“Namanya….” Zaid menggantungkan ucapannya, berusaha mengingat-ingat nama si cewek. “Namanya siapa, ya? Ah! Lupa gue.” “Lah…. Gimana sih lo, ngasih gosip kok setengah-setengah,” balas Nazhan. “Ya, namanya juga lupa, mana bisa ingat. Habisnya nggak penting, sih, jadinya gampang lupa.” Zaid tiba-tiba menjentikkan jari sembari menatap temannya. “Nah, kalau suaminya gue tau. Namanya itu… Au… Aufal. Iya, Aufal. Denger-denger dia kerja di kota ini. Jadi, ceritanya mereka tuh LDR.” “Oh….” balas Nazhan sekenanya. Entah kenapa, dia jadi teringat Azwa. Kampus tempat Azwa kuliah juga ada di sana, tapi tidak mungkin kan jika itu Azwa? Dia sangat yakin, Azwa belum menikah apalagi hamil. Mungkin saja cewek itu orang lain, bukan Azwa. Nazhan berusaha husnuzan dan tak termakan gosip. Mengingat Azwa, cowok itu jadi kepikiran mengenai pesan yang dikirim Azwa semalam. Pesan yang sulit dipahaminya karena ketikan yang tidak karuan, banyak typo, dan disingkat-singkat. Namun, ada satu pesan dengan
Last Updated : 2024-03-25 Read more