Home / Romansa / Ranjang Panas Milik Tuan Lukas / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Ranjang Panas Milik Tuan Lukas: Chapter 81 - Chapter 90

196 Chapters

LUKAS YANG CEKATAN! SEMUA DEMI MAMA!

LUKAS YANG CEKATAN! SEMUA DEMI MAMA!"Sudah lah, Ma. Sudah, tak usah menangis, Lukas benar-benar bahagia kok. Lukas senang bisa menikah dengan Davina," ujar Lukas sambil mengelus tangan Nyonya Lily, hal itu tentu saja membuat Davina tersenyum."Tidak, Mama hanya bahagia saja sekarang. Kedua orang tuamu di surga pasti juga bahagia melihatmu sekarang. Kau bisa merasakan arti keluargamu, bangunlah sendiri rumah tanggamu. Semoga kalian akan bahagia, hanya itu yang bisa Mama panjatkan selama ini. Karena jujur saja seumur hidup Mama, Mama selalu merasa bersalah kepadamu Lukas. Mama selalu merutuki diri sendiri karena takut kau tak nyaman selama ada di rumah Mama, Mama selalu berusaha memperlakukanmu sama dengan Sean, namun pasti seiring berjalannya waktu mungkin ada hal-hal yang membuatmu tak nyaman," ucap Nyonya Lily dengaan nada suara bergetar."Maafkan ya jika Mama dan Papa serta Sean sering kali memperlakukanmu tak adil atau membandingkanmu tak sengaja dengan Sean. Bagaima
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

BULAN MADU DI MALDIVES!

BULAN MADU DI MALDIVES!"Tuan Lukas," panggil Davina."Apa?" sahut Lukas."Bukankah kita terlalu mandiri sebagai seorang pengantin? Biasanya seorang pengantin akan naik mobil dan mendapatkan fasilitas seorang sopir. Mereka akan menikmati menjadi raja dan ratu sehari saja," protes Davina."Hahaha, itu hanya pernikahan orang-orang biasa. Bukankah pernikahan kita ini pernikahan luar biasa, jadi menurutku ini jauh lebih baik daripada pernikahan yang banyak. Kau lihat ini adalah pernikahan paling realistis menurutku. Karena kehidupan pernikahan itu akan berjalan selamanya bukan hanya semalam saja. Bukankah begitu?" tanya Lukas."Benar juga ya," sahut Davina lalu tersenyum."Kau tampak cantik menggunakan gaun pengantin itu," puji Lukas."Terima kasih Tuan Lukas," sahut Davina.Mereka pun segera menuju rumah pengantin dan bersiap untuk melakukan bulan madu untuk kali ini mereka akan di jemput Thomas untuk menuju ke bandara. Davina yang memang tak tahu libur
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

BULAN MADU?

BULAN MADU?"Aku tak mengira kejutan kecil ini bisa membuatnya bahagia," kata Lukas lirih."Hanya saja....""Apa yang kau pikirkan sekarang, Davina?" tanya Lukas medekati Davina. Davina menoleh, sontak ucapan Lukas membuyarkan lamunannya. Davina tersenyum tipis melihat Lukas, kemudian dia kembali melihat ke arah pemandangan depan yang sangat indah."Nothing, tak ada apa-apa Tuan Lukas. Aku hanya sedang meniikmati semua ini. Menganggumi betapa indah semua ciptaannya," jawab Davina."Apakah kau sangat gugup hari ini?" tanya Lukas, Davina pun menoleh dan keningnya mengerut. Dia tak paham apa yang sedang dikatakan oleh Lukas."Apa maksudmu Tuan Lukas?" tanya Davina."Tujuan kita ke sini," jawab Lukas."Ah ya, ini juga bulan madu pertamaku," ujar Davina."Ck! Apakah kau pikir ini bulan madu kedua atau ketigaku? Aku pun merasakan hal yang sama. Ini juga pertama kalinya bagiku," sahut Lukas."Hah? Benarkah? Bukankah selama ini Tuan Lukas memilik
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

LUKAS SI PENGGODA YANG ISENG SEKALI!

