Beranda / Urban / Sistem Pewaris Terhebat / Bab 271 - Bab 280

Semua Bab Sistem Pewaris Terhebat: Bab 271 - Bab 280

683 Bab

271

Edwin bergegas keluar dari kamar, menuruni tangga. Ia melihat ayahnya tengah berbincang dengan Eslon dan beberapa pengawal di ruang tamu.Edwin dan Eslon sempat bertatapan beberapa waktu.“Ayah,” ujar Edwin seraya mendekat.Erwin memberi tanda pada Eslon dan para pengawal untuk pergi. Ia mengembus napas panjang, bersandar di kursi, tak menoleh pada Edwin. “Duduklah, Edwin.”Seorang wanita datang bersama sebuah nampan. Ia menyimpan gelas minuman dengan hati-hati, melirik Edwin sesaat, bergegas pergi.“Aku baru membaca pesanmu satu jam lalu. Eslon sudah memberitahuku soal detailnya. Aku ingin mengetahuinya darimu sekarang,” ucap Erwin.Edwin duduk berhadapan dengan Erwin, menunduk, mengepalkan tangan erat-erat. “Aku mendapatkan masalah karena seseorang. Dia adalah petarung jalanan bernama Davis. Dia menguasai Leaventown dan berniat mengambil alih wilayah kekuasaanku dan wilayah kelompok lain. Dia memiliki pasukan bertopeng yang sangat hebat. Untuk itu, aku dan pemimpin kelompok lain mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-16
Baca selengkapnya

272

Di tempat berbeda, Sebastian tengah menatap pantulan wajahnya di cermin. Pria tua itu sudah berkali-kali berbicara dengan anggota pasukannya dahulu. Ia cukup terhibur saat melihat wajah ketakutan mereka.“Aku banyak kehilangan rekan-rekanku saat peristiwa dua puluh lima tahun lalu. Aku berharap jika mereka kembali berkumpul dan berada di dekat Davis untuk melingdunginya sekaligus membantunya. Tantangan besar sudah menghadang Davis di depan, terlebih dia sudah bersinggungan dengan politikus dan kepala kepolisian negara ini.”Sebastian menatap ponselnya, menoleh pada pintu kamar. “Tuan Dylan belum memberikan informasi apa pun lagi padaku. Dia tampaknya masih sangat sibuk. Aku ingin mengunjunginya, tapi dia tidak memberikan alamatnya padaku.”“Ayah,” panggil Drake di luar ruangan.Sebastian segera duduk di kursi roda, menekan sebuah tombol. “Masuklah, Drake.”Drake bergegas memasuki kamar, mengamati Sebastian. “Ayah, aku mendengar kau terus berada di kamar nyaris sepanjang waktu. Kau bah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-16
Baca selengkapnya

273

[Peringatan][Dua puluh berandalan mengurumuni Anda saat ini][Sistem mengaktifkan mode penyelamatan]Dylan meneguk minuman, mengamati deretan informasi para berandalan beserta level kekuatan mereka. Ia tersenyum karena gerombolan itu hanya para berandalan biasa.“Siapa kau sebenarnya, Brengsek?” tanya salah seorang berandalan seraya memelotot tajam. “Kenapa kau berada di kota ini?”“Apa kau benar-benar pembunuh bayaran?”“Apa yang kau sembunyikan di dalam gubuk kumuhmu?”“Bagaimana kau bisa memiliki banyak uang?”“Apa kau mencurinya dari orang-orang kaya?”“Kami tahu mayat-mayat itu hanyalah boneka!”Dylan berjalan meninggalkan minimarket. Para berandalan terus mengikutinya. Ia menyedot minuman, menguap beberapa kali. Cincinnya terus berkedip-kedip merah.“Dasar brengsek! Kau pasti sengaja mengabaikan kami!” Salah satu berandalan menarik kerah baju Dylan hingga belanjaannya terjatuh ke trotoar.Beberapa pejalan kaki melihat kejadian itu, tetapi mereka hanya berbisik-bisik dan buru-bu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-16
Baca selengkapnya

