Share

Bab 711

Author: Gunung Api
Beberapa hari berlalu, tubuh Delis semakin kurus.

Nyonya Joven kembali menjenguknya.

Namun, dihentikan oleh Alfred.

Alfred berkata, “Ibu, sebaiknya kamu jangan datang ke sini dulu, kondisi Delis sedang nggak baik.”

Dengan penuh kasih, Nyonya Joven berkata, “Justru karena kondisinya sedang nggak baik, makanya aku mau menjenguknya.”

“Tapi Delis nggak mau melihatmu, itu hanya akan membuatnya semakin tertekan.”

Nyonya Joven tak punya pilihan selain berbalik pergi. Namun, tatapannya secara tak sengaja tertuju pada Lia yang berdiri di belakang putranya, sedang mendorong kursi roda.

Nyonya Joven tahu bahwa wanita ini adalah dokter putranya.

Namun, setiap kali dia datang, wanita ini selalu dekat dengan putranya.

Hal itu membuatnya merasa tidak nyaman, tapi mengingat putranya masih memerlukan perawatan, Nyonya Joven tak berkata apa-apa dan pergi.

Melihat Nyonya Joven pergi, Lia tak bisa menahan diri untuk berkomentar,

“Ibumu galak sekali, seperti orang lain berhutang padanya.”

Alfred tampak ti
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 712

    Delis kembali kehilangan dirinya sendiri, menundukkan kepala dan menabrakkannya ke kepala tempat tidur.Alfred memberi isyarat pada Lia, “Pegang dia.”Lia dengan cepat memeluk Delis, mencegahnya menyakiti diri sendiri.Dengan mata memerah, Lia menenangkannya, “Delis, jangan seperti ini. Meskipun kamu kehilangan Kelven dan Luna, kamu masih punya kami.”Delis yang dipeluk gemetar hebat. Dengan pikiran kacau, dia terus bergumam, “Aku yang sudah membunuh putriku, aku yang sudah membunuh Kelven.”“Seharusnya aku yang mati. Kalau aku mati, mereka akan kembali.”“Lia, lepaskan aku, akum au ke dunia lain utnuk membawa Lia kembali. Dia baru berusia tiga tahun, dia masih punya masa depan yang panjang. Bagaimana bisa dia meninggalkan dunia ini lebih dulu.”“Lia, lepaskan aku.”Melihat Delis semakin kuat berjuang, Lia segera memandang Alfred.“Cari solusi!”Melihat kondisi Delis seperti ini, perasaan Alfred juga tidak enak.Namun, dia juga tidak berdaya.Setiap kali dia pingsan dan bangun, selalu

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 713

    Alfred tak tega melakukannya.…Di hari-hari berikutnya, meskipun Delis terbangun, dia selalu dalam keadaan linglung.Matanya yang bengkak selalu dipenuhi air mata, tidak pernah benar-benar sadarkan diri.Setelah lebih dari setengah bulan sejak kepergian Kelven dan Luna, Delis benar-benar jatuh sakit.Dia tidak minum setetes air pun, terbaring di tempat tidur dengan wajah pucat dan sekarat.Hanya cairan nutrisi yang mempertahankan hidupnya yang sekarat itu.Sebulan setelah Kelven dan Luna pergi, Delis sudah koma selama seminggu tanpa sadar.Setiap hari, banyak orang datang menjenguknya di kamar rumah sakit, termasuk Wiliam dan Wenny.Terutama Peter dan Angel, melihat Delis yang setiap hari koma, mereka benar-benar takut Delis akan meninggalkan dunia ini seperti Luna.Sebenarnya, selama seminggu Delis koma, Alfred sudah mulai melakukan hipnotis padanya.Alfred tahu ini sangat kejam.Namun, untuk menyelamatkan nyawa Delis, dia hanya bisa menghipnotisnya, membuatnya melupakan keberadaan K

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 714

    Alfred benar-benar tidak ingin menghapus Kelven dan Luna dari ingatan Delis.Namun, kondisi Delis sangat buruk.Untuk memastikan dia bisa hidup dengan baik ke depannya, tidak lagi menderita karena Kelven dan Luna, serta melahirkan anak dengan lancar, Alfred harus membuatnya melupakan masa lalunya.Apalagi, sebelumnya ibunya juga meminta dirinya untuk membuat Delis melupakan semua yang terjadi di Negara E.Demi menyatukan kembali keluarga mereka secepatnya, Alfred menyetujuinya.Jadi, hipnotis kali ini tidak hanya membuat Delis melupakan Kelven dan Luna, tetapi juga semua orang lainnya.Setelah memastikan hipnotisnya telah selesai, Alfred memberi isyarat pada Lia, “Bangunkan dia dulu. Kalau nggak berhasil, kita pikirkan solusi lain.”Sebenarnya, Alfred tidak begitu yakin dengan hipnotisnya sendiri.Mereka harus menunggu Delis bangun terlebih dulu untuk melihat hasilnya.Angel yang berada di samping bertanya, “Delis sedang hamil, bisakah kita nggak menghipnotisnya? Kalau dia tahu dirin

