All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 311 - Chapter 320

905 Chapters

Bab 312

Kelven segera menoleh ke arah kandang ular.Di bawa sekelompok ular itu, sepertinya … ada orang?Kelven kemudian menatap gadis di sebelahnya dengan bingung dan bertanya, “Delis, apa yang kamu lakukan? Kamu datang jauh ke sini hanya untuk melihat ini?”“Kamu nggak merasa sangat menarik?”Delis balik bertanya.Raut wajah Kelven menjadi serius. “Apa yang menarik dari ini? Ada mayat di dalamnya?”Delis menyukai pemandangan yang begitu mengerikan?Kelven tidak bisa memahaminya.Delis tersenyum lagi dan berkata, “Bukan mayat yang menari. Tutup matamu, akan ada kejutan untukmu.”Kelven menatapnya dengan serius.Delis tidak peduli dengannya, mengangkat tangannya dan pengawal di sampingnya segera mengalihkan perhatian ular ke tempat yang gelap.Kemudian, mereka membangunkan Herli yang pingsan.Herli yang terkejut, perlahan-lahan sadar, tetapi ketakutan dan kegelapan membuatnya histeris dan berteriak memohon ampun, “Jangan, jangan perlakukan aku seperti ini, lepaskan aku, lepaskan aku … “Herli
Read more

Bab 313

Herli langsung membantah, “Kelven, aku sangat penakut. Bagaimana mungkin aku berani membunuh orang? Aku juga sangat suka dengan anak-anak, bagaimana mungkin aku membunuhnya?”“Bukan seperti yang dia bilang, bukan.”Herli menangis histeris, berharap mendapat sedikit simpati dari Kelven.Setelah tahu kebenarannya, tatapan tajam Kelven melihat ke arah Herli.Semua ini karena dia?Bagaimana dia berani melakukan ini?Kelven memandang wanita yang malang itu dan dengan marah berkata, “Sudah sejak awal aku menebak hilangnya Delis di tepi sungai ada hubungannya denganmu. Sayangnya, Delis malah nggak mengingat kamu dan aku setelah sadarkan diri.”“Herli, aku merasa bersalah denganmu sebelumnya. Aku juga berpikir ingin bertanggung jawab, tapi aku nggak pernah membayangkan kamu begitu jahat. Kamu nggak hanya membunuh anakku, tapi juga hampir membuat Delis tak bisa kembali lagi.”Kelven meremas kepalan tangannya, pembuluh darah di dahinya menonjol.Rasa benci di tatapannya, lebih dingin daripada D
Read more

Bab 314

Saat kembali ke rumah, Delis terlihat seolah-olah tidak ada yang terjadi.Dia menjalani hari seperti biasa, seperti bunga kecil yang tumbuh di dalam rumah kaca, tidak ada kekhawatiran.Sebaliknya, Kelven terus waspada.Dia takut Delis pergi, takut dia melakukan tindakan ekstrim.Saat makan malam, Delis tersenyum dan berkata, “Kamu benar-benar nggak perlu mengawasiku setiap saat sepanjang hari. Aku tahu di luar sana banyak wanita yang mau menjadi istrimu, tapi aku lebih beruntung dibanding mereka. Jadi, aku sangat menghargai keberuntungan ini.”Maksud lain dari perkataan ini adalah bahwa dirinya tidak akan meninggalkannya. Ini membuat Kelven merasa lega.Kelven mengambilkan sayuran untuknya, terlihat agak gelisah dan berkata, “Aku khawatir ada bahaya yang terjadi padamu.”“Di dunai ini, hanya Herli yang berusaha menyakitiku. Selain dia, nggak ada yang berani menyentuhku lagi. Dia sudah berada di bawah kendali kita, jadi kamu nggak perlu khawatir.”Kelven hanya diam.“Kelven, aku memili
Read more

