Home / Pernikahan / Crazy Marriage / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Crazy Marriage: Chapter 41 - Chapter 50

70 Chapters

Bab 41. Keputusan yang Tepat

Zeus menerima tanggal operasi gabungan dari David. Besok adalah hari eksekusinya. Belum ada kepastian yang keluar dari mulutnya. Lagi pula, tanpa keputusan pun dia tak akan melakukannya, kan? Namun, entah kenapa ada sedikit yang mengganjal di dalamnya.Malamnya, karena tak ada kasus gawat di rumah sakit, Zeus memutuskan untuk pulang cepat. Dia perlu mendinginkan isi kepalanya agar bisa memutuskan dengan benar. Operasi gabungan itu dilakukan karena terpaksa. Ayahnya mengambil keputusan menggunakan kuasanya, hingga membuat Zeus menjadi tersudut.Vintari yang sedang duduk di depan televisi, tersenyum riang gembira saat melihat Zeus ternyata sudah pulang. Dia melambaikan tangannya, lalu mengajak pria itu untuk duduk di sebelahnya.“Kau sedang apa?” tanya Zeus seraya menatap Vintari.Vintari mengacungkan remote tv yang dia pegang. “Dari tadi aku mencari saluran yang bisa ditonton, tapi tidak ada satu pun yang menarik perhatian. Kau sudah benar-benar pulang atau mau kembali lagi ke rumah sa
Read more

Bab 42. Penawaran David yang Membuat Zeus Kecewa

David masih menatap Zayn yang khawatir. Perlahan, pria paruh baya itu tersenyum setelah menghela napasnya sekali lagi. “Operasi berjalan dengan lancar, Zayn. Kondisi ibumu sekarang cukup stabil dan masih berada di ruang pemulihan.”Zayn menghela napas lega saat mendengarnya. Semua kegundahannya telah hilang. “Dad, terima kasih karena telah menyelamatkan ibuku,” ucapnya kembali dengan nada formal.David menepuk-nepuk pundak Zayn. “Jangan cemas lagi. Ibumu akan segera pulih. Setelah sadar dari obat bius, perawat akan segera memindahkannya ke kamar inap naratama yang kemarin kalian tempati. Kau bisa ke sana dulu untuk beristirahat. Kau pasti belum tidur dari semalam, kan?”“I’m good, Dad. Aku bisa mengurus diriku sendiri, yang terpenting sekarang adalah Mom.”David tersenyum mendengarnya. Dalam hati, dia merasa bangga karena kedua anaknya adalah anak baik yang sangat mencintai ibunya masing-masing. “Baiklah, Dad pergi dulu. Besok Dad akan kembali untuk visit. Jangan lupa makan. Kau harus
Read more

Bab 43. Kau Membuatku Gila, Vintari!

“Kau yakin aku harus pakai ini?” Vintari berteriak dari dalam kamarnya. Pantulan dirinya di cermin berhasil membuatnya bergidik karena dia hampir tidak pernah mengenakan baju seksi seperti ini. Dress hitam di atas lutut yang membentuk lekuk tubuhnya dengan tali spaghetti di pundak.Zeus melongok dari pintu kamar Vintari, mengangguk puas saat melihat wujud Vintari yang berdiri canggung di dalam kamar. “Lekaslah, aku tunggu di bawah.”Vintari kembali memandang pantulan dirinya lagi. Well, sebenarnya ini memang tidak berlebihan kalau dibuat pergi ke tujuan mereka malam ini, sebuah club terbesar di kota Manhattan. Hanya saja, pribadinya yang merasa canggung.Sementara itu di lantai bawah, Zeus telah siap dengan gayanya yang juga terlihat tidak seperti biasanya. Kemeja hitam digulung sampai siku, celana hitam dan sepatu pantofel mengilat serta rambutnya yang selalu tertata rapi. Kesan misterius semakin terpancar dari auranya.Pikirannya terlalu penuh karena emosi yang dia rasakan hari ini.
Read more

Bab 44. Bagaimana Kalau Aku Hamil?

