All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 681 - Chapter 690

905 Chapters

Bab 682

Alfred membuka matanya.Lia yang tidak merasakan rasa manis juga membuka matanya.Jadi, pandangan keduanya bertemu.Alfred menatap Lia dan juga sebaliknya.Aduh, betapa canggungnya suasana!Merasa benar-benar tidak tahu haru bagaimana, Lia secara reflek ingin berdiri dan menghindar.Namun, suasana sudah sampai sejauh ini, bagaimana mungkin Alfred melepaskannya.Walaupun dia juga tidak punya banyak pengalaman, ada beberapa hal yang pria memang alami bisa lakukan.Tangan yang bisa dia gerakan terangkat dan dia langsung menarik tangan Lia dengan kuat.Lia tidak siap, seluruh tubuhnya jauh ke tubuh Alfred.Belum sempat Lia bereaksi, pria itu sudah mengarahkan bibirnya dan mencium bibirnya yang mungil.Awalnya Lia sangat terkejut.Namun, saat dia mulai merasakan manisnya, seluruh tubuhnya langsung lemas.Lia mengakui, dirinya melayang.Bibir pria ini manis sekali.Lebih manis dari es krim.Dia sangat suka, bagimana ini?Lia semakin menikmati dan tidak sadar posisinya menjadi agak kurang sop
Read more

Bab 683

Delis menatap kaget saat melihat Alfred mengambil makanan dari tangannya dan juga melihat dia bisa duduk sendiri. Delis sangat terkejut.“Kamu nggak hanya bisa merasakan, tapi sudah bisa bergerak?”Alfred tersenyum, pandangannya tak sengaja melihat ke arah Lia yang tidak jauh.“Iya, aku sudah bisa bergerak. Semua ini berkat dokter hebat itu.”Lia menyambut pandangan dan senyuman Alfred.Mereka berdua jelas sedang saling bertukar pandang.Namun, Delis sama sekali tidak menyadarinya.“Baguslah, melihatmu seperti ini, aku benar-benar senang.”Alfred menarik kembali pandangannya dan melihat ke arah Delis di sebelahnya. Dia menenangkannya, “Kalau Delis senang, aku juga senang. Tapi, jangan pikirkan terlalu banyak. Nggak perlu ungkit kembali lukaku sebelumnya. Aku akan mencoba melupakan persoalan aku dengan orang itu.”Maksudnya adalah dia sudah memaafkan Kelven.Terus membencinya juga tidak ada gunanya.Delis sudah menjadi adiknya.Mereka berhutang banyak pada Delis. Dirinya tidak mungkin
Read more

Bab 684

Lia menggigit Alfred?Kenapa dia menggigit Alfred?Namun, tadi saat dirinya masuk ke ruangan, mereka berdua tidak terlihat seperti sedang bertengkar.Mengingat sesuatu, Delis tiba-tiba menyadari sesuatu …Jangan-jangan, mereka pasti sedang berciuman dan ketahuan oleh putrinya?Alfred dan Lia berciuman?Mereka berdua … Delis merasa hal ini sangat luar biasa.Namun, dia juga sangat senang untuk mereka berdua.Dengan begitu, apakah Lia akan membatalkan pertunangannya dengan Peter?Memikirkan perkembangan yang tidak terduga ini, Delis tidak bisa menahan kegembiraannya.Dia segera manggandeng putrinya untuk mencari Kelven, sambil berjalan dia berpesan,“Luna, lupakan apa yang kamu lihat tadi. Jangan ceritakan pad siapa pun, ya?”Luna mengangguk dengan bibir cemberut, “Iya, mereka juga memintaku untuk nggak mengatakannya, tapi aku hanya mau memberitahu mami.”Delis mengusap kepala kecil putrinya, “Kalau begitu hanya ceritakan pada mami saja, jangan pada orang lain.”“Iya.”Setelah mencari b
Read more

