"Yoga, apa yang kau lakukan!" pekik Arsinta ketika Prayoga menarik tangannya dan mengungkungnya di tembok. Mereka berhadapan, tanpa jarak.Prayoga menyeringai, matanya menunduk, menatap belahan dada Arsinta yang terlihat jelas di matanya. Prayoga merapatkan tubuh, sambil memaju-mundurkan saat menekan 'miliknya' dengan 'milik' Arsinta.Arsinta menganga, membuka mulutnya merasakan 'milik' Prayoga menusuk, hanya terhalang kain yang mereka pakai."Menjauhlah! Nanti Ayahmu akan curiga!" ketus Arsinta, mendorong tubuh kekar itu agar tidak mendekatinya.Arsinta berjalan ke arah dapur, akan membuatkan kopi untuk suaminya. Di belakang Arsinta, Prayoga terus mengikuti. Ia melihat sekitar, ternyata aman, tidak ada siapa pun selain mereka.Tangan kekar itu melingkar, memeluk perut dan meremas kuat dada sintal Arsinta. Arsinta mendesah, kegiatan menyeduh kopinya terganggu saat pria di belakangnya memeluknya.Prayoga membelai lembut pangkal paha Arsinta, wanita itu bisa merasakan sesuatu yang keras
Last Updated : 2024-02-06 Read more