Share

Bab 50

Author: Anak Ketiga
last update Last Updated: 2024-02-07 18:00:01
Kini mereka sudah sampai di rumah. Dengan adanya Tania yang menjaga Widia, Tobi seharusnya bisa keluar.

Jessi segera memberitahukan alamatnya, lalu berkata, "Aku akan segera ke sana. Kutunggu kamu di pintu masuk rumah sakit." Karena saat ini, orang tua itu sudah dibawa ke rumah sakit. .

"Ok!"

Tobi menutup teleponnya dan berkata, "Tania, tolong bawa Widia masuk, lalu pinjam aku mobilnya."

Awalnya Tania hendak menolak, tetapi setelah berpikir sejenak, dia pun membawa Widia turun dari mobil.

Tobi segera melaju ke rumah sakit. Bagaimanapun juga, menyelamatkan orang lebih penting. Ternyata, repot juga kalau tidak punya mobil. Kelihatannya, dia harus membeli sebuah skuter.

Begitu dia tiba di depan pintu rumah sakit, Jessi langsung menyambutnya, "Kak Tobi!"

"Ya. Siapa orang tua yang kamu bilang tadi?" tanya Tobi.

"Dia ibunya wali kota kita. Ayah Pak Hendro sudah meninggal saat dia masih kecil. Dia dibesarkan oleh ibunya, jadi dia sangat peduli sama beliau," jelas Jessi kepada Tobi.

Setelah me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 51

    Hendro segera mendekati istrinya, Juli Sanjaya, untuk menanyakan kondisi ibunya.Ketika mengetahui ibunya sakit kritis dan sudah lama dirawat di ICU, wajahnya seketika memucat.Orang yang paling dia kasihani sepanjang hidupnya adalah ibunya, wanita yang telah bersusah payah membesarkannya itu.Di paruh pertama kehidupannya, ibunya telah mengalami banyak kesulitan dan kini dia masih harus menderita di masa tuanya.Padahal putranya baru saja memiliki status yang cukup tinggi, tetapi ibunya justru tertimpa musibah.Bagaikan seorang anak yang ingin membalas budi orang tuanya, tetapi waktu tidak mengizinkan. Hati Hendro merasa tersiksa melihatnya.Yanuar mendekati ayahnya dan berkata, "Ayah, jangan khawatir. Setelah mengetahui kondisi Nenek, aku langsung menghubungi Dokter Darwin. Dia kebetulan lagi di Kota Tawuna. Asalkan dia mengobatinya, seharusnya nggak masalah.""Bagus, bagus sekali!"Hendro menepuk bahu putranya berulang kali sambil memujinya.Akibat dimanja keluarga ibunya sejak keci

    Last Updated : 2024-02-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 52

    "Ya. Kamu memikirkan begitu jauh. Yanuar makin lama kamu makin dewasa. Kamu memang kebanggaan ibu."Hendro mengerutkan kening dan tidak berkata apa-apa. Pertama, dia tidak begitu memercayai kata-kata putranya. Tidak mungkin dia diintimidasi oleh pria seperti itu.Kedua, saat ini dia lebih khawatir dengan kondisi ibunya, jadi dia tidak mampu memikirkan hal lain.Saat ini, pintu bangsal terbuka, Dokter Darwin keluar dari dalam. Dia melepas maskernya dan terlihat lesu, matanya tak berdaya."Dokter Darwin, bagaimana kondisi ibuku?" tanya Hendro dengan gugup.Dokter Darwin tersenyum pahit. Begitu banyak orang mempercayakan tugas-tugas penting kepadanya, tetapi dia terus gagal menanganinya. Reputasinya sebagai dokter ajaib telah hancur. "Maaf, aku sudah berusaha semaksimal mungkin," tuturnya dengan lesu."Apa!"Hendro tampak terguncang dan wajahnya menjadi pucat.Raut wajah yang lainnya masih tidak seburuk kondisinya."Sekarang kondisinya bagaimana? Sungguh nggak ada solusi lagi?"Mata Hendr

