Beranda / Romansa / Ranjang Panas Milik Tuan Lukas / MENGAPA KAU TAK JUJUR TENTANG SEPATU MERAH ITU, DAVINA?

Share

MENGAPA KAU TAK JUJUR TENTANG SEPATU MERAH ITU, DAVINA?

last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-05 07:00:31

MENGAPA KAU TAK JUJUR TENTANG SEPATU MERAH ITU, DAVINA?

"Keluarlah, Tuan Lukas," usir Davina lagi.

"Baiklah, kalau begitu hari ini aku yang mengalah. Jadi mandilah," ucap Lukas sambil pergi meninggalkan Davina.

Davina tersenyum lega, dia pun menyalakan keran airnya dan mulai membasahi tubuhnya. Segar sekali rasanya bisa mandi, tapi Davina lupa dia berada di kamar mandi tanpa membawa dalamannya. Hanya handuk lingere berbentuk kimono yang seksi itu.

"Apa tidak masalah pergi dengan tidak memakai celana dalam juga ya? Kata tuan Lukas ini adalah pulau pribadinya dan dia sudah menyewanya dengan cukup mahal. Aku juga ingin merasa sensasi yang demikian," kata Davina.

Dengan percaya diri, Davina pun mengenakan lingerie kimono itu. Dia pun keluar perlahan, celingak celinguk karena tak melihat Davin.

"Kemana dia pergi? Apa dia keluar sebentar ya? Ah, rasanya aku sangat aman di sini. Bebas sekali," gumam Davina sambil pergi keluar.

'Plak' 'Plak' suara gemericik ai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   BULAN MADU PENUH ARTI

    BULAN MADU PENUH ARTI"Mengapa kau tak jujur perihal sepatu merah itu, Davina? Bukankah kau wanita yang menggunakan sepatu merah itu? Kau kan yang memperkosaku malam itu? Mengapa kau tak jujur dan menyembunyikan semuanya?""Apa maksudmu, Tu...Tuan Lukas," gumam Davina.Lukas tak menjawab, dia langsung memasukkan batangnya pada Davina. Membuat pikiran Davina langsung buyar seketika."Argghhhh!" pekik Davina keras."Bahkan saat kau mendesah pun seksi seperti ini," puji Lukas."Bersyukurlah Tuan Lukas, karena kau memiliki istri seksi sepertiku," ucap Davina."Benar, kau sangat seksi," sahut Lukas."Lanjutkan Tuan Lukas," pinta Davina."Kau mulai berani ya," ujar Lukas, Davina memalingkan mukanya karena malu."Davina, aku juga ingin melihat istriku memohon untuk dimasukkan," pinta Lukas. Davina tersenyum tipis, dia mencium bibir Lukas. Lukas tersentak kaget, namun sepersekian detik dia mulai bisa menguasai keadaan dan melumat bibir Davina. Mereka saling melumat, Davina melepaskan lumat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   PERASAAN PADA ALEXANDRIA YANG SUDAH PUDAR?

    PERASAAN PADA ALEXANDRIA YANG SUDAH PUDAR?"Kenapa kau tersenyum penuh arti begitu? Apa yang kau pikirkan?" tanya Lukas melihat Davina yang berdiri sambil tersenyum melihatnya. Tiba-tiba saja Davina tersentak dari lamunannya mendengarkan ucapan Lukas. Dia melihat ke arah Lukas, tak menyangka lelaki itu sudah berada di depannya. Lukas memang sangat cekatan sekali dalam segala hal. Dia menghampiri Davina."Kenapa kau terlihat terkejut begitu?" sambung Lukas."Hah?" sahut Davina."Kau sudah bangun ya? Nyenyak tidurmu?" tanya Lukas sambil mengeringkan rambutnya. Davina menganggukkan kepalanya."Sepertinya kau sudah dari tadi berenangnya kan? Kau sangat cepat dan gesit sekali, Tuan Lukas," puji Davina."Ya, aku sudah dari tadi. Dari kita bangun bercinta," ucap Lukas."Kenapa memangnya? Apakah Tuan Lukas tak bisa tidur lagi?" tanya Davina."Ya begitulah," jawab Lukas."Apakah Tuan Sean juga jago berenang seperti ini?" tanya Davina tiba-tiba menyele

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   ALEXANDRIA TERGANTIKAN OLEH DAVINA?