Bab 315

Delis bisa membedakannya.Alfred tidak lagi menjawab dan menutup teleponnya.Delis menyadari bahwa dalam dua hari terakhir, Kelven telah melakukan apa yang dia katakan. Dia tidak lagi mengirim orang untuk mengawasinya.Delis menghabiskan sejumlah uang untuk menghubungi dokter dan perawat di sebuah rumah sakit kecil di dekat kampusnya, lalu mengatur operasi aborsi untuknya.…Di gedung Perusahaan Deli Jaya.Di ruangan kantor direktur, Mudi datang untuk melaporkan, “Pak Kelven, Wendo ingin bertemu denganmu. Dia nggak mau mengatakan apapun kecuali kamu datang menemuinya.”Ekspresi wajah Kelven tidak menyenangkan dan menjawab, “Kalau dia nggak mau mengatakannya, pukul saja.”“Sudah dipukul. Dia lebih memilih menahan rasa sakit daripada mengatakannya. Dia bilang bahwa dia nggak akan mengungkapkan kebenaran malam itu kecuali kamu datang menemuinya.”Kelven kehabisan kesabaran, dia mengikuti Mudi ke tempat Wendo ditahan dengan dingin.Di ruang bawah tanah sebuah vila, tempat yang gelap dan le
Read more

Bab 316

Saat mendengar itu, Wendo merasa putus asa.Tidak!Dia tidak boleh mati di sini.Saat Kelven hendak melangkah keluar dari ruangan gelap itu, Wendo merangkak, mengangkat tangannya untuk meraih Kelven dan berteriak ke arahnya, “Pak Kelven, kamu nggak pernah menyentuhku. Aku menginginkan uang, jadi aku sengaja membuat situasi seolah-olah kamu memperkosaku. Aku melakukan itu hanya untuk mendapatkan uang darimu.”“Malam itu, kamu mabuk dan nggak sadarkan diri. Meskipun kamu memelukku dan memanggilku Nona Delis, kamu selalu ingat bahwa Nona Delis sedang hamil dan nggak boleh menyentuhnya.”Meskipun aku menggodamu, kamu juga nggak menyentuhku. Aku nggak punya pilihan lain selain melepaskan pakaianku dan berbaring di atas kasurmu.”“Seharusnya kamu masih ingat, saat bangun keesokan harinya, pakaianmu masih tidak disentuh sama sekali. Hanya ikat pinggany yang terbuka, kamu yang membukanya sendiri.”Wendo mengangkat kepalanya, menangis dan gemetar ketakutan.“Kemudian kamu memberiku uang, aku s
Read more

Bab 317

Mengapa harus menggugurkannya diam-diam?Mengapa pura-pura memaafkannya dan berbicara begitu manis di depannya, tapi sesungguhnya begitu kejam di belakang?Kelven berjalan dengan terhuyung-huyung mendekati Delis. Dengan mata berkata-kata, dia bertanya, “Delis, mengapa?”Wanita kecil di atas tempat tidur tersenyum licik.“Aku pikir kamu akan menyukainya, jadi aku memberikannya padamu lebih awal. Aku nggak menyangka, ternyata kamu nggak suka. Maaf, aku akan memperhatikan lagi apa yang kamu suka ke depannya.”“Aku akan memberikan apapun yang kamu suka.”“Delis!”Kelven berteriak putus asa, menahan tubuh Delis dan menatapnya dengan ekspresi marah.“Bagaimana kamu bisa begitu kejam? Itu juga anakmu, kamu nggak merasa kehilangan sedikitpun? Bagaimana kamu bisa melakukan ini pada anakmu sendiri?”Kelven bertanya padanya, “Apakah ini caramu membalas dendam padaku? Tapi tahukah kamu, aku sama sekali nggak pernah mengkhianatimu, Delis … “Kelven menahan rasa sakit didadanya, menundukkan kepalany
Read more

Bab 318

“Kapan kamu kembali?” tanya Delis.Kelven menjawab dengan tanpa ekspresi, “Delis, apakah kamu pikir dengan menggugurkan bayi ini, aku akan membencimu dan membiarkanmu pergi?”Delis tersenyum dan suaranya masih terdengar begitu manis, “Bagaimana mungkin aku berpikir seperti itu. Aku nggak sebodoh itu meninggalkan kehidupan nyaman sebagai Nyonya Rosli dan pergi mencari kesulitan di luar sana.”“Apalagi kamu juga begitu tampan dan begitu kaya. Aku bahkan sangat bersedia untuk tetap bersamamu, bagaimana mungkin berharap kamu membiarkanku pergi?”“Jangan senyum lagi, terlihat sangat palsu.”Ujar Kelven dengan geram, hampir ingin menamparnya.Delis tertawa dan mengangguk, lalu menjawab, “Yasudah, kalau kamu nggak suka aku tersenyum, aku nggak akan tersenyum lagi.”“Dengarkan aku.”Kelven menatapnya dari atas, suaranya terdengar sangat dingin, “Jangan harap bisa meninggalkanku seumur hidup ini. Nggak masalah kalau kita nggak punya anak. Bagiku, anak nggak begitu penting. Aku hanya mau kamu.
Read more