Zeus menggendong Vintari yang masih tertidur lelap menuju kamarnya. Sepanjang perjalanan dari club sampai mansion tadi benar-benar tidak membuat perempuan itu bangun. Toleransi alkoholnya benar-benar sangat rendah.Zeus membaringkan Vintari dengan perlahan, kemudian melepas high heels-nya, dan membuka gaun hitam ketat itu lalu menggantinya dengan baju yang lebih nyaman untuk tidur.Saliva Zeus meluncur cepat saat dia kembali melihat tubuh seksi Vintari yang beberapa jam lalu telah menggelayut manja pada dirinya. Helaan napas terdengar darinya, berusaha untuk tidak menyerang perempuan itu saat tidak sadarkan diri. Seharusnya, dia bergegas untuk kembali ke kamarnya setelah mengurus perempuan itu. Namun, Zeus justru memilih untuk berbaring di sebelahnya, dan kembali memandangi wajah istrinya itu dengan tatapan lembut.“Vintari, kau benar-benar tak akan kuizinkan untuk pergi minum-minum sendirian,” desah Zeus seraya membelai pipi Vintari.Selang beberapa saat, akhirnya Zeus memutuskan u
Read more

Bab 45. Bolehkah Aku Menyukainya?

Sore tadi, Vintari pamit ke Zeus untuk pergi ke toko buku sebentar untuk membeli novel baru yang sudah dia tunggu sejak musim sebelumnya. Zeus menawarkan untuk mengantar, tapi Vintari memilih untuk pergi sendiri karena dia tak ingin merepotkan Zeus.Well, alasan lainnya adalah, Vintari ingin menghela napas dulu karena semenjak kejadian di club, kinerja jantungnya menjadi lebih sibuk—dan terus berdebar saat bersama dengan Zeus. Dia membutuhkan waktu sendiri untuk menenangkan diri.Menjelang jam makan malam, Vintari kembali ke mansion dan langsung diminta salah seorang pelayan untuk mengganti baju dengan gaun yang telah disiapkan Zeus di kamarnya.“Gaun? Untuk apa aku memakai gaun?” tanya Vintari terheran-heran.“Tuan telah menyiapkan sesuatu untuk Nyonya di rooftop,” jawab pelayan itu sambil tersenyum.Meskipun masih bingung dengan situasi yang terjadi, Vintari tetap meraih gaun panjang berwarna maroon dengan belahan tinggi sampai ke pangkal paha di sisi kiri. Meskipun memiliki potonga
Read more

Bab 46. Hari yang Mengejutkan

Zeus mendapati Vintari sedang tertidur di sofa depan tv saat dia pulang. Helaan napas terdengar kasar darinya. Pria itu melirik jam di dinding, dia terlambat dua jam dari janjinya tadi pagi untuk makan malam bersama Vintari karena tiba-tiba operasi yang dijadwalkan siang tadi harus diundur sampai sore dan baru selesai satu jam yang lalu.Zeus merasa bersalah karena tidak datang tepat waktu. Jika bukan karena urusan nyawa seseorang, maka pasti Zeus akan meninggalkan kekasihnya. Perlahan, dia menggendong Vintari untuk memindahkannya di kamar.Namun, saat dia hendak mengangkatnya, Vintari mengerjap, tersenyum menatap Zeus. “Kau sudah pulang?”Zeus mengurungkan niatnya, berjongkok di sebelah Vintari. “Kau sudah makan?” tanyanya sambil membelai pipi Vintari.Vintari menggeleng. “Aku tertidur dari sebelum jam makan malam. Kau sudah makan?”Zeus juga menggeleng sambil menelusupkan jemarinya pada rambut Vintari yang menutupi pelipisnya. “Setelah operasi selesai aku langsung pulang. Kau tidak
Read more

Bab 47. Dikejutkan Oleh Fakta yang Ada

Raut wajah Vintari menegang. Dia berdiri di sebelah Zeus dengan posisi kaki yang seakan seperti jelly. Matanya tak lagi berani menatap Zayn yang terlihat sangat terkejut dengan informasi itu.“Vintari, perkenalkan juga …,” Zeus menunjuk Zayn dengan satu tangannya. “Dia adalah Zayn, adik tiriku. Dia anak ayahku bersama dengan Irene yang baru saja berbincang denganmu.” Lanjutnya memberi tahu.Dunia Vintari seakan runtuh mendengar informasi yang lolos di bibir Zeus. Zayn adalah adik tiri Zeus? Tidak! Pasti dia salah dengar. Berkali-kali Vintari meyakinkan bahwa semua ini hanyalah mimpi. Namun, sayangnya ini sama sekali tidaklah mimpi. Apa yang dikatakan Zeus sangatlah jelas.Vintari memandang Zeus. Manik ambernya melebar saat dia menangkap seringai puas dari wajah suaminya. Dengan dada berdebar kencang, dia memberanikan diri untuk beralih pada sosok Zayn yang terlihat sangat terkejut.Zayn menatap dalam Vintari, menuntut penjelasan dari apa yang telah dia dengar. Tentu saja perempuan itu
Read more