    ALEXANDRIA TERGANTIKAN OLEH DAVINA?"Tuhan, apa arti semua ini? Apakah perasaanku pada Alexandria sudah mulai pudar?" batin Lukas sambil terdiam."Saat aku memeluk wanita untuk membuat standarku jelek dan clubing, agar rumor beredar buruk. Aku bisa melakukannya dengan sempurna, bahkan aku hanya menggerakkan tubuhku aku tak pernah merasa bergairah. Semua kamuflase saja, tapi entah mengapa saat bersama Davina aku merasa berbeda," ucapLukas memandang wajah sayu Davina. Davina yang tak menyadarinya membuat dia tersipu malu karena di tatap oleh Lukas. Dia tersenyum dan menyentuh wajah Lukas perlahan. Ada perasaan senang tak bisa di jelaskan, rasanya pesona Thomas sudah mulai terkalahkan."Wajahnya yang sayu, semua desahannya, serta hentakannya saat bergoyang mengiringi langkah pinggulku di tambah dengan suara desahan itu. Aku bahkan memeluknya beberapa kali dalam tidur, tanpa aku sadari Davina tertidur pulas di pelukanku. Hal teraneh yang bisa aku lakukan dan tak pernah

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   AKANKAH CINTA BERMULA DI SINI?

    AKANKAH CINTA BERMULA DI SINI?"Benarkah? Kau yakin kan, Tuan Lukas?" cerca Davina."Tenang saja, Davina. Mereka tidak akan membiarkan seorang anak konglomerat akan mati konyol di Pulau terpencil seperti ini kan? Jadi kau jangan bodoh," jawab Lukas. Mendengar jawaban Lukas membuat Davina langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian menyengir. Dia tersenyum ke arah Lukas dan merutuki kebodohannya sendiri. Ya, Davina terlalu panik sampai tak menyadari siapa Lukas ini, padahal Lukas seorang konglomerat. Dia melupakan suami kontraknya itu."Kita bersenang-senang saja," ajak Lukas sambil mengulurkan tangannya. Davina setuju dan dia pun meraih tangan itu."Jadi apa yang kita lakukan sampai kapal itu datang lagi Tuan Lukas?" tanya Davina."Bukankah aku sudah bilang kita bisa melakukan apa saja? Kalau tidak ada yang kau inginkan dan kau pikirkan, maka kita bisa melakukan apa yang kita lakukan kemarin lagi saat ini. Di pinggir pantai, bukankah akan menyena

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   PERASAAN YANG TUMBUH TANPA MEREKA SADARI

    PERASAAN YANG TUMBUH TANPA MEREKA SADARI"Aku sangat terharu, Tuan Lukas. Aku merasa apapun yang berkaitn dengan kita sekarang mulai hal kecil pun sangat di rayakan," terang Davina."Jelas semua sudah disiapkan dengan baik. Apa kau meragukan seleraku?" kata Lukas dengan sombongnya. Davina tak menganggap ucapan Lukas lagi, dia terlalu senang dengan semua ini."Bolehkah aku melihat dan masuk ke dalamnya lagi, Tuan Lukas?" tanya Davina.Lukas pun menganggukkan kepala Davina. Dia pun mulai masuk ke dalam bungalow yang memang seperti kemah terbuka itu, namun sungguh fasilitas yang di sediakan sangat lengkap meski terlihat minimali. Dia melihat di bagian sisi kanan dan kiri, semua terasa menakjubkan bagi Davina."Wow! Tidak ada yang tidak ada di sini. Semua begitu lengkap, tertata rapi, minimalis, dan apik. Bukankah begitu Tuan Lukas? Lihatlah! Semuanya lengkap sekali, Tuan Lukas," ucap Davina kegirangan dengan semua barang yang ada di dalamnya."Tuan Lukas, apa t

