Sebagai ibu, bagaimana mungkin dirinya tega membiarkan putrinya di luar?Tentu saja dia tak tega, jadi dia mengalah hanya karena ingin putrinya pulang, bukan karena kasihan pada pria tua itu.Benar saja, sekitar tiga menit kemudian, Kelven datang berlari-lari sambil mengendong putrinya.Saat duduk di mobil, Kelven tak henti-hentinya tersenyum.“Ayo, pulang.”Delis mengemudi pergi, sesekali melihat pria yang tertawa bodoh itu, lalu melihat putrinya yang ada di pelukannya.“Luna, apakah menyenangkan bekerja bersama papa hari ini?”“Menyenangkan sekali, paman dan tante di sekitar papa memberiku banyak makanan dan mainan. Mami, lihat boneka ini diberikan oleh seorang paman pada Luna.”Delis melirik barang di tangan putrinya, itu adalah sebuah mainan figur.Delis tidak terlalu memperhatikannya, lalu berkata pada Kelven, “Bagaimana kalau kamu bekerja sambil membawa dia saja ke depannya? Aku ingin membuka cabang baru, sudah menemukan lokasinya, jadi akan sibuk untuk sementara waktu.”“Boleh.
Read more