"Elu beneran cemburu sama gue? Wah ini kemajuan. Berarti elu mulai cinta sama Zee?"Birru melengos mendengar ledekan Alfa. Cemburu? Dia hanya tidak ingin Zee sedih karena Alfa tidak akan pernah membalas cinta wanita itu. "Gue peringatin, jangan dekati Zee, dia hanya akan sedih kalau ketemu elu!""Siapa bilang? Dia selalu ketawa kalau sama gue. Emangnya elu, bawaannya selalu bikin dia emosi." Skak mat! Birru terdiam mendengar sindiran Alfa. Sejak pertama bertemu, Birru memang selalu memasang wajah jutek.Jarang bersikap baik pada Zee. "Kalau elu beneran suka sama dia. Tunjukin kalau elu emang suka. Jangan diem, jangan gengsi. Sebab apa? Sebab gue bakal dengan mudah nyuruh dia pergi dari elu, kalau elu cuma bikin dia nangis. Gak bakal gue biarin, Zee kayak Tia. Gak boleh ada Tia jilid dua. Zee harus bahagia."Alfa berucap tegas. Sementara senyum Birru terbit, sangat sinis. "Asal elu tahu, gue gak bakal lepasin Zee sampai kapan pun. Karena dia sedang mengandung anak gue."Alfa membulatka
Baca selengkapnya