All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 631 - Chapter 640

905 Chapters

Bab 632

Hanya bisa menjalani langkah demi langkah.“Maaf, semua ini salahku sampai merepotkan kalian.”Tahu bahwa Peter merasa sulit, seketika Delis merasa bersalah dan menundukkan kepalanya dengan penuh penyesalan.Melihatnya seperti itu, Peter segera menghiburnya, “Jangan bicara seperti itu, Delis. Ada beberapa hal yang memang seharusnya dilakukan seorang kakak.”“Nggak ada yang seharusnya kamu lakukan.”Dengan perasaan tidak nyaman, Delis menarik napas dalam-dalam dan menatap pria itu dengan serius, lalu berkata, “Peter, aku sudah memaafkanmu. Terima kasih sudah menyelamatkan Kelven dan juga untuk semua pengorbanan yang kamu lakukan demi aku.”Takut jika Lia mendengarnya, Delis mengatakannya dengan suara pelan.Saat ini, dia benar-benar sangat berterima kasih pada Peter.Semua tragedi ini terjadi karena dirinya.Namun, yang harus menanggung semua akibatnya adalah Peter. Jika pada saat seperti ini, dia masih belum memaafkannya, Delis merasa dirinya benar-benar tidak punya hati nurani.Namu
Read more

Bab 633

Lia baru bisa menarik napas lega setelah bekerja keras selama dua jam.Peter sudah dipanggilnya untuk meracik obat herbal.Di ryangan, masih hanya ada Lia dan Alfred.Melihat bahwa mulutnya tidak lagi tersumpal, suasana menjadi jauh lebih tenang, Lia mendekatinya dengan sikap yang lebih ramah.“Sudah bisa merasakan sakit, ‘kan? Biar kuberitahu, masalahmu ini nggak besar. Nggak lama lagi, sepasang kaki dan tanganmu sudah bisa bergerak.”“Kalau kamu rajin berlatih, beberapa bulan lagi, jalan pun bukan masalah.”Alfred terdiam.Karena merasa bahwa Lia memang cukup berbakat, kali ini dia tidak berkata apa-apa.Lagipula, hampir seluruh tubuhnya sudah dilihat dan disentuh. Melawan pun hanya akan sia-sia.Sekarang, Alfred sudah menyerah dan membiarkan Lia melakukan apa pun yang diam au.“Ekspresi apa ini? Sepertinya kamu cukup tertekan?”Tanya Lia sambil tertawa.Alfred memasang wajah dingin, benar-benar seperti seorang istri yang sedang mengambek, lalu memalingkan wajahnya ke arah jendela, t
Read more

Bab 634

Perhatian Lia langsung beralih.Detik berikutnya, wajahnya langsung memerah dan jantungnya berdetak cepat, tidak teratur. Dia langsung menarik jarum akupuntur dan mengalihkan pandangannya, berusaha mengatur napasnya.Alfred juga merasa sangat malu.Wajahnya bahkan lebih merah daripada Lia.Namun, Lia bisa menghindar, sedangkan Alfred hanya bisa terbaring di ranjang, tidak bisa kemana-mana untuk menghindari rasa malu yang luar biasa.“Ehem, kenapa tiba-tiba panas sekali di sini?”Lia buru-buru membuka jendela untuk sirkulasi udara.Tiba-tiba, Peter kembali dengan membawa obat.Melihat adiknya dalam keadaan yang sangat canggung dan Lia bersembunyi di dekat jendela, Peter tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya. Tapi hal ini membuat dirinya sebagai kakak juga merasa cukup canggung.“Aku sudah bawa obatnya.”Ujar Peter pada Lia.Lia menoleh ke arah Peter. Meskipun wajahnya memerah, dia tetap tidak merasa malu.“Ruangan ini terlalu panas, coba atur suhunya.”Peter menunjuk ke samping, “Buka
Read more