274

“Davis.” Darius menangis sesegukan sembari memandang Davis di layar. “Kau mirip dengan ayahmu Damian, Davis. Lihatlah dirimu. Kau tampak sangat gagah dan luar biasa. Aku bersyukur kau baik-baik saja sekarang.”[Davis sedang membangun pasukan sekarang][Davis sudah mengetahui soal dirinya yang merupakan anggota keluarga Miller, tapi dia belum mengetahui soal orang tuanya dan keluarganya][Aku akan memberi tahu Davis saat dia siap]Darius menyeka air mata, memandang Davis lekat-lekat, tersenyum. “Aku mengerti. Aku akan mempercayakan semuanya padamu, Dylan.”[Berhati-hatilah dengan keluargamu][Aku akan memberi kabar lagi nanti]Lukisan kembali seperti semula. Darius kembali menangis. Air matanya berjatuhan membasahi celananya. “Maafkan aku Davis, Damian, Dominique. Aku tidak bisa melindungi kalian. Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.”Darius menghapus tangis, menatap tajam, mengepalkan tangan erat-erat. “Dylan mengingatkanku untuk berhati-hati dengan keluargaku berkali-k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-17
Baca selengkapnya

275

Benjamin terdiam ketika melihat dua orang pria yang berjalan dari rerimbunan pohon. “Aku bukan Benjamin. Kalian tampaknya salah orang.”“Kami tidak salah orang. Kami memang mencarimu, Benjamin,” ujar Frans.“Teman kami paling takut dengan ketinggian. Dia bahkan menangis ketika sedang latihan, padahal pelatihnya adalah monster mengirimkan yang tidak segan menghajar juniornya hingga tidak sadarkan diri.”Benjamin sontak terkejut, berusaha mengingat dua orang pria di depannya. Pikirannya melanglangbuana pada masa lalu. “Frans? Levi?”Frans dan Levi tertawa.“Apa kalian berdua berprofesi sebagai pencuri kayu hutan sekarang?” Benjamin bersiaga. “Aku tidak akan membiarkan kalian membawa satu ranting pun dari hutan ini meski kalian adalah temanku.”“Kami tidak ingin mencuri kayumu, Benjamin. Kami datang untuk memberi tahumu sebuah informasi penting,” kata Frans.Sebuah alarm tiba-tiba berbunyi nyaring.Benjamin segera mengecek jam tangannya. Jam menunjukkan sebuah rekaman sepuluh pria berada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-17
Baca selengkapnya

276

Mobil keluar dari kawasan hutan, memasuki jalan yang cukup lengang.Frans memacu mobil lebih cepat, mengambil jalur sebelah kanan. Mobil memasuki kawasan pinggiran kota, beralih ke pusat kota Lilitown.Hujan mendadak mengguyur deras. Beberapa kendaraan tampak terjebak macet di jalur berbeda. Para pejalan kali terlihat berlarian di mana sebagian memilih berteduh di halte bus dan depan toko.Mobil menepi di sebuah minimarket.Frans, Levi, dan Benjamin memasuki minimarket, mengambil beberapa makanan dan minuman. Beberapa berandalan mulai mengerumuni mobil.“Apa kalian berasal dari luar kota?” tanya penjaga toko sembari memasukkan belanjaan ke dalam tas.Frans menoleh ke luar. Ia melihat beberapa berandalan tengah mengerumuni mobil.“Para berandalan itu sangat menganggu. Mereka beberapa kali ketahuan mencuri dan meminta uang dengan paksa pada para pejalan kaki. Sore tadi, beberapa berandalan tiba-tiba tersengat listrik hingga tidak bisa bergerak selama berjam-jam karena adanya kerusakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-17
Baca selengkapnya

277

“Siapa kau dan kenapa kau tahu mengenai pasukan keluarga Miller?” tanya Frans seraya menatap tajam Dylan.“Keluarlah sebelum kami menghajarmu, Tuan.” Levi bersiap mendorong Dylan. Ketika tangannya akan menyentuh baju pria itu, ia tiba-tiba tersengat listrik.“Ah.” Levi segera menggeser tubuh ke samping. “Aku tersengat listrik.”Dylan mengamati layar hologram. “Pasukan keluarga Miller berada beberapa block dari tempat ini. Mereka akan tiba dalam waktu satu menit lagi. Jika kalian sampai tertangkap, kalian akan berada dalam bahaya.”Frans, Levi, dan Benjmin sontak terkejut.“Katakan siapa kau?” Frans menatap tajam Dylan. “Jika kau tidak turun dalam waktu tiga detik, aku akan menghajarmu sampai kau tidak bisa bergerak dalam waktu cukup lama. Aku akan mulai menghitung. Satu, dua”Mobil tiba-tiba melaju secara otomatis. Frans, Levi, dan Benjamin sontak terkejut.“Ada apa dengan mobil ini? Dia tiba-tiba berhenti dan melaju secara otomatis.” Frans berusaha mengendalikan mobil. Meski sudah me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

