Home / Urban / Menantu Paling Berkuasa / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menantu Paling Berkuasa: Chapter 81 - Chapter 90

208 Chapters

Dari Mana Dia Tahu?

Esok harinya Kevin mengajak sang istri untuk jalan-jalan ke Mall. Keduanya ingin membeli beberapa kebutuhan rumah mengingat Kevin akan lebih lama untuk tinggal di kota ini sembari menyelesaikan satu persatu urusannya.Namun siapa sangka, dia dalam Mall keduanya bertemu dengan Galen dan istrinya.“Jadi apa kau setelah berhenti menjadi artis? Gembel seperti lelaki pilihan si tua bangka itu huh?”Seolah ingin melampiaskan kekecewaannya pada Kevin pria paruh baya itu tak peduli sedang menjadi tontonan pengunjung mall yang lain.“Paling sebentar dia disuruh ngemis di jalanan oleh gembel ini,” tuduh Mika yang ikut menimpali ucapan suaminya.“Sebaiknya anda tak perlu mencampuri urusan kami lagi, toh anda dan Zara tak ada hubungan darah kan? Yang anda mau sudah anda dapatkan, bahkan perusahaan yang dibangun dari nol oleh kakek malah harus terjual.”Kalimat menohok itu membuat Galen marah.“Bahkan anda tak pernah menjaga Zara, kakek dan pelayan yang anda pecat yang menjaganya.”Galen yang ters
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Kau Harus Mau!

“Papa mohon hentikan niatmu mengganggu rumah tangga Tuan Adamson.”Setelah dua jam saling bermaaf-maafan tiba-tiba sang papa berujar membuat Irfan terkejut.“Maksud Papa apa?” tanyanya.“Papa sudah tahu semuanya, kau selama ini bergaul dengan Galen dan berusaha merebut Zara. Padahal kau tahu sendiri Zara sama sekali tak pernah mengharapkanmu.”Irfan terdiam, dia lebih memilih untuk tidak membantah ucapan sang papa, minimal dirinya sudah mendapatkan maaf dan kebenaran sudah terungkap.“Papa akan wariskan semua perusahaan padamu bila kau mau menikahi wanita pilihan papa.”Irfan terkejut, matanya terbelalak mendengar permintaan konyol sang papa.“Papa yakin wanita ini jauh lebih baik untukmu dari siapapun termasuk Zara.”Helaan nafas berat terdengar dari Irfan, tapi dia lebih baik kehilangan Zara daripada kehilangan kepercayaan sang papa.“Baiklah Pa,” jawab Irfan pelan.“Dan jangan pernah kau berusaha menyakiti orang yang jauh lebih berkuasa darimu. Jangankan kau, Papa saja bila dibandi
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Perlawanan Baru Dimulai

“Tuan Adamson, akhirnya anda datang dan mau menjadi kandidatnya. Saya sangat bahagia,” ucap salah satu pengusaha lain yang hadir kala itu. “Terima kasih ini, hanya saja kebetulan saya tidak tahu kalau kembali dicalonkan,” jawab Kevin. Sang Presdir menyambut uluran tangan para pengusaha lain yang datang menemuinya untuk sekedar menyapa saja. Tak berselang lama datang rombongan Tuan Baron berjalan mendekat ke arah Kevin. Pria itu mengulurkan tangan dan Kevin pun membalasnya. “Sepertinya hari ini anda pemenangnya,” ucapnya dengan kalimat sarkas. Kevin tersenyum, “belum juga mulai pemilihannya Tuan, jadi saya tidak bisa berkomentar apapun.” Kevin tersenyum ramah, namun sorot mata elang itu menghunus tajam penuh kebencian pada orang yang sudah membunuh keluarganya. Jujur sang mafia sudah berusaha menghalangi Kevin agar tak hadir, dan dia senang saat mendapat kabar kalau hanya Dimas saja yang datang ke kota Victoire. Sebab bila yang bersangkutan tak datang otomatis Tuan Baron-lah ya
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Kalimat Sarkas

