Home / Urban / Raja Naga Meninggalkan Gunung / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 41 - Chapter 50

1590 Chapters

Bab 41

Pecundang ini malah mengaku dia tidak bicara banyak dengan wanita iniIni baru hari kedua saja dan Tobi sudah tidak sabar untuk berkencan dengannya.Hati Widia tiba-tiba merasa kesal. Apalagi. saat teringat dia berencana mengajak Tobi pergi ke jamuan makan malam ini.Tobi pun terpaksa masuk ke dalam mobil.Jessi tersenyum puas, lalu menyalakan mobil dan melaju pergi.Melihat kedua orang itu berlalu, Widia sangat kesal. Entah apa yang terjadi pada dirinya, padahal dia ingin mengusir Tobi dari rumahnya.Namun, saat melihat Tobi bergaul dengan wanita cantik lainnya, dia tidak senang.Itu pasti karena Tobi sudah menikah dengannya sekarang. Tindakannya sekarang sama saja dengan selingkuh.Pasti begitu!Widia tidak mau ambil pusing lagi. Lagi pula, mereka berdua tidak berada pada level yang sama. Cepat atau lambat hal ini akan terjadi.Yang paling penting saat ini adalah mendapatkan pinjaman bank.Di saat tidak ada yang memperhatikan, seorang pria diam-diam melihat kepergian Tobi, lalu seger
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more

Bab 42

Kebetulan sekali. Setelah tahu putrinya pergi mencari Tobi, Damar pun sengaja menyingkirkan pengawal rahasianya. Dia takut Raja Naga salah paham karena melihat ada pengawal mengikuti mereka."Jangan takut. Masih ada aku di sini."Tobi berusaha menghiburnya dengan lembut.Entah kenapa. Kata-kata itu bagaikan sihir dan seketika membuat Jessi merasa aman. Dia pun mengangguk dan berkata, "Ya. Sekarang kita harus bagaimana?""Bagaimana?""Tentu saja harus balas dendam!"Jessi tertegun sejenak dan berkata dengan cemas, "Tapi jumlah mereka begitu banyak dan mereka juga punya pisau. Ayo kita telepon ayahku dan minta dia mengutus pengawal untuk menyelamatkanku.""Nggak usah!" ucap Tobi.Di saat ini, pemimpin pria bertopeng itu berjalan ke arah pintu mobil. Dia hendak memukul kaca pintu itu dengan tongkat besi.Namun, Tobi tiba-tiba mendorong pintu mobil hingga terbuka. Tenaganya refleks menghantam pria bertopeng itu dengan keras.Argh!Pria itu mengerang kesakitan dan terpental mundur beberapa
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more

Bab 43

Mendengar ini, Tobi tidak bisa menahan tawa. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu bodoh sekali!"Meski Latif tidak setuju, dia buru-buru berkata, "Ya, saya memang bodoh. Tuan Tobi. Anda sangat baik, ampuni saya kali ini. Saya janji nggak akan melakukannya lagi.""Sepertinya kamu masih belum sadar di mana letak kebodohanmu!""Ya sudah, biar aku jelaskan saja. Grup Karawaci akan segera bangkrut. Nggak peduli berapa banyak uang yang kamu investasikan, kamu akan kehilangan segalanya.""Ini ...."Latif jelas-jelas tidak percaya dengan ucapan Tobi. Apalagi, tadi pagi Joni telah memberinya saham sebanyak 20 miliar. Kalau tidak, dia mana mungkin turun tangan sekarang.Sekalipun harus mempertaruhkan nyawanya, baginya, uang sebesar 20 miliar bukanlah jumlah kecil. Dividen yang akan diterimanya membuatnya makin bersemangat."Terserah kamu percaya atau nggak. Aku juga nggak perlu membohongimu.""Masalah hari ini, kamu putuskan sendiri saja. Kamu nggak mungkin membiarkan masalah ini berla
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Bab 44

