Share

Bab 42

Penulis: Anak Ketiga
Kebetulan sekali. Setelah tahu putrinya pergi mencari Tobi, Damar pun sengaja menyingkirkan pengawal rahasianya. Dia takut Raja Naga salah paham karena melihat ada pengawal mengikuti mereka.

"Jangan takut. Masih ada aku di sini."

Tobi berusaha menghiburnya dengan lembut.

Entah kenapa. Kata-kata itu bagaikan sihir dan seketika membuat Jessi merasa aman. Dia pun mengangguk dan berkata, "Ya. Sekarang kita harus bagaimana?"

"Bagaimana?"

"Tentu saja harus balas dendam!"

Jessi tertegun sejenak dan berkata dengan cemas, "Tapi jumlah mereka begitu banyak dan mereka juga punya pisau. Ayo kita telepon ayahku dan minta dia mengutus pengawal untuk menyelamatkanku."

"Nggak usah!" ucap Tobi.

Di saat ini, pemimpin pria bertopeng itu berjalan ke arah pintu mobil. Dia hendak memukul kaca pintu itu dengan tongkat besi.

Namun, Tobi tiba-tiba mendorong pintu mobil hingga terbuka. Tenaganya refleks menghantam pria bertopeng itu dengan keras.

Argh!

Pria itu mengerang kesakitan dan terpental mundur beberapa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ahmad Sanusi Fais
ceritanya sma saja sperti yoga si menantu numpang..pasti penulisnya ke habisan bahan cerita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 43

    Mendengar ini, Tobi tidak bisa menahan tawa. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu bodoh sekali!"Meski Latif tidak setuju, dia buru-buru berkata, "Ya, saya memang bodoh. Tuan Tobi. Anda sangat baik, ampuni saya kali ini. Saya janji nggak akan melakukannya lagi.""Sepertinya kamu masih belum sadar di mana letak kebodohanmu!""Ya sudah, biar aku jelaskan saja. Grup Karawaci akan segera bangkrut. Nggak peduli berapa banyak uang yang kamu investasikan, kamu akan kehilangan segalanya.""Ini ...."Latif jelas-jelas tidak percaya dengan ucapan Tobi. Apalagi, tadi pagi Joni telah memberinya saham sebanyak 20 miliar. Kalau tidak, dia mana mungkin turun tangan sekarang.Sekalipun harus mempertaruhkan nyawanya, baginya, uang sebesar 20 miliar bukanlah jumlah kecil. Dividen yang akan diterimanya membuatnya makin bersemangat."Terserah kamu percaya atau nggak. Aku juga nggak perlu membohongimu.""Masalah hari ini, kamu putuskan sendiri saja. Kamu nggak mungkin membiarkan masalah ini berla

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 44

    Jessi buru-buru menjawabnya, "Tentu saja!" Ini adalah alasan yang dia temukan dengan susah payah agar bisa bersama dengan Tobi."Kalau begitu, kita naik taksi ke sana saja."Mereka berdua pun naik taksi. Tak lama kemudian, mereka telah tiba di tujuan. Tampaknya itu sebuah klub yang sangat mewah. Mengikuti Jessi, mereka pun sampai di ruang perjamuan.Dekorasi interiornya terlihat mewah dan seluruh ruangan tampak dipasang lampu yang berkelap-kelip. Banyak pria tampan dan wanita cantik di dalamnya, pebisnis sukses saling berbaur satu sama lain serta terdengar alunan musik yang anggun dan merdu.Suasananya terlihat sangat mewah dan nyamanSekilas terlihat seperti tempat berkumpulnya kalangan atas.Mungkin karena masih syok, Jessi pergi ke kamar mandi dulu dan meninggalkan Tobi berdiri di sana.Baru ditinggal sebentar, seorang satpam maju dan memperingatkannya, "Maaf ini acara pribadi. Orang yang nggak berkepentingan dilarang masuk ke sini."Tobi tertegun sejenak dan menjelaskan, "Aku dibaw