    Last Updated : 2024-02-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 53

    Tobi agak terkejut mendengarnya. Darwin lagi-lagi tidak bisa menyelesaikannya?Mungkin Darwin dibayangi peruntungan buruk. Padahal, Tobi cukup mengakui ilmu medisnya.Jessi juga tak kalah terkejutnya, dia langsung bangkit dan melambaikan tangannya, "Paman Hendro, kami di sini!"Begitu mendengar suara Jessi, dia bergegas menghampiri mereka. Dia segera meraih tangan Tobi dan buru-buru berkata, "Dokter Tobi, maaf saya nggak mengenali Anda barusan dan sudah menyinggung Anda.""Mohon Anda nggak memasukkannya ke dalam hati."Tak disangka, Pemimpin nomor dua di Kota Tawuna itu kini tampak begitu tulus kepadanya. Ketidakpuasan di hati Tobi seketika menghilang, dia pun berkata, "Nggak apa-apa. Yang lalu biarlah berlalu.""Terima kasih atas pengertian Anda. Bisakah Anda memeriksa ibu saya?" tanya Hendro dengan serius. Dia takut melewatkan waktu yang tepat untuk mengobati ibunya."Nggak masalah, tapi ada sesuatu yang harus aku katakan sebelumnya.""Silakan Anda katakan!""Saya datang ke sini sepe

    Last Updated : 2024-02-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 54

    Yanuar tidak tahan lagi dan bergumam, "Apa bocah itu benar-benar bisa? Bagaimana mungkin pria semuda itu punya ilmu medis yang lebih baik dari Dokter Darwin?""Tutup mulutmu!"Hendro yang saat ini dilanda kekhawatiran langsung emosi mendengarnya, "Kita memang nggak tahu, tapi bukankah Dokter Darwin pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri? Apa kamu nggak lihat sikapnya kepada Dokter Tobi barusan?"Yanuar tidak berani mengatakan apa-apa lagi.Namun, Juli juga tidak tahan melihatnya, "Yanuar 'kan hanya mempertanyakan saja, kenapa kamu begitu marah? Kurasa, dia nggak sanggup kali. Kalau nggak, kenapa begitu lama?""Kalian!""Lupakan. Aku nggak mau berdebat dengan kalian sekarang, tapi kalau sesuatu terjadi pada ibuku, aku akan mematahkan kaki putramu ini," bentak Hendro dengan marah."Coba saja kalau kamu berani!""Memangnya Yanuar kenapa? Bukannya ini semua demi Ibu? Dia bahkan sengaja mengundang dokter ajaib ke sini. Apa karena pria kelas bawah yang nggak jelas asal-usulnya itu?" ta

    Last Updated : 2024-02-08
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 55

    Darwin menganggukkan kepala dan berkata, "Aku nggak tahu Nyonya Besar bisa hidup berapa lama, tapi Dokter Tobi nggak hanya menyembuhkan stroke infark, dia juga membuat kondisi fisiknya jauh lebih baik.""Selama kalian merawatnya baik-baik, kelak aku jamin penyakit yang diderita sebelumnya juga bisa disembuhkan.""Benarkah? Syukurlah, syukurlah!"Hendro sangat percaya dengan kata-kata Darwin. Dia sudah lama mendengar reputasi Dokter Darwin dan sempat berpikir untuk mengundangnya untuk memeriksa kondisi ibunya.Namun, dia tidak punya kesempatan selama ini. Sekarang, mendengarnya berbicara seperti itu, tentu saja dia sangat bahagia.Namun, begitu memikirkan apa yang dilakukan istri dan putranya barusan, matanya tiba-tiba menjadi dingin. "Yanuar, ke sini dan berlutut!" bentak ayahnya.Ah!Wajah Yanuar berubah pucat dan dia tampak kebingungan.Melihat wajah ayahnya begitu galak, dia langsung meminta pertolongan ibunya.Juli juga kaget. Ingin putranya berlutut di depan umum? Mana bisa. Dia t