Jessi buru-buru menjawabnya, "Tentu saja!" Ini adalah alasan yang dia temukan dengan susah payah agar bisa bersama dengan Tobi."Kalau begitu, kita naik taksi ke sana saja."Mereka berdua pun naik taksi. Tak lama kemudian, mereka telah tiba di tujuan. Tampaknya itu sebuah klub yang sangat mewah. Mengikuti Jessi, mereka pun sampai di ruang perjamuan.Dekorasi interiornya terlihat mewah dan seluruh ruangan tampak dipasang lampu yang berkelap-kelip. Banyak pria tampan dan wanita cantik di dalamnya, pebisnis sukses saling berbaur satu sama lain serta terdengar alunan musik yang anggun dan merdu.Suasananya terlihat sangat mewah dan nyamanSekilas terlihat seperti tempat berkumpulnya kalangan atas.Mungkin karena masih syok, Jessi pergi ke kamar mandi dulu dan meninggalkan Tobi berdiri di sana.Baru ditinggal sebentar, seorang satpam maju dan memperingatkannya, "Maaf ini acara pribadi. Orang yang nggak berkepentingan dilarang masuk ke sini."Tobi tertegun sejenak dan menjelaskan, "Aku dibaw
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Bab 45

Begitu ucapan itu dilontarkan, semua orang terkejut.Namun, mereka langsung menganggap Tobi bodoh. Meskipun banyak orang tidak mengetahui identitas Jessi, mereka semua kenal dengan Yanuar.Dia adalah putra sulung Keluarga Hartanto.Ayahnya adalah Hendro Hartanto, pemimpin nomor dua di Kota Tawuna.Ibunya juga berasal dari Keluarga Sanjaya, salah satu keluarga ternama di Kota Sawarna. Apalagi, satu-satunya putra kakeknya telah meninggal dan kini hanya tersisa putrinya seorang dan cucunya.Latar belakangnya sangatlah kuat. Bocah bodoh ini malah begitu sombong dan provokatif. Apa dia sudah bosan hidup?Bocah, tamatlah riwayatmu.Hampir semua orang berpikir seperti itu.Jessi juga tak kalah kagetnya, tetapi dia sudah bertekad tidak akan berpangku tangan. Meski harus mengorbankan nyawanya, dia akan menyuruh ayahnya menyelamatkan Tobi."Bagus. Bocah, kamu punya nyali. Kuharap kamu terus setangguh ini."Ekspresi wajah Yanuar makin gelap, lalu dia berbalik dan pergi. Di dalam hatinya, dia suda
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Bab 46

Dasar pria berstatus rendah. Padahal aku hanya sembarang memainkan lagu, tetapi tampaknya kamu sudah tertinggal jauh.Yanuar merasa dirinya sangat hebat. Dia bahkan mengira Jessi telah ditaklukkan oleh permainan pianonya dan pengakuan romantisnya.Dia segera mengambil buket mawar, berjalan ke arah Jessi dan menatapnya penuh kasih sayang, "Jessi, sejak pertama kali bertemu denganmu, aku sudah jatuh cinta padamu.""Siang dan malam terus berganti, tapi aku merindukanmu sepanjang waktu. Jessi, maukah kamu jadi pacarku?"Semua orang menarik napas menyaksikan adegan ini. Tiba-tiba seseorang berteriak, "Terima!""Terima!""..."Dalam sekejap, makin banyak orang menyorakinya dan Yanuar makin bangga.Mana ada gadis yang tidak menyukai romansa dan menjadi pusat perhatian?Kali ini, dia pasti berhasil.Jessi tampak kesal. Dia tidak menyangka Yanuar begitu tidak tahu malu. Tadi hanya sedikit orang yang memperhatikannya, tetapi sekarang, dia harus menolak di depan umum.Yanuar seketika merasa malu.
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Bab 47

Semua orang menatapnya tajam. Seketika Tobi meluruskan pinggangnya hingga postur tubuhnya kini tampak jauh lebih baik.Mata Jessi sekilas berbinar-binar. Dia merasa saat ini Tobi terlihat sangat berbeda dan membuatnya makin terlihat keren.Yanuar agak kaget, lalu mendengus dingin. Pasti Tobi hanya berpura-pura. Sebentar lagi, wujud aslinya pasti akan muncul.Jari Tobi menari-nari di tuts piano, menghasilkan melodi yang merdu dan menenangkan, senyaman semilir angin yang menerpa wajah.Melodi cinta itu begitu memesona, membuat hati yang gelisah menjadi tenang.Semua orang merasa terhipnosis. Melodi piano terus menghanyutkan pikiran mereka, seakan-akan mereka adalah tokoh utama di dalam cerita tersebut.Kebahagiaan, kemarahan, kesedihan dan kegembiraan tercakup seluruhnya di dalamnya.Butuh waktu lama bagi mereka untuk pulih.Semua orang mematung di tempat.Sempurna!Pertunjukan ini sangat sempurna!Setelah beberapa saat, tepuk tangan meriah mulai terdengar dari bawah panggung. Bahkan, ti
last updateLast Updated : 2024-02-07
Read more