Bab 635

Putus dengan Lia?Mereka bahkan belum pernah saling bergandengan tangan, bagaimana bisa putus?Melihat reaksi adiknya yang begitu kuat, Peter berkata dengan santai, “Kalau aku putus dengannya, kamu mau bersama dia?”Alfred tampak canggung dan malu, “Kamu bercanda?”“Kalau begitu, aku nggak bisa putus dengannya.”“Kenapa?”Peter berkata jujur, “Aku sudah berjanji pada keluarganya, kalau dia bisa menyelamatkanmu, aku akan menikahinya.”“Kalau kamu bisa membuatnya jatuh cinta padamu, aku nggak perlu menikahinya. Kamu tahu kan, aku sulit jatuh cinta pada seseorang.”Maksudnya adalah dirinya sebenarnya tidak menyukai Lia.Alfred menghindari tatapan kakaknya. “Jadi, aku harus berterima kasih padamu?”Peter tersenyum ringan dan berkata, “Kamu adalah adikku, berkorban untukmu itu sudah seharusnya.”“Aku nggak memintamu melakukan itu.”“Aku tahu. Lagipula, aku juga nggak pernah menemukan orang yang aku sukai. Menikah dengan siapapun sama saja, jadi aku akan menikahinya.”Peter sengaja memanc
Read more

Bab 636

Dengan tak berdaya, Delis berkata, “Sudah usia berapa kamu, masih saja mengambek seperti anak kecil.”“Siapa yang mengambek? Begini saja, kalau kamu nggak datang, ya sudah. Aku dan Luna akan tinggal di sini beberapa hari. Aku tutup teleponnya.”Belum sempat Delis bicara lagi, telepon sudah diputuskan.Melihat panggilan yang terputus, Delis merasa sedih dan bingung.Apakah itu Kelven yang dia kenal?Apakah itu pria tua berusia 35 tahun yang dia kenal?Mengapa rasanya sepertinya pria itu semakin bertingkah seperti anak kecil?Dengan tak berdaya, Delis membelikan teh susunya lebih dulu. Setelah makan siang dengan Lia, dia mengajak Lia ke pusat perbelanjaan dan membeli banyak barang.Sekalian juga membeli ponsel.Setelah pulang, tak lama kemudian, Joel datang memanggil, “Tanta Delis, di mana Luna kecil?”Delis sedang duduk di sofa ruang tamu mengajarkan Luna cara menggunakan ponsel.Saat melihat Joel, Delis tersenyum dan menjawab, “Luna pergi bersama ayahnya ke rumah kakek neneknya.”“O
Read more

Bab 637

Merasa sedikit tidak nyaman dilihat oleh pria itu, Angel malas mengurusinya lagi dan berbalik masuk ke dalam rumah.Peter pun mengikutinya.Lia dan Delis sudah duduk di meja, melihat Peter datang, Lia tersenyum dan melambaikan tangan padanya.“Kak Peter … “Peter hanya menggumam, “Hm.” Dia tidak melihat Kelven di sana.Peter berjalan mendekat dan bertanya pada Delis, “Di mana Kelven?”“Dia pulang ke rumah tua.”“Luna?”“Ikut dengannya.”Peter tidak berkata apa-apa lagi, melihat Angel menuangkan minuman untuk semua orang, Peter mengulurkan tangan untuk membantunya.“Biar aku saja.”Angel dengan sempurna menghindari sentuhannya, bahkan tidak melihatnya, lalu duduk di sebelah Delis setelah selesai menuangkan minuman.Jelas Peter bisa merasakan bahwa Angel sedang menghindarinya, tetapi dia tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa menahan perasaan pahit di dadanya dan duduk bersama mereka.Melihat masih ada satu orang yang belum hadir, Lia bertanya, “Kak Angel, di mana Owen? Dia nggak ada di
Read more

Bab 638

Dengan nada marah, pria itu berkata, “Untuk apa pulang? Bukannya sudah kubilang, aku dan putriku akan tinggal di sini beberapa hari?”“Kamu harus pulang untuk minum obat, sekarang juga. Bia raku suruh orang menjemput kalian.”“Nggak mau.”Kelven sangat keras kepala.Untuk apa pulang, dia bahkan nggak bisa makan daging, hatinya sangat kesal.Lebih baik tidak pulang. Jika tidak melihatnya, dia tidak akan teringat dan tidak akan merasa kesal.“Kelven, kamu benar-benar mau membuatku marah?”Delis mulai marah.Obat yang susah payah didapatkan dengan menukar masa depan Peter, Kelven malah tidak mau minum.Apakah dia benar-benar ingin mati.Jika dia mau mati, Delis akan membiarkannya.Kelven menunduk memainkan jarinya, tidak menjawab.Dia tahu tindakannya ini keterlaluan.Namun, dia hanya ingin wanita kecil itu lebih memerhatikannya.Hm, jika memohonnya pulang, itu juga boleh.“Kelven, aku tanya sekali lagi, kamu mau pulang atau nggak? Kalau kamu nggak pulang, jangan pernah pulang lagi.”Ben
Read more

