All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 641 - Chapter 650

905 Chapters

Bab 642

“Pak Kelven masih sedang rapat.”“Sudah jam tujuh masih rapat? Sibuk sekali ya?”“Iya, mungkin baru bisa pulang jam sepuluh atau sebelas.”Delis bertanya lagi, “Dia sudah minum obat belum?”“Obat apa?” Mudi tidak tahu bahwa bosnya harus minum obat.Mendengar ini, Delis langsung tahu bahwa Kelven mungkin terlalu sibuk sampai lupa minum obat dan lupa memberitahu Mudi.Delis langsung menutup telepon dan segera merebus obatnya.Saat pria itu pulang, dia harus memarahinya.…Sore hari.Peter menjemput Lia dari rumah sakit pulang ke rumah.Sepanjang jalan, Lia bersandar di jendela sambil terus tersenyum.Dia juga sesekali membuka foto di dalam ponselnya untuk dilihat.Foto-foto itu menampilkan wajah Alfred yang menatapnya dengan marah dan juga saat dia akhirnya menyerah.Semakin dilihat, Lia merasa semakin lucu.Peter meliriknya, lalu bertanya, “Ada hal bai kapa? Kenapa terlihat begitu senang?”Mendengar itu, Lia langsung menyembunyikan ponselnya, lalu melirik Peter dan menyangkal,“Nggak,
Read more

Bab 643

Selama dirinya kembali ke perusahaan, tak seorang pun bisa menggoyahkan posisinya.Sekarang merasa sedikit lapar, Kelven mengangkat kelopak matanya dan melirik wanita di sampingnya. Lalu dengan lelah berkata, “Masih ada makanan? Aku belum makan.”Delis menatapnya dengan tidak tega, segera berbalik untuk memanaskan makanan.Kelven naik ke lantai atas untuk mengganti pakaian rumah dan mencuci muka.Saat dia turun, makanan yang dipanaskan Delis sudah siap. Delis juga mengambilkan semangkuk nasi untuknya dan obat di sampingnya.Delis menarik kursi agar Kelven bisa duduk dan mengingatkannya, “Setelah makan, jangan lupa minum obat.”“Iya.”Kelven duduk, mungkin karena benar-benar lapar, dia makan beberapa suap nasi sebelum mulai makan lauk.Melihat Delis berdiri di sampingnya, Kelven tersenyum dan berkata, “Mau menemaniku makan?”“Nggak.”Delis menarik kursi dan duduk, menatapnya dan berkata, “Kelven, pekerjaan itu memang penting, tapi kesehatan lebih penting. Kamu nggak boleh karena sib
Read more

Bab 644

“Hei, kamu mementingkan pekerjaan sampai nggak peduli dengan kesehatanmu?”Penyakitnya memang tidak boleh terlalu lelah, tapi Kelven malah tidur larut dan bangun begitu pagi, juga tidak minum obat tepat waktu.Delis tidak menyetujuinya dan mengomel, “Kamu nggak bisa seperti ini, setidaknya tidurlah sampai jam enam.”Kelven sudah berpakaian rapi, sambil mengelus kepala wanita kecil itu, dia tersenyum lembut. “Apa bedanya jam lima dengan jam enam? Tidurlah, aku mau pergi dulu.”“Jangan.”Dengan yang masih mengenakan baju tidur, dengan cepat mengikutinya dan berkata, “Kalau kamu harus pergi sepagi ini, biarkan aku rebus obat untukmu.”Melihat Delis berlari di depannya, Kelven tak berdaya.Dia bisa merebusnya sendiri.Benar-benar menyebalkan, kepulangan dirinya malah membuat Delis tidak bisa istirahat dengan baik.Sepertinya mala mini dirinya tidak perlu pulang.Di ruang malam, Delis merebus obat dan membawakannya untuk Kelven.Kelven meminumnya dua teguk dan berkata padanya, “Jangan kha
Read more