    Last Updated : 2024-02-09
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 56

    Jangan-jangan, dia punya identitas lain.Apa pun yang terjadi, Hendro tetap berterima kasih kepadanya, "Terima kasih banyak, Dokter Tobi.""Sama-sama," jawab Tobi."Berdirilah."Hendro kemudian meminta putranya untuk bangkit sambil berkata, "Apa kamu dengar itu? Kamu nggak boleh memprovokasi Dokter Tobi lagi. Kalau ketemu dengannya, kamu harus memperlakukannya dengan hormat.""Ya!"Yanuar benar-benar ketakutan kali ini.Setelah melihat Hendro telah selesai menangani masalah itu, Darwin segera mengambil kesempatan dan berlutut di depan Tobi.Tobi terpaku sejenak.Yanuar juga tertegun, apa yang terjadi?Apalagi Hendro."Dokter Darwin, apa yang kamu lakukan?"Tobi langsung menariknya dengan kedua tangannya."Dokter Tobi, saya nggak punya tujuan lain. Saya hanya ingin membuat pengobatan tradisional berkembang pesat. Sejak saya melihat teknik akupunktur Anda, saya sudah memutuskan untuk menjadi murid Anda," ujar Darwin."Mohon terima saya sebagai murid Anda. Kalau nggak, saya nggak akan ber

    Last Updated : 2024-02-09
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 57

    Setelah mendengar ini, Tobi baru mengerti apa yang sedang terjadi. Jika tebakannya benar, Tania seharusnya tahu situasi tadi malam. Jika tidak, Joni tidak akan berani berbohong seperti sekarang ini."Benar. Kalau bukan Tuan Joni, Widia sudah hancur."Ayahnya Widia berkata, "Tuan Joni, untungnya ada kamu kali ini. Bagaimana kami harus berterima kasih kepadamu?""Paman, kamu segan sekali!"Joni menatap Tobi dengan bangga sambil berkata, "Jangankan aku yang suka Widia itu bersedia melakukan apa pun untuknya, bahkan orang asing sekalipun pasti akan turun tangan menolongnya."Ibunya Widia pun ikut menimpali, "Tobi, dengar itu. Lihat apa yang sudah Tuan Joni lakukan, terus lihat dirimu sendiri. Apa kamu terlihat seperti suami Widia?""Apa yang sudah kulakukan? Seharusnya kamu tanya dia!"Kali ini, Tobi tidak akan diam begitu saja. "Joni, kamu yakin sudah menyelamatkan Widia?" tanya Tobi.Semua orang yang mendengar itu tampak terheran-heran.Namun, Joni berpura-pura bertanya dengan bingung, "

    Last Updated : 2024-02-09
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 58

    Ayahnya Widia ikut menambahkan."Sudahlah, jangan bicara lagi!"Melihat Tobi dicerca oleh semua orang, hati Widia merasa tidak nyaman. Dia menyela pembicaraan semua orang dan bertanya, "Tania, kamu tadi telepon bilang Tuan Joni turun tangan dan membuat Pak Mardi terluka parah?""Benar. Tuan Joni nggak tahan melihat mereka memaksamu minum. Emosinya langsung meledak dan dia pun memukuli semua orang.""Terus, bagaimana pinjamannya?"Widia tersenyum pahit. Dia tidak mungkin menyalahkan Joni, tetapi dia butuh solusi.Begitu Joni mendengar itu, dia langsung tertawa dan berkata, "Apa yang kamu takutkan? Bukankah dia hanya seorang manajer bank? Lagian, dia pantas diberi pelajaran.""Jangan khawatir. Aku akan menelepon ayahku nanti dan menangani masalahmu.""Baguslah. Untunglah ada Tuan Joni, nggak ada masalah yang nggak bisa diselesaikannya. Widia sangat beruntung punya teman sepertimu."Ibunya Widia kelihatan senang sekali."Terima kasih atas pujiannya, Tante. Oh ya, dia dari bank mana? Kalau