Bab 685

Begitu masuk, dia langsung melihat mereka sedang berciuman.Secara reflek, Kelven menggendong putrinya dan berbalik.Mata Luna terbelalak dan penuh semangat berteriak, “Papa papa, tante Lia menggigit paman Alfred lagi. Cepat selamatkan dia.”Mendengar suara anak, dua orang di tempat tidur segera memisahkan diri. Masing-masing merasa sangat canggung dan mengambil sesuatu secara acak untuk menutupi rasa malunya.Dengan wajah memerah, Lia menatap Alfred dan mengeluh pelan, “Semuanya gara-gara kamu.”Alfred merasa difitnah dan menyangkal, “Bukan aku yang menyuruhnya datang.”“Jangan bicara.”Lia menatap pria itu dengan tatapan tajam, lalu buru-buru masuk ke kamar mandi dengan canggung.Kelven menyadari ada seseorang yang pergi, barulah dia meletakkan anaknya, kemudian menggandeng tangannya berjalan ke arah Alfred.Meskipun sangat terkejut denga napa yang terjadi antara Alfred dan Lia.Kelven tidak ingin terlalu ikut campur, jadi dia langsung mengganti topik pembicaraan, “Bagaimana kondi
Read more

Bab 686

Delis dan Kelven meninggalkan rumah sakit dengan mmebawa putri mereka langsung ke kantorSesampainya di kantor, melihat pria tua itu turun dari mobil sambil menggendong putri mereka, Delis merasa sedikit bingung.“Kenapa? Kamu mau bawa Luna pergi bekerja?”“Ada masalah?”Pria yang sudah berjalan ke depan menoleh menatapnya dengan wajah tidak senang.Delis tidak mengerti mengapa pria tua ini tiba-tiba memberinya wajah muram seperti ini.Sepanjang jalan, dia terus menghibur putri mereka dan tidak mengatakan sepatah kata pun padanya.Sekarang malah ingin membawa putri mereka pergi bekerja. “Nggak masalah, kalau menurutmu nggak mengganggu, bawa saja. Aku ma uke restoran hotpot dulu.”Kelven tidak menjawab, dia menggendong putrinya masuk ke dalam kantor.Luna yang bersandar di bahu ayahnya, dengan gembira melambaikan tangan pada Delis yang masih di dalam mobil.“Mami, sampai jumpa. Nanti jemput kami pulang ya.”Delis melambaikan tangan pada putrinya, lalu pergi tanpa memedulikan mereka ber
Read more

Bab 687

“Sayang, kamu pintar sekali.”Sekretaris yang berjalan di samping mereka sangat terkejut.Direktur mereka sudah punya anak?Dan anaknya sudah sebesar ini?Apakah ini anak dari Nona Delis?Astaga, bagaimana bisa direktur yang berstatus seperti ini sudah menikah dan tidak ada yang tahu?Melihat anak kecil yang digendong untuk ikut rapat, sekretaris itu merasa sangat iri.Menjadi putri direktur benar-benar bahagia, bahkan saat rapat pun tetap digendong. Bisa dibayangkan betapa Pak Kelven sangat menyayanginya.Ruang rapat penuh dengan orang. Melihat Pak Kelven datang dengan seorang gadis kecil yang cantik di pelukannya, para direksi sangat terkejut.Namun, Kelven tidak peduli dengan tatapan mereka yang terkejut. Dia menggendong putrinya dan duduk di kursi utama. Dia meminta sekretaris untuk mengambilkan penyuara telinga dan memasang materi belajar di tablet untuk putrinya.Setelah semuanya siap, Kelven memeluk putrinya di pangkuannya dan memandang pada direksi.“Kita mulai.”Seorang dire
Read more

Bab 688

Sebagai ibu, bagaimana mungkin dirinya tega membiarkan putrinya di luar?Tentu saja dia tak tega, jadi dia mengalah hanya karena ingin putrinya pulang, bukan karena kasihan pada pria tua itu.Benar saja, sekitar tiga menit kemudian, Kelven datang berlari-lari sambil mengendong putrinya.Saat duduk di mobil, Kelven tak henti-hentinya tersenyum.“Ayo, pulang.”Delis mengemudi pergi, sesekali melihat pria yang tertawa bodoh itu, lalu melihat putrinya yang ada di pelukannya.“Luna, apakah menyenangkan bekerja bersama papa hari ini?”“Menyenangkan sekali, paman dan tante di sekitar papa memberiku banyak makanan dan mainan. Mami, lihat boneka ini diberikan oleh seorang paman pada Luna.”Delis melirik barang di tangan putrinya, itu adalah sebuah mainan figur.Delis tidak terlalu memperhatikannya, lalu berkata pada Kelven, “Bagaimana kalau kamu bekerja sambil membawa dia saja ke depannya? Aku ingin membuka cabang baru, sudah menemukan lokasinya, jadi akan sibuk untuk sementara waktu.”“Boleh.
Read more