Bab 645

Siang hari.Delis sudah menyiapkan makan siang.Ibu Angel datang untuk mencari Joel, jadi Delis meninggalkan Luna bersama mereka. Kemudian dirinya berangkat ke kantor untuk mengantarkan makan siang kepada Kelven.Delis khawatir dengan kondisi pria itu, takut kalau dia tidak makan dan minum obat tepat waktu, penyakitnya akan semakin parah.Jadi, Delis merasa harus datang sendiri.Sesampainya di sana, sekretaris Kelven yang menyambutnya.Sekretaris itu mengenali Delis dan dengan hormat mengarahkannya ke kantor Kelven.“Silakan duduk, Pak Kelven sedang rapat di ruang rapat, nggak pasti kapan baru selesai.”Delis mengangguk.Delis meletakkan kotak makan di meja, duduk di sofa dan menunggu cukup lama.Melihat sudah hampir jam satu, Kelven masih belum kembali. Delis tidak tahan lagi dan keluar dari kantor untuk mencarinya.Pada jam segini, semua karyawan di ruang sekretaris sudah pergi makan siang. Jadi, lantai ini hampir kosong.Beberapa orang yang melihat Delis pun menghindar darinya.Sete
Read more

Bab 646

Seketika, tidak ada seorang pun yang berani bersuara lagi.Kelven menyapu pandangan ke seluruh ruangan dan dari sudut matanya dia melihat Delis berdiri di luar dinding kaca.Kelven tahu Delis sedang menunggunya.Tidak ingin membuang lebih banyak waktu dengan sekelompok orang tua ini, Kelven melanjutkan, “Selama aku nggak ada, Mudi yang mengurus semuanya. Apakah dia seorang bisa mengurus begitu banyak departemen? Kalau begitu, untuk apa aku memperkerjakan kalian?”“Aku nggak peduli apakah kalian berpura-pura buta dengan masalah perusahaan selama ini atau sengaja membiarkannya.”“Tapi dengan baik-baik, perusahaan ini milik Keluarga Rosli. Ini bukan perusahaan yang bisa diakuisisi hanya karena seorang menantu berhasil menjalankan dua proyek.”“Aku, Kelven punya kemampuan duduk di posisi ini, maka aku juga punya kemampuan untuk mempertahankannya.”“Siapapun yang berusaha membantuk kelompok untuk menentangku, jangan salahkan aku kalau aku bertindak kasar.”“Kalian tahu, aku nggak pernah pa
Read more

Bab 647

Tak lama kemudian, Kelven memuji, “Masakan Delis semakin enak.”Delis menatapnya dengan cemas dan berkata, “Apa yang terjadi dengan perusahaan? Masalahnya serius? Kalau perlu, kita bisa meminta bantuan Peter mereka … ““Delis, aku bisa mengatasi urusanku sendiri, nggak perlu bantuan orang lain.”Pagi tadi, Kelven baru saja meminjam seratus triliun dari Albert. Meskipun masih jauh dari cukup, dia juga tidak ingin kehilangan harga diri dengan meminta bantuan dari keluarga istrinya.“Baiklah.”Melihat Kelven tidak ingin membicarakan situasi perusahaan lebih lanjut, Delis juga tidak bertanya lebih lanjut. Melihat Kelven hampir selesai makan, Delis mendorong obat ke arahnya.Kelven mengambil obat itu dan meminumnya dalam satu tegukan.Kemudian, dia melihat ke arah Delis dan tersenyum tipis, lalu berkata, “Makanan yang dibuat Delis benar-benar enak, bahkan obat saja terasa manis.”“Jadi, hanya kalau aku mengawasimu, baru kamu mau makan, ya?”Jika bukan karena Delis datang hari ini, Kelv
Read more

Bab 648

“Iya, iya, aku mendengarkan Delis.”“Iya, aku akan menunggumu di rumah. Ingat, kamu harus pulang sebelum jam tujuh.”“Iya, aku tahu. Kamu pulang saja dulu.”Delis tidak ingin mengganggu pekerjaannya. Selama Kelven berjanji akan pulang, itu sudah cukup.Delis membawa kotak makanan dan meninggalkan kantor.Sesampainya di rumah, dia langsung menelepon ke Negara E, menghubungi orang yang bertanggung jawab atas toko batu giok miliknya.Delis meminta mereka menjual semua toko batu giok dan mengirimkan semua uang yang mereka dapatkan padanya.Delis tahu bahwa uangnya tidak banyak dan dia juga tahu bahwa Kelven pasti sangat kekuatan uang sekarang.Berapa pun yang dia miliki, akan dia berikan untuk Kelven.Baru saja selesai menelepon, panggilan Angel masuk.Angel langsung berkata, “Delis, apakah Kelven baik-baik saja?”Delis curiga dan bertanya, “Dia baik-baik saja, ada apa?”“Aku melihat perusahaan di bawah Kelven muncul di berita. Banyak netizen mengecam.”“Tapi bagusnya, selama dia baik-bai
Read more

