Semua Bab Ranjang Panas Milik Tuan Lukas: Bab 61 - Bab 70

196 Bab

CEMBURU ATAU KHAWATIR?

CEMBURU ATAU KHAWATIR?"Maaf aku seharusnya lebih menahan diri lagi. Aku benar-benar pemarah," ucap Devina sambil muram."Tidak ada yang perlu disesalkan, Davina. Masih ada seribu jalan menuju roma. Semua sudah terlanjur terjadi," sahut Dea."Kami sungguh salut denganmu Davina, kaau hebat dan tegas. Wajah cantik dan kalemmu itu bisa berubah menjadi seorang pendekar garang juga," seloroh Dian."Tapi kau tenang saja aku sudah mengirim beberapa proposal investasi ke perusahaan lain. Jadi kau tenang lah, kita banyak berdoa saja. Jangan khawatir, Davina," terang Dea. Davina pun menganggukkan kepalanya."Nah kalau begitu kita harus bersenang-senang kan sekarang? Karena ketua tim juga sudah diusir dan jam booking kita pun hampir habis. Bagaimana jika kita minum di tempat lain?" usul Davina.Davina pun mengeluarkan black card milik Lukas. Dalam hatinya dia merasa sayang sekali sebenarnya harus mengeluarkan banyak uang tanpa ada imbal baliknya. Tapi terima kasih juga di ucapkan Davina diam-di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

KETERKEJUTAN SEMUA ORANG! SIAPA ALEXANDRIA?

KETERKEJUTAN SEMUA ORANG! SIAPA ALEXANDRIA?"Jadi lupakan saja tentang hari ini. Ayo kita masuk, nanti yang lain bisa khawatir," ajak Dian. Davina pun menganggukkan kepalanya."Davina!" panggil Lukas.Panggilan itu pun membuat Davina dan Dian seketika menoleh ke belakang. Tampak Lukas sudah berdiri di sana dengan mengenakan jaket Levi's serta baju kaos berwarna hitam. Pakaian santai namun masih menampakkan wajahnya tegas dan matanya menampakkan sorot kemarahan. Davina pun berdiri dan tersenyum ke arahnya, sedangkan Dian yang tidak tahu apa-apa hanya melongo karena dia tak kenal."Siapa dia? Apa kau mengenalnya?" tanya Dian pada Davina. Davina terdiam."Oh iya dia adalah calon suamiku, seharusnya aku bilang begitu. Aku bahkan belum menikah, jadi aku tidak ingin memperkenalkannya seperti itu. Karena aku takut yang aku harapkan tidak sesuai kenyataannya atau tidak," batin Davina dalam hati."Davina," panggil Dian menyenggol lengan Davina."Eh iya," sahut Da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

LUKAS JATUH CINTA?

LUKAS JATUH CINTA?"Tunggu Tuan Lukas! Aku lupa sesuatu! Aku akan kembali dengan teman-temanku," kata Devina."Untuk apa lagi? Kalau tidak mendesak tidak usah," sergah Lukas."Bagaimana kalau kita besok bicara di kantor, Tuan Lukas. Aku benar-benar harus kembali ke sana. Aku bisa kok pulang ke rumahku sendiri," sambung Davina."Aku akan mengantarkanmu ke sana," tegas Lukas."Tidak Tuan Luka, aku bisa pergi ke sana sendiri. Tuan Lukas tunggu saja ke sini atau Tuan Lukas ingin pulang saja? Tak masalah kok. Toh kita tak akan menginap di rumahmu kan? Aku akan pulang sendiri nanti, dari pada kau harus mengantarkan aku. Akan membuang banyak waktumu," jelas Daavina."Kenapa? Kau tak mau menginap di rumahku? Bukankah ini bukan pertama kalinya aku akan membawamu ke rumahku kan? Tidak ada yang baru. Semua sudah pernah terjadi, bahkan Ibumu saja akan bisa luluh saat kau tahu di rumahku. Jadi ayok pulang," ajak Lukas tak mau meninggalkan Davina.Lebih dari itu, seb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

