiri di belakang putranya, sedang mendorong kursi roda.Nyonya Joven tahu bahwa wanita ini adalah dokter putranya.Namun, setiap kali dia datang, wanita ini selalu dekat dengan putranya.Hal itu membuatnya merasa tidak nyaman, tapi mengingat putranya masih memerlukan perawatan, Nyonya Joven tak berkata apa-apa dan pergi.Melihat Nyonya Joven pergi, Lia tak bisa menahan diri untuk berkomentar, “Ibumu galak sekali, seperti orang lain berhutang padanya.”Alfred tampak ti
Read more
PREV
1
...
6970717273
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status