LUKAS SI PENGGODA YANG ISENG SEKALI!"Mungkin kau tidak berpikir hanya hal itu satu-satunya alasan kita terbang jauh ke sini kan? Apa kau pikir aku akan memiliki banyak waktu bersenang-senang selain itu? Untuk apa aku sampai rela mengeluarkan budget lebih? Menyewa Pulau tropis seperti ini jika tidak untuk bersenang-senang denganmu. Ayok kita mulai? Dari mana kita harus memulainya?" ajak Lukas."Aku tidak peduli seberapa besar tujuan pernikahan ini, Davina. Tapi yang jelas ini malam pertama kita. Bukankah seharusnya kita menghabiskan malam di tempat yang bagus," bisiknya lagi sambil memeluk Davina. Wajah Davina pun memerah."Kau jangan seperti itu Tuan Lukas, ini bukan malam pertama lagi kan? Kau sudah melakukannya berkali-kali denganku," perotes Davina"Kata siapa? Menurutku ini tetap akan menjadi malam pertama kita setelah pernikahan. Benar bukan?" sahutnya sambil mengelus pipi Davina."Davina, menurutku ini pertama kalinya aku mendapatkan pasangan yang serasi.
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

SISI LAIN BAHAGIA YANG TAK MELULU SOAL UANG

SISI LAIN BAHAGIA YANG TAK MELULU SOAL UANG"Sudahlah Tuan Lukas, jangan ikuti aku lagi. Aku mau mandi," kata Davina pergi ke kamar mandi utama. Dia melangkah, tapi alangkah terkejutnya Davina saat melihat ke kamar mandi itu."TUAN LUKASS!" pekik Davina dengan geram. Hal ini karena ternyata kamar mandi itu model setengah transparan dengan kaca bening. Jadi membuat orang di luar bisa melihat ke dalam kamar mandi. Davina menggelengkan kepalanya."Benar-benar Tuan Lukas! Dia sepertinya sudah menyiapkan semua seperti ini. Aku sudah lama berada di pesawat dan aku benar-benar ingin mandi. Badanku sudah lengket semua, tapi aku malu jika mandi sekarang. Mungkin aku bisa berenang di kolam renang daripada aku harus mandi di bath up setengah terbuka seperti ini ini akan menguntungkan Tuan Lukas sekali, tapi aku sangat senang kepada desain kamar mandinya," gumam Davina melihat sekeliling kamar mandi. Lukas pun masuk, "Kenapa kau terdiam? Apakah kau tak jadi mandi? Aku sudah menunggunya di sofa,
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

MENGAPA KAU TAK JUJUR TENTANG SEPATU MERAH ITU, DAVINA?

MENGAPA KAU TAK JUJUR TENTANG SEPATU MERAH ITU, DAVINA?"Keluarlah, Tuan Lukas," usir Davina lagi."Baiklah, kalau begitu hari ini aku yang mengalah. Jadi mandilah," ucap Lukas sambil pergi meninggalkan Davina. Davina tersenyum lega, dia pun menyalakan keran airnya dan mulai membasahi tubuhnya. Segar sekali rasanya bisa mandi, tapi Davina lupa dia berada di kamar mandi tanpa membawa dalamannya. Hanya handuk lingere berbentuk kimono yang seksi itu."Apa tidak masalah pergi dengan tidak memakai celana dalam juga ya? Kata tuan Lukas ini adalah pulau pribadinya dan dia sudah menyewanya dengan cukup mahal. Aku juga ingin merasa sensasi yang demikian," kata Davina. Dengan percaya diri, Davina pun mengenakan lingerie kimono itu. Dia pun keluar perlahan, celingak celinguk karena tak melihat Davin."Kemana dia pergi? Apa dia keluar sebentar ya? Ah, rasanya aku sangat aman di sini. Bebas sekali," gumam Davina sambil pergi keluar. 'Plak' 'Plak' suara gemericik ai
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

BULAN MADU PENUH ARTI

BULAN MADU PENUH ARTI"Mengapa kau tak jujur perihal sepatu merah itu, Davina? Bukankah kau wanita yang menggunakan sepatu merah itu? Kau kan yang memperkosaku malam itu? Mengapa kau tak jujur dan menyembunyikan semuanya?""Apa maksudmu, Tu...Tuan Lukas," gumam Davina.Lukas tak menjawab, dia langsung memasukkan batangnya pada Davina. Membuat pikiran Davina langsung buyar seketika."Argghhhh!" pekik Davina keras."Bahkan saat kau mendesah pun seksi seperti ini," puji Lukas."Bersyukurlah Tuan Lukas, karena kau memiliki istri seksi sepertiku," ucap Davina."Benar, kau sangat seksi," sahut Lukas."Lanjutkan Tuan Lukas," pinta Davina."Kau mulai berani ya," ujar Lukas, Davina memalingkan mukanya karena malu."Davina, aku juga ingin melihat istriku memohon untuk dimasukkan," pinta Lukas. Davina tersenyum tipis, dia mencium bibir Lukas. Lukas tersentak kaget, namun sepersekian detik dia mulai bisa menguasai keadaan dan melumat bibir Davina. Mereka saling melumat, Davina melepaskan lumat
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

PERASAAN PADA ALEXANDRIA YANG SUDAH PUDAR?