KEBAIKAN MAMA DAVINA YANG TIBA-TIBA

KEBAIKAN MAMA DAVINA YANG TIBA-TIBA"Bagaimanapun juga apa kau tahu betapa terkejutnya aku saat pertama kali bertemu dengan Tuan Lukas. Dia itu seperti seorang yang tidak pernah jatuh cinta bahkan rumor yang dibuat pun, dia hanya menikmati cinta semalam saja. Karena dia kerap kali bergonta ganti wanita. Tapi saat bersamamu, aku tidak melihat dia seperti itu. Dia seperti lelaki tulus. Benarkan?" tanya Gina lagi kepada kedua sahabatnya."Entahlah aku juga bingung," kata Davina sambil menyeruput kopinya."Tapi setidaknya kau bersyukur Davina, Tuhan Lukas itu pasti mempunyai banyak uang!" ucap Eca."Iya juga sih, apapun yang kau inginkan pasti akan di kabulkan saat menjadi istrinya," imbuh Gina."Hah? Apapun yang ku inginkan ya," gumam Davina terdiam, Dia kemudian teringat ucapan Dea sahabatnya untuk meminta Lukas berinvestasi di perusahaan kecil milik mereka."Apa aku harus meminta tolong pada Tuan Lukas ya? Apakah dia mau?" batin Davina."Aku dulu sering me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

PERLAWANAN DAVINA!

TAMPARAN LAGI!Davina selalu menahan rasa sakitnya. Dia tak mau memperlihatkannya di hadapan Ibu nya."Meski begitu tapi aku tidak tahu apa aku boleh bebas seperti ini. Sementara aku akan menikahkan putriku, makanya aku ingin mengundang direktur untuk makan malam sebelum pernikahan kalian. Bagaimana menurutmu?" usul Mama Davina."Mengundang makan malam, apalagi mertuamu belum pernah ke sini. Dia harus bertandang ke sini toh? Toh keadaan kita sekarang sudah tidak memalukan lagi. Kita sudah punya pembantu sekarang. Bagaimana menurutmu?" tanya Mama Davina.Davina pun hanya diam, dia menghela nafas panjang. Entah rencana apa yang kini mamanya sedang berbuat. Dia pun juga tak paham."Jadi sekarang kau tanyakan padanya apa dia punya waktu akhir pekan ini? Bilang padanya Ibu mertuanya ini ingin memasakkan makanan untuk calon menantunya. Kau tidak perlu mengundang semua keluarganya jika tak memungkinkan. Karena mereka keluarga konglomerat pasti sibuk sekali. Mama memak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

INSTING LUKAS!

INSTING LUKAS!"Berani-beraninya kau membuka mata di depanku seperti itu!" teriak Mama Devina bersiap menampar Davina sekali lagi. Namun dengan sigap Davina menahannya."Cukup!" teriak Davina mencekal tangan Mama nya. Dia menahannya sekuat tenaga dengan tangis nya yang masih berlinang membasahi pipi."Hentikan, Ma. Apa yang sebenarnya merasukimu? Hah? Apakah selama ini kau pikir aku tidak bisa mengalahkanmu? Andai saja aku mau melakukannya dengan kekuatan yang aku miliki, maka aku bisa saja dengan cepat mengalahkanmu. Kekuatanmu tak sebesar kekuatanku. Tapi aku selalu menahannya, karena aku tidak bisa melakukan hal yang sama pada orang tua yang lebih dariku. Kalau kau menyentuhku lagi, aku akan melakukan hal yang sama denganmu! INGAT ITU!" kata Davina dengan tatapan dinginnya. Melihat keberanian Davina Itu membuat mamanya sangat syok. Dia tak menyangka putrinya bisa berani berbuat senekat Itu. Padahal selama ini dia selalu patuh padanya, bahkan tangannya ini terasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

AJAKAN LUKAS!

AJAKAN LUKAS!"Davina kau kenapa, Davina? Mengapa kau menangis seperti ini?" tanya Lukas, mengelus punggung Davina. Davina pun menangis hebat."Huhu!!! Tuan Lukas," keluh Davina. Sambil menangis di pelukan Lukas. "Davina menghentikan ini, di cafe. Kau kenapa sebenarnya?" tanya Lukas."Ayo kita pergi dulu," kata Lukas merangkul Davina. Dia baru bisa melihat jelas wajah Davina di bawah pipinya, merah lebam tanda dia baru mendapatkan kekerasan. Sedangkan wajahnya bengkak memerah tanda bahwa dia terlalu banyak mengeluarkan air matanya dan menangis. Davina pun menggandeng ke arah dengan Lukas, dia pergi ke suatu rumah tapi bukan apartemen Lukas."Di mana kita? Ini bukan apartemen-mu kan, Tuan Lukaa?" tanya Davina melangkahkan kaki nya."Ini adalah rumah yang akan kita tempati setelah menikah," jawab Lukas."Oh. Aku tak mengira jika rumah itu akan jadi secepat ini, Tuan Lukas. Interior rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya," ujar Davina."Ini jug
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

KENANGAN MASA KECIL DAN MASA DEPAN BERCAMPUR MENJADI SATU!

