Reval menggelengkan kepalanya karena merasa tidak percaya sang istri ingin berpisah dengannya. "Kamu benar-benar sangat membenciku, aku tidak mau berpisah denganmu, Marsya Anastasya." Reval berbicara dalam hati masih berdiri di depan pintu dan kedua matanya sudah berkaca-kaca. Ketika Reval akan berangkat menemui sang istri, dia begitu antusias. Dia berpikir Marsya tidak akan marah kembali kepada dia. Dia tahu Marsya seperti apa, Marsya tidak akan pernah lama jika marah. Namun, kenyataannya apa yang dia dengar dari mulut Marsya membuat hatinya hancur berkeping-keping. "Tuan Reval, kenapa Anda berdiri di sini?" tanya suster secara tiba-tiba, suster tersebut memang akan masuk ke ruangan Marsya. "Suster!" kaget Reval, "Suster mau masuk?" tanya Reval lalu mengambil bunga krisan yang tadi jatuh."Iya, Tuan.""Kalau begitu titip ini untuk istriku. Kebetulan aku mendadak ada perlu." Reval menyerahkan bunga krisan kepada suster. Suste
Read more