All Chapters of Menantu Paling Berkuasa: Chapter 101 - Chapter 110
208 Chapters
Bab 101
"Katakan pada Papa, kalau itu tidak benar!" teriak Galen penuh emosi pada anak gadisnya. Hatinya terasa remuk saat mengetahui apa yang tengah menimpa sang anak. "Pa, tolong jangan seperti ini, kasihan Jenni ketakutan," sahut Mika, istrinya, dengan nada berat dan penuh keprihatinan. Wanita itu memeluk erat sang anak semata wayang, mencoba menenangkannya. "Kasihan katamu?" Galen terdiam sejenak, merasa kecewa dengan tanggapan istrinya. "Dia menjadi simpanan pria tua di luar sana, dan dia juga di D.O dari kampusnya... Apa kau tak malu telah gagal menjadi ibu huh?" sentak Galen dengan nada meluapkan amarah pada istrinya. Saat itu, Galen merasa terpuruk.Dalam benaknya, berkecamuk pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi."Mengapa ini harus terjadi pada keluargaku? Apakah aku gagal menjadi ayah yang baik? Bagaimana cara menyelesaikan masalah ini agar kami bisa kembali seperti dulu?" pikir Galen dengan hati hancur. Di saat yang sama, ia berusaha menahan amarah
Read more
Bab 102
Esok harinya, Mika Johanes merasa sangat gugup saat meminta bantuan pada Irfan untuk membujuk Zara, sang anak angkat, agar mau ikut dengannya. "Irfan, tolong antarkan Tante menemui Zara dan bantu membujuknya agar mau ikut bersama tante," ucap Mika dengan raut wajah yang menunjukkan keinginannya agar rencana liciknya segera terlaksana. Namun, di lubuk hati terdalam Mika, ia merasa khawatir akan tindakan yang dilakukannya. Apakah benar ini yang terbaik untuk dirinya dan sang suami setelah menyerahkan Zara pada Tuan Baron? Apakah ia bisa bertanggung jawab atas segala konsekuensinya? "Irfan sih tak masalah, tapi jangan libatkan Irfan nanti kalau terjadi hal buruk dengan rencana tante itu ya," jawab Irfan dengan ekspresi waspada, seolah tahu apa yang ada di benak Mika. Ia bisa merasakan bahwa Mika tidak sepenuhnya yakin dan mantap dengan rencananya, namun Mika berusaha untuk menyembunyikan perasaan tersebut.Irfan merasa sedikit bersalah tak mendengarkan nasehat sang papa agar tak men
Read more
Bab 103
"Kalian mau mencari Zara?" tanya Kevin dengan nada sinis. Sudah bisa ditebak, ternyata mertua angkatnya ini memang mengincar Zara. Beruntung Kevin lebih dulu membawa Zara pergi dari apartemen ini. "Dan kau..." tegas Kevin, sambil menunjuk Irfan, "apa gunanya permintaan papa mu yang melarangmu mencampuri urusan orang lain, kalau pada akhirnya kau masih tetap berbuat jahat?" Kevin, sangat marah melihat Irfan kembali ikut campur urusannya. Dia akan membuktikan ancamannya pada Papanya Irfan tak main-main. Kevin akan mengungkap semua aib pria itu dalam dunia bisnis. "Aku tidak akan membiarkan Zara jatuh ke tangan kalian, aku harus melindunginya dari orang-orang seperti kalian, jadi jangan pernah berpikir kalian dengan mudah menemukan Zara," ucap Kevin tegas, bertekad untuk menjaga Zara sampai titik darah penghabisan."Tutup mulutmu menantu tak berguna! Cepat katakan di mana Zara!" teriak Mika dengan emosi pada Kevin. Mika merasa tertekan, kepalanya terasa berdenyut, namun dia berusah
Read more
Bab 104
