Marsya membelalakkan matanya ketika membaca dm tersebut. Dia langsung melihat profil. Namun, yang mengirim pesan tidak memasang foto profil. Pertemanan pun belum ada dan benar-benar pegguna baru. "Siapa orang ini? Sampai sengaja buat akun baru. Benar-benar pengaruh banget suamiku." Marsya menghela napas. "Sudahlah diamkan saja yang terpenting Reval benar-benar mencintaiku." Marsya bermonolog sendiri.***"Aku berangkat ya, Sayang." Reval mencium kening Marsya. "Iya, Sayang. Hati-hati, ya. Nanti agak siang aku jadi ya, pergi sama temanku." Marsya berjalan di samping Reval. "Iya, Sayang. Ya, sudah aku berangkat," ucap Reval lalu bergegas menuju kendaraannya. ***Marsya dan Cindy sudah bertemu. Mereka sudah berada di gedung bioskop. Cindy mengajak Marsya ingin menonton bioskop saja. Waktu untuk menonton tinggal sepuluh menit lagi. "Aku mendingan nonton sama kamu. Nonton sama suami sama saja kaya nonton di rumah. Masa dia sewa satu studio.""Hah, masa sih, Sya? Gila kalau sultan beda,
Baca selengkapnya