    Last Updated : 2024-02-09

Latest chapter

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1598

    Waktu terus berlalu begitu saja. Bahkan setelah diingatkan oleh Vamil, Tobi masih belum menemukan petunjuk apa pun. Apa ini karena kemampuannya terlalu rendah atau dia memang tidak bisa membuat terobosan?Jika tidak, selain Vamil dan tiga lainnya, mengapa tidak ada orang lain yang bisa memahami hukum langit dan bumi dan mencapai tingkat menakutkan seperti mereka?Yang paling penting lagi, Tobi bahkan tidak tahu mereka telah mencapai alam kultivasi yang seperti apa dan juga kekuatan seperti apa yang mereka miliki.Mungkin dia harus pergi mencari Vamil dan merasakannya secara langsung.Tobi berdiri dan melihat waktu. Dia tiba-tiba teringat dengan sesuatu. Dia telah berjanji pada Widia agar kembali ke kediaman Lianto untuk makan malam.Memberi kesempatan kepada orang tuanya Widia untuk meminta maaf.Meski Tobi tidak ingin melihat mereka, pria itu juga tidak ingin mempersulit Widia. Dia pun menyalakan mobil dan pergi menjemput Widia dari kantor agar bisa sekaligus pulang bersama.Saat mene

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1597

    Tobi dan Widia mencari warung di pinggir jalan dan menikmati sarapan mereka dengan santai.Widia dulunya tidak akan terbiasa dengan tempat-tempat seperti ini.Namun, sejak bersama dengan Tobi, dia bukan hanya terbiasa, tetapi terkadang dia juga menyukai lingkungan seperti ini. Tempat seperti ini malah memberinya perasaan santai dan nyaman."Ibumu baik-baik saja?" tanya Tobi sambil tersenyum."Ya, dia benar-benar banyak berubah kali ini. Seakan pemikirannya sudah terbuka."Widia memperlihatkan senyum bahagia dan berkata, "Sepertinya kejadian kali ini telah memberikan akhir yang baik. Hanya saja, kamu sudah mengorbankan banyak hal, menghabiskan banyak uang, dan berutang budi pada bos besar lainnya.""Nggak juga. Masalah sepele seperti ini bukanlah apa-apa."Tobi mengatakan yang sebenarnya, tetapi Widia mengira pria itu hanya tidak ingin dirinya merasa terbebani. Hal itu membuat Widia makin menyukainya.Entah dimulai sejak kapan, yang dia pikirkan hanyalah Tobi.Demi Tobi, dia rela melaku

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1596

    "Mungkin juga karena situasi khusus inilah, mereka bersedia tinggal bersamaku dan menjaga selama 60 tahun penuh."Vamil menjelaskan bahwa dia telah membuat terobosan 55 tahun yang lalu. Sedangkan, kekuatan yang lainnya jelas jauh berbeda darinya. Mungkin inilah salah satu alasan mereka takut dan ingin bergabung dengannya untuk mengambil tindakan."Mungkinkah ada cara untuk menerobos, aku ...." Hati Tobi tergerak."Jangan memikirkan hal ini lagi. Di sana sudah hancur total dan nggak ada lagi yang tersisa." Vamil menggelengkan kepalanya tak berdaya.Setelah mendengar itu, Tobi tampak tidak berdaya. Jadi, apa yang harus dia lakukan? Dia tidak takut dirinya terluka, tetapi dia lebih takut dirinya tidak bisa melindungi orang-orang di sekitarnya dan juga melindungi Harlanda."Kamu nggak perlu terlalu khawatir. Berlatihlah dengan keras dan dapatkan pemahaman baru. Aku percaya padamu!"Tobi menutup telepon dengan tak berdaya. 'Kamu percaya padaku? Tapi aku sendiri nggak percaya diri. Terlebih

