Home / Romansa / The Hot Personal Trainer / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of The Hot Personal Trainer: Chapter 51 - Chapter 60

110 Chapters

Mendadak Canggung

"Maksudnya?” Aldrich tak mau percaya diri dulu sebelum memperoleh kejelasan."Golongan darahmu itu O, jadi aku minta tolong. Bolehkah aku meminta bantuanmu... kali... Ini Al? Aku tak mau darah bajingan itu masuk ke tubuh anakku,” elak Beyonce. Beyonce masih sulit untuk mengatakan yang sebenarnya. Ia gugup sekali tak berani menatap Aldrich seraya menundukkan wajah.Ekspresi salah tingkah ini diamati Agatha dengan senyuman kecil. Ia sekarang mengerti arahnya kemana."Oh... tidak masalah. Ternyata kau masih ingat golongan darahku, aku kira kau sudah lupa," kata Aldrich santai dengan senyuman tak lepas memandangi Beyonce. Cukup lama situasi ... canggung ini terjadi. Tapi entah mengapa? Rumah sakit yang biasanya beraroma obat, berganti aroma bunga? "Terima kasih," ucap Beyonce lirih. Tapi lega sekali saat menyatakannya, tak seperti biasa dia selalu jengkel sewaktu melihat Aldrich. Apakah benteng kokoh yang selama ini membentang di hati Beyonce runtuh dalam satu waktu? Hanya karena pria
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

Tragedi Mengaitkan Hati

"Kau mengagetkanku Tuan Willy. Astaga!" Agatha mengurut dada, dia pikir William hantu tiba-tiba muncul."Maaf, Nona Agatha." William terkekeh, lama berkumpul dengan Aldrich dan tak pernah mendekati wanita, ia jadi lupa cara berkomunikasi yang baik dengan seorang gadis.Agatha tersenyum sambil menyisipkan anakan rambut. "Tidak apa-apa. Oia, tawaran Anda apa masih berlaku?”"Tentu, tunggulah disini dan jangan kemana-mana. Biar aku ambil mobil dulu, oke!" tutur William bergegas lari menuju parkiran."Sepertinya Tuan William baik. Tapi apa kebaikannya tulus?" Berkaca jauh, setelah kejadian Zack tadi nyatanya membuat Agatha waspada ke pria manapun. Ia menjaga jarak walau duduk berdua dengan William di mobil. *****"Bey, ini pakaian untukmu." Aldrich menyerahkan paper bag itu."Dari Agatha ya? Cepat sekali, dia kembali ke sini? Di mana dia sekarang?" tanya Beyonce sambil melihat keluar, tapi bayangan Agatha tak tampak. "Bukan, dia baru diantar pulang oleh Willy. Itu, aku yang menyuruh Wil
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

Kecewa

Senyum tak pudar di wajah Beyonce, meski mobil Aldrich tak lagi di depan mata. Tetapi, senyum Aldrich terkikis begitu melihat nama sang bibi terpampang di layar ponselnya. “Ada apa bibi menghubungiku sejak tadi?” Dia malas mengangkatnya, baginya Halves itu mengganggu. Apalagi saat ia sedang bersama Beyonce. Drrrt ….Kembali berdering, sampai William yang mulanya acuh mengintip lewat spion, terusik ingin bersuara. “Tuan, mungkin Nyonya Halves mengabarimu karena hal penting,” ucap William dari sana. Mulanya Aldrich diam, lalu mengangkatnya lagi dengan terpaksa. Sebab jika tak diangkat, telinganya mungkin bisa-bisa pengang mendengar dering ponsel itu. “Ya, Bi. Kenapa?” tanya Aldrich dengan nada malas. “....”Suara di balik telepon membuat Aldrich mengumpat isi seluruh kebun binatang. Ternyata, yang menelepon bukan Halves melainkan Veneta. Aldrich pun menutup telepon, berpikir itu hanya taktik Veneta mencari perhatiannya. “Tunggu, Al. Buat apa aku membohongimu? Sebentar, aku akan
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