KENANGAN MASA KECIL DAN MASA DEPAN BERCAMPUR MENJADI SATU!"Tidak perlu berterima kasih. Oh ya mari kita ubah lokasi pernikahannya, aku akan ganti ke lokasi yang lebih kecil diam-diam. Agar orang tuamu tidak datang, aku tidak ingin mereka mengacaukan pernikahannya. Toh mereka hanya orang tua angkatmu kan? Dia tidak perlu datang dan tahu acara kita kan?" tanya Lukas. Davina pun menganggukkan kepalanya."Lalu teman-temanmu? Apakah mereka perlu datang juga?" tanya Lukas."Bagaimana menurutmu, Tuan Lukas?" sahut Davina."Baiklah gampang. Aku akan mengaturnya nanti," ujar Lukas."Davina, aku pikir kau tumbuh dengan penuh kasih sayang. Tapi melihat kejadian hari ini sepertinya tidak, aku berubah pikiran. Kau pasti tidak ingin mengundang orang tuamu yang seperti itu, ke pernikahanmu. Untuk apa mengundang orang-orang yang bahkan tidak ingin kau temui lagi," ujar Davina."Tapi di mana kau akan mengubah lokasinya sekarang, Tuan Lukas. Waktunya kurang dari sepuluh hari. Apakah ada hotel atau ged
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

APAKAH AKU MASUK KATEGORI ANAK DURHAKA?

APAKAH AKU MASUK KATEGORI ANAK DURHAKA?"Apa cukup jika hanya satu dan di sana?" tanya Davina sambil melihatnya."Aku lebih suka dadamu yang indah," jawab Lukas."Kenapa harus dada? Rasanya berlebihan sekali untuk upah semangkuk nasi dan kecap asin," tolak Davina sambil cemberut. Lukas tersenyum, dia begitu senang menggoda Davina."Aku kan sudah bilang padamu Ini pertama kalinya aku memasak sendiri setelah sekian waktu selalu dilayani. Bahkan kau juga berkata bahwa Ini pertama kalinya ada seorang lelaki yang memasak makanan untukmu kan? Harusnya ini menjadi sesuatu yang spesial. Kau tidak keberatan kalau kau membiarkanku melakukan itu kan?" goda Lukas."Tidak!" tegas Davina."Pokoknya aku tidak mau negosiasi lagi denganmu, Tuan Lukas. Lupakan masalah tadi, semua sudah berakhir. Ayo kita makan," ujar Davina sambil menggelengkan kepalanya. Lukas hanya tersenyum.Setelah selesai makan mereka berdua berbincang sebentar. Tanpa diperintah Lukas segera members
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

AJAKAN KE TAMAN HIBURAN

AJAKAN KE TAMAN HIBURAN"Apakah ini masuk dalam kategori sebagai anak durhaka?" tanya Davina pada dirinya sendiri.Bahkan diam-diam Davina memang berniat untuk tidak memberitahu pernikahannya, karena cukup sakit hati dengan perbuatan Ibu tirinya terakhir kali. Apalagi pernikahan mereka akan diajukan oleh Lukas bahkan tempatnya akan di ganti. Biarlah dia hadir sendiri dalam pernikahan ini, namun satu hal yang pasti mereka akan marah dan menerornya. Tapi Davina berniat untuk tak mau ambil pusing lagi. Dia akan memilih untuk diam, tapi di sisi lain dia juga berpikir mungkin Lukas sudah mengatur semuanya tanpa Davina tahu. Tiba-tiba kepala Davina dipukul oleh Gina dengan menggunakan kertas proposalnya."Kenapa kau sedari tadi aku lihat melamun saja? Apa yang membuatmu begini?" ujarnya."Hehehe, maaf! Aku memang tak fokus hari ini," keluh Davina."Kenapa kau melamun? Apakah kau tak nyaman? Atau kau sedih? Apa yang membuatmu sedih? Apa kau terganggu dengan hari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status