"Kau kenapa Kevin?" tanya Zara penuh rasa khawatir. Dia terkejut melihat suaminya kembali ke hotel dalam kondisi babak belur. Kevin tersenyum, mencoba menenangkan hati Zara, "tidak apa-apa, aku hanya menghadapi uji nyali dengan Irfan," ucapnya. Zara mengernyitkan dahi, tak bisa memahami maksud suaminya."Uji nyali? Dengan Irfan?" Ia bingung dengan alasan Kevin yang tidak biasa. "Apa sebenarnya yang terjadi?" sambungnya bertanyaKevin menarik nafas, kemudian menjelaskan kejadian yang baru saja berlangsung, "Mika dan Irfan memaksa masuk ke unit apartemen yang pernah kita tempati. Mereka sangat ingin menculikmu dan membawamu menemui mafia itu. Aku berusaha melindungimu, Zara."Mendengar penjelasan itu, Zara merasa bercampur aduk antara marah, bingung, dan sedih. Ia tidak pernah menyangka bahwa mama angkatnya, Mika, akan berbuat demikian."Jahat sekali Mama angkatku," keluh Zara dengan kesal dan kecewa mendalam atas sikap Mika.Hati Zara terasa seperti tertusuk duri saat mendengar ceri
Read more
Bab 105
Esok harinya, Kevin mengajak Zara, sang istri tercinta untuk pergi berbelanja ke mall. Saat mereka berada di sebuah butik, tiba-tiba Kevin merasa perutnya melilit dan segera minta izin untuk pergi ke toilet. Tinggal Zara sendiri di butik itu, sang nyonya Adamson melanjutkan untuk melihat-lihat pakaian yang dipajang, meskipun.Belum ada yang benar-benar menarik hatinya. Namun, tak disangka Zara bertemu dengan seseorang yang pernah mengenalnya sewaktu masih menjadi mahasiswa. Gerombolan pria itu melihat Zara dan buru-buru menilai dengan sinis, "Kau mau beli pakaian itu? Gak punya uang ya? Beli saja, biar aku yang bayar. Aku tahu kalau suamimu sama sekali tak bisa diandalkan. Makanya, jangan cari suami miskin."Zara merasa tersindir dan kesal dengan ucapan pria yang ternyata adalah teman kampusnya dulu itu.‘Kenapa dia bisa begitu yakin bahwa Kevin tidak bisa diandalkan? Apakah mereka tahu tentang Kevin yang sebenarnya?’ batin Zara sambil mencoba menahan rasa marahnya.Dia tidak bisa
Read more
Bab 106
"Kita lanjutkan untuk belanja yuk," ajak Kevin dengan nada santai. Zara mengangguk, berusaha menyembunyikan kegelisahan yang membuncah di dadanya. Gerombolan itu, seperti mendapat tamparan keras, saat Kevin dengan nada tegas memberi perintah kepada seseorang yang mereka tak kenal untuk segera memutus kerja sama perusahaan milik keluarganya dengan Adamson Corporation.Pria berkacamata itu sempat tak percaya, namun yang tak disangka pun terjadi. Satu per satu keluarga dari dua perusahaan yang bekerja sama dengan Adamson Corporation harus menerima kenyataan bahwa kontrak kerja sama telah diputus sepihak. "Siapa sebenarnya dia? Apakah pria miskin itu memang punya kekuasaan dan kekuatan super, atau mungkin ini justru akan mengakibatkan kehancuran dalam hidup kita?” Mereka tampak sangat panik jelas terlihat sedang menahan amarah dan tak percaya saat mendengar orang tuanya menghubungi.“Aku tak mengerti, kenapa bisa dia memberi perintah seolah dialah pemilik Adamson Group?” yang lain meni
Read more
Bab 107
Setelah sampai di rumah sakit, Irfan merasa sedikit lega melihat sang Papa sudah berada di ruang rawat inap. Namun, hati Irfan masih terasa teriris saat menghadapinya. "Pa," panggil Irfan dengan suara lirih, merasa sangat bersalah. Akan tetapi, rupanya kesalahan Irfan kali ini tak dapat begitu saja dimaafkan. Sang Papa, pria paruh baya yang selama ini selalu menjadi pelindung baginya, kini menoleh ke arah lain seakan enggan melihat wajah anaknya. "Kau benar-benar lelaki jahat," ujar sang Papa dengan penuh kekecewaan. ‘Apa Kevin benar-benar membuat Papa terluka sebagai balasan atas tindakanku?’ gumam Irfan di dalam hati."Apa kau tahu betapa papa kecewa padamu, Irfan?" lanjut sang Papa dengan nada tajam. "Kau bahkan bekerja sama membantu Galen dan Mika untuk menculik Zara, istri Tuan Adamson, demi keuntungan sendiri. Bukankah seharusnya kita melindungi mereka, bukannya menyakiti setelah bantuan yang selama ini beliau berikan untuk kehidupan Kita?" tegas Papa Irfan.Mendengar ucapa
