Siang hari sekitar pukul dua, Azwa duduk berdampingan dengan Meyra di salah satu kursi restoran. Mereka sedang menunggu seseorang yang katanya lagi on the way. Azwa menatap sang sahabat yang sedari tadi menekuk wajahnya. “Meyra, udah dong jangan cemberut terus. Aku janji, ini terakhir kalinya aku menemui Nazhan. Oke?” Meyra melengos ke arah lain. Dia masih sangat kesal karena tadi Azwa mengabaikan sarannya agar tidak menemui Nazhan lagi apapun alasannya. “Lebih baik kamu nggak usah temui Nazhan. Bilang aja kamu udah perjalanan pulang ke Semarang,” sarannya beberapa jam lalu. “Tapi, Mey, aku juga sekalian ingin berterus terang tentang pernikahanku mumpung bertemu,” bantah Azwa. “Kan bisa lain kali, Azwa, nggak harus sekarang juga. Apa kamu lupa kalau Kak Aufal berkali-kali melarangmu untuk menemuinya lagi?” “Aku sangat ingat, Meyra. Asal kamu nggak beritahu Mas Ofa, dia nggak akan tau. Lagian kan Nazhan ingin bicara penting. Siapa tau emang penting beneran kan?” “Lebih penting m
Last Updated : 2024-04-08 Read more