Cemburu

"Kapan kau kembali dari Spanyol?" tanya Beyonce dengan agak sedikit memundurkan langkah, saat pria itu mendekat."Baru saja aku tiba. Ke sini menemui ibuku ... tak sengaja melihat mobilmu. Jadi, aku berniat menyapamu dulu dan Zico,” jawab Vincent dengan sedikit dusta, kendati tak mungkin untuk jujur ingin bertemu dengan Beyonce lebih dulu. Melihat ekspresi wanita itu tak hanya terkejut, tapi juga menghindar. Beyonce hanya mengangguk lalu bertanya, “Tapi kau sudah bertemu dengan Bu Mila?”“Ee, sudah.” Vincent terpaksa berbohong lagi. Jangankan ke ruang kepala sekolah sebagai tujuan awal. Haluannya seketika berpindah, saat melihat mobil Beyonce. Ah! Rindu itu memang berat, cinta memang buta. Seperti yang dirasakan Vincent sekarang. Sementara itu, Zico yang mendengar suara Vincat. Tak ayal mengeluarkan kepalanya ke luar jendela.“Hai, Coach.” Zico menyapa dengan lambaian tangan, seiring senyumnya yang manis. “Olá, Zico, venha cá!” sapa balik Vincent, memanggilnya mendekat. Zico ber
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Saingan

"Denize begitu yakin, kalau Zico adalah darah dagingku setelah aku bercerita soal donor darah waktu itu, Willy.”William mengangguk. "Saya juga sepakat dengan Tuan Danize, Tuan Al. Jika teringat pengakuan Zack sewaktu kita mengunjunginya di sel. Kalau ia tak pernah menyentuh Nyonya Bey, sejak kejadian itu sampai dia hamil." “Bey tak pernah menikah lagi …” Aldrich langsung menegapkan duduknya lebih bersemangat saat melanjutkan perkataannya. “Jadi, caraku terbebas dari pernikahan sialan dengan Veneta. Sekaligus bisa mendapatkan pewaris untuk seluruh harta kekayaanku ini. Hanya kalau Beyonce mau mengaku Zico anakku dan dia mau aku nikahi.”“Tepat sekali, Tuan.”“Peduli setan dengan disfungsi ereksi yang penting aku punya anak dan istri, betul kan?”“Tepat sekali, Tuan.”“Sejak tadi, kau terus berkata tepat-tepat. Dasar tak kreatif!” Aldrich memicingkan matanya itu, membuat William seketika terdiam dan menunduk. “Sekarang urus perjalananku ke Estado, Willy!” Pikirnya setelah Zack dip
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more

Tantangan Adu Bola

"Paman Al, aku rindu!" Mata Zico berkaca-kaca, ia langsung mencampakkan sekrupnya ke bawah pasir dan meninggalkan Vincent yang terperangah. Ketika Zico malah beranjak menghampiri Aldrich lalu memeluk kakinya sangat erat. Pemandangan itu membuat semua orang terharu, tak terkecuali Beyonce. Hatinya berdesir melihat pertemuan anak dan ayah kandung yang—hubungan darahnya masih ia sembunyikan. Sungguh hatinya bertabuh antara gamang harus mengatakannya atau tidak? "Kau merindukanku, Sayang." Aldrich menciumi pipi Zico kanan dan kiri, dengan satu tangannya masih tersembunyi di belakang membawa sebuah buket bunga untuk sang pujaan hati. "Sangat! Kenapa Paman Al jarang mengunjungiku dan Mama?" protes Zico. "Aku sibuk sayang, maaf. Banyak pekerjaan yang harus ditangani," jawab Aldrich lalu mengusap punggung Zico. "Oh. Tapi, Paman tahu, tidak? Mama pernah mengira mobil rolls royce yang lewat depan ruko waktu itu milik Paman Al? Eh, ternyata bukan." Zico cenderung berbisik, tapi karena po
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

Pelukan Beyonce

"Hadiah apa yang kau maksud?" tanya Beyonce dengan menatap tajam Vincent yang juga menatapnya penuh arti. Entah mengapa risih sekali ditatap seperti itu? Ia bahkan langsung cemberut. “Oh, hanya hadiah kecil sebagai apresiasi Bey. Tak ada yang aneh, justru hadiah itu akan membuatmu senang,” jawab Vincent berniat dengan semakin mendekati wanita itu. Melihat itu, Aldrich geram. Refleks menggeser tubuh tingginya ke depan Beyonce. Ia sengaja menghalangi jangkauan mata Vincent sehingga yang bisa dilihat hanya dirinya. "Santai Pak Jonas, kenapa kau harus emosi?" kekeh Vincent dengan seringai mengejek, maju sambil menepuk dada Aldrich pelan yang tampak memicingkan mata. Lalu ia agak mencondongkan bibirnya ke telinga Aldrich. "Kita bersaing secara sehat. Saya tak takut pada Anda, meski Anda ketua federasi sepak bola!"Dada Aldrich naik turun, mengepal tangan di kedua sisinya menahan emosi. Kurang ajar sekali pikirnya Vincent ini, berani mengajaknya bersaing. Dilihat dari kedudukan, harta, ke
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more