Bab 319

Mendengar perkataan wanita itu, Kelven merasa menjijikkan.Meskipun dirinya tidak melakukan apapun, dia juga tidak senang mendengar apa yang dikatakan Delis. Kelven menahan tubuhnya dan dengan dingin menjawab, “Bagaimana kamu bisa dibandingkan dengan wanita lain? Aku sudah mencobanya, wanita-wanita itu nggak seliar kamu.”Kelven menaikkan dagu halus Delis dan menatapnya dengan tatapan kebencian.“Dengarkan baik-baik Delis. Kalau kamu nggak mau melahirkan anak untukku, maka kamu harus menjadi alat Pelepas nafsuku seumur hidup, harus siap siapa kapanpun.”Kemudian, Kelven mencium bibir mungilnya dengan penuh emosi.Delis tidak bisa menghindar, jadi membiarkannya saja.Bukankah mengatakan dirinya liar?Maka dia akan menjadi liar untuknya.Delis inisiatif merangkul leher Kelven dan merayunya dengan mesra, mencium lehernya dan telinganya.Kelven masih mempertahankan akal sehatnya.Meskipun marah, Kelven juga tahu bahwa wanita yang baru saja keguguran tidak boleh disentuh.Kelven merasa sep
Read more

Bab 320

Delis tidak berani melihat wajah ibu mertuanya. Dengan berani dia berkata, “Bayinya sudah nggak ada lagi.”“Apa yang kamu katakan?”Suminah terkejut.Delis mengangkat kepalanya perlahan. Wajahnya tampak merasa bersalah dan berkata, “Maaf, bayinya sudah nggak ada lagi.”Suminah terdiam.Suminah tidak percaya bahwa cucunya sudah tiada?Cucu satu-satunya Keluarga Rosli sudah tiada?Suminah agak sulit menerima kenyataan ini. Setelah tersadar kembali, Suminah menatap Delis, gemetar dan berteriak, “Bagaimana bisa? Mengapa bisa tiba-tiba nggak ada? Bukankah kamu sudah berjanji padaku untuk merawat dirimu dan bayinya dengan baik?”Demi kepergiannya yang lebih pasti nantinya, Delis langsung mengakuinya, “Aku menggugurkannya. Aku merasa masih terlalu muda dan masih kuliah. Nggak cocok untuk punya anak sekarang.”“Apa?”Suminah tidak percaya bahwa wanita di depannya ini menggugurkan anaknya sendiri.Suminah sangat marah dan meraih Delis.“Bagaimana bisa kamu berpikir seperti itu? Kmau nggak tah
Read more

Bab 321

Melihat Delis masih berpura-pura, Kelven menatapnya dengan dingin dan berkata,“Delis, jangan pura-pura lagi. Bukankah ini yang kamu inginkan?”Kelven sengaja menggugurkan anak itu, hanya untuk memaksa Kelven bercerai dengannya.Kelven menyetujuinya.Mengikuti semua keinginannya.Namun, seumur hidup ini, jangan pernah berpikir untuk melarikan diri darinya.Delis terkekeh dalam hatinya.Kelven bahkan tahu bahwa dirinya selalu ingin bercerai.Tampaknya Kelven cukup memahaminya.Delis mengambil perjanjian perceraiannya dan memeriksanya dengan seksama.Melihat bahwa Kelven tidak memberinya sepeserpun, membuat Delis agak tidak senang.Delis menatap pria di depannya dengan sedih dan bertanya, “Kamu nggak memberikanku uang sedikitpun setelah bercerai?”Delis mengedipkan matanya beberapa kali dan terlihat sangat sedih.“Apakah kamu berhak mendapatkan uang sepeserpun?” Kelven bertanya balik.Bagaimanapun, Delis tidak akan melangkah keluar dari rumah ini. Jadi, untuk Kelven memberinya uang?Memb
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status