“Brengsek dia coba main-main denganku!” umpat sang mafia marah.Setelah duduk kembali di mejanya Kini sang mafia tampak sangat kesal berkali-kali dia mengumpat meluapkan amarahnya.Meski tertahan agar tidak sampai didengar oleh orang lain tapi para asisten yang ada di meja yang sama dengannya tahu betul kalau sang atasan sangat marah.Dan mungkin setelah ini mereka yakin hidup Kevin tidak akan lama lagi dan Tuan Baron pasti menghabisi pria itu.“Sepertinya dia memang sengaja Tuan membuat anda seperti ini, membeli perusahaan bangkrut dengan mahal,” ucap salah satu orang kepercayaannya.Salah satu asisten kesayangannya pun kembali mengompori sang atasan.Jujur dia juga tidak terima, sepertinya Kevin sengaja menjebak sang mafia untuk bisa membeli perusahaan yang sudah bangkrut itu dengan nominal yang sangat fantastis.Demi apapun dia ikut marah pada Kevin yang menurutnya tidak ada apa-apanya dalam berbisnis dibandingkan dengan Tuan Baron.“Kita harus membalasnya,” yang lain menimpali.M
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Gadis Perawan

Tuan Baron menyampaikan Visi dan Misinya bila nanti dirinya terpilih kembali menjadi ketua para pengusaha kelas kakap itu.Tak lupa pria itu juga menyampaikan kalau yang berumur pasti yang lebih banyak pengalamannya. Dia mengajak kembali semua anggota yang datang untuk menentukan pilihan dan tentunya banyak janji emas yang pria itu ucapkan di hadapan para pengusaha lainnya.Setelah sepuluh menit berdiri di depan podium akhirnya dia pria tua itu pun kembali ke tempat duduknya.“Terima kasih Tuan Baron, Visi misi anda memang selalu luar biasa,” puji sang pengantar acara, “baik untuk mempersingkat waktu sekarang kita minta Tuan muda Adamson untuk menyampaikan visi misinya.”Riuh tepuk tangan kembali terdengar saat Kevin berdiri dan berjalan tegak menuju podium.Dia pun mengambil posisinya tanpa berniat untuk membalas perlakuan Tuan Baron yang seorang menganggapnya tak punya pengalaman.“Selamat pagi saya ucapkan untuk para anggota pengusaha yang sudah menyempatkan diri untuk hadir pagi
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Temukan Galen

“Dan yang terpilih menjadi ketua untuk periode lima tahun ke depan adalah Tuan Kevin Orion Adamson.”Teriakan kencang sang pengantar acara membuat kehebohan tersendiri di ruangan itu.Kevin mendapatkan suara 80% sedangkan sang mafia mendapatkan suara hanya 20% saja.Tentu ini tamparan keras untuk Tuan Baron, “brengsek, dia memperlakukanku seperti ini. Aku bersumpah akan menghabisinya dengan tanganku sendiri. Aku akan merubah suara teriakan ini menjadi teriakan hinaan untuknya.”Tatap matanya tajam ke arah Kevin, Kevin hanya melirik dengan ekor matanya saja pada sang mafia.Ini belum mulai, baru awal pembalasan Kevin terhadap orang-orang yang dengan keji telah membunuh seluruh keluarganya.Di saat semua orang memberi selamat pada Kevin, sang mafia dan rombongannya memilih pergi dari ruangan itu tanpa pamit.“Mampus kau, Tuan muda dilawan pakai ngejek tak punya pengalaman. Padahal dianya sudah bau tanah jalan saja pakai tongkat,” gumam Dimas kesal.Ferry yang mendengar umpatan Dimas men
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Menahan Hasrat

“Kau baru pulang?” tanya Zara saat membukakan pintu apartemen untuk sang suami.“Hmmmm, hari ini ada pertemuan dengan para pengusaha,” jawab Kevin.Pria itu masuk ke dalam kamar lalu melonggarkan dasi yang sejak tadi mecekik lehernya.‘Kenapa dia tampan sekali tanpa menyamar jadi gembel.’Zara merutuki pikirannya itu, padahal dia menerima Kevin tanpa syarat saat sang kakek menyatukan cinta keduanya.Zara mengambilkan air minum untuk sang suami, Kevin duduk di ujung tempat tidur, dan tanpa diduga Zara malah berlutut membuka sepatu dan kaos kaki Kevin untuk pertama kalinya.‘Shiiiith.’ Kevin mengumpat di dalam hati saat melihat dua benda menyembul nan putih mulus di sela-sela baju yang dikenakan Zara.“Kau mandi dulu ya biar aku siapkan makan,” ucap Zara.Kevin bagai kerbau dicocok hidungnya hanya mengangguk patuh. Pria itu masuk ke dalam kamar mandi.“Sial, sampai kapan aku baru bisa menyentuhnya? Berkali-kali aku harus berjuang sendiri di dalam kamar mandi,” gumam pria itu.Tapi dia t
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Apa Gunanya Bertobat?