Bab 48

Dalam hatinya, Damar juga berharap putrinya bisa bersama Raja Naga. Akan lebih baik lagi kalau Raja Naga melepaskan Widia. Namun, dia merasa hal ini tidak mungkin terjadi."Pembohong!"Jessi tidak percaya sama sekali."Terserah kamu percaya atau nggak. Yang penting, aku jamin Kak Tobi-mu akan baik-baik saja, ok?" ucap Damar tak berdaya. Dia tidak mungkin mengungkapkan identitas Raja Naga."Baguslah kalau begitu!"Jessi baru merasa puas dan kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Dengan jaminan ayahnya, dia yakin Kak Tobi akan baik-baik saja.'Dasar gadis bodoh.'Damar hanya bisa tersenyum pahit.Hotel Padma!Setelah menenggak banyak anggur, pandangan Widia mulai kabur dan dia hampir tidak bisa duduk diam."Pak Mardi, aku sudah menghabiskan lima gelas anggur ini. Masalah pinjaman itu, kuserahkan padamu," kata Widia."Jangan khawatir!"Mardi Liman, pria berperut buncit itu terkekeh sambil berkata, "Bukankah hanya masalah pinjaman saja? Besok tinggal aku setujui saja dan pinjaman itu akan
last updateLast Updated : 2024-02-07
Read more

Bab 49

Beberapa pria yang menemaninya itu cepat-cepat mengambil alat di meja makan dan berjalan ke depan.Dengan mengandalkan kemampuan beberapa orang ini, bagaimana mereka bisa menjadi lawan Tobi?Selain itu, saat ini Tobi masih dipenuhi amarah dan tindakannya agak kejam. Dengan mudah, dia merebut alat dari tangan lawannya, memukul kepalanya dengan keras, lalu menendangnya keluar.Satu per satu dari mereka mulai tergeletak di lantai. Kepala mereka tampak retak dan mengeluarkan darah. Tangisan dan rintihan menggema di ruangan itu. Tampaknya mereka tidak sanggup menggerakkan tubuh lagi.Mardi tertegun. Dia tidak menyangka lawannya begitu kuat. Dia memandang Tobi yang berjalan selangkah demi selangkah mendekatinya itu, "Kamu, jangan macam-macam. Aku manajer bank. Apa kalian lupa soal pinjaman?"Tania bergegas menghalanginya, "Tobi, dia itu Pak Mardi, kamu nggak boleh memukulnya. Kalau nggak, kamu nggak bisa menanggung akibatnya.""Benar. Kalau kamu berani menyentuhku, kalian akan berakibat fata
last updateLast Updated : 2024-02-07
Read more

Bab 50

Kini mereka sudah sampai di rumah. Dengan adanya Tania yang menjaga Widia, Tobi seharusnya bisa keluar.Jessi segera memberitahukan alamatnya, lalu berkata, "Aku akan segera ke sana. Kutunggu kamu di pintu masuk rumah sakit." Karena saat ini, orang tua itu sudah dibawa ke rumah sakit. ."Ok!"Tobi menutup teleponnya dan berkata, "Tania, tolong bawa Widia masuk, lalu pinjam aku mobilnya."Awalnya Tania hendak menolak, tetapi setelah berpikir sejenak, dia pun membawa Widia turun dari mobil.Tobi segera melaju ke rumah sakit. Bagaimanapun juga, menyelamatkan orang lebih penting. Ternyata, repot juga kalau tidak punya mobil. Kelihatannya, dia harus membeli sebuah skuter.Begitu dia tiba di depan pintu rumah sakit, Jessi langsung menyambutnya, "Kak Tobi!""Ya. Siapa orang tua yang kamu bilang tadi?" tanya Tobi."Dia ibunya wali kota kita. Ayah Pak Hendro sudah meninggal saat dia masih kecil. Dia dibesarkan oleh ibunya, jadi dia sangat peduli sama beliau," jelas Jessi kepada Tobi.Setelah me
last updateLast Updated : 2024-02-07
Read more
PREV
1
...
34567
...
159
DMCA.com Protection Status