Read more
Bab 108
Satu minggu berlalu Kevin kembali ke rutinitas, sedangkan Galen dan Mika serta sang anak sudah tinggal di markas sang mafia. Mereka akan melakukan cara lain meskipun tak berhasil membawa Zara dalam jangka waktu yang sudah diberikan Tuan Baron."Tolong siapkan semua data yang saya minta, dan pastikan dilengkapi setiap quartal dengan informasi yang ada. Jangan lupa untuk mencari anggaran serta realisasinya selama 10 tahun terakhir," ucap Kevin dengan tegas pada sekretaris CEO Johanes Group. "Saya ingin menelusuri jejak kesalahan yang mungkin pernah dilakukan di masa lalu, yang membuat perusahaan ini sampai berada mengalami kebangkrutan," sambungnya lagi.“Baik Tuan,” jawab wanita cantik itu sopan. Dia tahu kalau pria yang di depannya ini adalah pemilik Johanes Group, jadi kehadiran Kevin dan tugas dari pria itu tentu akan menjadi hal utama yang akan dilakukannya.Sejenak, Kevin merenung dan melihat data yang ada di depan matanya meski belum lengkap.Dia berpikir keras tentang langkah
Read more
Bab 109
Matahari hampir saja terbenam ketika Kevin baru saja menyelesaikan pekerjaannya di kantor Johanes Group. Tepat saat itu, ponselnya berbunyi keras menandakan ada panggilan masuk dari nomor yang tidak dia kenal. "Siapa ini? Mengapa meneleponku pada saat seperti ini?" gumam Kevin sambil merasa penasaran dan sedikit kesal. Dia baru saja berniat untuk pulang dan menenangkan pikiran setelah seharian bekerja keras untuk perusahaannya dan perusahaan sang kakek.Namun tampaknya masih ada hal yang harus dihadapinya. Sejenak, Kevin terdiam memikirkan apakah harus mengangkat telepon itu atau tidak. Tetapi, rasa ingin tahunya akhirnya mengalahkan keengganannya, dan dia pun memutuskan untuk mengangkatnya. "Siapa tahu ini adalah sesuatu yang penting atau bahkan mendesak yang harus aku tangani," gumamnya dalam hati. Kevin tidak menyadari bahwa panggilan tersebut akan membawa perubahan besar dalam hidupnya.Kevin teringat akan istrinya, yang baru saja berpamitan untuk pergi berbelanja di swalaya
Read more
Bab 110
Di tempat yang berbeda, Dimas tengah berusaha keras untuk membantu Kevin agar segera menemukan bukti pembunuhan kedua orang tuanya. Dalam benaknya, pertanyaan-pertanyaan mulai muncul, apakah nanti akan berhasil mengungkap kebenaran? Apakah orang-orang yang bersembunyi di balik kejahatan ini akan segera tertangkap?Namun, saat itu, orang suruhan Dimas datang ke kantor Adamson Corporation dengan wajah pucat pasi. Raut wajahnya seolah membawa pesan buruk, yang membuat hati Dimas berdesir. Dalam hati Dimas, pertanyaan yang muncul adalah, ‘Apa yang sudah terjadi? Apakah mereka harus menghadapi kesulitan lebih besar lagi?’ Orang suruhan itu langsung menyampaikan berita buruk pada Dimas, bahwa saksi kunci yang hampir mereka dapatkan tiba-tiba membatalkan perjanjian. Mendengar kabar itu, hati Dimas sontak bergetar hebat.Mungkinkah saksi kunci itu telah diancam atau bahkan sengaja disingkirkan oleh Tuan Baron? Lalu, apa yang harus mereka lakukan sekarang?Dimas merasa kehilangan arah, seo
Read more
PREV
1
...
910111213
...
21
DMCA.com Protection Status