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1595

    "Ya, katakanlah!" Tobi segera mengumpulkan kekuatan mentalnya dan memastikan keamanannya."Kamu masih ingat apa yang kukatakan padamu sebelumnya? Setelah aku bertemu orang itu, aku pasti akan menceritakan semuanya padamu. Sekarang, inilah saatnya."Raja Naga Tua segera menceritakan akar permasalahannya, termasuk masalah Vamil dan lainnya yang terluka parah. Sekalipun pulih, nyawanya juga tidak akan bertahan lama lagi.Begitu mendengar semua itu, Tobi tertegun lama. Dia seakan-akan merasa semuanya seperti mimpi. Dia tidak pernah menyangka bahwa masih ada empat tokoh sehebat itu di dunia ini.Terutama Vamil, yang telah mengorbankan segalanya demi Harlanda. Kini Tobi makin mengaguminya. Dari nada bicara gurunya, Tobi bisa merasakan bahwa setiap kata-katanya menunjukkan perasaan yang sesungguhnya, yang jelas berasal dari lubuk hati yang paling dalam."Apa Master Vamil ada di sana? Bolehkah aku berbicara dengannya?" tanya Tobi.Raja Naga Tua melirik sekilas Vamil yang berada di sampingnya.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1594

    Ekspresi Raja Naga Tua berubah. Dia bersiap untuk mengejar."Lupakan saja. Kamu nggak bisa mengejarnya. Sekalipun terkejar, kamu juga bukan lawannya." Vamil menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tapi dia barusan mendengar percakapan kita. Tobi mungkin dalam bahaya.""Kita harus kembali secepat mungkin. Namun, kondisiku nggak memungkinkan untuk bertindak sekarang. Aku perlu istirahat selama tiga hari lagi. Kamu harus segera memberitahunya masalah ini dan menyuruhnya untuk berhati-hati dengan ahli bela diri dari Negara Melandia itu.""Tapi jangan membuat pergerakan besar seperti mengutus sekelompok orang untuk melindunginya. Karena itu hanya akan makin membuat identitasnya terungkap. Barusan kita nggak menyebut nama muridmu, 'kan?" ucap Vamil memperingatkan.Raja Naga Tua mengangguk. Seharusnya, mereka tidak akan menemukannya secepat itu. Dia berkata tak berdaya, "Terlepas dari penampilannya saat ini, jika Negara Melandia bersikeras menyelidikinya, mereka mungkin bisa mengetahui identita

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1593

    "Ah ...."Ekspresi Raja Naga Tua berubah drastis. Kekuatan Master Vamil sangat menakutkan dan hebat, tetapi usianya tidak panjang lagi.Dia tahu betul bahwa lelaki tua di hadapannya barulah orang nomor satu di dunia yang sesungguhnya. Bahkan kultivator Alam Tanah Abadi ataupun dirinya sendiri, bisa dikalahkan oleh lelaki tua itu hanya dengan satu gerakanSebaliknya, kekuatan ketiga orang lainnya, meski tidak sekuat Vamil, semuanya juga merupakan kultivator tak tertandingi yang memahami hukum langit dan bumi. Jadi kesenjangannya juga tidak akan terlalu besar.Jika menyerang Harlanda, siapa yang bisa melawan mereka?Tobi?Kekuatan Tobi memang menakutkan, tetapi jika lawannya adalah ketiga orang itu, mungkin dia masih belum bisa menandingi mereka.Liontin giok!Mungkin hanya dengan menemukan rahasia liontin giok, masalah ini baru bisa terselesaikan."Master, apa yang terjadi? Bukankah kalian bekerja sama untuk menghadapi monster? Mengapa bisa jadi seperti ini? Raja Naga Tua tidak mengerti