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 715

    Lia mengambil jarum perak dan bertanya sekali lagi kepada semua orang yang hadir sebelum mulai.“Apakah kalian sudah memutuskan bagaimana rencana hidup baru untuk Delis? Sebentar lagi dia akan bangun setelah aku mulai.”“Kalau kalian nggak siap, akan sulit untuk mengatasinya.”Peter menjawab, “Ikuti rencana Wiliam saja, nanti aku akan berbicara pada orang tua Kelven.”Lia mengangguk dan mulai melakukan akupuntur di kepala Delis.Angel berdiri di samping, menatapnya dengan tidak tega.Mungkin hanya dengan melupakan Kelven dan Luna, Delis bisa membaik.Semoga Kelven di alam surga bisa memberkati Delis agar bisa melahirkan anak dengan selamat.Semoga anak ini suatu hari akan kembali ke Keluarga Rosli dan diakui sebagai bagian dari keluarga.Setelah dua jam akupuntur, Delis perlahan membuka matanya.Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah langit-langit yang putih.Pikirannya yang kosong, tidak bisa mengingat apa-apa.Angel segera mendekat dan bertanya, “Delis, kamu sudah bangun? Bagai

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 716

    Ayah dari anak di kandungannya?Delis tidak mengerti kalimat itu dan menatap mereka dengan bingung.Peter menjelaskan, “Kamu sedang hamil.”Delis tanpa sadar mengelus perutnya dan kemudian melihat ke arah Wiliam.Apakah itu berarti mereka adalah suami istri?Menatap Wiliam, Delis hanya merasa wajahnya sangat familiar, tetapi tidak bisa mengingat momen-momen bersama dengannya.Delis mengalihkan pandangannya melihat Angel dan dengan lemah bertanya, “Apa yang terjadi padaku? Penyakit apa yang aku derita? Apakah bayiku baik-baik saja?”Meskipun tidak ingat apa-apa, sebagai seorang ibu, hal pertama yang ingin dia lakukan adalah melindungi anaknya.Dia ingin memastikan anaknya sehat.Angel menjelaskan, “Kamu sakit, terus demam tinggi, dokter bilang kamu mungkin akan lupa beberapa hal saat bangun. Nggak apa-apa kalau kamu nggak ingat, kami akan melindungimu, nggak akan membiarkanmu terluka lagi.”Delis hanya diam.Mendengar penjelasan Angel sambil merasakan tubuhnya.Dia merasa ada rasa sa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 717

    Bagaimanapun, Kelven sudah meninggal, bukan pergi ke suatu tempat dan akan kembali lagi.Kelven dan Luna adalah luka yang tidak bisa dihapus dari hati Delis.Selama dia memikirkan Kelven dan Luna, Delis tidak akan pernah bahagia, bahkan jika dirinya sedang mengandung anak Kelven.Menurut Alfred, membuat Delis melupakan Kelven dan Luna melalui hipnotis adalah pilihan terbaik.Ini baik untuk Delis dan juga anak di perutnya.Peter juga setuju dengan adiknya.“Kalian semua melihat kondisi Delis sebelum dihipnotis. Setiap kali dia bangun, dia sangat menderita, bahkan sampai menyakiti dirinya sendiri.”“Sekarang dia nggak inga tapa-apa dan lebih tenang, bukankah itu lebih baik?”Peter tahu Angel ingin membela Kelven, itulah sebabnya Angel merasa tidak puas.Peter mendekati Angel dan dengan suara rendah menenangkannya, “Tenanglah, aku akan mengurus semuanya dengan baik. Baik itu Keluarga Rosli atau pun perusahaannya.”Dua puluh tahun yang lalu, Kelven menyelamatkan adiknya dan menyekolahkann

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 718

    Di rumah sakit Kota A.Setelah beberapa hari beristirahat, kondisi Delis membaik.Namun, meskipun dia lupa akan masa lalunya, Delis tetap tidak bisa merasa bahagia.Hatinya selalu terasa kosong, seolah ada yang hilang.Terkadang, rasa sakit samar masih terasa di dadanya.Hari ini adalah hari dirinya keluar dari rumah sakit.Sekarang masih pagi, di kamar hanya ada Lia dan Angel.Mereka sedang merapikan barang-barang Delis.Delis duduk di tempat tidur, melihat tindkaan mereka berdua, hatinya penuh dengan rasa syukur.“Terima kasih atas perhatian kalian selama ini. Setelah anakku lahir, bagaimana aku membiarkan dia memanggil kalian ibu angkat?”Delis tidak terlalu mengenal Angel dan Lia.Namun, setelah beberapa hari bersama, membuat Delis tahu bahwa kedua orang ini sangat baik.Terutama Angel, meskipun usianya beberapa tahun lebih tua, Angel sangat memperhatikannya. Bahkan menganggapnya seperti adik kandungnya sendiri.Lia yang lebih muda terkadang agak ceroboh. Namun, sifatnya yang luga

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 719

    Mengingat memang ada mobil lain sebelumnya, Lia juga adalah pacar kak Alfred, jadi mereka pasti akan mengantar Lia dan kak Angel pulang ke rumah mereka.Di depan gedung rumah sakit.Melihat Delis langsung dibawa oleh Nyonya Joven, hanya tersisa Wiliam.Mereka berdua mendekat, Wiliam tetap sopan, membuka pintu mobil dan berkata pada mereka berdua.“Naiklah.”Angel menolak, “Aku punya mobil sendiri, Lia naik mobilku saja.”Wiliam juga tidak memaksanakn, dia duduk di mobilnya sendiri dan menjawab, “Baiklah, kamu menyetir dan mengikuti mobilku, jangan sampai tertinggal.”Mendengar ini, Angel sangat bingung.Angel bertanya, “Bukankah kalian membawa Delis ke rumahku?”Wiliam tersenyum dan menjawab, “Rumah kalian kecil, nggak cukup untuk Keluarga Joven. Orang tua Delis membeli istana Alice yang paling terkenal demi putrinya.”“Mereka akan membawa Delis tinggal di sana. Ayo, kita pergi sekarang.”Angel terdiam.Jadi, Delis tidak akan kembali ke rumah yang mereka beli bersama?Apakah Delis akan

Latest chapter

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status