Bisikan Lembut

“Benarkah kakimu tidak apa-apa, Al? Kau meringis, itu pasti sangat sakit.” Dia sampai berjongkok memperhatikan Aldrich yang mengurut kakinya sendiri. Untuk ini, Beyonce punya alasan khusus. Secara tak langsung—penyebab kaki kanan Aldrich menjadi terkilir karenanya. Ia merasa bersalah. Harusnya, Beyonce tak menyetujui tanding bola sialan itu. Terkilir bukan masalah sepele, butuh beberapa hari untuk berjalan normal. Iya kalau hanya terkilir? Misalkan, ternyata setelah diperiksa dokter. Kaki pria itu mengalami luka serius. Saraf terjepit atau patah? Beyonce tak sanggup membayangkan itu terjadi. Ya, otomatis dia harus bertanggung jawab dengan merawatnya—mungkin? Di sebelah Beyonce, ada Zico yang terlihat sigap mengangsurkan sebotol air putih dan meminumkannya ke mulut Aldrich dengan perhatian. Gema dan Agatha terlihat berjalan menghampiri dengan membawa minyak angin dan handuk. “Paman Al, kita ke dokter, ya?” bujuk Zico merasa kasihan. Kedua tangan mungilnya sampai ikut memijat kaki
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

Mulai Goyah

Bisikan lembut di telinga Beyonce dari suara maskulin Aldrich yang berhembus itu sangatlah seksi.Sungguh, tak hanya membuat Beyonce mematung saja—dengan jantung bergejolak. Tapi seluruh bulu-bulu halus di kulitnya meremang begitu pesat. Kedua tangan pria itu masih anteng dan semakin hangat menyelimuti punggung terbuka Beyonce yang tangannya menggantung ke udara. Antara ragu dan terkejut tak membalas.“Maafkan kelancangan bibirku yang harus mengatakannya beribu kali. Kalau aku … masih mencintaimu, Bey. Dari dulu aku tak bisa melupakanmu, walau aku sudah berusaha.” Aldrich membenamkan kepalanya di bahu Beyonce, matanya terpejam menikmati wangi tubuh wanita itu demi menenangkan perasaannya yang tak karuan. Beyonce seketika lupa caranya berbicara, mendadak ia bisu. Suaranya terbelit dan lidahnya menjadi kelu, terdiam dalam keheningan. Hingga ketika usapan di punggungnya dari telapak besar Aldrich membuatnya tersadar. “Aku sangat menyayangimu sampai kapanpun, bahkan aku sadar diri. M
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

Perlakuan Manis Aldrich

“Pak Vincent, apa yang kau lakukan?"Kepanikan itu membuat Beyonce bereaksi. Begitu cemas jika Vincent mencelakai Aldrich. Ia bangun dari tempat duduknya dan berusaha melerai. “Hentikan, Pak. Malu dilihat orang.”Tetapi Vincent tak mempedulikan imbauan Beyonce. Ia malah semakin nekat menarik kerah coat hingga leher Aldrich tercekik. “Dasar pecundang! Kau sengaja datang mengganggu acara makan malamku dengan calon kekasihku!” bentak Vincent yang tampak marah-marah. Aldrich tampak tenang menghadapi Vincent, sementara Beyonce yang ketar-ketir terlihat menarik lengan Vincent untuk menjauh dari Aldrich. “Calon kekasih dari mimpi?” remeh Aldrich, lalu melirik Beyonce dengan tersenyum hangat. “Tolong menyingkirlah sayang.”Kata ‘Sayang’ itu, cukup membuat jantung Beyonce tak berdetak. Kedua pipinya bersemburat merah dan mendadak ia menjadi penurut, kepalanya mengangguk seiring langkahnya mundur menjauhi kedua pria itu yang bersitegang. Dada Vincent terbakar mendengar panggilan itu. “Baj
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status