Ludwig menyamar sebagai seorang dokter. Ia berjalan di lorong bersama beberapa polisi, bertindak sehati-hati mungkin.“Aku belum mendapatkan informasi mengenai pasukan Evan Mulikas hingga sekarang. Tua bangka sialan itu membuatku sangat muak,” gumamnya.Ludwig memasuki sel, mendekati Liam yang tengah berbaring di ranjang. Ia melirik para polisi di luar jeruji, mulai memeriksa dan mengobati Liam.Liam mengabaikan kehadiran dokter itu. Saat memejamkan mata, pria itu tiba-tiba teringat dengan momen saat beberapa orang menyerang mobilnya, lalu membekuknya dan Levon dengan sangat cepat. Semua kejadian malam kemarin masih memenuhi kepalanya, dan ia sangat kesal dengan penghinaan itu.“Kau membuatku muak, Liam,” bisik Ludwig.Liam sontak terkejut mendengar suara barusan, bersikap setenang mungkin. “Dasar bajingan! Kau pasti senang melihat keadaanku sekarang, Paman. Kau terlambat sehingga aliansi sialan itu menghancurkanku, ayah, Levon, dan kakek.”“Pelankan suara, bajingan tengik! Aku terlam
Last Updated : 2024-11-04 Read more