Mungkin sama seperti putrinya, dia terbiasa tidur dengan ditemani pria itu.Tiba-tiba pria itu tidak ada, dia merasa ada yang kurang dan hatinya tidak tenang.Keesokan harinya, saat turun ke bawah, sarapan yang disiapkan oleh Peter sudah ada di meja.Delis duduk di meja makan dan bertanya padanya, “Bagaimana hubunganmu dengan kak Angel?”Peter membawa susu dan duduk di seberangnya.“Baik-baik saja. Aku berencana menjadi aktor. Menurutmu, bagaimana kalau aku terjun ke dunia hiburan?”Muncul tanda tanya besar di atas kepala Delis.Peter tersenyum dan melanjutkan, “Apa kamu juga merasa aku sudah terlalu tua untuk terjun ke dunia hiburan?”“Bukan, kamu masuk terjun ke dunia hiburan karena kak Angel? Atau kamu benar-benar mau menjadi aktor?”Peter tersenyum tanpa menjawab.Apakah tujuannya belum cukup jelas?Delis juga bisa menebaknya.Dia tertawa dan berkata, “Nggak perlu apa pun yang kamu pilih, aku akan mendukungmu. Semangat ya, semoga segera mendapatkan gadis impianmu.”“Terima kasih,
Namun, Kelven juga sangat kooperatif.Satu tangan menyangga bokongnya, sementara taman lainnya menopang punggungnya, tanpa ragu dia mencium wanita itu di jalan yang ramai.Mudi yang duduk di kursi pengemudi merasa iri.Mengingat dirinya yang telah diselingkuhi dan menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan, dia merasa sangat bersalah.Untungnya, bosnya tidak menyalahkannya.Jika tidak, bahkan jika dia menjual dirinya sendiri, dia juga tidak akan mampu mengganti kerugian itu.“Lihatlah pasangan itu, nggak tahu malu.”Ujar seorang pejalan kaki.Delis tersenyum, memegang wajah tampan pria itu, lalu melepaskan ciumannya.Dia melirik sekeliling, beberapa pejalan kaki sedang memandang ke arahnya.Dia merasa agak malu, segera memberi isyarat pada Kelven, “Turunkan aku.”“Nggak mau.”Kelven tidak rela melepaskannya, lalu langsung menggendongnya ke dalam mobil.Delis tidak menolak.Lagipula, dia juga berniat pulang. Kemunculan tiba-tiba pria ini untuk menjemputnya benar-benar kejutan yang luar
Delis kembali berbaring di tempat tidur.Mengingat momen intim dengan Kelven tadi, wajahnya memerah dan dia buru-buru menarik selimut untuk menutupi wajahnya.Selama ini, setiap kali berhubungan dengan Kelven, mereka tidak menggunakan kondom.Tidak tahu apakah obat yang diberikan oleh Lia bisa menyembuhkan masalah kemandulannya.Jika kali ini dia bisa hamil lagi, betapa bahagianya dia.Delis menangkupkan kedua tangannya, berdoa dengan tulus agar kali ini dia bisa hamil.Dia menghitung tanggalnya, kebetulan adalah masa suburnya.Tak lama kemudian, Kelven selesai menyiapkan makanannya.Ketika membawa makanan itu ke atas untuk Delis, Kelven bertanya, “Peter nggak pulang ke rumah? Dan bagaimana dengan Lia, kenapa nggak ada di rumah?”Delis mengambil mangkuk itu, sambil makan dia menjawab, “Kamu mungkin belum tahu, mereka berdua sedang sibuk pacarana.”“Apa?”Delis menjelaskan, “Lia sudah bersama dengan Alfred, sedangkan Peter sudah menandatangani kontrak dengan studio kak Angel, jadi dia
Luna dibawa pergi oleh Isabel?Delis terpaku di tempat, kepalanya seperti meledak.Kelven berkata, “Delis, tunggu di rumah, jangan khawatir, aku akan membawa Luna kembali.”“Nggak mau.”Delis tersadar dan buru-buru turun dari tempat tidur untuk ganti pakaian.“Aku ikut denganmu.”Kelven tahu dia juga cemas, jadi membiarkannya tinggal di rumah akan membuatnya semakin gelisah.Jadi, mereka berdua pun pergi ke rumah tua Keluarga Rosli.Saat mereka tiba, ruang tamu di rumah tua sudah penuh dengan orang.Semuanya tampak cemas dan gelisah.Terutama Harris, dia marah sampai menggenggam tongkatnya erat-erat, wajahnya sangat muram.Deddy, anak laki-laki Isabel yang berusia sepuluh tahun, berlutut di depan semua orang, menangis sambil menceritakan bagaimana dia membawa Luna keluar dari rumah tua.“Saat itu ibu bilang padaku, kalau aku membawa Luna keluar, ayahku akan kembali.”“Aku nggak tahu ibu akan membawa Luna ke mana.”“Ibu juga yang menyuruhku menaruh obat di makanan semua orang dan berpes
