Share

Bab 687

Author: Gunung Api
“Sayang, kamu pintar sekali.”

Sekretaris yang berjalan di samping mereka sangat terkejut.

Direktur mereka sudah punya anak?

Dan anaknya sudah sebesar ini?

Apakah ini anak dari Nona Delis?

Astaga, bagaimana bisa direktur yang berstatus seperti ini sudah menikah dan tidak ada yang tahu?

Melihat anak kecil yang digendong untuk ikut rapat, sekretaris itu merasa sangat iri.

Menjadi putri direktur benar-benar bahagia, bahkan saat rapat pun tetap digendong. Bisa dibayangkan betapa Pak Kelven sangat menyayanginya.

Ruang rapat penuh dengan orang.

Melihat Pak Kelven datang dengan seorang gadis kecil yang cantik di pelukannya, para direksi sangat terkejut.

Namun, Kelven tidak peduli dengan tatapan mereka yang terkejut. Dia menggendong putrinya dan duduk di kursi utama. Dia meminta sekretaris untuk mengambilkan penyuara telinga dan memasang materi belajar di tablet untuk putrinya.

Setelah semuanya siap, Kelven memeluk putrinya di pangkuannya dan memandang pada direksi.

“Kita mulai.”

Seorang dire
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 688

    Sebagai ibu, bagaimana mungkin dirinya tega membiarkan putrinya di luar?Tentu saja dia tak tega, jadi dia mengalah hanya karena ingin putrinya pulang, bukan karena kasihan pada pria tua itu.Benar saja, sekitar tiga menit kemudian, Kelven datang berlari-lari sambil mengendong putrinya.Saat duduk di mobil, Kelven tak henti-hentinya tersenyum.“Ayo, pulang.”Delis mengemudi pergi, sesekali melihat pria yang tertawa bodoh itu, lalu melihat putrinya yang ada di pelukannya.“Luna, apakah menyenangkan bekerja bersama papa hari ini?”“Menyenangkan sekali, paman dan tante di sekitar papa memberiku banyak makanan dan mainan. Mami, lihat boneka ini diberikan oleh seorang paman pada Luna.”Delis melirik barang di tangan putrinya, itu adalah sebuah mainan figur.Delis tidak terlalu memperhatikannya, lalu berkata pada Kelven, “Bagaimana kalau kamu bekerja sambil membawa dia saja ke depannya? Aku ingin membuka cabang baru, sudah menemukan lokasinya, jadi akan sibuk untuk sementara waktu.”“Boleh.

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 689

    “Sayang, papa pergi dinas ya.”Luna terbangun kaget, lalu langsung melompat ke pelukan Kelven.“Papa, bawa Luna juga.”Kelven menepuk punggungnya dengan lembut dan berkata, “Papa pergi agak jauh kali ini. Kamu tinggal di rumah dulu ya. Nanti kalau papa pulang, baru kita pergi bersama lagi, ya?”Mendengar itu, Luna merasa kecewa dan melepaskan diri dari pelukan ayahnya.Dia mengerutkan wajah kecilnya dan berkata dengan polos, “Tapi Luna takut nggak bisa ketemu dengan papa lagi.”Kelven tidak berpikir banyak, dia mengangkat tangan mengelis pipi kecil putrinya dan tersenyum. “Bagaimana mungkin? Papa hanya pergi beberapa hari saja, nanti juga pulang.”“Kalau begitu, papa hati-hati di jalan ya.”“Iya, kamu harus patuh dengan mami ya di rumah. Nanti papa bawain hadiah.”“Iya … papa, mau cium.” Entah kenapa, tiba-tiba merasa sangat berat berpisah dengan ayahnya.Luna memeluk leher Kelven dan mencium pipi tampannya.Kelven memeluk putrinya erat-erat, hatinya terasa hangat.Dia juga merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bba 690

    Delis menghentikan langkahnya, melihat orang yang turun dari mobil.Itu Suminah.Delis segera menghampirinya, “Tante, kenapa kamu datang ke sini?”Suminah tampil memukai dengan penampilan yang anggun, memperlihatkan sosoknya sebagai seorang nyonya besar.Dia berkata, “Hari ini akhir pekan, aku datang melihat bagaimana keadaan Kelven. Dia di rumah, ‘kan?”Belakangan ini, perusahaan sudah ada sedikit perbiakan dan kakek juga sudah sadar kembali.Memikirkan putranya yang selama ini tetap berjuang mempertahankan perusahaan meski dalam keadaan sakit, pasti sangat berat.Sebagai seorang ibu, Suminah merasa perlu dayang menghiburnya.Sekalian ingin melihat cucu perempuan satu-satunya.Dengan wajah kecewa, Delis berkata, “Maaf tante, Kelven baru saja pergi dinas. Baru saja berangkat. Dia akan pergi selama satu minggu.”“Begitu kebetulan?”“Iya.”Suminah menghela napas, sangat tidah tega dengan putranya.Dia sudah sakit parah, tetapi masih harus bekerja keras untuk perusahaan.Di rumah ini mema

