Aku berdiri dihalangi oleh sebuah dinding yang jadi pembatas antara dapur mini dan kamarnya. Suamiku dan wanita jarang itu bercinta di ruang tamu utama yang difungsikan juga sebagai ruang nonton tv. Ada film panas yang sepertinya sedang ditiru adegannya oleh mereka berdua. Mataku panas, dadaku bergejolak, aku ingin meraih pisau yang tertancap di wadahnya lalu mengganti tancapannya ke tubuh mereka. Tapi, aku takut dengan penjara, Aku tak mau jadi pembunuh yang menghancurkan masa depanku karena dua manusia bejat seperti mereka.Di sisi tempat aku berdiri ada teko air listrik yang tersambung ke steker sumber daya. Aku terpikirkan untuk menyalahkannya, menekan tombol sehingga lampu teko otomatis itu berubah merah. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan dengan air panas hanya saja aku mengikuti naluri."Ayang, aku kangen," ucap Mas Farid dengan napas memburu."Aku juga Mas, sehari tak bercinta membuatku merana, ah, ...."Tentu saja wanita itu mengerang erang, mendesah tak karuan menikm
Last Updated : 2024-01-22 Read more