Bab 649

Mendengar kata-kata Kelven, Delis merasakan sakit yang menusuk di dadanya.Dia mengernyit, lalu menatap Kelven dengan tatapan terluka dan dengan sedih berkata, “Perlukah kamu berbicara sekejam itu?”Delis tentu saja tahu bahwa dirinya bukan lagi istrinya.Namun, meskipun bukan lagi istrinya, dirinya tetap ingin memberikan segalanya untuk membantunya.Mengapa Kelven harus begitu keras kepala?Apakah harga diri begitu penting baginya?Kelven yang sudah bangun berdiri di samping tempat tidur menyadari bahwa dirinya memang agak keterlaluan.Dia membuka mulutnya untuk menjelaskan, “Aku hanya merasa bahwa sebagai seorang pria, dalam situasi apa pun, nggak seharusnya mengambil uang wanita.”“Aku tahu kamu bermaksud baik, tapi aku nggak bisa menerima caramu. Tidurlah, aku akan pergi ke kantor.”Dalam situasi seperti ini, Kelven juga tidak bisa tidur dengan nyenyak, lebih baik dia pergi ke kantor untuk bekerja.Kelven berbalik dan menuju lemari untuk mengganti pakaian.Delis duduk di kasur, h
Read more

Bab 650

Delis percaya bahwa Kelven memiliki kemampuan untuk melewati semua ini.Kelven hanya menjawab, “Hm,” lalu mengambil obatnya dan keluar rumah.Mudi sudah menunggu di pintu lebih awal.Saat mereka meninggalkan vila, langit masih gelap.Delis berdiri di pintu memandang mereka pergi.Hingga mobil menghilang dari pandangan, barulah dia menutup pintu dan kembali masuk ke dalam rumah dengan perasaan lesu.Saat naik ke atas, dia bertemu dengan Peter yang sedang turun ke bawah.Melihat mata adiknya yang sedikit merah, seperti kurang tidur, Peter bertanya, “Kamu baik-baik saja?”Delis menggelengkan kepala.Peter memberi isyarat, “Ayo ikut aku, ada sesuatu untukmu.”Delis mengikuti Peter ke kamarnya.Pria itu mengeluarkan beberapa kartu dari laci dan menyerahkannya padanya.“Aku baru tahu perusahaan Kelven dalam masalah. Di sini ada sekitar ribuan triliun, berikan saja dulu padanya.”Peter telah melihat di internet bahwa Kelven mungkin perlu membayar banyak uang sebagai kompensasi.Memberikan ua
Read more

Bab 651

Isabel tidak terima.Kenapa sesama putri Keluarga Rosli, tapi semua harta Keluarga Rosli harus diwariskan pada putri Kelven yang baru berusia tiga tahun?Ini semakin menguatkan niatnya dan suaminya.Untuk menjatuhkan Kelven dan menjadi penguasa Perusahaan Deli Jaya serta pengambil keputusan rumah tua Keluarga Rosli.Namun, Isabel tidak tahu bahwa tindakan suaminya yang ekstrim bisa mengakitbatkan kebangkrutan Perusahaan Deli Jaya, bahkan sampai berhutang banyak.Saat melihat tante ketiga mendekat, Delis dengan sopan menyapanya, “Tante ketiga.”Delis juga mengajarkan putrinya yang berada di pelukannya, “Luna, panggil tante.”Dengan manis, Luna memanggil, “Tante.”Isabel melihat anak itu dengan tatapan penuh kebencian.Dia ingin sekali membunuh anak itu.Dengan begitu, semua harta Keluarga Rosli akan jatuh ke tangannya.Isabel menatap Delis dengan tatapan dingin, lalu dengan galak berkata, “Untuk apa kamu datang ke sini? Kamu masih punya muka untuk muncul di rumah tua Keluarga Rosli?”
Read more
PREV
1
...
6364656667
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status