Bab 48. Hanya Dijadikan Permainan

“K-kau tahu dari mana?” Vintari jelas terkejut mendengar penuturan Zeus baru saja. Bagaimana bisa dia tahu kalau Zayn adalah laki-laki yang dia sukai selama ini? siapa yang memberitahunya?Jantung Vintari seakan ingin berhenti berdetak di kala Zeus tahu fakta tentang dirinya menyukai Zayn. Selama ini Vintari tidak memberitahukan pada Zeus tentang perasaannya ke Zayn. Namun kenapa rahasianya terbongkar? Sungguh! Lidah Vintari menjadi kelu.Orang-orang yang ada di ruang makan itu, masih belum sadar akan ketegangan di wajah Vintari. Perempuan itu dan Zeus saling berbisik, membeberkan fakta. Irene mengajukan pertanyaan sebentar tentang kedekatan antara Vintari dan Zayn, tapi untungnya Zayn yang menjawab. Jawaban yang sama seperti tadi Zayn ucap ketika David bertanya.Vintari tidak bisa fokus. Dia masih berbisik-bisik pada Zeus. Perempuan itu meminta Zeus untuk menjawabnya. Andai saja sekarang dia sudah di rumah, maka dia akan langsung melontarkan banyak pertanyaan. Sayangnya, Vintari har
Read more

Bab 49. Menemukan Rahasia Zeus

Vintari menarik napas dalam-dalam, dan mengembuskan perlahan. “Kau ingat tentang jawabanku daat di Mckinac Island waktu itu, saat kau bertanya tentang keinginanku di masa mendatang? Sejujurnya, saat itu aku sudah tidak memiliki apa pun yang kuinginkan untuk masa depanku sendiri.” Perempuan itu mulai mencoba untuk mencurahkan isi hatinya pada Zayn.“Kenapa?” tanya Zayn menatap dalam Vintari.Vintari menoleh pada laki-laki yang masih menjadi pemilik ruang di hatinya itu, kemudian tersenyum pilu. Sorot mata Zayn yang selalu lembut membuatnya tidak bisa menghilangkan perasaannya begitu saja.“Karena keinginanku telah direnggut setelah perjodohan itu dimulai.” Vintari memperhatikan raut bingung pada wajah Zayn.“Zayn, aku tahu ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakannya. Aku berpikir, suatu saat nanti aku pasti sangat menyesal jika tidak mengatakan hal ini padamu. Walaupun hal itu pasti tidak akan bisa mengubah keadaan, setidaknya aku bisa menyampaikannya, dan mungkin menghilangkannya d
Read more

Bab 50. Bercerita Pada Andre

Tangis Vintari pecah di kala dia sudah tiba di kamarnya. Dia terduduk sambil memeluk erat bantal yang telah basah karena air mata. Jika dipikir, seharusnya dia yang marah karena semua keadaan ini. mengetahui bahwa dia dimanfaatkan oleh Zeus, mengetahui adanya wanita lain di kehidupan Zeus. Seharusnya Vintari yang marah saat ini. Kata-kata Zeus sangat kasar pada Vintari, membuat hati perempuan itu sangatlah hancur. “Tapi aku juga menyukai Zayn? Apakah aku adil jika marah karena menemukan banyak foto wanita lain di kamar Zeus?” gumam Vintari lirih.Batinnya mulai berperang. Namun, tetap saja dia merasa tidak terima. Dia memang masih menyukai Zayn, tapi perasaannya pada Zeus juga tulus. Semua hal yang dia lakukan untuk pria itu karena memang ingin melakukannya. Bukan karena dia bermaksud memanfaatkan untuk kepentingannya sendiri. Hatinya semakin sakit saat menyadari ketika perasaannya benar-benar telah berubah pada Zeus, tapi ternyata hanya kepahitan yang dia terima.“Bodoh! Seharusnya
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status