Bab 639

“Jangan seperti ini lagi ke depannya.”Kelven tersenyum tanpa menjawab.“Kamu ketawa apa?”“Kamu urusin aku?”Kelven mengangkat alisnya, terlihat senyuman di tatapannya.Delis merasa bingung, jadi tidak menghiraukannya dan langsung berbaring untuk tidur.Sudah sangat larut.Kelven melihatnya benar-benar tidur, dirinya tidak tidur. Malah duduk di sana dengan tangan disilangkan di dada, menatapnya dengan tajam.Tatapannya membuat Delis merasa tidak nyaman.Delis berbalik melihatnya dan bertanya, “Nggak tidur, mau buat apa?”“Menurutmu akum au buat apa?”Jawab Kelven dengan tidak langsung.Delis mengira dia memikirkan hal-hal intim lagi, membuatnya sangat tak habis pikir.“Kelven, sudah kubilang tunggu sampai kesehatanmu membaik, pergi ke rumah sakit dan kita periksa semuanya, kalau semuanya baik-baik saja, kitab isa … “Melihat pria itu menatapnya sambil tersenyum, Delis tiba-tiba terdiam.Kelven masih tersenyum, lalu berbaring untuk tidur.“Tidur saja.”Delis benar-benar merasa pria ini
Read more

Bab 640

“Selamat tidur sayang.”Kelven memeluknya dan juga mencium keningnya, ekspresinya sangat serius.“Selamat tidur Delis.”…Keesokan paginya, Peter menyiapkan sarapan, lalu membawa Lia ke rumah sakit.Delis berpesan pada Kelven untuk minum obatnya dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit.Namun, Kelven memanggilnya, “Kamu bawa Luna juga, kau harus ke kantor hari ini.”Ada masalah di perusahaan.Selama dia tidak ada, dua iparnya membuat gerakan besar di perusahaan, bahkan dewan direksi berencana memecatnya dari posisinya.Jika tidak segera mengurusnya, perusahaan bisa berubah kepemimpinan.Delis tahu bahwa Kelven yang mengelola seluruh Perusahaan Deli Jaya.Kelven sudah lama tidak pergi ke sana, jadi memang seharusnya pergi melihat-lihat.Delis menjawab, “Iya, aku akan menjaga Luna. Tapi kamu bawa obatnya ke kantor ya. Nanti siang minta sekretarismu menghangatkan dan meminumnya tepat waktu.”“Iya.”Kelven minum obat lalu dijemput Mudi untuk pergi ke kantor.Delis membawa putrinya ke rumah
Read more

Bab 641

Akhirnya melihat lawannya mengaku kalah.Lia merasa sangat puas.Dia menarik jarum peraknya dan tersenyum pada Alfred. Lalu berkata, “Kamu harus bicara dengan baik padaku, aku ini siapamu?”Alfred menggertakkan giginya, menatapnya dengan marah, tapi tak bisa berbuat apa-apa.“Malaikat hidup, kamu adalah penolongku, penyelamat nyawaku.”“Kalau begitu, setelah kamu sembuh nanti, bagaimana kamu berencana membalas budi padaku?”“Kamu mau aku membalas dengan apa?”Masih ingin membalas budi.Alfred tidak mencari masalah dengannya saja sudah bagus.Nanti jika dirinya sembuh, lihat saja dirinya membalasnya pada Lia.Lia memiringkan kepalanya dan berpikir.Tatapannya tak sengaja tertuju lagi pada pria di tempat tidur. Melihat wajah Alfred yang masih penuh dengan ketidakpuasan, Lia mendekatinya dan berkata, “Kamu harus berjanji tiga permintaan padaku. Tapi aku belum terpikirkan apa yang harus kamu lakukan. Aku akan memberitahumu nanti, bagaimana?”Alfred terdiam.Bisakah dia bilang tidak?Jika
Read more
PREV
1
...
6263646566
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status