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   OLESAN SUNSCREEN DENGAN DESAHAN

    OLESAN SUNSCREEN DENGAN DESAHAN"Ya aku mau, Tuan Lukas. Aku akan mencoba semua yang ada di sini selama kita berbulan madu. Aku akan menghabiskan banyak waktu berharga yang aku miliki di sini dengan semaksimal mungkin," ucap Davina dengan semangat."Oh iya, aku lupa membawa sunscreen. Apakah kau membawanya, Tuan Lukas?" tanya Davina lagi. Lukas terdiam, dia melongok ke arah box yang ada di samping sofa. Kemudian mengambil salah satu sunscreen di dalam box dari brand mewah. Dia menunjukkan pada Davina."Hah? Sangat lengkap sekali. Apakah kau juga menyiapkan semua ini? Aku tahu kau sangat perfeksionis, kan?" tanya Davina."Apakah kau meragukan semua kemampuanku? Aku bisa menghandle beberapa peerjaan sekaligus. Oh ya, aku sudah menyiapkan suscreen terbagus dari brand terkenal ini," jawab Lukas."Iya, iya, itu barang mahal," sahut Davina sambil mengerlingkan bola matanya malas."Tak hanya sunscreen, bahkan semua yang kita perlukan untuk berenang maupun snor

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   DAVINA SI PERFEKSIONIS!

    DAVINA SI PERFEKSIONIS!Lukas tak lantas menuruti semua permintaan Davina. Justru dia pun mulai menghembuskan nafas perlahan di telinga dan Davina kemudian tangannya bermain pada payudaranya sambil memainkan punting Davina yang mulai menegang. "Tuan... Akhhh," pekik Davina tertahan dan menggelinjang hebat. Dia bergetar menahan gejolak nafsunya."Kenapa? Apa kau menyukainya, Davina? Kau suka?" bisik Lukas di telinga Davina."Argggh! Ahhhh.. Tu...Tuan," lenguh Davina.Lukas justru emmainkan gelora birahi Davina. Dia pun juga baru tahu ternyata Davina memiliki nafsu yang sangat tinggi sekali. Dia selalu mudah untuk di rangsang, begitu pun dengan Lukas yang memang baru akhir-akhir ini menyadari kenikmatan dunia ini. Dia jug sangat bernafsu kepada Davina."Ranjang panas yang Tuan Lukas berikan selalu saja bisa membuatku bergelora! Dia begitu pandai memainkan perasaan juga nafsuku agar sama-sama menggelora. Akankah dia juga memperlakukan hal yang sama pada ALexandria," batin Davina dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   TRAUMA DAVINA PADA AIR, KENAPA?

    TRAUMA DAVINA PADA AIR, KENAPA?"Kau memang benar-benar perfeksionis, Davina. Bahkan saat berlibur seperti ini, kau juga memastikan semua tubuhku teroleksi sunscreen dengan baik," puji Lukas."Bukankah aku sudah bilang padamu, Tuan Lukas? Kau tidak akan rugi mendapatkan istri kontrak sepertiku, karena aku akan melakukan semua dengan totalitas," ucap Davina ."Sepertinya aku harus memberikan bonusan jika memang kontrak ini akan berakhir. Karena kau memang sangat sempurna untuk menjadi seorang istri kontrak," sahut Lukas.Davina hanya tersenyum kecut dengan ucapan Lukas itu. Semua perkataan itu benar-benar menyadarkan dia bahwa statusnya memang hanya sebagai istri kontrak tidak lebih. Davina pun segera berbalik arah membelakangi Lukas."Pergilah dulu, Tuan Lukas. Aku akan berganti baju snorkling ini saja, agar suhu tubuhku terjaga," ucap Davina."Kenapa aku harus keluar? Kenapa kau tidak ganti baju sekarang saja? Aku tidak mengerti," terang Lukas."Kau masih ada di sini dan aku tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16