“Kau harus berhasil membujuk anak-mu Zara untuk ikut datang ke tempat ini. Bila tidak semua kejahatanmu akan diungkap oleh Tuan Baron!”Mimpi apa Galen semalam pagi-pagi buta sudah dihadang anak buah mantan Bosnya.“Kau boleh kembali bekerja pada Tuan Baron, dan beliau akan memberikan posisi yang bagus untukmu setelah berhasil mengajak Zara datang. Kau sedang membutuhkan uang bukan? Apa kau tidak rindu mendapatkan uang banyak seperti dulu?”Mika Johanes yang kebetulan sedang bersama suaminya seketika berbinar.“Terima saja tawaran itu. Aku akan membantumu membujuk Zara untuk ikut. Dan kita pastikan Zara lebih bahagia bersama Tuan Baron daripada hidup dengan suaminya yang gembel.”Wanita paruh baya itu mencoba mengompori suaminya agar tak menolak permintaan sang mafia.“Lihatlah hidupmu setelah bertobat? Apa yang kau punya? Justru kita kembali miskin. Kalau kau menolak maka aku dan Jenny akan memilih pergi meninggalkanmu!”Anak buah Tuan Baron tersenyum bahagia. Ternyata justru istri
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more

Imbalan yang Pantas

Jantung Galen berdebar kencang ketika dirinya dan sang istri tiba di sebuah Villa yang sering dipakai sebagai tempat beristirahat ketika sang mafia datang ke kota Victoire. Dia pernah kabur dari mantan bosnya ini, dan demi apapun dia takut kalau ini justru membuatnya akan dibunuh oleh Tuan Baron.Galen saksi hidup betapa kejamnya sang mafia dan tidak pernah mau peduli alasan apapun.“Silakan masuk.” ucap salah satu tangan kanan Tuan Baron mempersilahkan Galen dan istrinya menuju ruangan khusus.Dan di dalam ruangan khusus itu sudah ada pria yang menakutkan itu sedang menatap keluar jendela.“Kau masih ingat aku kan?” Suara itu diucapkan dengan pelan namun entah kenapa berhasil membuat Galen mengeluarkan keringat dingin.“Ma–Maafkan saya tuan,” ucapnya penuh sesal dan takut.‘Sial kemana larinya keberanianku tadi?’ Galen membatin.Sang mafia membalikkan badan untuk melihat wanita paruh baya dan mantan anak buahnya yang kini sedang berdiri menunduk tak berani menatapnya.“Aku akan mem
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more

Saksi Kunci itu Mertuanya

“Apa yang kalian bilang?” tanya Kevin dengan suara menahan amarah.“Kami sedang mencari Tuan, Tapi kita harus berhati-hati karena di dalam hutan ini banyak sekali binatang buas.”Kevin menggeleng, “Bisa-bisanya yang ada di depan mata kalian biarkan pergi, dasar tak becus bekerja!”Anak buah Kevin tak melawan, karena mereka memang salah, “maafkan kami, kami akan menemukan beliau.”Kevin menggeleng, “ayo kita cari sekarang, jangan membuang-buang waktu!”Pedro menahan tangan Kevin, “Tuan saya mohon tetaplah di dalam mobil, kami akan mencarinya.”“Tidak, aku harus ikut.”Dengan perlengkapan seadanya mereka pun berjalan menyusuri hutan belantara.Bahkan di desanya sendiri pun sepi, sangat sepi apalagi masuk ke dalam hutannya.Mereka didampingi oleh pemuka adat di desa itu. Kevin terus menyusuri hutan belantara dan hari semakin gelap karena perjalanan dari kota menuju ke desa yang sangat terpencil ini membutuhkan waktu yang sangat lama.Kevin tak ingin kehilangan mertuanya yang sudah ada di
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more
PREV
1
...
7891011
...
21
DMCA.com Protection Status