“Apa? Apa?” tanya Meyra sangat antusias. “Panggil aja Baby W,” jawab Aufal. “Baby W? Nama lengkapnya?” “Rahasia.” “Aish! Mesti loh mainnya rahasia-rahasiaan. Nggak asyik, ah!” Meyra menggerutu kesal. Azwa tertawa kecil sebelum menjawab, “ya biar surprise gitu, Mey, skenarionya. Kan muka Baby W udah terpampang nyata tanpa diprivat. Nah, biar ada gregetnya, nama Baby W disensor dulu. Ya kan, Mas?” Aufal mengangguk membenarkan. “Aku sih yang kasih ide ini. Kalau kalian pengen tau, dateng aja ke acara aqiqah Baby W.” “Emang kapan acaranya, Kak?” Bahira mengambil buah anggur di meja, mengupas kulitnya, lalu memakannya. “Insyaallah, minggu depan tanggal enam belas. Kalian datang, ya,” jawab Aufal. “Iya, wajib datang. Ini aku undang secara khusus loh buat kalian. Awas aja kalau nggak dateng. Lagian acaranya pas weekend, jadi nggak ada alasan kalian buat nggak datang,” sahut Azwa. “Insyaallah, kami akan datang.” “Ya, itung-itung sebagai pengganti acara pernikahanku dulu.” Azwa ber
Last Updated : 2024-04-04 Read more