Bab terbaru

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   EXTRA PART

    EXTRA PART"Tuhan terima kasih! Terimakasih!" pekik Lukas sambil terus memeluk Davina, dia menciumi Davina kemudian mengelus perlahan Davina ya memang sedikit menggendut."Aku pikir kau gendut karena terlalu banyak makan, ternyata kalau hamil," gumam Lukas. Davina langsung mendelikkan matanya ke arah Lukas."Oh kalau aku gendut aku tak cantik lagi? Begitu?" protes Davina. Lukas langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat dan menyadari kesalahannya."Tidak Sayang, tidak. Kau mau gendut atau kurus tetap cantik, kau makin montoq dan menggairahkan saat gendut. Apalagi saat ini, kau sedang mengandung buah cinta. Mari kita periksa, kita harus segera memeriksakan kehamilanmu, Davina," jawab Lukas."Tapi benar ka, Tuan Lukas? Aku masih cantikkan?""Tentu dong. Cantikmu bertambah berkali kali lipat saat hamil, jadi jangan sampai bayi ini kenapa-kenapa ya, Sayang. Dia akan menjadi seorang yang hebat kelak karena memiliki orang tua seperti kita. Aku pastikan itu, jika dia wanita akan cantik se

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   KEHAMILAN MEMBAWA BERKAH!

    KEHAMILAN MEMBAWA BERKAH!TAMAT!"Aku takut kecewa, Bu. Bagaimana kalau ini hanya sakit biasa" tanya Davina."Kalau memang kau tak hamil maka tak masalah. Toh kalian masih punya banyak waktu yang penting, kita tespek dulu agar jelas semuanya. Ibu yakin kau hamil," jawab"Entahlah, Bu. Aku takut," kata Davina."Aku takut banyak berharap. Karena selama ini aku juga tak kunjung hamil," sambungnya lagi.Tak lama Bi Sun pun kembali dengan membawa tespek yang sudah dipesan oleh Nyonya Rita. Davina ingin mengetesnya, dia sudah tak sabar sekali."Bu, bolehkah aku mengetesnya sekarang?" tanya Davina."Sebenarnya yang paling valid adalah besok pagi, Nak. Pipis pertamamu setelah bangun tidur. Tapi jika kau memang penasaran dan jujur Ibu pun juga sangat penasaran sekali. Bagaimana kalau kita cek kali ini saja? Kalau memang haslnya samar kau bisa mengulang lagi besok pagi," usulnya. Davina mengangguk setuju dengan usul Nyonya Rita."Baik, Bu," kata Davina.Untung saja Davina belum terlalu banya

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   Pergi Membeli Tespek

    Pergi membeli tespek "Kau kenapa?" tanya Ibu Davina melihat putrinya sedikit berubah. "Kau nampak tak sehat, Sayang? Kau sakit ya? Pucat sekali," sambungnya. "Benarkah aku nampak pucat, Bu?" sahut Davina. Nyonya Rita menganggukkan kepalanya. "Pantas saja Tuan Lukas khawatir," batinnya lagi. "Aku merasa tidak enak badan dari semam, Ma. Sudah beberapa hari mungkin namun aku terus menahannya. Aku rasanya seperti terkena terus-terusan masuk angin. Karena beberapa malam ini aku selalu lembur malam. Aku setiap pagi akan selalu berkali-kali muntah, entah mengapa aku merasa akhir-akhir ini begitu parah," jelas Davina. "Apa kau sudah periksa? Jangan-jangan kau terkena asam lambung. Kau setres karena pekerjaan? Apakah kau juga bekerja berat akhir-akhir ini?" tanya Nyonya Rita sambil menghampiri putrinya yang berada di sofa ruang tamu. Davina menggelengkan kepalanya lemah. "Tidak, Ma. Aku tidak pernah punya riwayat sakit maa

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   KAU KENAPA, DAVINA?