Bab 689

“Sayang, papa pergi dinas ya.”Luna terbangun kaget, lalu langsung melompat ke pelukan Kelven.“Papa, bawa Luna juga.”Kelven menepuk punggungnya dengan lembut dan berkata, “Papa pergi agak jauh kali ini. Kamu tinggal di rumah dulu ya. Nanti kalau papa pulang, baru kita pergi bersama lagi, ya?”Mendengar itu, Luna merasa kecewa dan melepaskan diri dari pelukan ayahnya.Dia mengerutkan wajah kecilnya dan berkata dengan polos, “Tapi Luna takut nggak bisa ketemu dengan papa lagi.”Kelven tidak berpikir banyak, dia mengangkat tangan mengelis pipi kecil putrinya dan tersenyum. “Bagaimana mungkin? Papa hanya pergi beberapa hari saja, nanti juga pulang.”“Kalau begitu, papa hati-hati di jalan ya.”“Iya, kamu harus patuh dengan mami ya di rumah. Nanti papa bawain hadiah.”“Iya … papa, mau cium.” Entah kenapa, tiba-tiba merasa sangat berat berpisah dengan ayahnya.Luna memeluk leher Kelven dan mencium pipi tampannya.Kelven memeluk putrinya erat-erat, hatinya terasa hangat.Dia juga merasa
Read more

Bba 690

Delis menghentikan langkahnya, melihat orang yang turun dari mobil.Itu Suminah.Delis segera menghampirinya, “Tante, kenapa kamu datang ke sini?”Suminah tampil memukai dengan penampilan yang anggun, memperlihatkan sosoknya sebagai seorang nyonya besar.Dia berkata, “Hari ini akhir pekan, aku datang melihat bagaimana keadaan Kelven. Dia di rumah, ‘kan?”Belakangan ini, perusahaan sudah ada sedikit perbiakan dan kakek juga sudah sadar kembali.Memikirkan putranya yang selama ini tetap berjuang mempertahankan perusahaan meski dalam keadaan sakit, pasti sangat berat.Sebagai seorang ibu, Suminah merasa perlu dayang menghiburnya.Sekalian ingin melihat cucu perempuan satu-satunya.Dengan wajah kecewa, Delis berkata, “Maaf tante, Kelven baru saja pergi dinas. Baru saja berangkat. Dia akan pergi selama satu minggu.”“Begitu kebetulan?”“Iya.”Suminah menghela napas, sangat tidah tega dengan putranya.Dia sudah sakit parah, tetapi masih harus bekerja keras untuk perusahaan.Di rumah ini mema
Read more

Bab 691

Delis mengangguk dan menjawab, “Sebelumnya aku sudah menemaninya pemeriksaan ulang, dokter bilang pemulihannya cukup baik.”Suminah menghela napas lega.“Semoga kita bisa segera menemukan jantung yang cocok untuknya. Pemulihan sebaik apapun hanya akan memperpanjang beberapa tahun saja.”Dia tahu betul bahwa penyakit anaknya hanya bisa sembuh dengan transplantasi jantung.Sebaik apapun obat dari rumah sakit, tidak bisa menyembuhkannya sepenuhnya.Delis melanjutkan, “Tante, kali ini nggak perlu mencari jantung yang cocok lagi.”“Beberapa waktu yang lalu dia pergi ke desa mencari tabib ajaib. Tabib itu bisa menyembuhkan penyakitnya. Dia memberikan banyak ramuan tradisional untuk diminum dan hanya setelah meminum ramuan itu kondisinya perlahan membaik.”Suminah sangat terkejut. “Sebegitu hebatnya?”“Iya, tabib itu benar-benar hebat.”“Aku pernah melihatnya.”Anak kecil yang digendong Delis tiba-tiba menyembul keluar dan sangat antusias berkata pada neneknya, “Nenek, rambut orang itu sepa
Read more
PREV
1
...
6768697071
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status