278

Hujan mengguyur cukup deras. Pasukan keluarga Miller segera menyebar ke seluruh wilayah Lilitown. Mereka bergerak ke pusat kota, pinggiran kota, kawasan penduduk, sungai, pemakanan, bangunan berhantu hingga hutan.Samson berada di dalam mobil yang melaju ke pusat kota. “Aku harus segera menemukan pria brengsek bernama Dylan itu. Aku harus membuktikan pada keluarga Miller jika aku mampu lebih baik dari mendiang ayahku.”Samson mengambil ponsel dari saku celana. Ketika akan mengecek pesan, ponselnya tiba-tiba mati. “Apa yang terjadi?”Samson menekan beberapa tombol. Ponsel tidak menyala dan hanya menampilan layar hitam. “Dasar brengsek! Dylan berhasil meretas ponselku.”Samson menoleh pada bawahannya yang duduk di sampingnya. “Bagaimana dengan ponselmu?”“Ponselku tiba-tiba tidak bisa digunakan, Tuan.”Samson berdecak, mengepalkan tanag erat-erat. “Teruskan pencarian. Kita akan mengepung Lilitown sampai kita menemukan Dylan.”Di tempat berbeda, Daniel, Donald, Dennis, Dawson, dan Deavon
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

279

Frans, Levi, dan Benjamin meninggalkan kediaman Dylan saat langit masih gelap. Mobil mereka meluncur dari jalan yang terbuka di halaman, melaju menuju pagar berlubang, melesat cepat di jalan raya.Suasana pinggiran Lilitown tampak sangat sunyi. Beberapa berandalan terlihat terbaring di trotoar. Kerumunan serangga masih memutari beberapa lampu jalan.“Kita sangat beruntung bisa bertemu dengan Tuan Dylan. Tuan Simon pun belum pernah bertemu dengannya setelah sekian lama,” ujar Levi seraya mengamati gubuk yang terus mengecil hingga akhirnya menghilang.Frans memacu mobil lebih cepat. “Kita lebih beruntung karena Tuan Dylan menolong kita dari kejaran pasukan keluarga Miller. Andai saja dia terlambat datang, kita bertiga mungkin sudah tertangkap oleh mereka.”Benjamin menatap layar ponsel yang menunjukkan jalanan Lilitown. Beberapa titik merah terlihat di beberapa ruas jalan, termasuk di pinggiran kota. “Ada empat mobil milik pasukan keluarga Miller di perbatasan. Kita harus berhati-hati.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-19
Baca selengkapnya

280

Darius membuka pintu. “Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin berjalan-jalan di sekitar taman dan danau.”“Kami akan menemanimu mengelilingi taman dan danau setelah sarapan, Ayah,” kata Dawson. “Ikutlah sarapan bersama kami. Suasana pasti akan berbeda ketika kau bergabung.”“Di mana Daniel, Donald, dan Dennis?” Darius keluar dari kamar menggunakan kursi roda. “Apa mereka sudah pergi bekerja?”Dawson dan Deavon saling bertatapan sesaat.“Mereka sebentar lagi akan berkumpul di ruangan makan untuk sarapan, Ayah. Putra dan cucumu juga berada di sana.” Dawson berdiri di belakang kursi roda Darius.Darius tidak mengatakan apa pun setelahnya, membiarkan Dawson mendorong kursi rodanya. Ia masih penasaran kenapa putra-putranya mencari keberadaan Dylan.“Ayah.”“Kakek.”Dariel, Daniel, dan anggota keluarga Miller seketika berdiri dari kursi ketika melihat Darius datang bersama Dawson dan Deavon.“Kami sangat senang kau bergabung bersama kami untuk sarapan, Ayah. Ini pertanda jika keadaanmu sudah m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2627282930
...
69
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status