“Iya, semuanya salahku.”Kata-kata tante kedua yang tajam membuat Suminah sangat menyesal.Dia menangis sambil memegang tangan Kelven, dengan penuh penyesalan berkata, “Maafkan ibu, Kelven. Ini salah ibu. Ibu nggak menjaga Luna dengan baik, maafkan ibu.”“Kalau sampai sesuatu terjadi pada Luna, aku juga nggak mau hidup lagi.”Mungkin karena terlalu tertekan, Suminah hampir pingsan.Untungnya, Kelven yang berada di samping segera menahannya.Dengan perasaan bersalah, Joni melihat ke arah anaknya.“Kelven, ini salah ayah. Kalau Luna benar-benar nggak bisa kembali, aku dan ibumu … ““Sudahlah, apa gunanya kalian mengatakan ini sekarang.”Kelven memotong kata-kata ayahnya dan melihat ke arah Delis.“Kamu tetap di sini untuk menjaga ayah, ibu dan kakek. Aku akan keluar mencarinya. Tenang saja, aku pasti akan membawa Luna kembali.”Tentu saja Delis ingin ikut pergi.Namun, dia bisa mencari ke mana.Delis memutuskan untuk tidak ikut agar tidak menambah beban dan setuju untuk tinggal di rumah
Tidak peduli dengan orang tua di rumah, Delis berjongkok di sudut tembok, gemetar ketakutan.Tuhan, tolong lindungi Lunaku.Jangan biarkan dia celaka.…Dua jam kemudian, saat sedang keluar kota, Kelven menerima telepon dari Isabel.Suara di seberang sangat emosional dan mendesak, “Kelven, putrimu ada di tanganku. Suruh mereka menjauh dariku, jangan kejar lagi atau akan akan membawa putrimu mati bersamaku.”Sambil melacak lokasi lawan bicara, Kelven berusaha menenangkannya, “Tante Isabel, tolong tenangkan dirimu dan jangan bertindak gegabah. Aku akan memenuhi semua permintaanmu, tapi tolong jangan sakiti putriku.”“Kalau begitu suruh mereka berhenti sekarang juga. Kalau mereka terus mengejarku, aku bisa melakukan apa saja.”“Iya, aku akan menyuruh mereka berhenti.”Kelven yang jaraknya sudah dekat dengan Isabel, menyuruh sopir mempercepat laju mobilnya.Dia segera menghubungi polisi untuk memperlambat perngejaran mereka.Polisi menerima instruksi dan memang memperlambat pengejaran me
Dengan panik, Kelven bertanya lagi, “Kapan kamu akan mengembalikan anakku?”Isabel tersenyum dingin dan menjawab, “Tergantung kapan kalian menyelesaikan urusannya dengan baik.”Setelah mengatakan itu, dia langsung menutup telepon.Kelven memukul mobil dengan kepalan tangannya dan menelepon polisi untuk menghentikan pengejaran, hanya meminta mereka melacak lokasi Isabel.Dia segera mengirim orang untuk membebaskan orang untuk membebaskan Richard, untuk menyelematkan anaknya terlebih dahulu.Kemudian, dia memerintahkan Mudi untuk kembali ke kantor untuk membuat perjanjian transfer saham dan mengirimkannya kepada dirinya untuk ditandatangani.Peter tidak tahu bahwa Isabel telah memasang bom waktu pada Luna.Dia juga tidak tahu kesepakatan antara Isabel dan Kelven.Anak buahnya mengejar Isabel selama ratusan kilometer, akhirnya menghentikan mobilnya di tepi pantai,Isabel tidak menyangka aka nada orang yang menghalang jalannya.Dan jumlahnya cukup banyak.Dengan tenang, dia menghentikan m
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Isabel, hati Kelven langsung melonjak ke tenggorokan.Dia berteriak dengan cemas, “Tante Isabel, tenangkan dirimu. Bukankah kita sudah sepakat bahwa aku akan membantumu menyelamatkan Richard dan anakmu akan menjadi pewaris Keluarga Rosli, lalu kamu akan mengembalikan putriku?”“Aku sudah mengirim orang untuk melepaskan Richard, juga mengirim orang untuk menyiapkan surat perjanjian pemindahan kekayaan. Kumohon, jangan sakiti putriku.”“Tante Isabel, kumohon jangan sakiti dia, dia baru berusia tiga tahun.”“Kalau kamu masih merasa nggak puas, apa pun yang mau kamu lakukan, lakukan saja padaku.” Aku rela menukar nyawaku untuk menyelamatkan nyawa putriku.”Takut Isabel akan berubah pikiran, Kelven memberi isyarat pada sopir untuk langsung mengejarnya.Kelven melihat lokasi, mobil Isabel sudah berhenti, tepat di pinggir jalan dekat pantai.Jarak mereka semakin mendekat dan mendekat.Akhirnya, saat mereka tiba di lokasi Isabel, Kelven melihat banya
Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol
Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p
Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi
Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l
Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa
“Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem
Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l
“Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De
Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b