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 45

    Begitu ucapan itu dilontarkan, semua orang terkejut.Namun, mereka langsung menganggap Tobi bodoh. Meskipun banyak orang tidak mengetahui identitas Jessi, mereka semua kenal dengan Yanuar.Dia adalah putra sulung Keluarga Hartanto.Ayahnya adalah Hendro Hartanto, pemimpin nomor dua di Kota Tawuna.Ibunya juga berasal dari Keluarga Sanjaya, salah satu keluarga ternama di Kota Sawarna. Apalagi, satu-satunya putra kakeknya telah meninggal dan kini hanya tersisa putrinya seorang dan cucunya.Latar belakangnya sangatlah kuat. Bocah bodoh ini malah begitu sombong dan provokatif. Apa dia sudah bosan hidup?Bocah, tamatlah riwayatmu.Hampir semua orang berpikir seperti itu.Jessi juga tak kalah kagetnya, tetapi dia sudah bertekad tidak akan berpangku tangan. Meski harus mengorbankan nyawanya, dia akan menyuruh ayahnya menyelamatkan Tobi."Bagus. Bocah, kamu punya nyali. Kuharap kamu terus setangguh ini."Ekspresi wajah Yanuar makin gelap, lalu dia berbalik dan pergi. Di dalam hatinya, dia suda

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 46

    Dasar pria berstatus rendah. Padahal aku hanya sembarang memainkan lagu, tetapi tampaknya kamu sudah tertinggal jauh.Yanuar merasa dirinya sangat hebat. Dia bahkan mengira Jessi telah ditaklukkan oleh permainan pianonya dan pengakuan romantisnya.Dia segera mengambil buket mawar, berjalan ke arah Jessi dan menatapnya penuh kasih sayang, "Jessi, sejak pertama kali bertemu denganmu, aku sudah jatuh cinta padamu.""Siang dan malam terus berganti, tapi aku merindukanmu sepanjang waktu. Jessi, maukah kamu jadi pacarku?"Semua orang menarik napas menyaksikan adegan ini. Tiba-tiba seseorang berteriak, "Terima!""Terima!""..."Dalam sekejap, makin banyak orang menyorakinya dan Yanuar makin bangga.Mana ada gadis yang tidak menyukai romansa dan menjadi pusat perhatian?Kali ini, dia pasti berhasil.Jessi tampak kesal. Dia tidak menyangka Yanuar begitu tidak tahu malu. Tadi hanya sedikit orang yang memperhatikannya, tetapi sekarang, dia harus menolak di depan umum.Yanuar seketika merasa malu.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 47

    Semua orang menatapnya tajam. Seketika Tobi meluruskan pinggangnya hingga postur tubuhnya kini tampak jauh lebih baik.Mata Jessi sekilas berbinar-binar. Dia merasa saat ini Tobi terlihat sangat berbeda dan membuatnya makin terlihat keren.Yanuar agak kaget, lalu mendengus dingin. Pasti Tobi hanya berpura-pura. Sebentar lagi, wujud aslinya pasti akan muncul.Jari Tobi menari-nari di tuts piano, menghasilkan melodi yang merdu dan menenangkan, senyaman semilir angin yang menerpa wajah.Melodi cinta itu begitu memesona, membuat hati yang gelisah menjadi tenang.Semua orang merasa terhipnosis. Melodi piano terus menghanyutkan pikiran mereka, seakan-akan mereka adalah tokoh utama di dalam cerita tersebut.Kebahagiaan, kemarahan, kesedihan dan kegembiraan tercakup seluruhnya di dalamnya.Butuh waktu lama bagi mereka untuk pulih.Semua orang mematung di tempat.Sempurna!Pertunjukan ini sangat sempurna!Setelah beberapa saat, tepuk tangan meriah mulai terdengar dari bawah panggung. Bahkan, ti