    KAU KENAPA, DAVINA? "Lalu? Kenapa kok diam begitu tiba-tiba? Aku kira aku tak menginginkan anak dariku," kata Lukas sambil cemberut. "Tentu itu tidak mungkin, Tuan Lukas. Aku juga sangat mencintaimu dan memiliki anak darimu juga adalah salah satu impianku. Tapi bukankah ini aneh sekali, Tuan Lukas?" tanya Davina menoleh ke arah Lukas dengan wajah yang susah di artikan. "Aneh? Apanya yang aneh?" sahut Lukas. "Jika dipikir-pikir kita hampir melakukannya setiap hari. Bahkan kau tak pernah melakukan itu menggunakan pelindung kan? Tapi kenapa aku belum hamil juga ya?" gumam Davina. Lukas mengelus kepala Davina. Bukan tanpa alasan dia sangat yakin jika Tuhan pastilah tahu mana yang terbaik dan kapan waktu yang tepat untuk mereka memiliki anak. Karena kalau di pikir lagi memang benar apa yang dikatakan Davina itu. "Waktu Tuhan pasti yang terbaik, Davina. Apakah itu berarti kau mau kan memiliki anak dariku?" tanya Lukas.

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   ANAK DARI DAVINA?

    ANAK DARI DAVINA? "Sekarang urusan kita sudah selesai kan? Ayo kita cepat masuk dan selesaikan apa yang kita lakukan di pagi hari lagi," aja Lukas. "Lagi?" tanya Davina. Lukas langsung mengangguk denga semangat. "Tentu! Kenapa kau terlihat seperti tidak tahu apa-apa dan meragukan kemampuanku begitu. Sudah aku bilang padamu untuk menyelesaikannya sekali di pagi hari tapi kau menundanya, aku baru keluar sekali. Kurang dua kali," bisik lukas sambil memeluk Davina. "Ck! Baiklah. Karena itu permintaanmu maka aku akan lakukan dengan senang hati, Tuan Lukas. Andai Ibu tahu apa alasan ku terlambat tadi dua puluh menit adalah kau harus melayani Tuan Lukas, akankah dia mengomel?" gumam Davina. "Tak akan berani," sahut Lukas mengecupnya. Ya, kini Lukas memang memiliki kebiasaan baru jika badannya pegal maka dia akan meminta Davina untuk memijatnya setelah bercumbu mesra. Mereka pun segera mengendarai mobil itu pulang ke rumah. Davina

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   AYO KITA SELESAIKAN LAGI

    AYO KITA SELESAIKAN LAGI"Aku tidak bisa merasa lebih baik tentang hal itu, kau akan menjadi Ibu suatu saat nanti. Jadi kau tak akan pernah mengerti bagaimana sakitnya hatiku. Tidak peduli seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkannya, aku hanya ingin kau tahu saja apa alasanku memperlakukanmu," sambungnya. Davina tersenyum sinis."Tunggu saja sampai aku merasa kasihan padamu," ujar Davina kekeh.Jujur saja, sebenarnya hatinya sudah terusik sekali ingin segera membantu Mama angkatnya tapi mengingat lagi semua perlakuan lama angkat yang selama ini membuatnya cukup sakit hati. Apalagi Mama angkatnya juga tak pernah mengatakan maaf sekalipun, baru kali ini dia mendengar ucapan maaf dari mama nya.Tnpa diduga tiba-tiba mama angkat Davina berdiri dari kursinya. Kemudian di langsung menjatuhkan dirinya, dia terduduk di lantai bersimpuh. Ini adalah hal yang mustahil dilakukan oleh mama angkat Davina jika tidak dalam situasi yang sangat mendesak dan itu sempat membuat Davina terpe

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   PERTEMUAN DENGAN MAMA ANGKAT!

