Delis tak berdaya, “Kamu pergi tidur bersama Luna saja, aku mau memesan beberapa set pakaian untuk Lia.Kelven tidak meladeninya, langsung menggandengnya naik ke atas.“Kasih ukurannya padaku, aku minta Mudi menyuruh sekretaris untuk mengurusnya.”Kelven mengerutkan kening, mengangkat tangan menekan dada.Mungkin karena semalam tidak tidur, gejala sesak dada dan sesak napas muncul lagi.Delis menyadari ketidaknyamanannya, segera menurutinya.“Iya, aku temani kamu tidur.”Namun, saat hendak masuk kamar tidur putri mereka, Kelven menghentikan langkahnya lagi.“Ganti kamar lain.”“Kenapa?” Delis menatapnya, tidak mengerti maksudnya.Kelven tidak menjawab, langsung menggendongnya dan membawanya ke kamar sebelah.Rumah baru, semuanya baru. Kamar tamu di sebelah kamar utama juga didekorasi dengan baik.Tadi, Kelven melirik sekilas, sangat cocok bagi mereka berdua untuk menidurkan anak di kamar sebelah, lalu tengah malam kembali untuk menikmati waktu berdua sebagai suami istri.Delis tahu apa
Read more