Share

Bab 623

Penulis: Gunung Api
“Di mana kak Peter sekarang?”

Setiap kali bangun, tidak pernah melihat kak Peter, Lia merasa agak kecewa.

Namun, melihat lingkungan yang begitu bagus ini, dia merasa sangat bersemangat.

Owen mengisyaratkan, “Ikut aku saja. Dia mungkin sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk semua orang.”

Lia benar-benar penasaran dengan rumah besar yang megah ini. Jadi, dia berlari ke dalam rumah mengikuti petunjuk Owen.

Dia memang seorang gadis desa yang tidak pernah melihat dunia luar. Di terpesona begitu masuk ke dalam rumah.

Dia bahkan takut untuk melangkah di atas lantai ubin yang mahal.

Semakin berjalan, semakin dia bersemangat, semakin sulit baginya untuk menyatakan betapa dirinya menyukai tempat ini.

Saat melihat ke arah dapur terbuka, Peter sedang memasak sarapan dengan mengenakan celemek, Lia melambaikan tangannya dengan gembira.

“Kak Peter … “

Peter melihatnya dan menjawab,

“Kamu sudah bangun? Kalau nggak mengantuk, Owen akan membawamu untuk mandi, setelah itu datang sarapan.”

“Iya.”

Owen mem
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 624

    Kelven menyipitkan matanya dan melirik Owen dengan dingin. Kelven tersenyum tanpa berkata apa-apa.Kelven dan Delis punya waktu bermesraan bersama di tempat lain, tidak harus di rumah.Jadi, Lia tinggal bersama mereka, tidak ada pengaruhnya sama sekali.Selain itu, Lia juga termasuk penyelamat mereka, jadi mereka pasti akan memperlakukannya dengan baik.Turun ke bawah, melihat Peter masih sibuk memasak, Kelven mendekat dan bertanya, “Ada yang bisa aku bantu?”Pria ini sungguh rajin.Jika Lia menikah dengannya, dia pasti akan hidup dengan bahagia.Hanya saja, sangat disayangkan untuk Angel.Owen juga suka memasak, jadi dia ikut bergabung.Dapur rumah baru ini lebih luas, cukup untuk tiga pria itu bekerja bersama.Saat Delis membawa Lia turun, dia melihat ketiga pria itu sedang sibuk dan tiba-tiba merasa bahwa pemandangan ini sangat indah.Dia membayangkan bagaimana nantinya akan ada tiga pria yang memasak dan membersihkan rumah. Bukankah dirinya akan sangat bahagia.Menuruni tangga, Lia

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 625

    Delis tak berdaya, “Kamu pergi tidur bersama Luna saja, aku mau memesan beberapa set pakaian untuk Lia.Kelven tidak meladeninya, langsung menggandengnya naik ke atas.“Kasih ukurannya padaku, aku minta Mudi menyuruh sekretaris untuk mengurusnya.”Kelven mengerutkan kening, mengangkat tangan menekan dada.Mungkin karena semalam tidak tidur, gejala sesak dada dan sesak napas muncul lagi.Delis menyadari ketidaknyamanannya, segera menurutinya.“Iya, aku temani kamu tidur.”Namun, saat hendak masuk kamar tidur putri mereka, Kelven menghentikan langkahnya lagi.“Ganti kamar lain.”“Kenapa?” Delis menatapnya, tidak mengerti maksudnya.Kelven tidak menjawab, langsung menggendongnya dan membawanya ke kamar sebelah.Rumah baru, semuanya baru. Kamar tamu di sebelah kamar utama juga didekorasi dengan baik.Tadi, Kelven melirik sekilas, sangat cocok bagi mereka berdua untuk menidurkan anak di kamar sebelah, lalu tengah malam kembali untuk menikmati waktu berdua sebagai suami istri.Delis tahu apa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 626

    Surat nikah??Delis sedikit bingung.Dia menghindar dan berbaring di samping.Delis menjawab, “Kita bicarakan nanti saja.”Melihat reaksinya, Kelven mengernyitkan kening.Dia berbalik menatap Delis dan bertanya, “Kamu nggak setuju?”“Bukan begitu.”“Lalu apa maksud reaksimu ini?”Delis menatapnya dan bertanya balik, “Apa yang salah dengan ekspresiku.”Kelven tersenyum, mengangkat tangan dan mencubit pipinya lagi, “Kalau begitu, aku akan memilih harinya.”Delis mencoba mengalihkan pembicaraan, dengan serius berkata, “Kelven, aku nggak bisa memenuhi tuntutan keluargamu.”Pria itu tidak peduli, “Bukankah Lia bisa meracik obat? Setelah minum obat itu, kamu bisa hamil lagi.”“Kalau begitu, tunggu sembuh dulu baru dibicarakan.”Delis tidak ingin Kelven berpikir yang lain.Hanya bisa menurutinya dulu.Jika tidak, Kelven akan berpikiran aneh-aneh lagi.Kelven juga tidak menyangka, wanita di sampingnya ini akan menolak untuk mengurus surat nikah lagi.Mungkin dirinya memang terlaly terburu-buru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 627