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 691

    Delis mengangguk dan menjawab, “Sebelumnya aku sudah menemaninya pemeriksaan ulang, dokter bilang pemulihannya cukup baik.”Suminah menghela napas lega.“Semoga kita bisa segera menemukan jantung yang cocok untuknya. Pemulihan sebaik apapun hanya akan memperpanjang beberapa tahun saja.”Dia tahu betul bahwa penyakit anaknya hanya bisa sembuh dengan transplantasi jantung.Sebaik apapun obat dari rumah sakit, tidak bisa menyembuhkannya sepenuhnya.Delis melanjutkan, “Tante, kali ini nggak perlu mencari jantung yang cocok lagi.”“Beberapa waktu yang lalu dia pergi ke desa mencari tabib ajaib. Tabib itu bisa menyembuhkan penyakitnya. Dia memberikan banyak ramuan tradisional untuk diminum dan hanya setelah meminum ramuan itu kondisinya perlahan membaik.”Suminah sangat terkejut. “Sebegitu hebatnya?”“Iya, tabib itu benar-benar hebat.”“Aku pernah melihatnya.”Anak kecil yang digendong Delis tiba-tiba menyembul keluar dan sangat antusias berkata pada neneknya, “Nenek, rambut orang itu sepa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 692

    Luna dengan patuh pergi bermain bersama kakak-kakaknya.Melihat itu, Suminah berpikir bahwa anak-anak memang cepat menangis dan cepat pula sembuhnya.Melihat Luna dengan cepat berbaur dengan kakak-kakaknya dan tertawa, Suminah tidak berpikir banyak dan berbalik menuju dapur untuk menyiapkan makanan kakek.Suminah tidak menyadari, saat dia baru saja pergi, di balik pilar yang tidak jauh dari situ,Ada sepasang mata yang menatap tajam ke arah Luna di tengah kerumunan dengan penuh kebencian.…Setelah Delis selesai bekerja, dia pergi ke rumah sakit.Baru saja dia sampai di pintu ruangan Alfred, Peter keluar dari dalam.Keduanya bertemu di depan pintu.Melihat adiknya, Peter menyapa, “Delis.”Delis menjawab, “Hm.” Pintu ruangan terbuka, dia kebetulan melihat Lia sedang membantu Alfred Latihan berjalan.Dia sangat gembira. “Alfred sudah bisa bangun dari tempat tidur?”Peter menoleh melihat dua orang di dalam ruangan, lalu dengan sengaja mendorong adiknya keluar dan menutup pintu.“Dengan p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 693

    “Kenapa hanya kamu sendiri? Di mana Owen?”“Dia sedang syuting film baru dan tinggal di lokasi syuting, jadi nggak ada waktu pulang.”“Haish, kenapa orang yang semakin hebat semakin bekerja keras ya?”Delis menghela napas.Seperti dirinya, mengurus restoran hotpot setiap hari.Dan dirinya juga masih membuka cabang baru, jadi dirinya masih bisa dianggap cukup berusaha.“Kamu nggak tahu betapa sulitnya bertahan di dunia hiburan. Kalau nggak bekerja keras, bisa-bisa langsung tersingkirkan. Owen baru memulai menjadi sutradara, tentu nggak mudah.”Terutama sutradara baru sulit mendapatkan investasi dan menarik aktor terkenal, semuanya bergantung pada timnya sendiri.Untungnya, keluarga mereka punya sedikit modal. Ada beberapa aktor di bawah nauangannya yang tidak punya jadwal, semuanya dikirim untuk membantu adiknya.Jika tidak, film adiknya tidak akan dijalankan.“Iya, semuanya nggak mudah.”Delis menggandeng Angel masuk ke dalam rumah, lalu melepaskannya dan menuju dapur untuk membantu Pe

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 694

    Angel tidak ingin berurusan dengan Peter lagi.Dia melepaskan sentuhan Peter, memandangnya dengan ekspresi dingin dan berkata, “Pak Peter, kalau kamu benar-benar mau menjadi aktor, ada banyak cara untuk berakting. Mengapa harus meminta bantuanku?”“Aku mengerti maksudmu, jadi jangan buang waktumu. Saat aku bilang sudah menyerah, aku benar-benar serius.”Selama beberapa waktu ini, dia berpikir banyak.Ada beberapa hal yang memang bukan miliknya dan Angel tidak lagi bermimpi atau berharap untuk itu.Sekarang, dia hanya ingin bekerja dengan baik dan menghasilkan uang.Membantu lebih banyak aktor muda menjadi terkenal.Dan Peter, mereka memang berasal dari dunia yang berbeda, tidak perlu memaksakan diri untuk bersama.“Angel, jangan seperti ini.”Ditolak lagi, Peter merasa hatinya sangat sakit dan perih.Tatapannya yang dalam tampak sangat terluka, menatap Angel dengan penuh kesedihan.Angel tidak tahan dengan tatapannya itu, lalu membalikkan badan.Dia berusah menenangkan perasaannya.Se

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 695

    Mungkin sama seperti putrinya, dia terbiasa tidur dengan ditemani pria itu.Tiba-tiba pria itu tidak ada, dia merasa ada yang kurang dan hatinya tidak tenang.Keesokan harinya, saat turun ke bawah, sarapan yang disiapkan oleh Peter sudah ada di meja.Delis duduk di meja makan dan bertanya padanya, “Bagaimana hubunganmu dengan kak Angel?”Peter membawa susu dan duduk di seberangnya.“Baik-baik saja. Aku berencana menjadi aktor. Menurutmu, bagaimana kalau aku terjun ke dunia hiburan?”Muncul tanda tanya besar di atas kepala Delis.Peter tersenyum dan melanjutkan, “Apa kamu juga merasa aku sudah terlalu tua untuk terjun ke dunia hiburan?”“Bukan, kamu masuk terjun ke dunia hiburan karena kak Angel? Atau kamu benar-benar mau menjadi aktor?”Peter tersenyum tanpa menjawab.Apakah tujuannya belum cukup jelas?Delis juga bisa menebaknya.Dia tertawa dan berkata, “Nggak perlu apa pun yang kamu pilih, aku akan mendukungmu. Semangat ya, semoga segera mendapatkan gadis impianmu.”“Terima kasih,

Latest chapter

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status