PERASAAN PADA ALEXANDRIA YANG SUDAH PUDAR?"Kenapa kau tersenyum penuh arti begitu? Apa yang kau pikirkan?" tanya Lukas melihat Davina yang berdiri sambil tersenyum melihatnya. Tiba-tiba saja Davina tersentak dari lamunannya mendengarkan ucapan Lukas. Dia melihat ke arah Lukas, tak menyangka lelaki itu sudah berada di depannya. Lukas memang sangat cekatan sekali dalam segala hal. Dia menghampiri Davina."Kenapa kau terlihat terkejut begitu?" sambung Lukas."Hah?" sahut Davina."Kau sudah bangun ya? Nyenyak tidurmu?" tanya Lukas sambil mengeringkan rambutnya. Davina menganggukkan kepalanya."Sepertinya kau sudah dari tadi berenangnya kan? Kau sangat cepat dan gesit sekali, Tuan Lukas," puji Davina."Ya, aku sudah dari tadi. Dari kita bangun bercinta," ucap Lukas."Kenapa memangnya? Apakah Tuan Lukas tak bisa tidur lagi?" tanya Davina."Ya begitulah," jawab Lukas."Apakah Tuan Sean juga jago berenang seperti ini?" tanya Davina tiba-tiba menyele
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

ALEXANDRIA TERGANTIKAN OLEH DAVINA?

ALEXANDRIA TERGANTIKAN OLEH DAVINA?"Tuhan, apa arti semua ini? Apakah perasaanku pada Alexandria sudah mulai pudar?" batin Lukas sambil terdiam."Saat aku memeluk wanita untuk membuat standarku jelek dan clubing, agar rumor beredar buruk. Aku bisa melakukannya dengan sempurna, bahkan aku hanya menggerakkan tubuhku aku tak pernah merasa bergairah. Semua kamuflase saja, tapi entah mengapa saat bersama Davina aku merasa berbeda," ucapLukas memandang wajah sayu Davina. Davina yang tak menyadarinya membuat dia tersipu malu karena di tatap oleh Lukas. Dia tersenyum dan menyentuh wajah Lukas perlahan. Ada perasaan senang tak bisa di jelaskan, rasanya pesona Thomas sudah mulai terkalahkan."Wajahnya yang sayu, semua desahannya, serta hentakannya saat bergoyang mengiringi langkah pinggulku di tambah dengan suara desahan itu. Aku bahkan memeluknya beberapa kali dalam tidur, tanpa aku sadari Davina tertidur pulas di pelukanku. Hal teraneh yang bisa aku lakukan dan tak pernah
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

AKANKAH CINTA BERMULA DI SINI?

AKANKAH CINTA BERMULA DI SINI?"Benarkah? Kau yakin kan, Tuan Lukas?" cerca Davina."Tenang saja, Davina. Mereka tidak akan membiarkan seorang anak konglomerat akan mati konyol di Pulau terpencil seperti ini kan? Jadi kau jangan bodoh," jawab Lukas. Mendengar jawaban Lukas membuat Davina langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian menyengir. Dia tersenyum ke arah Lukas dan merutuki kebodohannya sendiri. Ya, Davina terlalu panik sampai tak menyadari siapa Lukas ini, padahal Lukas seorang konglomerat. Dia melupakan suami kontraknya itu."Kita bersenang-senang saja," ajak Lukas sambil mengulurkan tangannya. Davina setuju dan dia pun meraih tangan itu."Jadi apa yang kita lakukan sampai kapal itu datang lagi Tuan Lukas?" tanya Davina."Bukankah aku sudah bilang kita bisa melakukan apa saja? Kalau tidak ada yang kau inginkan dan kau pikirkan, maka kita bisa melakukan apa yang kita lakukan kemarin lagi saat ini. Di pinggir pantai, bukankah akan menyena
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status