    “Benar, lepas baju dan celananya. Owen, ambilkan tasku.”Saat datang, dia tidak membawa apa-apa selain tas berisi jarum perak yang diberikan gurunya.Tas jarum perak itu bisa digunakan untuk menyelamatkan banyak orang.Owen mengerti dan segera menyerahkan tasnya.Peter juga segera bergerak, membungkuk untuk membuka kancing baju adiknya.Alfred yang lumpuh merasa terhina oleh seorang wanita asing yang aneh. Dia marah hingga matanya memerah.“Jangan sentuh aku. Peter, dengar nggak? Jangan buka pakaianku.”Peter mengabaikannya dan tetap melepasnya.Melihat dirinya hampir telanjang, Alfred panik dan berkata lagi, “Dia perempuan, dia bisa melihat.”“Peter, kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan? Kalau aku dilihat habis oleh seorang perempuan, apa lagi arti hidupku?”Bahkan Lia tak bisa menahan tawa.“Lalu kenapa kalau aku melihat semuanya? Aku bahkan tahu setiap detail tubuh pria. Lagipula, kalau nggak buka semuanya, bagaimana aku bisa mengobatimu?”“Jangan ribut, aku nggak akan berbuat ap

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 628

    Lia meras pria ini benar-benar berisik, jadi dia mengambil kasa medis dan selotip dari samping, lalu mendekat untuk menutup mulutnya.Melihat tindakannya, Alfred marah sampai matanya melotot.“Kamu mau apa? Coba saja sentuh aku lagi, kamu … wuwuwu~~”Belum selesai bicara, mulutnya sudah tertutup.Lia dengan bangga menatapnya, tersenyum dan menepuk wajahnya.“Kamu diam-diam saja, nanti saat kamu sembuh, kamu harus berterima kasih padaku.”Tanpa membuang waktu, Lia melanjutkan dengan jarumnya.Peter yang melihat dari samping, benar-benar kagum dengan ketenangan dan keberanian Lia.Dia tidak takut masalah.Selain itu, Teknik akupunturnya sangat mahir dan penuh perhatian.Semoga dia bisa menyembuhkan Alfred.Jika Alfred sembuh, Kelven juga baik-baik saja dan Delis juga bisa melahirkan lagi.Maka, pengorbanannya tidak sia-sia.Takt ahu berapa lama proses akupuntur ini akan berlangsung, Peter tak berani lengah. Dia terus berjaga di sampingnya, siap memberikan apa yang dibutuhkan Lia.Proses

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 629

    Sekarang, bisa makan dengan tenang, tentu saja sangat menikmati.Owen dan Peter ikut duduk dan makan. Delis menyiapkan makanan penutup dan buah untuk mereka.Kelven tetap di lantai atas menemani anaknya dan tidak turun.Setelah makan malam, Lia bahkan malas untuk mandi. Dia menguap dan langsung tidur di kamarnya.Peter juga tidak tidur seharian, jadi dia tidur di rumah Delis.Akhirnya, hanya Owen dan Delis yang tinggal di ruang tamu.“Kamu ngak melihat betapa cepatnya dia menarik celana Alfred. Wajah Alfred saat itu, sudah pucat seperti orang keracunan.”Owen masih merasa malu mengingat kejadian itu.Namun, Lia malah tampak santai, seolah tidak terjadi apa-apa.Delis mendengarnya bahkan merasa sedikit malu.“Dia segalak itu?”“Tapi harus diakui, dia memang punya keahlian.”Meskipun Owen tidak benar-benar menyukai Lia, dia tetap mengaguminya.Mengingat istruksi Lia, Owen mengambil paket obat dan menyerahkannya pada Delis.“Ini obat yang kami racik hari ini. Di sini ada cara penggunaann

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 630

    Seketika, Kelven berhenti.Rasanya memang tidak pantas.Namun, hasrat dalam dirinya yang tidak terpenuhi membuatnya sangat tidak nyaman.Akhirnya, dia berbalik dan berbaring di samping, lalu dengan kecewa berkata, “Tidur saja!”Kelven tidak senang lagi.Namun, kali ini Delis tidak terlalu memikirkannya. Dia bangun dan pergi ke lemari pakaian untuk mengganti baju tidur. Lalu kembali dan benar-benar tidur.Kelven terus menatapnya. Melihatnya yang baru saja bilang tidak mengantuk, tapi sekarang tiba-tiba sudah tertidur, membuat Kelven merasa tidak senang.Dia bahkan merasa kesal.Duduk bersandar di kepala kasur, dia menatap wanita kecil di sampingnya yang memehamkan mata tanpa mendekati ke pelukannya dan dengan dingin bertanya, “Delis, apakah kamu benar-benar merasa aku nggak sanggup?”Kelven tidak menyangkal, sebelumnya saat dadanya tidak nyaman, memang mengganggu suasana hati Delis.Setelah itu, Delis tidak pernah membierkan dirinya menyentuhnya lagi.Meskipun sekarang dirinya merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 631

    Keesokan harinya.Delis tidak ingin merepotkan Owen lagi, jadi dia memutuskan untuk mengantar Lia ke rumah sakit sendiri.Kelven membawa putrinya kembali ke rumah tua.Peter juga ikut bersama Delis dan Lia.Saat mereka sampai di depan ruangan Alfred, Peter menghentikan Delis.“Delis, lebih baik kamu jangan masuk.”Delis bingung, “Kenapa? Aku sudah sampai sini, sekalian mau menjenguknya juga.”“Nggak pantas.”Delis masih bingung.Lia sudah masuk ke dalam ruangan dan menoleh tersenyum pada Delis,“Dia nggak pakai baju.”Delis akhirnya paham.Selain badannya, sepasang kaki dan tangannya lumpuh.Lia harus melepas pakaiannya untuk mengobatinya.Sebagai adiknya, Delis memang tidak pantas untuk melihatnya.Delis mengangguk,” “Iya, aku menunggu di luar.”Peter mengangguk dan mengikuti masuk ke dalam kamar tanpa menutup pintu.Melihat wanita kejam semalam yang datang, wajah tampan Alfred langsung berubah menjadi sedingin es. Takut dan benci.Tadinya dia hanya memakai celana pendek dengan banyak

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status