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1592

    Setelah mendapatkan gelang giok, Tobi memeriksanya dengan hati-hati. Gelang giok ini memang tidak biasa. Saat disentuh, ada sedikit rasa sejuk, yang membuat orang merasa segar dan sangat nyaman.Bahkan, ada aura samar seorang kultivator di atasnya. Sepertinya gelang giok ini termasuk barang berharga.Sepertinya, ibunya Widia bukanlah orang biasa.Meski bukan seorang kultivator, dia pasti berasal dari keluarga hebat.Jika permasalahannya seperti itu, ruang lingkup penyelidikan bisa dipersempit. Tobi segera memberi perintah dan meminta Sekte Naga serta kekuatan besar lainnya untuk mencarinya.Asalkan Mahera ditemukan, kebenaran pasti akan terungkap."Kak Tobi, gelang ini sangat indah. Apa gelang ini punya kegunaan?" Damar sama sekali tidak memberi tahu masalah itu pada Jessi. Raja Naga tidak memberikan izin, jadi tentunya dia tidak akan berani sembarangan.Tobi tertegun sejenak, lalu tersenyum dan berkata, "Nggak ada. Ini hanya barang peninggalan seorang senior. Oh ya, kenapa ayahmu bisa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1591

    Benar saja, Tobi memang menanyakan hal ini. Damar segera menjawab, "Kami sudah menemukan beberapa petunjuk. Rumah Sakit Medika merupakan rumah sakit elite yang sangat terkenal waktu itu.""Sesuai yang dikatakan Yesa, ibunya Bu Widia, dia memang melahirkan di rumah sakit itu. Selain itu, di hari yang sama, juga ada seorang bayi perempuan yang meninggal tak lama setelah lahir."Mendengar itu, Tobi mengerutkan keningnya. Dia kemudian bertanya, "Apa ada petunjuk lain yang ditemukan?""Ada!""Tanggal lahir yang tertera di KTP Bu Widia bukanlah tanggal lahirnya yang sesungguhnya. Ada perbedaan setengah bulan. Tapi dari hasil penyelidikan kami, seharusnya Bu Widia lahir di hari itu dan tanggal yang tertera di KTP-nya palsu.""Dengan kata lain, Keluarga Lianto tampaknya menyembunyikan sesuatu," terang Damar.Ekspresi Tobi berubah dingin. Dari awal, dia sudah merasakan ada yang aneh dengan Yesa. "Dia mungkin ingin menyembunyikan asal-usul Widia yang sebenarnya dan sengaja mengubah tanggal lahir

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1590

    "Nggak masalah!" Tobi menggelengkan kepalanya. Sampai sekarang dia masih belum menerima kabar dari Damar. Entah bagaimana hasil penyelidikannya? Sebelum mengetahui kebenarannya, sudah pasti Tobi tidak akan menceritakan hal ini pada Widia."Aku tahu kamu bisa begitu toleran padanya juga karena aku. Tapi dia mengatakan banyak hal kepadaku kali ini. Sepertinya dia sudah menyadari kesalahannya dan berjanji akan memperlakukanmu dengan baik ke depannya."Tobi tertegun sejenak dan berkata, "Dia menyadari kesalahannya?""Ya, ibuku dulu begitu mendominasi dan sombong. Aku belum pernah melihatnya merasa bersalah seperti itu sebelumnya dan terus memarahi dirinya sendiri," ucap Widia sambil mengangguk.Dia tahu Tobi mungkin tidak memercayainya, tetapi tidak masalah. Seiring berjalannya waktu, semuanya pasti akan menjadi jelas. Lagi pula, ibunya memang pantas mendapatkan semua ini."Ya!" Mendengar itu, Tobi tahu Yesa pasti berakting di depan putrinya lagi, tetapi tidak pantas baginya untuk mengatak

DMCA.com Protection Status