    PERTEMUAN DENGAN MAMA ANGKAT!"Kau tahu karena ulahmu buku tabungan barang-barang rumah tangga dan semuanya disita! DAN ITU ULAHMU, KAN?" cerca Mama Davina."Ulahku?" tanya Davina heran."Ya. Ka kan yang membuaat semuanya?" tuduh Mama Angkat Davina."Hahaha. Kau koyol sekali, Tante. Menduhku tanpa bukti. Baiklah kalau begitu, tidak ada lagi alasan bagiku untuk tetap di sini sambil mendengar hal-hal yang menggangguku. Sepertinya kau belum mengerti jika ada kata-kata yang mengganggu telingaku. Sekali lagi aku akan pergi dan aku tidak berkenan mendengarkan umpatan dari mulutmu," tegas Davina."Jadi sebaiknya kau hati-hati!" lanjutnya. 'Glek' mama angkat Davina langsung meneguk ludahnya dengan kasar. Dia tak menyangka anak angkatnya sekarang kini sudah berani berbicara kepadanya seperti itu. Mama angkat Davina terdiam dan memperhatikan Putri angkatnya itu. Dia melihat semua yang dipakai putri angkatnya adalah barang-barang branded salah satu desainer ternama. Bahkan dia mengenakan tas

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   DAVINA DAN TITIK BALIKNYA!

    DAVINA DAN TITIK BALIKNYA! "Pokoknya tidak, Tuan Lukas! Tidak ada acara bercinta siang atau sore hari. Pokoknya bercinta hanya akan dilakukan pada malam hari. Karena aku akan keluar untuk bermain di siang hari. Asal kau tahu saja, Tuan Lukas. Aku sudah menyiapkan banyak baju untuk outfit beitupun dengan bajumu. Seperti layaknya pengantin baru! Ini sangat tidak adil jika kita pergi ke sana dan tidak melakukan apa-apa," protes Davina. "Ya, ini tidak adil. Aku juga merasa sama sekali tidak adil, Davina. Karena aku lebih suka memelukmu seharian dari pada harus berlarian di tepi pantai," sahut Lukas mengeratkan pelukannya sampai dada Davina menempel di badannya. "Kau kan bisa melakukannya kapanpun, Tuan Lukas," jawab Davina. "Ya, tapi aku selalu merasa kurang. Bahkan rasanya satu juta kali lebih banyak daripada waktu luang yang bisa aku lakukan di sana akan ku habiskan untuk memelukmu seperti ini," kata Lukas. "Tapi itu tidak akan berhasi

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   PERGI BULAN MADU KE MALDIVES LAGI!

    PERGI BULAN MADU KE MALDIVES LAGI! "Sekarang, makanlah! Aku sudah menyiapkannya," perintah Davina. "Kau tidak berencana memberi aku makan ini lagi kan?" tanya Lukas. "Kenapa memangnya?" sahutnya. "Apa kau lupa, Davina? Kau pernah memberiku makanan ini, kau berkata memasaknya dengan spesial. Kau juga bilang melakukan semua untuk melayaniku dengan sempurna. Tapi apa nyatanya? Kemudian kau menghilang dan pergi begitu saja kan? Kau ingat tidak terakhir kali kau memberi makanan apa? Ini kan?" cerca Lukas. "Kau mengatakan makanan ini penuh kenangan dan memorial. Dan benar, makanan ini juga yang membuatku trauma kehilanganmu, Davina. Karena apa yang kau katakan saat itu sangat membekas dalam benak dan ingatanku. Dimana aku menjadi frustasi dan hampir gila karena kau meninggalkanku setahun lalu dari rumah ini," sambung Lukas. "Sungguh aku takut itu akan terulang lagi, Davina. Aku tak ingin itu terjadi, Davina. Pertama kau merayuku

DMCA.com Protection Status