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 48

    Dalam hatinya, Damar juga berharap putrinya bisa bersama Raja Naga. Akan lebih baik lagi kalau Raja Naga melepaskan Widia. Namun, dia merasa hal ini tidak mungkin terjadi."Pembohong!"Jessi tidak percaya sama sekali."Terserah kamu percaya atau nggak. Yang penting, aku jamin Kak Tobi-mu akan baik-baik saja, ok?" ucap Damar tak berdaya. Dia tidak mungkin mengungkapkan identitas Raja Naga."Baguslah kalau begitu!"Jessi baru merasa puas dan kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Dengan jaminan ayahnya, dia yakin Kak Tobi akan baik-baik saja.'Dasar gadis bodoh.'Damar hanya bisa tersenyum pahit.Hotel Padma!Setelah menenggak banyak anggur, pandangan Widia mulai kabur dan dia hampir tidak bisa duduk diam."Pak Mardi, aku sudah menghabiskan lima gelas anggur ini. Masalah pinjaman itu, kuserahkan padamu," kata Widia."Jangan khawatir!"Mardi Liman, pria berperut buncit itu terkekeh sambil berkata, "Bukankah hanya masalah pinjaman saja? Besok tinggal aku setujui saja dan pinjaman itu akan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 49

    Beberapa pria yang menemaninya itu cepat-cepat mengambil alat di meja makan dan berjalan ke depan.Dengan mengandalkan kemampuan beberapa orang ini, bagaimana mereka bisa menjadi lawan Tobi?Selain itu, saat ini Tobi masih dipenuhi amarah dan tindakannya agak kejam. Dengan mudah, dia merebut alat dari tangan lawannya, memukul kepalanya dengan keras, lalu menendangnya keluar.Satu per satu dari mereka mulai tergeletak di lantai. Kepala mereka tampak retak dan mengeluarkan darah. Tangisan dan rintihan menggema di ruangan itu. Tampaknya mereka tidak sanggup menggerakkan tubuh lagi.Mardi tertegun. Dia tidak menyangka lawannya begitu kuat. Dia memandang Tobi yang berjalan selangkah demi selangkah mendekatinya itu, "Kamu, jangan macam-macam. Aku manajer bank. Apa kalian lupa soal pinjaman?"Tania bergegas menghalanginya, "Tobi, dia itu Pak Mardi, kamu nggak boleh memukulnya. Kalau nggak, kamu nggak bisa menanggung akibatnya.""Benar. Kalau kamu berani menyentuhku, kalian akan berakibat fata

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 50

    Kini mereka sudah sampai di rumah. Dengan adanya Tania yang menjaga Widia, Tobi seharusnya bisa keluar.Jessi segera memberitahukan alamatnya, lalu berkata, "Aku akan segera ke sana. Kutunggu kamu di pintu masuk rumah sakit." Karena saat ini, orang tua itu sudah dibawa ke rumah sakit. ."Ok!"Tobi menutup teleponnya dan berkata, "Tania, tolong bawa Widia masuk, lalu pinjam aku mobilnya."Awalnya Tania hendak menolak, tetapi setelah berpikir sejenak, dia pun membawa Widia turun dari mobil.Tobi segera melaju ke rumah sakit. Bagaimanapun juga, menyelamatkan orang lebih penting. Ternyata, repot juga kalau tidak punya mobil. Kelihatannya, dia harus membeli sebuah skuter.Begitu dia tiba di depan pintu rumah sakit, Jessi langsung menyambutnya, "Kak Tobi!""Ya. Siapa orang tua yang kamu bilang tadi?" tanya Tobi."Dia ibunya wali kota kita. Ayah Pak Hendro sudah meninggal saat dia masih kecil. Dia dibesarkan oleh ibunya, jadi dia sangat peduli sama beliau," jelas Jessi kepada Tobi.Setelah me

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status